KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
Advertisements

By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
Perawatan Diri Pada Usia Lanjut Kunjungan PUSAKA 3 Oktober 2012 Dokter Muda FKUI.
Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Masalah DPD
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
Inka Novianti Korompot
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Anita Apriliawati, M.Kep.
RESIKO HIGIENE TERKAIT KERACUNAN MAKANAN. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
Diagnosa keperawatan Oleh: Riwayati
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan
Lanjutan Presentasi dr. Nuhonni
PROSES KEPERAWATAN MENU UTAMA
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Konsep Kebutuhan Personal Hygiene
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN SISTEM PENDENGARAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Kebutuhan Dasar Pada Bayi Baru Lahir
ASUHAN POSTNATAL DI KOMUNITAS
HYGIENE (Asuhan Keperawatan)
Assalam mua’alaikum wr,wb
Nama : LILI LESTARI Nim :
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
Prinsip perawatan pasien medik
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
LAPORAN PERKESMAS PADA KELUARGA Tn
LAPORAN HASIL PRAKTEK KUNJUNGAN KELOMPOK III
PRISKILA APRILIA HAMBER
Pengkajian BBL,Bayi,Balita dan Pra sekolah
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
Anamnesa dan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
HIGIENE PERORANGAN UNTUK PERSONEL YANG BEKERJA DIRUANG KELAS A DAN B
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
Kebutuhan dasar pada bayi baru lahir
Posisi Fowler dan Semi Fowler By : Kelompok 2 / 2A.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
NAMA:RENI SURYA NINGSIH NIM :
PENGKAJIAN PADA BAYI BARU LAHIR, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
HIGIENE PERORANGAN UNTUK PERSONEL YANG BEKERJA DIRUANG KELAS A DAN B
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
Luka dan Perawatan luka
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA KEPERAWATAN &FAKULTAS ILMU KESEHATAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
ASKEP COLITIS ULSERATIF
ASKEP PENYAKIT TERMINAL dari SEGI PSIKOLOGIS
The Member of Group: Angga Maulana Darmanto Dea Novia Lista
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta
Tindak Lanjut Asuhan Nifas di Rumah
PENCEGAHAN LUKA DIABETES DAN PERAWATAN LUKA DIABETES.
FAJAR Lasamadi  Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Rumah Sakit Daerah Luwuk, 3 tahun terakahir dari tahun jumlah penderita.
Leukemia Meiloid Akut (LMA) PROFESI NERS PSIK FK KEDOKTERAN UNHAS.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA
 Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004 ) 
PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI DAN BALITA HENNY GUSTIANTI.
PERAWATAN LUKA (Ketrampilan Dasar Kebidanan). DEFINISI LUKA Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda.
Transcript presentasi:

KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty Mata kuliah : KDM II KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami : Definisi Personal higiene Macam-macam personal higiene Tujuan personal higiene Faktor-faktor yang mempengaruhi personal higiene Dampak yg ditimbulkan pda masalah personal higiene Tanda-tanda personal higiene Asuhan keperawatan pada personal higiene Tujuan Pembelajaran

Definisi Personal Higiene Suatu upaya untuk memelihara kebersihan tubuh dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki (Potter & Perry, 2005) Dipengaruhi: kebudayaan, sosial ekonomi, keluarga, pendidikan, persepsi ttg kesehatan, gaya hidup dan tingkat perkembangan.

Macam-macam Personal Higiene Perawatan kulit kepala dan rambut Perawatan mata Perawatan hidung Perawatan telinga Perawatan kuku kaki dan tangan Perawatan genitalia Perawatan kulit Perawatan tubuh secara keseluruhan

Tujuan Perawatan Personal Higiene Meningkatkan derajat kesehatan seseorang Memelihara kebersihan diri seseorang Memperbaiki personal higiene yg kurang Pencegahan penyakit Meningkatkan percaya diri seseorang Menciptakan keindahan

Faktor-faktor yg mempengaruhi personal higiene Citra tubuh Praktik sosial Sosio ekonomi Pengetahuan Budaya Kebiasaan seseorang Kondisi fisik

Dampak yg timbul pada masalah PH Dampak fisik Ggn fisik yg sering terjadi: gangguan integritas kulit Ggn membran mukosa mulut Infeksi mata dan telinga Ggn fisik pada kuku Dampak psikososial Ggn kebutuhan rasa nyaman Kebutuhan dicintai dan mencintai Kebutuhan harga diri Aktualisasi diri Ggn interaksi sosial

Tanda-tanda seseorang kurang PH Penampilan dekil/kumal dan tidak rapih Badan bau Kuku panjang dan kotor Kadang tubuh dipenuhi penyakit kulit (jamur, koreng, borok, dll

Proses Keperawatan Pengkajian Diagnosa keperawatan Intervensi & Rasional Implementasi Evaluasi

1. PENGKAJIAN Riwayat keperawatan Pola kebersihan tubuh Perlengkapan personal higiene yg dipakai Faktor-faktor yg mempengaruhi PH Keluhan Utama Pasien merasa tidak nyaman dengan kebersihan diri Pasien mengatakan tidak dapat melakukan makan, mandi, dan eliminasi secara mandiri Pasien merasa rendah diri thd kondisi dirinya Pemeriksaan fisik Rambut Kepala Mata Hidung Mulut Gigi Telinga Kulit Kuku tangan dan kaki Genitalia Tubuh secara umum

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN Defisit perawatan diri/kebersihan diri (makan, mandi, berpakaian, eliminasi) (NANDA, 2012 – 2014) Gangguan integritas kulit (NANDA, 2015 – 2019) Gangguan membran mukosa mulut (NANDA, 2015 – 2019) Resiko gangguan integritas kulit (NANDA, 2015 – 2019)

Kemungkinan berhubungan dengan: Dx 1. Defisit perawatan diri/kebersihan diri (makan, mandi, berpakaian, eliminasi) Kemungkinan berhubungan dengan: Kelemahan fisik Imobilisasi Penurunan kesadaran Kehilangan fungsi sensorik dan penglihatan Tujuan yang diharapkan: Kebersihan tubuh pasien terjamin Pasien merasa nyaman Keadaan rambut dan kulit bersih Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri

Dx: Kurangnya perawatan diri/kebersihan diri (makan, mandi, berpakaian, eliminasi) INTERVENSI RASIONAL Kaji kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri Menentukan bantuan yang akan dilakukan oleh perawat Kaji pola kebersihan diri pasien: waktu, berapa x sehari, penggunaan sabun dan shampoo Jadwal kebiasaan pasien yg sama memungkinkan pasien dapat lebih cepat beradaptasi Observasi keadaan kulit, rambut, mulut, mata, hidung, dan kuku Menentukan prioritas yg harus dilakukan dalam perawatan diri pasien Libatkan keluarga pasien dalam melakukan kebersihan diri Meningkatkan rasa nyaman pasien Lakukan perawatan rambut, kulit, mulut dan kuku sesuai kebutuhan Menjaga kebersihan dan kenyamanan pasien dan mengurangi resiko inos Bantu pasien memenuhi kebutuhan sehari2: makan, kebersihan diri, berpakaian, dan eliminasi Memenuhi kebutuhan aktifitas harian/ADL pasien

Dx 2. Gangguan integritas kulit Kemungkinan berhubungan dengan: Bagian tubuh yg lama tertekan Imobilisasi Terpapar zat kimia Pembedahan Trauma tajam atau tumpul Tujuan yang diharapkan: Keadaan kulit kembali utuh Luka tidak ada Perluasan luka tidak terjadi Infeksi tidak ada

Dx: Gangguan integritas kulit INTERVENSI RASIONAL Kaji penyebab ggn integiritas kulit Untuk menentukan tindakan keperawatan yg tepat Observasi keadaan kulit sekitar luka: warna, sensasi, dan suhu Dapat mengidentifikasi perkembangan luka, perluasan/infeksi dan vaskularisasi Observasi & catat keadaan luka: luka bersih, pus, dan granulasi Mengetahui perkembangan/perbaikan kondisi luka serta jenis perawatan luka Lakukan pemeriksaan TTV tiap 4 jam Peningkatan TTV merupakan indikasi adanya infeksi dari luka Lakukan perawatan luka secara steril Menjaga kebersihan luka Jaga kebersihan kulit pasien Keadaan tubuh yg kotor menjadi sumber MO shg menimbulkan infeksi Jaga kebersihan tempat tidur pasien / laken Mencegah terjadinya infeksi nosokomial

Dx 3. Gangguan membran mukosa mulut Kemungkinan berhubungan dengan: Trauma oral, infeksi oral, stomatitis Pembatasan intake cairan Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher Tujuan yang diharapkan: Keadaan kulit kembali utuh Luka tidak ada Perluasan luka tidak terjadi Infeksi tidak ada

Dx: Gangguan membran mukosa mulut INTERVENSI RASIONAL Kaji pola kebersihan mulut pasien Agar pasien dapat beradaptasi dengan keadaan dirinya Kaji keadaan mulut pasien : stomatitis, bau mulut & kotor Mulut yg kotor dapat mengganggu kenyamanan dan mengurangi nafsu mkn Bantu pasien dalam melakukan perawatan mulut Pasien mungkin tidak dapat melakukan sendiri perawatan mulut Gunakan sikat gigi yg lembut Mencegah terjadinya trauma dan perdarahan mukosa mulut Bersihkan mulut dgn larutan garam/ NaCl atau baking soda merupakan larutan fisiologis shg membantu melembabkan mukosa, meningkatkan granulasi, dan menekan pertumbuhan bakteri Berikan penkes ttg pentingnya menjaga kebersihan mulut Memberikan pemahaman dan motivasi pentingnya kebersihan mulut pasien

Dx 4. Resiko gangguan integritas kulit Kemungkinan berhubungan dengan: Bagian tubuh yg lama tertekan Imobilisasi Penurunan kesadaran Tujuan yang diharapkan: Kulit pasien utuh Tidak terjadi luka dekubitus Kebersihan kulit pasien terjadi Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri

Dx: Resiko gangguan integritas kulit INTERVENSI RASIONAL Kaji faktor resiko yg menimbulkan ggn integritas kulit, seperti kelemahan fisik, kelumpuhan Mengidentifikasi faktor yg dapat menyebabkan ggn integritas kulit shg dapat mencegah terjadinya luka Kaji keadaan kulit yg tertekan, spt: kemerahan, suhu panas dan lecet Merupakan indikasi ggn integritas kulit Jaga kebersihan kulit dan tubuh klien Tubuh yg kotot dapat menimbulkan gatal  garuk  lecet /luka Ubah posisi setiap 2 jam sekali Mencegah dekubitus Lakukan massase dan fibrasi pada bagian tubuh yg tertekan Meningkatkan aliran darah, menjaga vaskularisasi lebih optimal Jaga kebersihan tempat tidur Laken yg kotor dapat menyebabkan dekubitus

Terima Kasih