Proses keperawatan KELUARGA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT
Advertisements

Manajemen Asuhan Keperawatan Disampaikan Oleh: Ns
Konsep Kelompok Khusus dan Kelompok Resiko Tinggi di Komunitas
Peranan Perawat Komunitas
MANAJEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS
I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
PENINGKATAN PHBS DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA
Upaya Kesehatan Jiwa Oleh : Ns. Rosintan SKep.
Konsep Kesehatan Komunitas (Public Health) dan Keperawatan Komunitas
PROSES PELAYANAN KEPERAWATAN LANSIA
Ns. SATRIA GOBEL, M.Kep SpKom
PENGANTAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT )
RUANG LINGKUP KEPERAWATAN JIWA
KonSeP CMHN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2012
Keperawatan Komunitas/
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
Diagnosa keperawatan Oleh: Riwayati
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
RONDE KEPERAWATAN.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
KEBIJAKAN DEPKES TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA
PROSES KEPERAWATAN MENU UTAMA
Konsep Kelompok Khusus dan Kelompok Resiko Tinggi di Komunitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Peranan Perawat Komunitas
PERAN FUNGSI BIDAN Elsi Ermalinda, S.SiT.
PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
RONDE KEPERAWATAN.
Promosi Kesehatan dalam Berbagai Tatanan
ASUHAN POSTNATAL DI KOMUNITAS
MANAJEMEN KEBIDANAN Oleh: Monarisa.
PERAWATAN KELOMPOK KHUSUS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
ASKEP KELUARGA Pengertian :
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
LAPORAN PERKESMAS PADA KELUARGA Tn
MODEL KEPERAWATAN LANSIA
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
ILMU KEPERAWATAN FIKKES UMM
BUKU KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH PUSAT PROMOSI KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Oleh Tim Promosi Kesehatan.
KONSEP DASAR ASKEB KELOMPOK KHUSUS
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
Rekam Kesehatan Jiwa SUBPOKOK KE 15.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
PROSES SKORING Prodalima, S.Kep, Ners.
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
KEBIJAKAN kemenKES TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA
1 / 13 DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA 2 / 13  Problem berdasarkan NANDA  TIPOLOGI – Aktual – Risiko – POtensial.
Tindak Lanjut Asuhan Nifas di Rumah
Upaya Kesehatan Jiwa Oleh : Ns. Rosintan SKep.
PELATIHAN CARE, SUPPORT AND TREATMENT BAGI PERAWAT ,
Konsep Dasar Asuhan Pada Ibu Hamil
1 By : Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes. Latar belakang Krisis multidimensional berdampak negatif terhadap status kesehatan dan ketahanan keluarga di Indonesia.
Improving health & Wellbeing FERIS KAMLASI, SPd.,M.Si.
DOKUMENTASI PERAWATAN PD BERBAGAI TATANAN PELAYANAN PERAWATAN KHUSUS ( TEMPAT KHUSUS ) OLEH Sigit Tri A.
Kelompok 12. Upaya promotif upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Sugeng Mashudi, M.Kes.
Manajemen Kolaborasi Kebidanan Oleh : Rani Kusmirani.
Oleh : Rani Kusmirani. PENDAHULUAN Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan.
1 PROGRAM PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT ) O l e h : RAMLI.
1 PROGRAM PHBS ( PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT ) O l e h : RAMLI.
KEPERAWATAN KOMUNITAS PERTEMUAN 1
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) UPT Puskesmas Kasiyan 2019.
Transcript presentasi:

Proses keperawatan KELUARGA Oleh: Margaretha Teli, SKep,Ns, MSc-PH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Asuhan Keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi pengkajian keluarga, diagnosa keperawatan keluarga, perencanaan, implementasi keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan.

Tujuan Umum Mengoptimalkan fungsi keluarga dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam menangani masalah kesehatan dan mempertahankan status kesehatan anggotanya.

Tujuan Khusus : Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan menangani masalah kesehatannya yang meliputi: Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarganya. Mengambil keputusan secara tepat dan cepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan. Memodifikasi lingkungan rumah yang kondusif sehingga mampu mempertahankan kesehatan dan memelihara pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota keluarganya. Menciptakan hubungan timbal balik antara keluarga dengan berbagai sumber daya kesehatan yang tersedia untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan anggota keluarganya. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup sehat anggota keluarganya.  

SASARAN Keluarga sehat Jika seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat tetapi memerlukan antisipasi terkait dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan tumbuh kembang keluarga. Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan Jika satu atau lebih anggota keluarga memerlukan perhatian khusus. Keluarga risiko tinggi termasuk keluarga yang memiliki kebutuhan untuk menyesuaikan diri terkait siklus perkembangan anggota keluarga, keluarga dengan faktor risiko penurunan status kesehatan misalnya: bayi BBLR, balita gizi buruk/gizi kurang, bayi/balita yang belum diimunisasi, bumil anemia, bumil multipara (bumil dgn skor 6­10, Resiko sangat tinggi dgn skor >12) atau usia lebih dari 36 tahun, lansia lebih dari 70 tahun atau dengan masalah kesehatan, remaja penyalahguna narkoba. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut Keluarga yang anggota keluarganya mempunyai masalah kesehatan dan memerlukan tindak lanjut pelayanan keperawatan/kesehatan misalnya: klien pascahospitalisasi penyakit kronik, penyakit degeneratif, tindakan pembedahan, penyakit terminal.  

RUANG LINGKUP Promosi Kesehatan Pencegahan Penyakit Intervensi Keperawatan untuk Proses Penyembuhan Pemulihan kesehatan

Alur Pemberian Asuhan Keperawatan Keluarga

Seleksi keluarga sasaran dapat diperoleh di Puskesmas, baik dari pelayanan medik Dasar, Pelayanan KIA dan Gizi sesuai dengan prioritas. Menetapkan sasaran yang akan dikunjungi, serta kasus-kasus yang perlu ditindaklanjuti di ruma. Menetapkan Jadwal Kunjungan : Membuat Jadwal Kunjungan dan nama-nama keluarga yang akan dikunjungi Membuat kesepakatan dengan keluarga tentang waktu kunjungan dan kehadiaran anggota keluarga pengambil keputusan Menandatangani Informed consent setelah diberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat asuhan keperawatan keluarga.

Menyiapkan perlengkapan lapangan yang dibutuhkan dalam kunjungan rumah, antara lain : MemPelajari riwayat klien dari status/rekam kesehatan keluarga dan pencatatan lain yang ada kaitannya dengan klien tersebut Membuat catatan singkat tentang permasalahan klien dan keluarga sebagai dasar kajian lebih lanjut di keluarga Formulir atau catatan pengkajian keluarga dan catatan lain yang diperlukan. CHN kit yang berisi peralatan pemeriksaan fisik (Stetoskop,Thermometer, senter, spygmanometer, spatel lidah, bengkok, hammer, timbangan dan sarung tangan), obat-obat sederhana, alat-alat penyuluhan (liefled, Poster dan lembar balik) Melaksanakan kunjungan rumah sesuai dengan rencana untuk melakukan pengkajian lanjutan dan pelaksanaan asuhan keperawatan bersama keluarga. Melaksanakan evaluasi hasil asuhan Keperawatan keluarga Terminasi

Prinsip-Prinsip penting saat melakukan kunjungan rumah Memperkenalakn diri dengan sopan dan ramah Menjelaskan tujuan kunjungan serta meyakinkan keluarga bahwa kedatangan perawat adalah untuk membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga Menciptakan suasana/hubungan yang baik dengan keluarga menggunakan bahasa yang sederhana saat berkomunikasi dan melakukan kegiatan penyuluhan atau pendidikan kesehatan.

PERAN PERAWAT KELUARGA Pendidik kesehatan: mengajarkan kepada keluarga baik secara formal maupun informal tentang kesehatan dan penyakit serta bertindak sebagai pemberi pelayanan kesehatan utama tentang informasi kesehatan. Pemberi pelayanan atau pengawas: memberikan pelayanan langsung dan melakukan pengawasan/pembinaan terhadappelayanan yang diberikan, termasuk anggota keluarga dan pembantu perawat. Advokat keluarga: bekerja mendukung keluarga dan berbicara atas nama tentang isu-isu seperti keamanan dan akses untuk mendapatkan pelayanan. Penemu kasus atau epidemiologist: mendeteksi penyakit dan menjalankan peran utama dalam pengamatan dan pengawasan penyakit.

PERAN PERAWAT KELUARGA Peneliti: mengidentifikasi masalah-masalah praktis dan mencari jawaban atau solusi melalui investigasi ilmiah baik secara mandiri maupun berkolaborasi. Manajer dan koordinator: mengelola dan bekerja sama dengan anggota keluarga, pelayanan kesehatan dan sosial, serta sektor lain untuk meningkatkan akses mendapatkan pelayanan kesehatan. Fasilitator: menjalankan peran terapeutik untuk membantu mengatasi masalah dan mengidentifikasi sumber. Konselor: berperan sebagai konsultan bagi keluarga untuk mengidentifikasi dan memfasilitasi keterjangkauan keluarga/masyarakat terhadap sumber-sumber yang diperlukan. Pengubah/pemodifikasi lingkungan: bekerja untuk memodifikasi lingkungan, misalnya lingkungan rumah, sehingga mampu meningkatkan mobilitas dan menerapkan asuhan mandiri.

PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN !!!!  Perawat yang bertugas (DIII Keperawatan + pelatihan teknis Perkesmas) di Puskesmas dan komunitas kepada individu didalam puskesmas, individu dalam keluarga, kelompok/aggregate serta masyarakat  Asuhan keperawatan diberikan kepada individu, keluarga dan kelompok dan masyarakat harus didokumentasikan dengan baik agar berfungsi sebagai dokumen askep juga berfungsi sebagai pembuktian aspek legal terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan

Nursing Process steps applied in community setting

PROSES KEPERAWATAN (Kep Keluarga Terintegrasi) Kasus risiko atau yg memerlukan tindak lanjut kep klg di rumah, file dibahas pada rapat tim kep Puskesmas yg dipimpin koordinator Perkesmas. Dokumentasi terkait: hasil pengkajian awal, terapi yg telah diberikan dan rencana tindak lanjut di keluarga, diserahkan kpd perawat yg akan melakukan askep klg  tindak lanjut Askep klg di rumah/masy Perkembangan askep klg  Lokmin tim kep minimal satu kali per-minggu (umpan balik), Lokmin LP/LS dilakukan sekali dalam satu bulan membahas kasus yg memerlukan penanganan LP/LS.

ALASAN KELUARGA SEBAGAI SENTRAL PELAYANAN Menurut Friedman, (1998); Hanson & Boyd (1996) dan Humphreys & Campbell (2004): Perilaku sehat-sakit dipelajari di dalam klg Klg sbg sumber kritikal utk pemberian yan kesehatan Disfungsi apapun (sakit, cedera atau perpisahan, dll) berdampak thd satu atau lebih anggota klg atau keseluruhan klg

Model Konseptual Family Centre Nursing (FCN) Diagnosa Family as client  Pengkajian pada 2 sisi yaitu individu yang mengalamai masalah kesehatan dan keluarga sebagai konteks atau sistem yang mempengaruhi kesehatan anggota keluarga Diagnosa Family as client Family as component of society

Family centre Nursing Scheme Family Assessment Identify socialculture Data Environmental data Structure Function Family stress and coping strategies Individual family members assessment: Mental Physical Emitional Social Emotional Spiritual Identification of family, family subsystem, and individual health problems (nursing diagnosis) Plan of Care : Setting goals, Identify resources, defining alternative approaches, selecting nursing intervenstions and priority setting Intervention : Implementation of plan and mobilizing resources Evaluation of Care Friedman, 2004

Pengkajian Keperawatan Proses pengumpulan data tentang struktur keluarga hubungan serta interaksi antara anggota keluarga, individu dalam keluarga Proses yang terus menerus Bertujuan untuk menetapkan diagnosa keperawatan

Assesment... Nurses decide: what data to collect and how, when, and where that data is collected; the relevance of each new piece of information; how it fits into the emerging family story. Each item of new information must be judged in terms of accuracy, clarity, and relevance.

In-depth Family Assessment Calgary Family Assessment Model (Wright & Leahey, 1994): Pengkajian struktur, Fungsi dan perkembangan keluarga Friedman Family Assessment Model (Friedman, 1998) lebih efektif dan banyak dipakai Tahap dan riwayat perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga, Fungsi dan koping keluarga

Pengkajian Data Dasar Anggota Keluarga (Nama, JK, umur, Hub KK, pendidikan, pekerjaan, status Gizi (TB, BB, BMI) Status kesehatan anggota keluarga (TTV, status imunisasi, KU, Status kes saat ini, riwayat alergi, analisis masalah kes) Data Pengkajian individu yang sakit Data penunjang keluarga Rumah dan sanitasi lingkungan : ventilasi, pencahahaan, Saluran limbah, sumber air bersih, jamban dan tempat sampah PHBS di Rumah Tangga ( Penolong persalinan, asi Eksklusif, timbang BB, air bersih, cici tangan, konsumsi lauk pauk, merokok, dll)

Masalah Kesehatan Merawat kes keluarga Memutuskan tindakan Apa manfaat dr RS/Pusesmas/Posyandu Memanfaatkan yankes Alasan perlunya kesling Memodifikasi lingkungan Bagaimana merawat dan alternatif tindakan Merawat kes keluarga Apa akibat lanjut dr maslah, penting/tdk menanggulangi masalah Memutuskan tindakan Apakah Keluarga tahu tentang...., tanda dan gejala, serta penyebab Mengenal masalah kes

Contoh Pengkajian DDB Kemampuan Mengenal DBD Kemampuan Cara merawat Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang DBD Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang tanda dan Gejala Apa penyebab DBD Kemampuan Cara merawat Apa yang dilakukan bila anak dicurigai DBD Apa upaya pencegahan DBD oleh keluarga Modifikasi Lingkungan Apakah ada genangan air disekitar rumah Apakah keluarga melakukan 3 M

Contoh Pengkajian TBC Kemampuan Mengenal DBD Apa yg Bapak/Ibu ketahui tentang TBC paru? Apa penyebab TBC paru? Apa tanda dan gejala TBC paru? Bagaimana penularan TBC Kemampuan mengambil Keputusan Apa akibat bila TB tdk diobati ? Penting/tdk penanganan TB menurut keluarga? Kemampuan Cara merawat Bagaimana cara merawat bila batuk? Bagiaman cara merawat untk mencegah penularan? Apakah selalu minum obat teratur? Modifikasi Lingkungan Apakah lingkungan rumah bersih, dan tdk lembab serta cahaya masuk Apa yang dilakukan untuk mencegah penularan dalam rumah Memanfaatkan fasilitas kes Apakah keluarga sdh memanfaatkan fasilitas kesehatan untk pemeriksaan TB

Pengkajian Kelompok Masyarakat/kelompok Data dasar Anggota kelompok Status Kesehatan anggota kelompok Upaya Peningkatan Kesehatan Fasilitas yankes yang tersedia Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan kelompok Fasilitas pendidikan Lingkungan Status ekonomi Status sosbbud Komunikasi Fasilitas rekreasi PHBS

FORMULASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDIVIDU, KELUARGA, KOMUNITAS

Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan  interpretasi ilmiah atas data hasil pengkajian yang digunakan perawat untuk membuat rencana, melakukan implementasi dan evaluasi (NANDA, 2011) Nursing diagnoses create the links between collecting information and care planning (Gordon, 1994).

Label Diagnosa Keperawatan Individu/keluarga/komunitas Aktual  menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupan yang benar nyata pada individu, keluarga, komunitas (didukung tanda dan gejala) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan pola tidur Disfungi proses keluarga Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Ketidakefektifan pemberian ASI Diskontinuitas pemberian ASI

2. Risiko menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupan yang mungkin berkembang dalam kerentanan individu, keluarga, komunitas. Didukung oleh adanya faktor-faktor resiko yang berkontribusi pada peningkatan kerentanan Diawali dengan frase RISIKO Risiko kekurangan volume cairan Risiko konstipasi Risiko intoleransi aktifitas Risiko ketidakmampuan menjalankan peran sebagai ortu Risiko distress spiritual

Diagnosa promkes dapat dipakai pada semua status kesehatan 3. Promosi Kesehatan termasuk sejahtera/wellness penilaian klinis dari motivasi seseorang, keluarga, atau komunitas, dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan mewujudkan potensi kesehatan manusia dan menguatkan perilaku sehat secara khusus, misalnya melalui nutrisi dan olahraga Diagnosa promkes dapat dipakai pada semua status kesehatan Setiap label diagnosa promkes dimulai dengan frase : Kesiapan meningkatkan... (NANDA, 2012) Kesiapan Keluarga meningkatkan nutrisi Kesiapan meningkatkan pengetahuan Kesiapan meningkatkan Koping Kesiapan untuk meningkatkan status imunisasi anak

Diagnosa Kesiapan meningkatkan status imunisasi anak (diagnosa wellness) pada keluarga dengan anak balita aktif diimunisasi Definisi pola pelaksanaan imunisasi pada individu, keluarga dan komunitas dapat ditingkatkan Batasan : mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan pengetahuan, perilaku tentang imunisasi, meningkatkan status imunisasi anak Tujuan  menjelaskan risiko terkait imunisasi (PD3I) Intervensi  manajemen imunisasi Aktifitas perawat Pengkajian  data riwayat medis, alergi, pengetahuan imunisasi, jadwal dan KIPPI Penyuluhan

Formulasi penulisan Diagnosa Keperawatan 1. Individu ( di Puskesmas) Menggunakan dignosis NANDA, 2012 Single Diagnosis (tanpa etiologi) Bisa diagnosa aktual, promkes dan risiko Contoh diagnosa Ketidakefektifan pola makan Kekurangan volume cairan Risiko ketidakstabilan kadar gula darah Risiko kekurangan volume cairan tubuh

Contoh kasus Seorang Bapak datang ke Puskesmas dengan keluhan pusing, mual dan sesekali muntah. Badan terasa lemah. Bapak tersebut mempunyai riwayat DM type II. Pada saat pemeriksaan didapatkan gula darah sewaktu 298mg/dl Diagnosa : ketidakstabilan kadar gula darah

2. Keluarga/Individu dalam keluarga (simple diagnosis) Menggunakan ketentuan diagnosa NANDA, 2012 Single Diagnosis (tanpa etiologi) Tambahkan pernyataan anggota keluarga yang teridentifikasi memilki masalah kesehatan Pada diagnosa keperawatan yg lalu initial keluarga dituliskan pada akhir diagnosis, sekarang tidak perlu disebutkan Konstipasi pada Bapak A Keletihan pada Ibu D Gangguan pola tidur pada Kakek E Risiko ketidaksabilan gula darah pada Bapak Y Diare pada anak I Risiko kekurangan cairan pada anak A

3. Keluarga sebagai suatu sistem (Advance diagnosis) Menggunakan ketentuan diagnosa NANDA, 2012 Single Diagnosis (tanpa etiologi) Tambahkan pernyataan anggota keluarga yang teridentifikasi memilki masalah kesehatan Pada diagnosa keperawatan yg lalu initial keluarga dituliskan pada akhir diagnosis, sekarang tidak perlu disebutkan Ketidakefektifan pola komunikasi keluarga Ketidakefektifan regimen therapy pada keluarga Kesiapan untuk meningkatkan status imunisasi anak

Pernyataan Tujuan Perawat harus bekerjasama dengan keluarga untuk menentukkan tujuan yang realistik: Penyataan Tujuan harus : Rasional untuk setiap masalah kesehatan yang ada Harus didasarkan pada kemampuan keluarga Disesuaikan dengan kekuatan keluarga dan pola respon keluarag terhadap situasi yang sama Merupakan pernyataan yang positif dan dapat diukur

Intervensi Keperawatan !!!! Penting : the family has the right to make its own health decisions. The role of the nurse is: Memberikan bimbingan kepada keluarga Memberikan Informasi Membantu keluarga melaksanakan rencana

Prioritas masalah No Kriteria Skore Bobot Pembenaran / Alasan ilmiah pemilihan kriteria 1 Sifat Masalah Tidak/kurang sehat Ancaman Kesehatan Keadaan Sejahtera   3 2 Kemungkinan Masalah dapat diubah Mudah Sebagian Tidak Dapat Potensial masalah untuk dicegah Tinggi Cukup Rendah 4 Menonjolnya masalah Masalah berat, harus segera ditangani Ada Masalah tapi tidak perlu ditangani Masalah Tidak dirasakan

Intervensi Keperawatan The nurse may assist the family by :  providing direct care,  removing barriers to needed services,  and improving the capacity of the family to act on its own behalf and assume responsibility. Perawatan langsung Meminimalisir berbagai tantangan terhadap pelayanan yang diberikan Memperbaiki kapasitas keluarga untuk melakukan tindakan

Perencanaan Diagnosa TuPan Tupen Rencana Tindakan Evaluasi Gangguan Integritas Kulit pada Anak B Gangguan integritas kulit pada anak B teratasi setelah 5 kali kunjungan rumah Selah diintevensi 5 kali kunjungan keluarga mampu S : Keluarga dapat menyebutkan tanda-tanda infeksi O : Keluarga dapat melakukan tahapan perawatan luka Tidak ada tanda –tanda infeksi pada luka operasi A : masalah teratasi sabagian P : Intervesi dilanjutkan Mengenal: Penyebab infeksi kulit Tanda-tanda infeksi kulit Jelaskan pada keluarga penyebab Jelaskan tentang tanda-tanda infeksi luka Menjelaskan dengan menggunakan liefled tentang tanda-tanda infeksi Merawat Keluarga dapat merawat luka dengan teknik steril dan bersih Setelah dirawat kulit utuh, tidak ada tanda infeksi Kaji kemampuan keluarga merawat luka Demonstrasi cara perawatan luka Jelaskan cara-cara menjaga kebersihan luka Bersama keluarga evaluasi kondisi luka Melakukan perawatan luka dengan teknik steril dengan melibatkan keluarga Mengajarkan cara perawatan dan menjaga kebersihan kulit Melakukan evaluasi kondisi luka etelah dirawat

TANTANGAN DALAM PENERAPAN ASKEP Keluarga Apatis Ketidakmampuan keluarga terkait tujuan dan tindakan yang telah ditetapkan Dominasi perawat Label Negatif Mengabaikan budaya dan implikasi gender Persepsi keluarga tentang hilangnya harapan Kegagalan mempertimbangkan kekuatan keluarga Takut gagal Terbatasnya akses terhadap sumber-sumber dan dukungan Terbatasnya keuangan Takut dan ketidkpercayaan terhadap sistem kesehatan

Ruang Lingkup perencanaan keperawatan Promosi Kesehatan Pencegahan Penyakit Penemuan Kasus dini dan Rujukan Intervensi Keperawatan Pemulihan Kesehatan

Promosi Kesehatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan anak Peningkatan Perkembangan dan prtumbuhan anak Menunjang pola nutrisis dan diit individu dan keluarga Menunjang praktik perilaku aman di rumah Peningkatan perilaku sehat dan mengurangi resiko penyakit Meningkatkan koping keluarga

Pencegahan penyakit Imunisasi Mencegah merokok Program kebugaran fisik Konseling Praktik cara mencegah berbagai penyakit

Intervensi Keperawatan Screening dan follow up care (HT, DM, Stroke) Tindakan mengatasi masalah melalui edukasi, konseling, tindakan langsung PERAWATAN LUKA REFLEKSI TERAPI MUSIK PERAWATAN DECUBITUS PEMBERIAN INSULIN SESUAI PROGRAM PERAWATAN OSTOMI PEMBERIAN MAKAN MELALUI NGT PERAWATAN LUKA DM ROM

Kasus Sebuah keluarga mempunyai 2 orang anak balita. BB anak A 15,5Kg, TB 105 cm, BB anak B 10,8 Kg, TB 90 cm. Ada KMS, BB selalu berada di garis Hijau DS : Ibu Mengatakan kami selalu memberikan makanan yang bergizi pada kedua anak, BB selalu ditimbang Diagnosa : Kesiapan keluarga meningkatkan status Gizi pada anak-anak

Contoh Perencanaan, implementasi dan Evaluasi Diagnosa Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi Kesiapan keluarga meningkatkan status Gizi pada anak-anak Status Gizi anak dapat ditingkatkan dan dipertahankan dbn Dengan kriteria : Mempertahankan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisis anak Motivasi kelaurga selalu memberi makanan bergizi pada anak Motivasi keluarga memanfaatkan lingkungan rumah sbg sumber nutrisi Jam 10.00 WITA Memotivasi keluarga agar selalu memberikan makanan bergizi dan bervariasi : nasi, sayur, lauk, buah dan susu Memotivasi keluarga untuk menanam sayuran di pekarangan S : Klg mengatakan selalu memberikan makan bergizi O : keluarga antusias berdiskusi A : kesiapan keluarga meningkat P : tetap motivasi keluarga

Sekian dan Terima kasih