BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc ofRESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc RIKKY/EKOPER
PENDAHULUAN Sejarah Ilmu Ekonomi Pertanian 1. Ilmu Ekonomi Pertanian pertama diberikan pada kuliah Rural Economics (1892) di Ohio University, Amerika. Mulai tahun 1910, mulai diberikan secara teratur pada kuliah Agricultural Economics di Amerika. 2. Di Eropa ilmu ini merupakan cabang dari ilmu pertanian. 3. Di Indonesia, awalnya diberikan di Fakultas Pertanian IPB dan Gadjah Mada di tahun 1950. Mata kuliah ini merupakan “aspek sosial ekonomi” dari ilmu pertanian. 4. Selanjutnya dengan semakin berkembangnya ilmu ekonomi pertanian ini mulai diberikan pada Fakultas lain seperti Ekonomi, Sosial Politik dan Hukum. 5. Perkembangan lebih intensif terlihat pada dibentuknya Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) pada tahun 1969 sebagai realisasi cita-cita para ahli Ekonomi Pertanian RIKKY/EKOPER
Definisi Ilmu Ekonomi Pertanian Ekonomi pertanian adalah termasuk di dalam kelompok ilmu-ilmu kemasyarakatan (social sciences), yaitu ilmu yang mempelajari perilaku dan upaya serta hubungan antarmanusia. Dengan pengertian yang demikian, maka analisa ekonomi perusahaan pengolahan hasil pertanian, perdagangan internasional atas hasil pertanian, kebijaksanaan pertanian, hukum dan hak pertanahan termasuk bidang-bidanng yang harus dipelajari dalam ekonomi pertanian. Sehingga ilmu ekonomi pertanian adalah bagian dari ilmu ekonomi umum yang mempelajari fenomena-fenomena dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan pertanian mikro maupun makro. RIKKY/EKOPER
1.1. PENGERTIAN Menurut Hadisapoetro (1975), pertanian diartikan sebagai setiap campur tangan tenaga manusia dalam perkembangan tanam-tanaman maupun hewan agar diperoleh manfaat yang lebih baik daripada tanpa campur tangan tenaga manusia. Secara alami, tanaman dan hewan telah berkembang biak dengan sendirinya di hutan. Manusia tinggal mengambil sesuatu yang dihasilkan tanaman, misalnya buah-buahan, daun-daunan (sayuran), batang, dan umbi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai bahan makan utama (primer). Demikian juga perkembangan hewan di hutan, manusia tinggal mengambilnya dengan cara berburu untuk dimanfaatkan sebagai bahan makan sekundair. Dalam tahap ini belum dikenal “pertanian”. RIKKY/EKOPER
Kemudian manusia mulai mencoba menanam tanaman dan menangkap hewan untuk dipelihara di rumahnya. Adanya campur tangan manusia ini akan meningkatkan manfaat kepada manusia. Perkembangan inilah yang kemudian disebut dengan pertanian. Mosher (1966) memberi definisi pertanian sebagai sejenis proses produksi yang khas yang didasarkan proses pertumbuhan tanaman dan hewan yang dilakukan oleh petani dalam suatu usahatani sebagai suatu perusahaan. Dengan demikian unsur pertanian terdiri dari proses produksi, petani, usahatani, dan usahatani sebagai perusahaan. Proses Produksi : tumbuhan mengambil zat hara yang ada di dalam tanah melalui akar-akarnya. Zat ini dibawa ke daun dan dengan bantuan sinar matahari, zat tersebut diubah menjadi buah-buahan, biji-bijia dan hasil lain dalam proses yang disebut photosinthesa. Hasil tumbuhan ini kemudian dimakan oleh hewan dan manusia. RIKKY/EKOPER
- Pengertian pertanian yang lebih modern lagi adalah agribisnis. Struktur pertanian, berdasarkan ruang lingkupnya dapat dibedakan menjadi : pertanian dalam arti luas dan dalam arti sempit. Berdasarkan cara pengusahaannya dapat dibedakan menjadi : pertanian rakyat dan pertanian perusahaan besar. Berdasarkan lokasi dapat dibedakan menjadi : pertanian Jawa dan luar Jawa. RIKKY/EKOPER
2 subsistem : on-farm (usahatani) dan off-farm (luar usahatani), atau Agribisnis adalah bisnis (usaha komersial) di bidang pertanian dalam arti luas (mulai dari pengadaan dan distribusi sarana produksi pertanian dan alat-alat serta mesin pertanian, usaha tani, pengolahan hasil pertanian menjadi bahan setengah jadi maupun barang jadi, pemasaran hasil-hasil pertanian dan olahannya, serta kegiatan penunjang seperti perkreditan, asuransi, dan konsultansi) Bidang Agribisnis membentuk suatu sistem yang terdiri dari subsistem-subsistem. Agribisnis bisa terdiri dari : 2 subsistem : on-farm (usahatani) dan off-farm (luar usahatani), atau 3 subsistem : input, usahatani, dan output, atau 4 subsistem : input, usahatani, pengolahan hasil pertanian, dan pemasaran, atau 5 subsistem : input pertanian, usahatani, pengolahan hasil pertanian, pemasaran input, hasil pertanian atau hasil olahannya, serta subsistem penunjang RIKKY/EKOPER
Jadi perbedaan antara agribisnis dan pertanian setidaknya ada dua, yaitu ditinjau dari segi wawasan usaha dan dari bidang yang tercakup : Jika agribisnis wawasan usahanya adalah komersial, maka pertanian wawasannya ada yang subsisten, hobi, di samping ada yang komersial, serta campuran antara dua wawasan tersebut dari segi bidang, agribisnis lebih luas daripada pertanian, karena mencakup subsistem pertanian di samping subsistem yang lain. RIKKY/EKOPER