Kunjungan dan Perawatan Pasien di Rumah PENDAHULUAN Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kedokteran menyeluruh, yang merupakan prinsip pokok pelayanan dokter keluarga, perlulah antara lain diketahui pelbagai latar belakang pasien yang menjadi tanggungannya, serta dapat selalu dijaga kesinambungan pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh pasien.
Untuk dapat mewujudkan pelayanan kedokteran yang seperti ini banyak upaya yang dapat dilakukan. Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranan yang amat penting adalah melakukan kunjungan rumah (home visit), serta melakukan perawatan pasien di rumah (home care) terhadap keluarga yang membutuhkan. Karena pengetahuan tentang latar belakang pasien serta terwujudnya pelayanan kedokteran menyeluruh dinilai merupakan kunci pokok keberhasilan pelayanan dokter keluarga, maka telah merupakan kewajiban pula bagi setiap dokter untuk dapat memahami serta terampil melakukan kunjungan dan perawatan pasien di rumah tersebut.
BATASAN Secara sederhana yang dimaksud dengan kunjungan rumah adalah kedatangan petugas kesehatan ke rumah pasien untuk lebih mengenal kehidupan pasien dan atau memberikan pertolongan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien. Sedangkan yang dimaksud dengan perawatan pasien di rumah adalah apabila pertolongan kedokteran yang dilakukan di rumah tersebut telah tidak termasuk lagi dalam kelompok pelayanan rawat jalan (ambulatory services), melainkan dalam kelompok rawat inap (hospitalization).
ALASAN KUNJUNGAN DAN PERAWATAN DI RUMAH Banyak alasan kenapa kunjungan dan perawatan pasien di rumah perlu dilakukan oleh dokter keluarga. Jika disederhanakan, pelbagai alasan tersebut secara umum dapat dibedakan atas dua macam, yakni : …
Untuk lebih mengenal kehidupan pasien . Diketahui bahwa pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran menyeluruh. Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kedokteran menyeluruh ini, diperlukan antara lain tersedianya data yang lengkap tentang keadaan pasien, sedemikian rupa sehingga dapat dikenal kehidupan pasien secara lebih lengkap. Untuk dapat mengumpulkan data ini tidak ada upaya lain yang dapat dilakukan kecuali melakukan kunjungan ke rumah pasien.
2. Untuk melakukan pertolongan kedokteran . Telah disebutkan bahwa salah satu karakteristik pokok pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang kesinambungan. Untuk dapat mewujudkan pelayanan kedokteran yang seperti ini, tentu tidak cukup jika pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan hanya bersifat pasif, dalam arti hanya menanti pasien berkunjung ke tempat praktek saja. Pelayanan dokter keluarga yang baik harus bersifat aktif, dalam arti, jika memang diperlukan, melakukan kunjungan dan atau merawat pasien di rumah pasien. Dua alasan yang dipandang mempunyai peranan yang amat penting, yakni :
Karena keadaan kesehatan pasien tidak memungkinkan untuk datang ke tempat praktek. Secara umum dapat dibedakan atas tiga macam, yakni : - karena menderita penyakit akut yang tidak memungkinkan pasien untuk dibawa ke tempat praktek, atau kalau dibawa dan kebetulan menderita penyakit menular, dapat membahayakan orang lain. - karena menderita penyakit khronis, terutama apabila dialami oleh orang yang telah lanjut usia. - karena menderita penyakit terminal yang telah tidak ada harapan untuk hidup lagi.
b. Sebagai tindak lanjut pelayanan rawat inap di rumah sakit . Alasan kedua perlunya dilakukan pertolongan kedokteran melalui kunjungan dan atau perawatan di rumah adalah untuk menindak lanjuti pelayanan rawat inap bagi pasien yang baru saja keluar dari rumah sakit.
MANFAAT KUNJUNGAN DAN PERAWATAN PASIEN DI RUMAH
Beberapa dari manfaat tersebut adalah : Dapat lebih meningkatkan pemahaman dokter tentang pasien . karena memang dengan dilakukannya kunjungan dan atau perawatan rawatan pasien di rumah tersebut, dokter akan memperoleh banyak keterangan tentang pasien yang dimaksud. 2. Dapat lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien. Sama halnya dengan pemahaman, peningkatan hubungan dokterpasien pasien ini adalah juga sebagai hasil dari dilakukannya kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah.
3. Dapat lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien - Dengan makin meningkatnya pemahaman dokter tentang keadaan pasien, dan atau dengan makin baiknya hubungan dokter-pasien, berarti sekaligus akan meningkatkan pula pemahaman dokter tentang kebutuhan serta tuntutan kesehatan pasien.
4. Dapat lebih meningkatkan kepuasan pasien. Pelayanan kedokteran yang dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien, apalagi jika disertai dengan hubungan dokterpasien yang baik, pasti mempunyai peranan yang amat besar dalam lebih meningkatkan kepuasan pasien (patient satisfaction). Sesuatu yang pada akhir-akhir.ini telah disepakati sebagai salah satu tolok ukur yang paling penting dari pelayanan kesehatan yang bermutu.
MASALAH KUNJUNGAN DAN PERAWATAN PASIEN DI RUMAH
Sekalipun kunjungan dan perawatan pasien di rumah banyak mendatangkan manfaat, bukan berarti pelaksanaan kunjungan dan perawatan pasien di rumah tersebut tidak menghadapi masalah. Dari pengalaman sehari-hari, paling tidak ditemukan ada tiga masalah pokok yang sering dihadapi. Ketiga masalah pokok yang dimaksud adalah :
Terbatasnya pertolongan kedokteran yang dapat dilakukan . Masalah pokok pertama yang sering ditemukan adalah terbatasnya pertolongan kedokteran yang dapat dilakukan pada waktu kunjungan rumah. Untuk dapat memberikan pertolongan kedokteran yang lengkap, diperlukan antara lain peralatan yang lengkap pula. Tentu mudah dipahami karena peralatan kedokteran lengkap tidak mungkin dibawa pada waktu kunjungan rumah, menyebabkan pertolongan kedokteran yang dapat dilakukan akan sangat terbatas sekali. Apalagi jika kebetulan, berhadapan dengan penyakit yang cukup serius yang sebelumnya tidak diketahui.
2. Panggilan kunjungan rumah yang tidak diperlukan . Masalah pokok kedua yang sering dihadapi adalah adanya panggilan kunjungan rumah dari pasien atau keluarga pasien yang sebenarnya tidak diperlukan. Terjadinya peristiwa yang seperti ini tentu saja tidak diinginkan. Jika ditinjau dari sudut dokter hanya membuang waktu dan tenaga, yang apabila berlanjut sampai timbul rasa kesal, dapat membuat hubungan dokter-pasien menjadi buruk, yang tentu saja akan merugikan pasien sendiri.
3. Ketergantungan pasien atau keluarga yang berlebihan. Maksud dilakukannya kunjungan rumah antara lain adalah untuk memberikan pertolongan kedokteran sesuai dengan keperluan pasien. Tentu amat diharapkan dengan pertolongan dokter yang dilakukan tersebut sekaligus dapat ditingkatkan pula kemandirian pasien memelihara kesehatannya. Sayangnya untuk beberapa pasien atau keluarga tertentu, kemandirian yang diharapkan ini tidak pernah muncul, sehingga pasien atau keluarga tersebut akhirnya sangat tergantung dengan dokter, yang tentu saja apabila banyak ditemukan, akan memberatkan pekerjaan dokter.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN DAN PERAWATAN PASIEN DI RUMAH
Sayangnya pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah, yang apabila dapat dilaksanakan secara semestinya akan mendatangkan banyak manfaat tersebut, pada akhir-akhir ini tampak mulai jarang dilakukan. Banyak faktor yang berperan sebagai penyebab disini, secara umum dapat dibedakan atas 4 macam (McWhinney, 1981; Pritchard, 1978). Keempat faktor yang dimaksud adalah :
1. Makin mudahnya sistem komunikasi Faktor pertama yang mempengaruhi makin berkurangnya pelayanan kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah adalah karena makin mudahnya sistem komunikasi, baik berupa mobil pribadi dan atau kendaraan umum. Akibatnya, apabila kebetulan ada anggota keluarga yang jatuh sakit, tidak perlu memanggil dokter ke rumah, tetapi dapat langsung membawa si sakit ke tempat praktek dokter. Ke dalam faktor kemudahan sistem komunikasi ini termasuk pula penggunaan pesawat telepon yang makin sering dilakukan, sehingga pasien, untuk penyakit yang sederhana, tidak perlu memanggil dokter ke rumah, tetapi cukup menghubungi dokter melalui telepon.
2. Makin majunya ilmu dan teknologi kedokteran . Faktor kedua yang mempengaruhi makin berkurangnya pelayanan kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah adalah karena makin majunya ilmu dan teknologi kedokteran, terutama dalam bidang pencegahan penyakit. Akibatnya, jumlah pasien yang menderita penyakit akut, terutama bayi dan anak, yang sering dipakai sebagai alasan memanggil dokter ke rumah, mulai berkurang.
3. Penggunaan pelbagai alat kedokteran canggih . Faktor ketiga yang mempengaruhi makin berkurangnya pelayanan kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah adalah karena makin banyak dipergunakannya alat kedokteran canggih yang sulit dibawa berpergian. Sehingga pasien, untuk hasil pertolongan kedokteran yang optimal, lebih memilih untuk datang langsung berobat ke tempat praktek dokter, bukan memanggilnya datang ke rumah.
4. Sikap dan perilaku dokter . Faktor keempat yang mempengaruhi makin berkurangnya pelayanan kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah adalah karena adanya sikap dan perilaku dokter tertentu yang enggan atau menolak untuk melakukan kunjungan dan merawat pasien dirumah. Akibatnya, tidak mengherankan jika pelayanan kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah tampak semakin berkurang.
Bersamaan dengan ditemukannya pelbagai faktor yang berperan sebagai penyebab makin berkurangnya pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah sebagaimana dikemukakan diatas, ditemukan pula pelbagai faktor lainnya yang berperan sebagai pendorong makin perlu dilakukannya kunjungan dan perawatan pasien dirumah tersebut. Faktor-faktor pendorong yang dimaksudkan disini secara umum dapat dibedakan atas tiga macam, yakni :
Makin meningkatnya usia hidup rata-rata anggota masyarakat Akibatnya jumlah penduduk lanjut usia akan semakin banyak ditemukan. Keadaan yang seperti ini pasti akan besar peranannya dalam mengubah sistem pelayanan kedokteran. Sebagai akibat dari masalah kesehatan penduduk lanjut usia yang bersifat khas, menyebabkan pelayanan kedokteran telah tidak dapat lagi jika hanya mengandalkan diri pada pelayanan yang bersifat pasif saja. Untuk hasil yang optimal dari pelayanan kedokteran orang usia lanjut tersebut diperlukan pelayanan kedokteran yang lebih aktif, yang antara lain dapat diwujudkan melalui pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah.
2. Makin meningkatnya biaya pelayanan rawat inap di rumah sakit . Pada saat ini, sebagai pengaruh dari pelbagai faktor, termasuk penggunaan pelbagai alat kedokteran canggih, menyebabkan biaya pelayanan kesehatan, terutama pelayanan rawat inap di rumah sakit, semakin meningkat. Dalam keadaan yang seperti ini tidak mengherankan jika banyak anggota masyarakat mencoba menghindar dari perawatan rumah sakit. Atau kalaupun sempat dirawat, berusaha untuk segera pulang, meskipun sebenarnya keadaan kesehatan orang tersebut belum sepenuhnya pulih. Untuk dapat tetap memperoleh pertolongan kedokteran sesuai dengan kebutuhan, jelas sangat memerlukan pelayanan kunjungan dan ataupun perawatan pasien di rumah.
3. Karena desakan program asuransi kesehatan . Pada akhir-akhir ini, sebagai akibat dari makin meningkatnya biaya kesehatan, banyak pihak mulai mengembangkan program asuransi kesehatan. Untuk memperkecil resiko finansial, perusahaan asuransi kesehatan biasanya tidak memperlakukan sistem pembiayaan atas dasar tagihan (indemnity), melainkan atas dasar kapitasi (capitation). Dengan sistem pembiayaan yang seperti ini, tidak ada pilihan lain bagi dokter kecuali aktif menyelenggarakan pelayanan pencegahan penyakit, yang antara lain dapat dilakukan melalui pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah.
TATA CARA KUNJUNGAN DAN PERAWATAN PASIEN DI RUMAH
Tata cara kunjungan dan perawatan pasien di rumah mencakup bidang yang amat luas sekali. Jika ditinjau dari tenaga pelaksana : dilakukan sendiri oleh dokter yang menyelenggara pelayanan dokter keluarga. dilakukan oleh petugas kesehatan khusus, lazimnya tenaga paramedis, yang telah mendapatkan pelatihan. Jika ditinjau dari pihak yang mengambil inisiatif : atas inisiatif dokter keluarga yang melaksanakan pelayanan dokter keluarga. 2. atas inisiatif pasien yang memerlukan pertolongan kedokteran dari dokter keluarga.
Tata cara yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam, yakni : Untuk mengumpulkan data tentang pasien : Mempersiapkan daftar nama keluarga yang akan dikunjungi. Mengatur jadwal kunjungan. Mempersiapkan macam data yang akan dikumpulkan : Macam data minimal yang patut dikumpulkan adalah tentang keadaan rumah dan lingkungan pemukiman pasien, struktur keluarga, fungsi keluarga serta interaksi anggota keluarga dalam menjalankan fungsi keluarga. Data minimal ini sering disebut sebagai data dasar (data base) keluarga dan atau disebut pula sebagai profil (profile) keluarga.
d. Melakukan pengumpulan data e. Melakukan pencatatan data Catatan data basis pasien ini biasanya dilakukan pada rekam medis khusus yang disebut dengan rekam medis keluarga. f. Menyampaikan nasehat dan atau penyuluhan kesehatan . Sekalipun tujuan utama kunjungan rumah adalah untuk mengumpulkan data pasien, namun sangat dianjurkan pada waktu kunjungan rumah tersebut dapat sekaligus disampaikan nasehat dan ataupun dilakukan penyuluhan kesehatan, sesuai dengan hasil temuan.
2. Untuk memberikan pertolongan kedokteran atas inisiatif dokter keluarga . Jika tujuan kunjungan rumah tersebut adalah untuk memberikan pertolongan kedokteran atas inisiatif dokter keluarga, misalnya untuk keperluan pelayanan tindak lanjut yang telah terjadwal dan disepakati bersama, maka tata cara yang dilakukan mencakup enam kegiatan pokok sebagai berikut : Mempersiapkan jadwal kunjungan . mempersiapkan jadwal kunjungan yang berisikan daftar nama pasien yang akan dikunjungi sesuai dengan tanggal dan jam kunjungan yang telah ditetapkan dan disepakati oleh pasien. Ada baiknya jadwal kunjungan tersebut disusun untuk satu minggu sekali.
Menyampaikan jadwal kunjungan yang telah disusun kepada pasien . Jika keadaan memungkinkan ada baiknya jadwal kunjungan tersebut disampaikan kepada pasien yang akan dikunjungi. Misalnya melalui surat dan ataupun telepon, yang sebaiknya disampaikan minimal tiga hari sebelum tanggal kunjungan. Maksudnya untuk mengingatkan kembali pasien tentang perjanjian kunjungan yang akan dilakukan, yang apabila ada perubahan, masih sempat diperbaiki.
c. Mempersiapkan keperluan kunjungan ; Sebelum berkunjung ketempat pasien, dokter harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, sesuai dengan pertolongan kedokteran yang akan dilakukan. Jangan lupa pula membawa rekam medis keluarga untuk pasien yang akan dikunjungi tersebut. d. Melakukan kunjungan dan pertolongan kedokteran. Sesuai dengan tanggal dan jam yang telah ditetapkan dalam jadwal kunjungan, dokter keluarga berkunjung ke tempat pasien serta melakukan pertolongan kedokteran sesuai dengan keperluan pasien.
e. Mengisi rekam medis keluarga . Kegiatan kelima yang dilakukan adalah mencatat semua hasil temuan serta tidakan kedokteran yang dilakukan pada rekam medis keluarga. Isilah rekam medis keluarga tersebut dengan lengkap. f. Menyusun rencana tidak lanjut . Kegiatan terakhir yang dilakukan adalah bersama pasien menyusun rencana pelayanan tindak lanjut yang perlu dilakukan. Jika memang perlu pelayanan rawat inap di rumah sakit, bicarakanlah dengan sebaik-baiknya.
3. Untuk memberikan pertolongan kedokteran atas inisiatif pasien atau pihak keluarga Jika pihak yang mengambil inisiatif adalah pasien atau keluarganya, yang biasanya terjadi apabila menderita penyakit yang bersifat mendadak (acute), tata cara yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Menanyakan selengkapnya tentang keadaan pasien. Jika panggilan melalui anggota keluarga, pertanyaan dapat langsung ditanyakan kepada anggota keluarga. b. Mempersiapkan keperluan kunjungan. Bawalah semua alat dan ataupun obat yang diperlukan. Jangan lupa pula membawa rekam medis keluarga untuk pasien yang akan memperoleh pertolongan kedokteran tersebut.
c. Melakukan kunjungan serta pertolongan kedokteran. Sama halnya dengan kunjungan rumah atas inisiatif dokter, dalam pertolongan kedokteran yang dimaksudkan disini termasuk pula pemberian nasehat atau penyuluhan kesehatan yang ada hubungannya dengan kesehatan pasien. d. Mengisi rekam medis keluarga. Isilah rekam medis keluarga tersebut dengan lengkap. e. Menyusun rencana tindak lanjut . Jika memang diperlukan pelayanan rawat inap di rumah sakit, bicarakanlah dengan sebaik-baiknya.
PEMBIAYAAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA
PENDAHULUAN Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga tentu diperlukan tersedianya dana yang cukup. Tidak hanya untuk pengadaan pelbagai sarana dan prasarana medis dan non-medis yang diperlukan (investment cost), tetapi juga untuk membiayai pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan (operational cost). Seyogiyanyalah semua dana yang diperlukan ini dapat dibiayai oleh pasien dan atau keluarga yang memanfaatkan jasa pelayanan dokter keluarga.
Mekanisme pembiayaan yang ditemukan pada pelayanan kesehatan banyak macamnya. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam : pembiayaan secara tunai (fee for service), dalam arti setiap kali pasien datang berobat diharuskan membayar biaya pelayanan. 2. pembiayaan melalui program asuransi kesehatan (health insurance), dalam arti setiap kali pasien datang berobat tidak perlu membayar secara tunai, karena pembayaran tersebut telah ditanggung oleh pihak ketiga, yang dalam hal ini ada lah badan asuransi.
BATASAN Apa yang dimaksud dengan asuransi (insurance) ?. Pada saat ini batasan asuransi banyak macamnya. Dua diantaranya : 1. Asuransi adalah suatu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi (Breider and Breadles, 1972) 2. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana si penanggung dengan menerima suatu premi mengikatkan dirinya untuk memberi ganti rugi kepada si tertanggung yang mungkin diderita karena terjadinya suatu peristiwa yang mengandung ketidak pastian dan yang akan mengakibatkan kehilangan, kerugian atau kehilangan suatu keuntungan (Kitab UU Hukum Dagang, 1987)
Bertitik tolak dari perkembangan pendapat yang seperti ini, maka pengertian asuransi kesehatan, sekalipun masih menganut prinsipprinsip pokok asuransi, mengalami perkembangan pula. Disebutkan, yang dimaksud dengan asuransi kesehatan tidak lain adalah suatu program jaminan pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat yang biayanya dipikul bersama oleh masyarakat melalui suatu sistem kontribusi yang dilaksanakan secara praupaya. Jika ditinjau dari sejarah perkembangannya, upaya untuk memikul biaya kesehatan tersebut sebenarnya bukanlah merupakan suatu hal yang baru. Prinsip-prinsip pokoknya telah sejak lama dikenal. Paling tidak sejak 600 tahun SM yakni melalui program 'thiasoi' dan 'eranoi' di Yunani serta 'collegia' di Romawi.
BENTUK-BENTUK PEMBAYARAN DARI BADAN ASURANSI KEPADA PENYELENGGARA PELAYANAN
Bentuk-bentuk pembayaran yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan banyak macamnya. Bentuk yang paling tua adalah atas dasar tagihan (reimbursement). Disini pembayaran oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan dilakukan atas dasar tagihan. Berapapun besarnya tagihan tersebut semuanya akan dibayar oleh badan asuransi.
Tentu mudah dipahami bentuk pembayaran seperti ini dapat menimbulkan banyak masalah. Di samping beratnya beban administrasi, juga dapat memicu terjadinya penyalahgunaan. Penyelengara pelayanan, karena menginginkan tagihan yang lebih besar, sering melakukan pelayanan kesehatan secara berlebihan. Keadaan yang seperti ini tentu saja akan memberatkan badan asuransi, yang karena tidak ingin rugi, tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan, kecuali meningkatkan premi (premium) peserta. Akibat akhir, tentu tidak sulit dipahami, biaya kesehatan akan terus meningkat.
Untuk mengatasi masalah yang seperti ini, badan asuransi tidak mempunyai pilihan lain kecuali menerapkan prinsip membagi risiko (risk sharing) dengan penyelenggara pelayanan. Untuk ini diperkenalkanlah bentuk pembayaran yang baru yang disebut dengan nama pembayaran pra-upaya (pre-payment). Adapun yang dimaksud dengan sistem pembayaran pra-upaya atau dikenal pula dengan nama sistem pembayaran prospektif (prospective payment) adalah sistem atau cara pembayaran oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan yang besar biayanya dihitung dimuka (inadvance) dan penyelenggara pelayanan menerima besar biaya tersebut, tanpa memperdulikan besarnya biaya ril (real cost) yang dikeluarkan oleh penyelenggara pelayanan (Weeks, 1979) untuk pelayanan yang diselenggarakannya.
BENTUK-BENT'UK PEMBIAYAAN PRA-UPAYA Mengingat bentuk pembayaran pra-upaya banyak menjanjikan keuntungan, maka pada saat ini bentuk pembayaran pra-upaya tersebut banyak diterapkan. Pada dasarnya ada tiga bentuk pembiayaan secara pra-upaya yang dipergunakan. Ketiga bentuk yang dimaksud adalah : sistem kapitasi (capitation system) adalah sistem pembayaran dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap peserta untuk jangka waktu tertentu. Besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan ditentukan oleh jumlah peserta dan kesepakatan jangka waktu jaminan.
2. sistem paket (packet system) adalah sistem pembayaran di muka yang dilakukan oleh badan asuransi berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk suatu paket pelayanan kesehatan tertentu. Dengan sistem ini, maka besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh paket pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan. Penyakit apapun yang dihadapi, jika termasuk dalam satu paket pelayanan yang sama, mendapatkan biaya dengan besar yang sama. Sistem pembiayaan paket ini dikenal pula dengan nama sistem pembiayaan kelompok diagnosis terkait (diagnosis related group) yang di banyak negara maju telah lama diterapkan.
3. sistem anggaran (budget system) adalah sistem pembayaran di muka yang dilakukan oleh badan asuransi berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan besarnya anggaran yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan. Sama halnya dengan sistem paket, pada sistem anggaran ini, besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh besarnya anggaran yang telah disepakati.
PENGENDALIAN BIAYA KESEHATAN Dengan diterapkannya sistem pembayaran pra-upaya, maka telah merupakan kewajiban bagi penyelenggara pelayanan untuk berupaya mengendalikan biaya kesehatan (cost containment) yang sebaik-baiknya, sedemikian rupa sehingga resiko pembiayaan dapat diperkecil.Untuk dapat mengendalikan biaya kesehatan ini, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan oleh penyelenggara pelayanan
Prinsip pokok yang dimaksud adalah : Mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit Yang harus diperhatikan oleh penyelenggara pelayanan adalah lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit, bukan pelayanan penyembuhan penyakit. Apabila prinsip pokok ini dapat diterapkan, pasti akan besar peranannya dalam upaya mengendalikan biaya kesehatan. Bentuk-bentuk pelayanan pencegahan penyakit yang dapat dilakukan banyak macamnya. Yang terpenting di antaranya ialah melakukan penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan berkala, imunisasi serta pelayanan keluarga berencana.
2. Mencegah pelayanan yang berlebihan . Prinsip pokok yang diperhatikan oleh penyelenggara pelayanan adalah mencegah pelayanan yang berlebihan. Jika memang tidak ada indikasinya, pemeriksaan penunjang tidak perlu diiakukan. Prinsip yang sama juga berlaku untuk tindakan dan ataupun pemberian obat. Dengan perkataan lain, pelayanan kedokteran yang diselenggarakan harus memenuhi serta sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan.
3. Membatasi konsultasi dan rujukan . Pelayanan konsultasi dan apalagi rujukan, memerlukan biaya tambahan. Untuk mencegah biaya kesehatan, penyelenggara pelayanan harus berupaya untuk membatasi konsultasi atau rujukan. Pelayanan konsultasi atau rujukan tersebut hanya dilakukan apabila benar-benar diperlukan saja.
MANFAAT Apabila sistem pembiayaan program asuransi kesehatan dalam bentuk pra-upaya ini dapat diselenggarakan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat. Manfaat yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas dua macam
Manfaat penerapan program asuransi kesehatan . a. dapat membebaskan peserta dari kesulitan menyediakan dana tunai b. biaya kesehatan dapat dikendalikan c. mutu pelayanan dapat dijaga d. data kesehatan lebih tersedia
2. Manfaat penerapan sistem pembiayaan pra-upaya dapat dicegah kenaikan biaya kesehatan b. mendorong pelayanan pencegahan penyakit c. menjamin penghasilan penyelenggara pelayanan
MANAJEMEN PESERTA Untuk dapat menjamin kelancaran pelayanan dokter keluarga perlulah dilakukan antara lain manajemen peserta yang menjadi tanggungjawab dokter keluarga. Adapun yang dimaksud dengan peserta disini adalah mereka yang mendaftarkan diri kepada dokter keluarga.
Bentuk kepesertaan ini banyak macamnya Bentuk kepesertaan ini banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan atas tiga macam : 1. Sebagai perseorangan Pada bentuk ini orang perorang mendaftarkan diri kepada dokter keluarga. Sekalipun bentuk kepesertaan perseorangan ini memang dibenarkan, namun bentuk kepesertaan yang seperti ini tidak dianjurkan. Penyebab utamanya adalah karena dengan kepesertaan secara perseorangan tersebut akan menyulitkan dokter keluarga dalam menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga.
2. Sebagai satu keluarga Pada bentuk ini satu keluarga mendaftarkan diri kepada dokter keluarga. Adapun yang dimaksud dengan satu keluarga disini dapat dibedakan atas dua macam : a. hanya keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari seorang ayah, seorang ibu dan anak-anak. b. termasuk mereka yang dianggap anggota keluarga (extended family) seperti mertua, kemenakan dan atau pembantu rumah tangga yang didaftarkan oleh keluarga. Jika ditinjau dari kehendak menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga, bentuk kepesertaan keluarga ini adalah sangat sesuai, dan karena itu sangat dianjurkan.
3. Sebagai satu kelompok Pada bentuk ini satu kelompok masyarakat tertentu, misalnya karyawan satu perusahaan swasta, penduduk yang bertempat tinggal pada satu domisili tertentu dan atau satu organisasi masyarakat tertentu, mendaftarkan diri kepada dokter keluarga. Bentuk kepesertaan berkelompok ini dapat dibedakan atas dua macam, yakni : hanya berlaku untuk anggota yang didaftar saja Misalnya satu perusahaan hanya mendaftarkan karyawannya saja, sedangkan anggota keluarga karyawan tidak termasuk dan karena tidak berhak memperoleh pelayanan kesehatan. b. juga berlaku untuk anggota keluarga yang didaftarkan.
MANAJEMEN KEUANGAN
Yang dimaksud dengan manajemen keuangan disini ialah upaya yang dilakukan oleh dokter keluarga dalam bidang keuangan sedemikian rupa sehingga dengan kapitasi yang diterima dari badan asuransi tidak sampai merugikan dokter keluarga. Untuk dapat memastikan kecukupan kapitasi tersebut ada dua hal yang harus dilakukan oleh dokter keluarga, yakni :
Analisis aktuarial . Adapun yang dimaksud dengan analisis aktuarial (actuarial analysis) disini ialah menilai besarnya kapitasi yang ditawarkan oleh badan asuransi, sedemikian rupa sehingga tidak sampai merugikan dokter keluarga. Untuk dapat melakukan analisis aktuarial ini, perlu dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : mempelajari jenis pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh dokter keluarga. Pelajarilah jenis pelayanan kesehatan ter sebut. Apakah dapat diselenggarakan sendiri atau memerlukan rujukan. Apakah biayanya besar atau tidak. b. mencari informasi tentang angka pemanfaatan (utilization rate) untuk tiap jenis pelayanan kesehatan yang harus ditanggung. Sesuaikan jangka waktu pemanfaatan tersebut dengan jangka waktu kapitasi. Angka pemanfaatan yang dapat dipergunakan ada dua macam, yakni :
b.1. Angka kunjungan angka ini sering tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pertama, karena mereka yang berobat sendiri tidak terhitung. Kedua, karena ada kemungkinan begitu biaya kesehatannya ditanggung, mereka yang semula tidak pernah atau jarang berobat, datang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, sehingga angka kunjungan akan meningkat. b.2. Angka penyakit Angka juga sering pula tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kecuali itu, angka penyakit tidak menggambarkan angka kunjungan. Karena di masyarakat selalu ditemukan mereka yang sakit tetapi tidak berobat ke sarana pelayanan kesehatan, melainkan mengobati diri sendiri (self medication)
c . menghitung unit biaya (unit cost) untuk setiap jenis pelayanan kesehatan yang menjadi tanggungan untuk satu kali pemanfaatan. Apakah unit biaya tersebut tinggi atau rendah. d. menghitung biaya kapitasi untuk semua jenis pelayanan kesehatan yang menjadi tanggungan untuk jangka waktu yang sesuai dengan jangka waktu kapitasi .Perhitungan dapat dilakukan dengan menjumlahkan semua hasil perkalian antara angka pemanfaatan dengan unit biaya. . bandingkan besarnya biaya kapitasi yang diperoleh dari hasil perhitungan yang ditawarkan oleh badan asuransi.
2. Underwriting Kegiatan kedua yang dilakukan oleh dokter keluarga adalah melakukan kan underwriting. Adapun yang dimaksud dengan underwriting disini adalah melakukan penilaian terhadap besarnya resiko yang dimiliki oleh calon peserta yang akan ditanggung. Besarnya biaya kapitasi yang harus diperhitungkan terhadap risiko tersebut. Jika risiko tersebut tinggi, seyogiyanya besarnya kapitasi lebih tinggi pula.
Ciri-ciri yang yang mempengaruhi risiko a.l : a. Golongan umur Jika umur peserta terlalu tua, maka resiko terhadap timbulnya penyakit tentu akan lebih tinggi pula. b. Jenis kelamin . Jika jenis kelamin peserta lebih banyak wanita, maka kemungkinan angka persalinan akan tinggi, sehingga dapat mningkatkan biaya persalinan. c. Pekerjaan Jika pekerjaan atau lingkungan pekerjaan peserta cenderung berbahaya, maka resiko akan jatuh sakit juga cenderung akan meningkat.
d. Pola dan kebiasaan hidup Pola dan kebiasaan hidup ada yang bersifat positif seperti senang berolah raga dan rekreasi, tetapi ada pula yang bersifat negatif seperti perokok berat dan peminum. e. Riwayat kesehatan Riwayat kesehatan sebelumnya, termasuk kesehatan saat ini dan postur tubuh, menentukan pula angka kesakitan selanjutnya. Bila calon peserta memang telah sakit sejak sebelumnya tentu akan memberatkan Badan,Asuransi. Demikian pula bila postur tubuh terlalu gemuk atau terlalu kurus, berpengaruh terhadap kesehatan 7. Riwayat kesehatan keluarga Beberapa penyakit dapat bersifat diturunkan atau dibawa sejak lahir.
Sekian & Terima Kasih