TEORI-TEORI PEMBANGUNAN TEORI-TEORI UTAMA HINGGA KONTEMPORER
APA ITU TEORI? Schafersman, An Introduction to Science, 1997 Unsur-unsur teori (ekonomi): penjelasan umum tentang gejala yang terjadi (nature explanation); memiliki dukungan fakta empiris (statistik); merupakan verifikasi atau falsifikasi (penolakan) penelitian yang telah dilakukan; telah diuji untuk mengukur gejala yang sama secara berulang-ulang.
TEORI-TEORI UTAMA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Teori Tahapan-tahapan Pertumbuhan Linier (Linear Stages-of-Growth Model of Development) Teori Perubahan Struktural (Structural-Change Models) Teori Dependensi Internasional Teori Neoklasik/Fundamentalisme Pasar (The Solow Neoclassical Growth Model)
TEORI TAHAPAN-TAHAPAN PERTUMBUHAN LINIER Muncul sebagai kebutuhan Amerika Serikat untuk menyalurkan bantuan (Marshall Plan) pasca PD II ke negara-negara dunia ketiga perlu ukuran tentang keberhasilan pembangunan/pertumbuhan ekonomi di negara sasaran bantuan. Dipopulerkan Walt W. Rostow setiap negara harus melewati fase take-off dari ekonomi tradisional (subsisten) dengan fokus pertanian ekonomi mandiri (self-sustaining growth) dan industrial konsumsi masal yang tinggi dari masyarakat mobilisasi tabungan dari dalam/luar negeri sebagai investasi (cadangan devisa) untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Teori Rostow disempurnkan oleh Harrod-Domar Harrod-Domar Growth Model.
Cont’d (Model Pertumbuhan Harrod-Domar) Rasio Pertumbuhan PDB (Y) secara langsung bergantung pada rasio tabungan nasional bersih (s) dan kebalikan (inverse) dari rasio modal-output (capital-output ratio/ c). s = jumlah pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) Personal Income (PI) – Direct Tax (cth: Pajak Pendapatan). c = rasio yang memperlihatkan unit modal yang diperlukan untuk memproduksi sebuah unit output dalam periode tertentu.
Cont’d (Fungsi Matematika Harrod-Domar)
Cont’d (Contoh Aplikasi) Dalam sebuah perekonomian, input modal senilai $ 3 selalu diperlukan untuk menambah total PDB sebesar $ 1. Proporsi tabungan masyarakat terhadap PDB adalah sebesar 6%. Apabila pemerintah ingin mendorong rasio tabungan masyarakat menjadi 15%, kebijakan apa yang harus ditempuh?
Cont’d
TEORI PERUBAHAN STRUKTURAL Transformasi struktural dari yang berfokus pada ekonomi subsisten (agrikultur, minim teknologi, pedesaan) menjadi modern (industri, teknologi tinggi, berpola urban). Teori model dua sektor Lewis (Lewis two-sector model) surplus tenaga kerja dari sektor agrikultur dipindahkan ke sektor industri modern. Fokus lain adalah mendorong produktivitas tenaga kerja dengan pemanfaatan produksi Produk marjinal (kenaikan gradual produksi/output dari pemanfaatan modal/input yang tetap) tenaga kerja surplus di sektor subsisten produk marjinalnya samadengan nol.
TEORI DEPENDENSI Dasar pikir: bergantungnya negara-negara berkembang (kurang maju) kepada kebijakan ekonomi negara maju; negara-negara berkembang mengadopsi pola pendidikan negara maju, teknologi, sistem politik, sistem ekonomi, perilaku, pola konsumsi dst. Paradigma pembangunan yang salah (False-Paradigm Model): paradigma pembangunan yang terbaik adalah yang dikemukakan negara-negara maju; tidak sesuai maka pembangunan gagal; standarisasi pembangunan bersifat tunggal dan global. Penggagasnya banyak dipengaruhi pendekatan Marxist; i.e. Theotonio Dos Santos sistem ekonomi hanya didominasi segelintir negara yang diwakili agen-agennya di negara-negara berkembang (comprador group); Mafia Berkley di Indonesia? Salah satu pendukung: Paus Yohanes Paulus II dalam suratnya Sollicitude rei socialis (The Social Concerns of the Church); 1988.
Cont’d (Masih perlukah dependensi global?)
TEORI NEOKLASIK Dasar pikir: pembangunan kurang berjalan karena terlalu banyak intervensi negara; pembentukan harga lebih baik diserahkan kepada pasar ketimbang intervensi pemerintah (floor price/ceiling price). Terlalu banyak intervensi negara menyebabkan maraknya korupsi, inefisiensi dsb; swasta lebih baik untuk menggerakkan ekonomi. Ekonomi terbuka lebih baik ketimbang ekonomi tertutup karena ekonomi terbuka akan lebih mendorong perkembangan teknologi dari investasi negara-negara bertekonologi lebih maju.
Cont’d (Model Pertumbuhan Solow)
BEBERAPA TEORI KONTEMPORER DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Teori Pos-Pembangunan atau Anti Pembangunan (Post-Development/Anti Development Theory) Teori Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) Teori Pembangunan Manusia (Human Development Theory)
TEORI ANTI PEMBANGUNAN Dasar pikir: definisi “pembangunan” hanya menjadi dominansi dari ekonom-ekonom negara maju (Wolfgang Sachs). Pembangunan telah menjadi ideologi dan begitu diagung-agungkan. Menolak standar universal makna pembangunan. Mendorong lokalitas untuk menolak standar-standar universal pembangunan; mendorong keberadaan masyarakat adat dsb (Arturo Escobar). Development of ‘Development’ (Ariel Heryanto, 1988) kritik terhadap makna kata “pembangunan” selama Orde Baru yang terlalu diasosiasikan dengan persoalan-persoalan perekonomian.
TEORI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Dasar pikir: pembangunan harus selalu mengedepankan tiga aspek: ekonomi, manusia dan lingkungan. Pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan yang akan datang (Beder, 1993).
Cont’d Sumber: UN Report, Our Common Future, 1987 Sektor manakah menurut PBB yang sudah baik dan paling mengkhawatirkan secara global?
TEORI PEMBANGUNAN MANUSIA Dasar pikir: manusia adalah fokus/modal utama dalam pembangunan ekonomi. Peningkatan standar hidup (kesehatan, harapan hidup, pendidikan dsb) adalah fokus dari pembangunan ekonomi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI): kesehatan (harapan hidup saat kelahiran), pengetahuan (melek huruf, tingkat pendidikan), standar kehidupan (tingkat daya beli/Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga) publikasi berkala oleh Badan Pusat Statistik
Cont’d (HDI Global Index) UNDP (2014)
Beberapa Referensi: Economic Development 11th Edition (Todaro&Smith, 2012; Chapter 3) Why Nation Fails (Daron Acemoglu & James A. Robinson, 2012) Common Wealth: Economics for a Crowded Planet (Jeffrey Sachs, 2008) Globalization and Its Discontents (Joseph E. Stiglitz, 2002) Ekonomi Indonesia 1800 – 2010 (Jan Luiten van Zanden & Daan Marks, 2012) Economics: The User’s Guide (Ha-Joon Chang, 2013)
TERIMA KASIH