Pertemuan ke 5 VAKSIN DAN IMUNISASI Dr. Tatik Suyarti.M.kes

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEBIJAKAN PELAYANAN KES DASAR DALAM PROGRAM JAMKESMAS TAHUN 2008
Advertisements

PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI NASIONAL
PENILAIAN RISIKO DAN PENENTUAN KEJADIAN.
Vaksin TT (Tetanus Toksoid)
POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
Critical review fungsi dan program Puskesmas
POLINDES (Pondok Bersalin Desa)
KULIAH VAKSIN & IMUNISASI Pertemuan ke 3
Penerimaan &Penyimpanan
Pertemuan ke-11 Simpus Puskesmas Gambaran Umum Puskesmas
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Danik Dwiyanti.
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
Sistem Informasi manajemen puskesmas
MENGGERAKKAN DAN MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
PROGRAM PEMBERIAN OBAT CACING KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016
Pertemuan ke 9 KULIAH VAKSIN DAN IMUNISASI
YUSLIANA NAINGGOLAN, SPD, M.KES
KULIAH VAKSIN DAN IMUNISASI PERTEMUAN KE 7
KULIAH VAKSIN DAN IMUNISASI PERTEMUAN KE 6
PERTEMUAN KE : 4 PENANGANAN PERALATAN RANTAI VAKSIN Dr. Tatik Suyarti
MASALAH AIR BERSIH & AIR MINUM KETIKA BENCANA
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
APLIKASI SIK DI DINAS KESEHATAN KOTA/KABUPATEN
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN FORM LB-1
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
Manajemen Logistik Obat Cacing dan Sistem Pencatatan & Pelaporan
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
Pertemuan ke-11 Simpus Puskesmas Gambaran Umum Puskesmas
Pertemuan ke 10 KULIAH VAKSIN DAN IMUNISASI
Materi 8 MK SIMKES S1 Kesmas
Pertemuan ke 11 KULIAH VAKSIN DAN IMUNISASI
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
Analisis Situasi.
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Ika Putri R.
ANALISA PD3I DENGAN CAKUPAN IMUNISASI DI PROVINSI SUMATERA UTARA
TUJUAN Tujuan Umum Terselenggaranya pelayanan PAUD yang terintegrasi dengan layanan Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) menuju terwujudnya anak Indonesia.
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
Epidemiologi-Susanto, 2012
SELAMAT DATANG PERTEMUAN PETUGAS SP2TP BLITAR, 7 MARET 2014
Menuju Kabupaten Sehat
Sistem kesehatan Sesi 8 Dikutip dari Sistem kes, WikuAdisasmito, PhD.
PROGRAM IMUNISASI BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING
IMUNISASI DASAR SESUAI PROGRAM PEMERINTAH
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
PD3I, PENYEBAB DAN CONTOH VAKSIN
IMUNISASI BY ROSA RAGA PADMI.
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
PETUNJUK TEKNIS KAMPANYE IMUNISASI MR Pertemuan Teknis Kampanye Imunisasi MR Bekasi,
 Wujud pemberdayaan masyarakat  UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)  Promotif, Preventif  Mulai dicanangkan 1986.
Imunisasi. Definisi Suatu upaya untuk meningkatkan atau menimbulkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat.
Sistem Informasi manajemen puskesmas
IMUNISASI TIM SIMULASI KDM.
Penerimaan &Penyimpanan
Peserta mampu bermitra dg masyarakat dlm : perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program imunisasi melalui komunikasi yg efektif dg memanfaatkan perangkat.
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
ADE SAPUTRA NASUTION, SKM., M.Kes.. Kesenjangan antara kenyataan dan yang seharusnya Masalah Gizi : ada kesenjangan antara kondisi gizi di masyarakat.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
OLEH UMI KALSUM, A.Md.Keb. DEFENISI SUATU UPAYA UNTUK MENDAPATKAN KEKEBALAN TERHADAP SUATU PENYAKIT DENGAN CARA MEMASUKKAN KUMAN ATAU BIBIT KUMAN YG TELAH.
KESEHATAN ANAK di indonesia
Sistem Informasi manajemen puskesmas
POSYANDU Oleh : dr. Triana Sulistyaningsih Puskesmas II Denpasar Selatan Oktober 2010.
Transcript presentasi:

Pertemuan ke 5 VAKSIN DAN IMUNISASI Dr. Tatik Suyarti.M.kes

PROGRAM PERENCANAAN IMUNISASI A PROGRAM PERENCANAAN IMUNISASI A. Pengertian : Merupakan suatu unsur manajemen yg penting dalam pengelolaan Program Imunisasi. kebutuhan untuk pelayanan imunisasi pd dsrnya harus berasal dr unit Puskesmas (bottom up) ,dg dasar besaran jumlah sasaran tiap jenis pelayanan imunisasi untuk menghindari terjadi kelebihan, kekurangan, atau tdk sesuai dg situasi riil dilapangan

B.Menentukan jumlah sasaran imunisasi Menentukan jumlah sasaran pd program imunisasi merupakan unsur yg paling penting, Angka jumlah penduduk merupakan dasar untuk menghitung sasaran untuk setiap jenis kegiatan pelayanan imunisasi. Pertambahan penduduk serta angka kelahiran dr hasil sensus penduduk maupun Survey Penduduk Antar Sensus (SUPAS) yg dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) yg mana unit terkecil dr hsl sensus adalah desa, angka ini menjadi pegangan setiap wilayah administrative untuk melakukan proyeksi. Sebelum melaksanakan perencanaan kebutuhan vaksin terlebih dulu harus menentukan berapa besar sasaran imunisasi dalam satu tahun yg akan dilayani di masing2 wilayah kerja.

1. Menghitung Jumlah Sasaran Bayi Berdasarkan besarnya angka presentasi kelahiran bayi dr jumlah pduduk msg2 wilayah atau dapat bdasarkan besarnya jumlah sasaran bayi tahun lalu yg diproyeksikan untuk tahun ini.  Atau Kecamatan = Jml bayi Kecamatan th lalu X Jml Bayi Kab/Kota Th ini Jml bayi Kabupaten tahun lalu Atau Desa = Jml Bayi Desa tahun lalu X Jml Bayi Kec. Tahun ini. Jml Bayi Kecamatan th lalu

2.Menghitung Jumlah sasaran Ibu Hamil Menghitung jumlah sasaran ibu hamil didasarkan 10 % lebih besar dr jumlah bayi. Perhitungan ini dipergunakan untuk tingkat Pusat, Provinsi ,Kabupaten / Kota, Kecamatan dan Desa. Sasaran imunisasi ibu hamil = jml bayi + (10 % X Jumlah bayi) 3.Menghitung Jumlah sasaran Anak Sekolah Tingkat Dasar klas 1 * Berdasarkan data dari : Sasaran imunisasi DT yg diperoleh dr Kantor Diknas setempat.

4.Menghitung Jumlah sasaran Anak Sekolah Tingkat Dasar Tingkat Dasar Kelas 2 dan 3. *Berdasarkan data dari: sasaran imunissi TT yg diperoleh dr Kantor Diknas setempat. 5. Menghitung Jumlah Sasaran Wanita Usia Subur (WUS) *Berdasarkan perkiran besarnya WUS pd Penduduk Jml sasaran WUS : 21,9 % X Jumlah Penduduk.

C. MENENTUKAN TARGET CAKUPAN Yaitu : Menentukan berapa besar cakupan imunisasi yg akan dicapai pada tahun yg direncanakan utk mengetahui kebutuhan vaksin yg sebenarnya. Target cakupan ditetapkan berdasarkan tingkat pencapaian di masing2 wilayah kerja maksimal 100 %.   Contoh Target Cakupan yg akan dicapai : BCG = 95 % DPT 1 = 95 % Polio 1 = 95% HB.(0-7hr)= 90% Campak = 90 % DPT 2 = 90 % Polio 2 = 90% HB.2 = 85% DPT 3 = 85 % Polio 3 = 90% HB.3 = 80% Polio 4 = 85% TT 1 IH = 90 %, TT 2 + ( Plus TT 3 + TT 4 + TT 5 ) = 80% TT SD = 100% DT SD = 100% TT WUS = Sesuai target suntikan T1, T2, T3, T4. Dan T5.

D. MENGHITUNG INDEK PEMAKAIAN VAKSIN ( IP ) IP vaksin : - Dihitung berdasarkan jml cakupan imunisasi yg dicapai secara absolut dan berapa byk vaksin yg digunakan. - Dari pencatatan stok vaksin setiap bulan diperoleh jumlah ampul / vial yg digunakan. Untuk mengetahui berapa rata2 jumlah dosis diberikan untuk setiap ampul / vial, yg disebut indek pemakaian vaksin ( IP) dpt dg mudah dihitung.   IP Vaksin = Jumlah suntikan (cakupan) yg dicapai tahun lalu Jumlah vaksin yg terpakai tahun lalu

Dosis vaksin per- kemasan adalah : No Jenis Vaksin Dosis/ Kemasan 1. BCG 20 / Ampul 2. DPT 10 / Vial 3. Polio 10 Vial 4. Campak 5. Hepatitis B 1 / kemasan 6. DT 10 / Vial 7. TT 8. DPT-HB 5 / Vial Cat : IP Vaksin : biasanya lebih kcl atau sama dengan jml dosis efektif perkemasan utk msg2 vaksin ( Lihat tabel diatas ).

E. MENGHITUNG KEBUTUHAN VAKSIN. 1 E. MENGHITUNG KEBUTUHAN VAKSIN. 1. Setelah menghitung jml sasaran imunisasi, kmd menentukan target cakupan dan menghitung besarnya indek pemakaian vaksin, maka data2 tsb digunakan untuk menghitung kebutuhan vaksin. 2. Puskesmas mengirimkan rencana kebutuhan vaksin ke Kabupaten / Kota, kompilasi dilakukan oleh kab /Kota, selanjutnya kebutuhan tsb dikirimkan ke Provinsi utk dilanjutkan ke Pusat utk proses pengadaannya.

Menghitung Kebutuhan Vaksin yg diperlukan : a *Menghitung Kebutuhan Vaksin yg diperlukan : a.BCG Vaksin yg diperlukan = Sasaran X Target ( 95 % ) =……………. dosis IP BCG tahun lalu b.DPT (D) Vial = ( Sas X Target D1 95%) +( Sas X D2 90%) + ( Sas X D3 85%) =….dosis IP DPT tahun lalu c.POLIO ( P) Vial=(SasXTargetP1 95%)+(SasXTargetP2 90% )+(SasXP3 90%)+(SasP485%)=…..do IP POLIO tahun lalu

d. HEPATITIS B (PID) e. CAMPAK f. TETANUS TOXOID ( TT ) Buah=(SasXTarget HB1 90%)+(SasXTarg HB2 85%)+(SasXTarg HB3 80%)   e. CAMPAK Vial = Sasaran X Target 90 % =………dosis IP Campak tahun lalu f. TETANUS TOXOID ( TT ) Kebutuhan vaksin TT meliputi : TT ibu hamil, anak sekolah, TT WUS Vial : (TT1 IH + TT2 IH) + (TT SD ) + (TT WUS ) = …….dosis IP TT tahun lalu

g. DIFTERI TETANUS ( DT ) Vial : ( Sasaran X Target ) =…….. dosis IP DT tahun lalu   h. DPT--HB (DH) Vial: (Sas X Target DH1)+(SasXTarget DH2)+(SasXTarget DH3) =...dosis IP DPT tahun lalu

F. PERENCANAAN KEBUTUHAN ALAT SUNTIK DAN SAFETY BOX - Perencanaan kebutuhan alat suntik dan safety box tidak dapat dipisahkan dg kebutuhan vaksin. - Untuk menjamin ketersediaan vaksin, alat suntik dan safety box secara bersamaan dan cukup untuk pelayanan imunisasi maka perencanaan yg tepat sangat diperlukan. - Untuk menghitung alat suntik berdasarkan jumlah cakupan yg akan dicapai tahun ini dan jumlah dosis pemberian imunisasi. 1.Menghitung Kebutuhan Alat Suntik a.Kebutuhan alat suntik 0,05 ml. Untuk imunisasi BCG BCG : sasaran X target cakupan BCG

b.Kebutuhan Alat suntik 0,5 ml Untuk kebutuhan : Imunisasi DPT,Campak, TT, DT, DPT-HB. -DPT : sasaran X target cakupan DPT (1,2,3) -Campak : sasaran X target cakupan Campak bayi -TT ibu hamil : sasaran X target cakupan TT (1,2+) -TT SD : sasaran X target cakupan TT SD -TT Wus : sasaran X target cakupan ( T1,T2,T3,T4,T5) -DT : sasaran X target cakupan DT anak sekolah - DPT – HB : sasaran X target cakupan DPT-HB (1,2,3 ) - Campak SD : sasaran X target cakupan Campak SD. c.Menghitung kebutuhan Alat Suntik 5 ml ( OPLOS) * Alat suntik 5 ml yg dibutuhkan untuk melarutkan vaksin BCG dan Campak yg mana kebutuhannya sama dg jumlah vaksin yg dibutuhkan.

2.Menghitung Kebutuhan SAFETY BOX Alat suntik 5 ml : jumlah kebutuhan vaksin BCG + Jml Kbth vaksin campak (bayi dan anak sekolah ). 2.Menghitung Kebutuhan SAFETY BOX Safety Box : adalah kotak tempat pembuangan limbah medis tajam dg tujuan keamanan bagi petugas, sasaran dan masyarakat. Ada 2 jenis safety box : - 5 liter dpt untuk menampung 100 alat suntik atau 300 uniject HB digunakan saat pelayanan di Puskesmas dan Posyandu. -0,25 Liter dapat menampung 10 uniject, biasanya digunakan oleh bidan di desa atau Pustu untuk pelayanan pemberian imunisasi dosis pertama antara 0 – 7 hari di rumah/ Polindes.

SB 0,25 liter =Jml Suntik Hepatitis B 0 – 7 hari 10 SB 5 lt : Jml alat suntik BCG+ DPT +Camp+TT+DPT- HB 100   SB 0,25 liter =Jml Suntik Hepatitis B 0 – 7 hari 10  

G. MENGHITUNG KEBUTUHAN PERALATAN RANTAI VAKSIN - Termasuk jg vaksin ,bahwa setiap obat yg berasal dr bahan biologik hrs dilindungi terhadap sinar matahari, panas dan suhu beku. - Untuk sarana rantai vaksin dibuat secara khusus untuk menjaga potensi vaksin.

Tabel: Kebutuhan dan daya tahan, Sarana Penyimpanan & Pembawa vaksin. NO: Jenis Kebutuhan Daya tahan 1. Lemari es 1 buah 10 tahun 2. Vaccine Carrier 3 – 5 buah 4 tahun 3. Thermos+4bh Cold Pack Sejumlah tim lapangan 4. Cold box 5 tahun 5. Freeze tag /freeze watch

1. Lemari Es - Setiap Puskesmas hrs mempunyai 1 lemari es sesuai standar program ( buka atas ).Pustu potensial secara bertahap jg dilengkapi dg lemari es. 2. Vaccine Carrier. - Di tingkat Puskesmas biasanya digunakan untuk pengambilan vaksin ke Kabupaten / Kota. - Vaccine carrier sangat cocok digunakan ke lapangan,/ daerah yg sulit mengingat jarak tempuh maupun sarana jalan maka diperlukan vaccine carrier yg mempertahankan suhu relatif lebih lama.

3. Thermos - Untuk membawa vaksin ke lapangan / Posyandu 3. Thermos - Untuk membawa vaksin ke lapangan / Posyandu. - Setiap thermos dilengkapi dg cool pack minimal 4 bh @ 0,1 liter. - Krn daya tahan untuk suhu hanya kurang lebih 10 jam, mk sangat cocok digunakan untuk daerah yg transportasinya mudah dijangkau. 4. Cold Box. - Ditingkat Puskesmas digunakan bila keadaan darurat spt listrik padam utk waktu ckp lama, atau lemari es yg sedang mengalami kerusakan yg bila diperbaiki dalam waktu lama. 5. Freeze Tag / freeze watch. - Untuk memantau suhu dr Kabupaten ke Puskesmas pd wkt membawa vaksin serta dr Puskesmas sampai lapangan / Posyandu dalam upaya peningkatan kualitas rantai vaksin.

H.PENGIRIMAN DAN PERMINTAAN VAKSIN 1.Perhitungan permintaan vaksin a. Memperhitungkan kapasitas tempat penyimpanan. b. Permintaan vaksin dilakukan sesuai dg kebutuhan penggunaan c. Pada saat stock vaksin telah mencapai stock minimum, lakukan permintaan vaksin di semua tingkatan. d. Bila permintaan pengiriman vaksin dilakukan dlm 1 kali setahun mk dibutuhkan tempat penyimpanan vaksin yg besar dan risiko kerusakan vaksin dlm penyimpanan jg akan menjadi besar. Namun biaya pengiriman menjadi murah. e. Permintaan pengiriman vaksin bila dilakukan tiap 1 bulan sekali maka persediaan vaksin akan menjadi kecil. Tdk mbutuhkan tempat penyimpanan yg besar.Risiko kerusakan pd vaksin dlm penyimpanan menjadi kcl krn penyimpanan dpt sesuai persyatan .Tetapi biaya pengiriman menjadi mahal. f. Permintaan vaksin sesuai tingkatan administrasi

Permintaan setiap 2 bln Permintaan setiap 1 bln Pusat Biro Farma Stock 6 bulan+ 1 bln cadangan Permintaan setiap 2 bln Provinsi Stock 2 bln + 1 bln cadangan Permintaan setiap 1 bln Kabupaten /Kota Stock 1 bln + 1 bln cadangan Permintaan setiap 1 bln Puskesmas Stock 1 bln + 1 minggu cadangan

2. Periode Permintaan Vaksin Tingkatan Puskesmas. a 2.Periode Permintaan Vaksin Tingkatan Puskesmas. a. Tingkat Puskesmas ke Kabupaten / Kota * Vaksin yg diminta ke Kabupaten /Kota banyaknya : untuk kebutuhan 1 bulan pemakaian + 1minggu cadangan – sisa vaksin yg masih ada. * Permintaan dilakukan setiap bulan sekali. b. Menentukan Stock minimum dan maximum. 1.Stok vaksin di Puskesmas hrs dilaporkan setiap bulan.Data stok vaksin dpt dilihat pd buku stock vaksin. 2.Stok minimum : jumlah vaksin yg tersedia untuk kebutuhan minimum ( Puskesmas 1 minggu) 3.Stok maksimum : jumlah vaksin yg tersedia untuk kebutuhan maksimum ( Puskesmas 1 bulan + 1 minggu cadangan )

3 .Memilih Methode Pengiriman dan Sarana Pengiriman Vaksin Bagaimana vaksin sampai pada tempat2 penyimpanan tingkat lebih bawah dg tetap poten dan suhu yg sesuai. Ada 2 cara pengiriman vaksin : a.Vaksin diambil sendiri 1. Kebaikan : - Petugas dpt memanfaatkan kesempatan untuk keperluan lainnya. -Yg mengambil petugas yg bertanggung jawab langsung terhadap vaksin. -Jumlah permintaan sesuai kebutuannya -Kendaraan dapat mengunakan yg tepat -Petugas memungkinkan dapat berkonsulasi tentang masalah Program imunisasi didaerahnya. -Dapat menentukan waktu yg tepat untuk pengambilan vaksin. 2.Kelemahan. -Ongkos biaya menjadi mahal -Kemungkinan petugas gudang tdk ditempat bila tdk ada jadwal. -Stok salah satu vaksin kemungkinan tdk dapat terpenuhi. -Pengambilan vaksin bila bersamaan dg daerah lain .kebutuhan cool Pack / cold pack / kotak vaksin akan menjadi banyak.

b.Vaksin dikirim 1. Kebaikan: -Kekurangan dapat terpenuhi -Sekaligus dapat supervisi. -Menghemat waktu bagi petugas Kab /Kota atau petugas Puskesmas. 2. Kelemahan -Tidak dpt mengetahui dg tepat jenis vaksin & barang yg dibutuhkan -Membutuhkan kendaraan khusus. -Memerlukan waktu yg lama dlm satu periode pengiriman.

I. PERENCANAAN PELAKSANAAN KEGIATAN IMUNISASI DI PUSKESMAS I.PERENCANAAN PELAKSANAAN KEGIATAN IMUNISASI DI PUSKESMAS. Rencana kerja sebaiknya dipadukan dg kegiatan2 lain di Puskesmas ,perlu diperbaiki dan dirubah bdsrk data dr hasil monitoring pelaks keg imunisasi setiap bln atau triwulan. 1.Membuat Peta Operasional Pelayanan Imunisasi Puskesmas. Cara yg paling tepat untuk memulai untuk adalah mgamb sebuah peta ttg wil kerja Puskesmas.Utk membantu dlm membantu menentukan penduduk mana yg akan dilayani dg pelayanan secara rutin dan mana yg memerlukan strategi tertentu. Tdk hrs sesuai skala ,tapi hrs berisi ciri2 penting, tandai peta dg informasi yg dibutuhkan a.l : - Jml penduduk. , Jalan2 - Desa2 dg resiko yg tinggi dg prioritas - Tanda2 geografis: sungai, aliran sungai dan gunung. - Tandai desa dg jenis pelayanan apa untuk menjangkau desa tsb.

2.Menghitung Jumlah Pelayanan yg diperlukan setiap bulan. - Kita asumsikan pelay di dalam gedung Puskesmas bisa memberikan paling sedikit 70 suntikan per pelayanan. - Untuk satu Posyandu paling sedikit dapat memberikan 35 suntikan per pelay.Jml ini dapat berbeda – beda krn tgt pd kondisi setempat, spt jumlah petugas ketersediaan vaksin dll. Paling sedikit 4 kali pelay per tahun akan diperlukan untuk pelay keluar gedung Puskesmas untuk imunisasi semua bayi secara lengkap. Menghitung jml pelayanan per bulan : *Dalam gedung Puskesmas : Jml suntikan yg diperlukan dlm 1 bln dibagi 70 , untuk diluar gedung (outreach) dibagi 35. *Jika hasil perhitungan ini tidak dilaksanakan selanjutnya dapat menambah atau mengurangi beban kerja. Mis : 4 pelayanan per bulan (satu kali per minggu lbh mudah dilakukan dr pd 5 pelayanan.)  

3. Membuat Rencana Kerja Puskesmas Rencana kerja untuk setiap desa perlu dibuat bdsrk jml sasaran yg akan dilayani. Tabel: Contoh rencana pelayanan untuk Puskesmas Desa Jml pddk Jml sas bayi Jenis pelay: Di tempat ttt/keluar /keliling Suntikan/ Tahun(sun tikan per tahunX8) Tahun dibagi 12) Pelay/bln (statis= 70 suntikan Perpelay, lapangan≥35 suntikan per pelay Transport Untuk pelay keluar Penang -gung jwb A 1875 75 Pusk 600 50 1 tidak Bidan Ani B 500 20 Posy 160 13 Sepeda motor Sutrisno C 625 25 200 17 Sepeda motor Bidan Wulan D 1250 400 33 Pusling Perawat Tiko

a.Nama desa / kelurahan yg akan dilayani. * Kemudian perlu membuat jadwal kegiatan antara lain berisi: a.Nama desa / kelurahan yg akan dilayani. b.Dmn, kapan pelay dilaksanakan brp kali setiap bulan. c. Tgl pelaks dan transportasi yg diperlukan ke lapangan d.Keg2 lain yg direncanakan mis: pertemuan dg masy, pelatihan, pertemuan bulanan dll. e. Lakukan pengkajian ulang min setiap triwulan dan analisa thd data yg diperoleh, dan perbaikan rencana kerja dg menambah bbrp keg yg diperlukan dlm pemecahan masalah yg ditemui & menambah keg2 baru utk rencana kerja triwulan berikutnya. f. Monitor kelengkapan pelayanan yg telah direncanakan dg menjumlah keg pelay yg dilaksanakan.

4. Mengkaji ulang Rencana Kerja 4. Mengkaji ulang Rencana Kerja. - Lakukan scr rutin untuk pelay yg telah dibuat terhadap tempat pelay,frekwensi dan kualitas pelay di wil kerja Puskesmas. - Memastikan org2 mengetahui tgl dan jenis pelay apa yg akan dlkk /dijadwalkan. -Setiap perub pd rencana pelay sebaiknya dilakukan mel musyawarah dg masyara- kat, dan ibu2 shrsnya sdh dberitahu sblmnya prub tsb dg cara benar

5. Perencanaan khusus untuk Pelayanan Imunisasi di Perkotaan Perkotaan berbeda dg daerah pedesaan krn bbrp alasan: a.Prasarana perawatan kesehatan dasar yg buruk dibeberapa daerah perkotaan. b.Tingginya mobilitas penduduk. c.Pemukiman “liar” yg tdk diijinkan pemerintah d.Tidak ada informasi ttg jml penduduk yg tinggal didaerah “kumuh” e.Perenc & anggaran pemerintah yg tdk memadai utk memberikan pelay perawatan kes dasar ke- daerah2 ini.  

6.Menghitung Kebutuhan Vaksin dan Peralatan untuk Pelayanan Perkiraan ini dihitung dg meilihat : - Perkiraan jml sasaran tiap hr pelayanan pd msg2 tempat pelayanan - Jumlah dosis vaksin perkemasan. - Jumlah suntik yg akan diberikan,dpt dipergunakan perhitungan perkiraan jumlah suntikan yg akan diberikan di Posyandu.

Tabel : Perhitungan kebutuhan vaksin & alat suntik untuk pelayanan Imunisasi di………………Tanggal…………… Pelay imm Posy /Pusk BCG (20ds/vial) OPV (20ds /vial) DTP (10ds /vial) DTP-HepB (5ds /vial) HepB (1ds /vial) Camp (10ds/Vial) TT Semprit AD utk BCG Semp Vaksin lain Utk Mcamp 5ml BCG, Kotak Pengaman Jml vaks 10 30 20 Kbth masy 1amp+ 1 pe -larut 3 vial 3vial 4 vial 30 bh 1vial/ pelar- ut 2 vial 80 2 1