Tim Pengajar MK Ekologi Manusia 2010

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN
Advertisements

EKONOMI SUMBER DAYA ALAM (ESDA)
Makalah Kunci (Keynote Speech)
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
Farming System : HEIA, LEIA, LEISA
TANTANGAN MASYARAKAT PERTANIAN
MANAJEMEN LAHAN PERTANIAN
Pengantar Umum : Industri dan Lingkungan, Baku Mutu Air/Air Limbah
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
PERTANIAN BERKELANJUTAN
Ecological Processes in Sustainable Agriculture. AGRICULTURE IS IN CRISIS.
Sumberdaya Alam (Natural resources)
KOMPONEN ABIOTIK DALAM BIOSFER
Lingkungan dalam Prinsip Ekonomi Berkelanjutan
Masalah Pembangunan dan Lingkungan
PRINSIP PERENCANAAN PANGAN WILAYAH
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
EVOLUSI DAN PENGERTIAN TEKNOLOGI
SUMBER DAYA ALAM >> segala sesuatu yg terdapat di alam, yg berguna bagi manusia utk memenuhi kebutuhan hidupnya saat ini dan masa mendatang. Menurut UU.
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
PEMBAHASAN EKOLOGI KOTA & DESA PEMANFAATAN SUMBER DAYA DAN KOTA
HUTAN DAN PEMANASAN BUMI
BUDIDAYA TANAMAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( )
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
Bisnis, lingkungan hidup dan etika
Silabi Pengertian Lingkungan Hidup (Ekologi) dan Masalahnya
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN & PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Kota yang berkelanjutan
SOSIOLOGI PERTANIAN (Pendahuluan)
K 02 SEJARAH DAN RUANG LINGKUP ENERGI
EKONOMI PERTANIAN ESL211 Ujang Sehabudin
III. PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF EKOSISTEM
Sistem agroforestri.
LAND DEGRADATION Mengapa degradasi lahan menjadi isu global yang penting? - Berdampak buruk pada produktivitas lahan, ketahanan pangan, lingkungan dan.
Perencanaan Lingkungan Hidup
PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS SOLUSI UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM
Integrated Pest Management (IPM)
PANGAN, PERLUASAN REVOLUSI HIJAU DAN KEMISKINAN
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
Pengertian Pertanian terpadu
Green Revolution.
TEKNOLOGI BERSIH Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Lingkungan dalam Prinsip Ekonomi Berkelanjutan
Perubahan Sosial Modrenisasi.
Dinamika Pembangunan Desa
(MIXED FARMING SYSTEMS)
REVOLUSI HIJAU.
Pengantar Pembangunan Pertanian
PENERAPAN KONSEP EKOLOGI
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM (ESDA)
Pengantar Pembangunan Pertanian
Peluang dan Tantangan Kuliner Kota Malang Disampaikan pada FGD
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI
Global problem Global warming (pemanasan global) – peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK)
PENGANTAR ILMU PERTANIAN (PIP)
CIRI DAN FAKTOR PEMBENTUK MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS
GLOBAL WARMING NAMA ANGGOTA KELOMPOK : RIKI JUNI KRISMIADI
PERTEMUAN II SEJARAH PERKEMBANGAN USAHATANI DI INDONESIA
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
KIMIA LINGKUNGAN 1 – 2 Cahyo Harsanto.
PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN HIDUP
DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 8 1.BERIL ROSA ANINDYA/ SHERLIN H/ DIANA FITRIA KRISH M /
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Peluang dan potensi Pertanian Organik
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PKM KELOMPOK PEMANFAAT KOHE DAN KELOMPOK PETANI ORGANIK DI DESA CIBODAS DAN CISONDARI KECAMATAN PASIR JAMBU KABUPATEN BANDUNG.
MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN dan AIR Dipresentasikan oleh: Martinus H. Pandutama, Ph.D Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember SEMETER.
Transcript presentasi:

Tim Pengajar MK Ekologi Manusia 2010 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (Kuliah X) Tim Pengajar MK Ekologi Manusia 2010

EVOLUSI PEMANFAATAN SDA Privatisasi HEIA & LEIA THE FIRST GREAT TRANSITION SECOND GREAT TRANSITION Urban & state forming Lahir & tumbuhnya pertanian Industrialisasi Ancaman thd. daya dukung alam: Salinitas hancurkan pertanian mesopotamia 2400 BC Peradaban Maya runtuh First Energy Crisis Abat 17-18 Kayu Non-Renewable energy: Coal Oil & gas Degra-dasi Lingk-ungan Renewable Energy: Animal / Humjan / Wood / Water / Wind

The First Great Transition ± 10,000 BC The First Great Transition merupakan suatu fase mahapenting didalam sejarah manusia kerena proses transisi ini menyudahi suatu cara hidup atau sistim adaptasi yang telah berlaku kurang-lebih 2 juta tahun, sejak awal existensi manusia di bumi sampai dengan sekitar 10.000 tahun SM. pertanian merupakan sistem adaptasi yang efektif untuk terus memperbesar  daya dukung ekosistem, untuk menampung peningkatan yang terus berlanjut dari populasi manusia.

CIRI UTAMA “THE FIRST GREAT TRANSITION” Sejak 10,000 s/d abat ke 18 Sistim adaptasi utama adalah Pertanian, dengan segala ragamnya sesuai dengan keragaman ekosistem dimana diterapkan. Pengandalan pada sumber energi yang “renewable”/ sumber energi yang berkelanjutan: Tenaga kerja manusia: Kelembagaan gotong-royong / Kerja-paksa masyarakat sendiri / Perbudakan. Tenaga hewan: Tenaga air: Sejak abat ke 11 teknologi memungkinkan penggunaan tenaga air untuk beragam tujuan  mencetuskan revolusi industri awal tersendisi. Tenaga angin: Teknologi berawal di Eropah Utara baru dpt. Memanfaatkan tenaga angin secara efisien sejak abat ke XII Kayu sebagai bahan bakar: arang kayu merupakan bahan bakar utama industri sampai abat k18-19.

THE FIRST ENVIRONMENTAL CRISIS Abad 17-18 Pada abad 15 negara-negara maritim utama saat itu telah mengalami kesulitan memperoleh kayu untuk membangun kapalnya. Sejak akhir abat ke 17 Angkatan laut Inggri harus mengimport tiang layar bagi armada lautnya dari Amerika Utara. Seabad kemudian tidak tersedia lagi pohon-pohon pinus besar untuk dijadikan tiang layar, sehingga sejak itu tiang layar tidak lagi dapat dibuat dari satu batang yang utuh tetapi di sambung-sambung. Krisis energi tersebut mencetuskan pergeseran sumber energi/bahan bakar dari kayu kepada batu-bara, dan tidak lama setelah itu pemanfaatan minyak-bumi, gas-bumi dan kemudian nuklir .

THE SECOND “GREAT TRANSITION” Pergeseran dari pemanfaatan energi renewable  non-renewable. Perbedaan Antara The First dan The Second Greate Transition: The First Great Transition trjadi merata di seluruh bagian dunia, dan boleh dikatakan berkembang secara independen. The Second Great Transition, terutama berkembang di Eropah dan kemudian dibawa ke daerah-daerah lain melalui proses expansi negara-negara Eropah. Persamaan Antara The First dan The Second Great Transition: Pola pemanfaatan sumber energy tetap berdasarkan pertimbangan jangka pendek Manusia tetap memperlakukan sumber-sumber energi seolah-olah sumber energi yang tidak dapat habis.

DUA KECENDRUNGAN SISTIM PERTANIAN DI NEGARA SEDANG BERKEMBANG (Reijntjes,’99:7-9) HEIA: High External Input Agriculture High External Input Agric (Rev. Hijau): Input kimia (pupuk,pestisida), Benih hibrida, Mekanisasi, Irigasi. Non-renewable bbm Orientasi pasar Modal besar Hanya di ekosistem yang sesuai Infrastruktur Penyuluhan LEIA: Low External Input Agriculture Dimana HEIA tidak dpt diterapkan: infrastruktur produksi dan financial rusak. Komponen HEIA digunakan secara sporadis dan tidak lengkap Tingkat produksi jauh tertingal oleh peningkatan jumlah penduduk Meluas dng. meningkatnya kemiskinan: harga2 input naik, harga prod. tetap, negara dililit hutang & tak berdaya. Over exploitasi lahan

PENGUASAAN DAN PEMANFAATAN SDA Dominasi dari sistim HEIA Peralihan dari the commons  private Marginalisasi dari LEIA DEGRADASI LINGKUNGAN

HEIA DI NEGARA SEDANG BERKEMBANG Dampak thd HEIA DI NEGARA SEDANG BERKEMBANG Dampak thd. Ketersediaan pangan dan kemiskinan: Peningkatan produksi: 41% untuk padi; 45% untuk jagung; 70% untuk gandum Dari 1961 – 1985 terjadi penurunan rasio swasembada dari 110 menjadi 101. Pada tahun 1985 di 48 negara tingkat swasembada pangan dibawah 100%. Tingkat gizi di banyak negara tidak lebih baik dari 20 tahun lampau Sebagian besar Afrika, Amerika Selatan dan Asia terjadi penurunan produksi satuan luas lahan tanaman tradisional  karena degradasi lahan dan ketidak stabilan politik. Pada 1980 diperkirakan 780 juta penduduk D III (tanpa China) hidup dalam kemiskinan absolut (90% diantaranya penduduk pedesaan

DAMPAK HEIA di NEGARA SDNG BERKEMBANG TERHADAP EKOSISTEM (Reijntjes, 1999:14 -18) Hilangnya keragaman dalam sistem pertanian  kerawanan thd. Resiko ekologi dan ekonomi. Hilangnya sumber genetik setempat dan hilangnya pengetahuan tradisional tentang pertanian yang berorientasi ekologis Kerusakan lingkungan , khususnya karena penggunaan bahan kimia yang berlebihan Setiap tahun ribuan penduduk teracuni oleh pestisida (± 50% penduduk DIII): 1983 sekitar 2 juta orang keracunan pestisida. Dari waktu ke waktu hama menjadi kebal thd. Pestisida: pada th. 1984 sebanyak 447 serangga dan tungau, 100 patogen tganaman, 55 jenis gulma, 2 jenis nematoda dan 5 pengerat  kebal thd. pestisida. Pestisida juga membunuh musuh alami hama. Penggunaan pupuk buatan  pelepasan nitrogen oksida (N2O)  pada lapisan stratosfer akan menipiskan lapisan ozon  peningkatan suhu global

PENGETAHUAN LOKAL Traditional Ecological Knowledge is a cummulative body of knowledge and beliefs, handed down through generations by cultural transmission, about the relationship of living beings (including humans) with one another and with their environment. Further, TEK is an attribute of ssocieties, by an large, these are non-industrial or less technologically advance societies, many of them indigenous or tribal (Fikret Berkes, 1993) Levi Strauss: Sifat keingintahuan ilmiah bukan monopoli masyarakat Barat. Masyarakat klasik dahulu tidak akan dapat mengakumulasi pengetahuan dan teknik bila hanya mengandalkan keingintahuan taknis tanpa sikap keingintahuan ilmiah.

PERBEDAAN PENGETAHUAN LOKAL - ILMU PENGETAHUAN (Fikret Berkes, 1993) Dominan qualitative Memiliki aspek intuitive Holistik Perasaan + fisik tidak dpt dipisah Terdapat penilaian moral Spiritual Observasi empiris & trial-error Berdasar data oleh “user” Berdasar data time series panjang Ilmu-Pengetahuan: Dominan quantitative Rasional Reduksionis Perasaan dan fisik terpisah Bebas nilai Mekanistik Experiment & sistimatis Ilmuan/spesialis Sinkronik (pengamatan singkatg di daerah luas)

REFLEKSI THD. PENGETAHUAN LOKAL Sudut pandang idealis thd. Pengetahuan Lokal: Pandangan lingkungan didasari anggapan religius thd. Alam, menghasilkan sikap bijak, bertanggung jawab dan conservationist Sudut pandang ekologis thd. Pengetahuan lokal: Pandangan dinamis thd. Pengetahuan lokal dengan aspek2 sosial, ekonomi dan religius serta berhubungan dengan sistim adaptasi masyarakat. Adaptasi (Bennet, 1976): “Pola2 dan aturan yang diciptakan dalam rangka penyesuaian sosial dan perubahan perilaku individual /kelompok manusia, yang dilakukan selama perjalanan individu/kelompok itu dalam merealisasikan tujuan atau sekedar status quo melalui: penguasaan, kompromi, pemenuhan kebutuhan hidup, penciptaan strategi adaptasi” ADAPTASI -- MALADAPTASI

AGROEKOLOGI: Pendekatan Pertanian Berkelanjutan “Alternative Agriculture” (Altieri, ’87) “…any approach to farming that attempts to provide sustained yields through the use of ecologically sound management technologies. Strategies rely on ecological concepts, such that management results in optimum recycling of nutrients and organic matter, closed energy flows, balanced pest populations and enhanced multiple use of the land-scape” (xiv) Dua tipe petani yang menyimpang dari pendekatan pertanian yang konvensional menciptakan tantangan terhadap chemical and mechanized agriculture: Petani kecil/indigenous di Dunia III (khususnya di tropis) Petani organic di Eropah dan Amerika yang sedang tumbuh.

TREND BARU MENUJU SISTIM PERTANIAN BERKELANJUTAN Traditional agriculture: (Altieri,‘87:71-72) Spatial & Temporal diversity & Continuity Optimal use of space & resources Recycling of nutrients Water conservation Control of succession & protection of crops Sistim Sawah Kebun  Keb. Campuran  Talun Pekarangan Pertanian sistim rotasi/Perladangan Pertanian Berkelanjutan (Reijntjes, ’99:2-3) Mantap secara ekologis Bisa berlanjut secara ekonomis Adil Manusiawi Luwes

AGROEKOLOGI: Suatu Pendekatan (Altieri, ’87:xiv) Agroecological approach Farm systems as unit of study Di dalam farm system ini proses-proses: mineral cycles, energy transformations, biological processes and socioeconomic relationships, dipelajari sebagai suatu kesatuan Tujuan study bukan untuk meningkatkan produktifitas suatu komoditi, tetapi dalam rangka mengoptimalkan kerja agroecosystem secara keseluruhan. Farmer First and Last / Farmer back to Farmer / Indigeneous Aricultgural Revolution: The basic philosophy upon which the model is based is that agricultural research and development must begin and end with the farmer. Applied agricultural research cannot begin in isolation out on the research station or with a planning committee out of touch with farm conditions. (R.Rhodes & R.Booth, ’82)