PERAN PENDIDIKAN IPS DALAM MEMBANGUN JATI DIRI BANGSA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENINGKATAN RASA NASIONALISME DI ERA MODERN
Advertisements

Meningkatkan Rasa Nasionalisme di Era Globalisasi
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MARI BANGUN NASIONALISME Sejarah FIS UNY. NASIONALISME???
Pembelajaran IPS Terpadu SMPLB dan SMALB
strategi pembelajaran pkN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS
PENGORGANISASIAN MATERI IPS
Strategi yang diterapkan Negara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman terhadap negara dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan dengan bingkai Bhinneka.
GLOBALISASI Pengertian Dampak positif Dampak negatif.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
MODEL KETERPADUAN DALAM PEMBELAJARAN IPS DAN REKONSTRUKSI SK DAN KD
F Komunikasi yang Efektif Kajian Materi Ilmu Pengetahuan Sosial SD.
PPK (PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER)
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
DI PERGURUAN TINGGI DALAM KONTEKS
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Model Pembelajaran IPS
Kurikulum PKN dan Agama
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Pembelajaran ips di sd.
PENGERTIAN GLOBALISASI
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
Ilmu Sosial Dasar.
KETAHANAN NASIONAL ( VII & IX)
TUJUAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DAMPAK KEPARIWISATAAN
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
IPS TERPADU LATAR BELAKANG
Pembelajaran IPS Terpadu SMP
KETAHANAN NASIONAL (Lekture VII & IX)
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KARYA RUPA INDONESIA
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Pertemuan 1 S1 PGSD UNEFA Yuni Mariani Manik, S.Pd., M.Pd.
KETAHANAN NASIONAL (Lekture VII & IX)
KETAHANAN NASIONAL (Lekture VII & IX)
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Ancaman di Bidang Sosial Budaya
PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
KETAHANAN NASIONAL (Lekture VII & IX)
ISD Sebagai salah satu MKDU (MATA KULIAH DASAR UTAMA)
PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU
Organisasi Siswa Intra Sekolah
WUJUD KETAHANAN NASIONAL
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
KETAHANAN NASIONAL (Lekture VII & IX)
PEMBINA OSIS SMK NEGERI 1 SBY
PANCASILA NILAI KARAKTER BANGSA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
PENGORGANISASIAN MATERI IPS
IDENTITAS NASIONAL KELOMPOK 2 Ayu Asmira (G )
GLOBALISASI.
TUJUAN DAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Indonesia, 225 Juta penduduk, > 500 grup etnik, 17
KOKSEP DASAR IPS. HAKIKAT Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (social studies), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Pendidikan Kewarganegaraan
POLA KERUANGAN DESA UKB GEO XII-01.
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat 1. Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat a.Pada era pemerintahan.
GIANT TEMPLATE FREE POWERPOINT TEMPLATE DEMOKRASI DI INDONESIA.
PENDIDIKAN IPS DAN RUANG LINGKUPNYA
Peran Pendidikan Keluarga dalam Mewujudkan Anak Indonesia Berkarakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016.
1.ADHISTI FEBY ANGGRAENY 2.CAHYANINGTYAS IRNA AUGUSTYN 3.EVA LISWIANINGRUM 4.IFA AFIANTI 5.LI’ANAH KELOMPOK 6.
Transcript presentasi:

PERAN PENDIDIKAN IPS DALAM MEMBANGUN JATI DIRI BANGSA

GLOBALISASI SEBAGAI IDEOLOGI Homogenisasi kehilangan jati diri Liberalisasme Individualis/egois Kapitalisme Materialis

LUNTURNYA JATI DIRI BANGSA Semenjak reformasi sebagian generasi muda bangsa telah kehilangan jati diri Hal ini ditandai dengan kurang dihayati dan dipahami, apalagi diamalkannya nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Perilaku bangsa, termasuk para generasi muda sudah semakin jauh dari nilai-nilai Pancasila.

KEPEKAAN SOSIAL KITA SEMAKIN RENDAH Hati kita sudah tidak tersentuh lagi melihat kemiskinan dan penderitaan orang-orang di sekitar kita, yang jumlahnya semakin banyak. Untuk mengukur nilai kemanusia paling tidak ada tiga indikator, yaitu pertama, kemauan untuk merasakan penderitaan orang lain; kedua, kemauan untuk mengangkat orang lain dari penderitaan; dan yang ketiga adalah keiklasan untuk memberikan sebagian dari yang kita miliki. Unsur yang pertama akan menghasilkan ucapan ”kasihan”. Ini mungkin masih banyak tersisa di sebagian masyarakat kita. Namun jika tidak disertai dengan unsur yang kedua dan ketiga, maka kemanusiaan hanya berupa wacana belaka.

ORIETNTASI HIDUP JENANG JENENG PERUT KEPALA HUMANIS MATERIALIS MENTAL MISKIN MENTAL KAYA EGOIS KOLEKTIF

Orientasi hidup yang lebih mengutamakan “jenang”/Materi Serakah Materialis (menumpuk harta)

MENTAL PENERABAS Cenderung mengabaikan moralitas

MUNAFIK/HIPOKRIT Memanifulasi keadaan Tidak jujur pada diri sendiri

MENTAL ‘KERE” /MISKIN Selalu kurang Selalu meminta Tidak pernah bersukur

SIKAP HIDUP YANG EGOIS Rakus akan kekuasaan Pelit akan nilai material Menindas nilai kemanusiaan

PENDIDIKAN Transfer knowledge Transfer skill Internalization value

TUJUAN PENDIDIKAN IPS Mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan, melatih ketrampilan untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi baik yang menimpa diri sendiri maupun masyarakat sekitar.

SIKAP HIDUP KOLEKTIF (TO LIFE TOGETHER) Suka memberi Suka bekerjasama (gotong royong) Menghargai perbedaan

NILAI-NILAI SOSIAL YG HARUS DITANAMKAN Suka memberi Suka menolong Menghargai perbedaan Mendahulukan hak orang lain Menghargai kelebihan orang lain Mau merasakan penderitaan orang lain

NILAI-NILAI PERSONAL Kedisiplinan Kerja keras Prestasi Kesopnanan Tanggungjawab

NILAI-NILAI MORAL Ketaqwaan Kejujuran

MENGAMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR Berpikir konektif Berpikir asosiatif Berpikir reproduktf Berpikir integratif

BERPIKIR KONEKTIF * Guru memperkenalkan beberapa konsep. Siswa diminta untuk menghubungkan konsep-konsep tersebut. Siswa diminta menjelaskan hubungan antar konsep yang dipilih.

CONTOH BERPIKIR KONEKTIF Banjir Buang sampah sembarangan Tanah lonsor hutan gundul Melanggar lalu lintas Perilaku tidak baik

BERPIKIR ASOSIATIF Siswa diminta untuk memilih tema, atau guru menentukan topik bisa lebih dari satu. Siswa dibentuk kelompok antara 4-6 Setiap kelompok diminta mendiskusikan apa yang berhubungan dengan topik/tema tersebut. Masing masing kelompok diminta untuk presentasi hasil diskusinya.

CONTOH BERPIKIR ASOSIATIF Kemacetan lalu lintas

CONTOH BERPIKIR REPRODUKTIF Buang sampah sembarangan Banjir Tanah lonsor hutan gundul Perilaku tidak baik Melanggar lalu lintas Pengetahuan baru apa yang bisa di hasilkan dari pengetahuan yang ada Apa yang harus dilakukan atas dasar pengetahuan tersebut

3. Model Integrasi berdasarkan permasalahan Budaya Bangsa, Globalisasi KRISIS JATI DIRI/ NASIONALISME Gaya hidup Pendidikan 4

Model integrasi IPS berdasarkan topik/ tema Sejarah perkembangan daerah sejarah geografi Persebaran kondisi Fisik daerah objek wisata PENGEMBANGAN PARIWISATA Partisipasi masyarakat sosiologi Dampak terhadap Kesejahteraan masyarakat politik ekonomi Pengaruh terhadap perkembangan masyarakat di sekitar objek wisata 2

2. Model Integrasi berdasarkan potensi utama Memupuk aspirasi terhadap kesenian Keadaan alam Potensi objek wisata BALI SEBAGAI TUJUAN WISATA Sosiologi/ antropologi geografi politik ekonomi Keamanan dan stabilitas daerah Azas manfaat terhadap kesejahteraan penduduk 3

3. Model Integrasi berdasarkan permasalahan Budaya sosial, dan Budaya Faktor Ekonomi PEMUKIMAN KUMUH Faktor Historis Perilaku Terhadap Aturan 4

TUGAS GURU PENDIDIKAN IPS Menumbuhkan kepekaan peserta didik terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, membangun mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan, melatih ketrampilan berpikir untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi baik yang menimpa diri sendiri maupun masyarakat sekitar.