NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Transaksi Mata Uang Asing
Advertisements

PEREKONOMIAN TERBUKA Samuelson Ch.30
NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT)
Nilai Tukar & Sistem Keuangan Internasional
KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN
Keuangan Internasional
SISTEM MONETER INTERNASIONAL
STANDAR KOMPETENSI Memahami perekonomian terbuka KOMPETENSI DASAR
Pemerintah dan Nilai Tukar
TRANSLASI VALUTA ASING
MANAJEMEN KEUANGAN MULTINASIONAL
MATERI EKONOMI MONETER PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
Sistem Nilai Tukar.
Pertemuan 6 PASAR VALUTA ASING
Transformasi Struktural Perekonomian Indenesia
Jurusan IPS Unggul Dan Berprestasi
2. Fungsi Kurs Valuta Asing
Macro Economics Policy: Exchange Rate
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (BOP)
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Neraca Pembayaran.
DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN
MODUL MAKROEKONOMI MANKIW
SISTEM NILAI TUKAR RUPIAH
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PEREKONOMIAN TERBUKA (OPEN ECONOMY)
Pasar Valuta Asing.
PEREKONOMIAN TERBUKA Samuelson Ch.30
Sistem Moneter Internasional
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Neraca Pembayaran Internasional
Penentuan Kurs Mata Uang
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang
Transaksi Mata Uang Asing
PASAR UANG DAN PASAR VALUTA ASING
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
By: Inggrita Gusti Sari Nst SE, MSI
THE INTERNATIONAL MONETARY SYSTEM
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Disusun oleh : Sriyanto., SE., MM
TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA
Chapter 2: Arus Dana International
PEREKONOMIAN TERBUKA Rowland B.F.P
FOREX MANAGEMENT.
DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN
SISTEM MONETER INTERNASIONAL
Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
PASAR VALUTA ASING.
KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN
VALUTA ASING Created by : Elisabeth Tampubolon Mifta Hulzanah Nizar Taswin Winarsin Shindy Fajar Asih KA_470.
EKONOMI MONETER I NILAI TUKAR.
Penentuan Kurs Mata Uang
Bank dan Lembaga Keuangan
PERTEMUAN 11.
EKONOMI INTERNASIONAL
EKONOMI MONETER I NILAI TUKAR.
SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA
PASAR UANG & PASAR VALUTA ASING
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang
KELOMPOK 6 MAKROEKONOMI
NERACA PEMBAYARAN Pengertian : Adalah suatu catatan sistematis mengenai hubungan ekonomi atau transaksi antara penduduk suatu negara dan negara lainnya,
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
OPEN ECONOMY MACROECONOMICS Makroekonomi Pada Perekonomian Terbuka
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
PEREKONOMIAN TERBUKA: NERACA PEMBAYARAN
PEMBAYARAN INTERNASIONAL
PEMBAYARAN INTERNASIONAL DAN VALUTA ASING
Transcript presentasi:

NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

Neraca Pembayaran Definisi Adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diantara suatu negara dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu

Neraca Pembayaran Neraca Berjalan Neraca Modal

Ekspor&Impor barang Tampak Ekspor&Impor barang Tak Tampak (Jasa) Neraca Berjalan Ekspor&Impor barang Tampak Ekspor&Impor barang Tak Tampak (Jasa) Pembayaran Pindahan Neto KeLuar Negeri

Neraca Pembayaran Definisi Suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun

Neraca Pembayaran Definisi Neraca pembayaran bentuk double entry terdiri atas dua bagian (sisi), sisi debit dan kredit. Sisi Debit digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang mengakibatkan kewajiban bagi suatu negara untuk melakukan pembayaran ke luar negeri Sisi Kredit untuk mencatat transaksi-transaksi yang mengakibatkan suatu negara memperoleh pembayaran dari negara lain.

Neraca Pembayaran Transaksi ekonomi internasional antara lain sebagai berikut: Pemindahan hak milik atas suatu barang dari suatu negara ke negara lain Transaksi jasa antarnegara Perubahan susunan nilai utang piutang antara suatu negara dengan negara lain Kekayaan penduduk negara bersangkutan di negara lain

Neraca Pembayaran Tujuan 1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu negara. 2. Mengetahui aliran sumber daya antara negara. 3. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu negara. 4. Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu negara.

Neraca Pembayaran Tujuan 5. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu negara. 6. Dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam penyusunan anggaran devisa (foreign exchange budget). 7. Dipergunakan sebagai sumber data penyusunan statistik pendapatan nasional (national account).

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA versi BPS; indikator ekonomi A. TRANSAKSI BERJALAN Ekspor-Impor Barang Ekspor : Non Migas & Migas Impor : Non Migas & Migas HASILNYA : NERACA PERDAGANGAN Ekspor-Impor Jasa (Neto) Non Migas Migas HASILNYA : NERACA TRANSAKSI BERJALAN B. TRANSAKSI MODAL Modal Pemerintah ( Neto ) Penerimaan ( CGI dan diluar CGI ) Pelunasan Modal Swasta ( Neto ) Penanaman Modal Langsung Lainnya C. SELISIH PERHITUNGAN NERACA KESELURUHAN

BENTUK UMUM NERACA PEMBAYARAN A. NERACA PERDAGANGAN EKSPOR IMPOR B. NERACA JASA ( NETO ) PENGANGKUTAN & ASURANSI PELANCONGAN & PERJALANAN PENDAPATAN INVESTASI C. TRANSFER ( NETO ) NERACA AKUN BERJALAN : A + B + C D. NERACA MODAL JANGKA PANJANG MODAL PEMERINTAH INVESTASI LANGSUNG PEMERINTAH E. MODAL SWASTA F. RALAT / KETINGGALAN ( selisih perhitungan ; aliran modal masuk ke Indonesia yg tdk dicatat dan jumlah cukup besar ) NERACA KESELURUHAN : A + B + C + D + E + F

Neraca Pembayaran Struktur Dasar Neraca Berjalan Mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang, perbandingan nilai ekspor dan impor barang, pendapatan investasi, pembayaran cicilan pokok utang luar negeri, serta saldo kiriman dan transfer uang dari dan ke luar negeri oleh pemerintah maupun swasta

Neraca Pembayaran Struktur Dasar Neraca Berjalan Mencatat transaksi sbb: Ekspor dan impor barang Ekspor dan impor jasa Pembayaran pindahan neto ke luar negeri Melalui pos transaksi ini akan terlihat jelas apakah neraca perdagangan suatu negara surplus atau bahkan defisit

ANATOMI NERACA PEMBAYARAN Defisit dalam neraca pembayaran adalah “bila pengeluaran luar negeri yang dilakukan penduduk suatu negara melebihi jumlah penghasilan atau penerimaan yang diterima oleh penduduk negara itu”. Surplus neraca pembayaran adalah “bila suatu negara lebih banyak menerima daripada mengeluarkan dalam transaksi luar negerinya”.

Neraca Pembayaran Selalu Seimbang Neraca Berjalan + 40 ii. Neraca modal jangka panjang +20 iii. Modal keuangan swasta 30 NERACA KESELURUHAN +30 iv. Perubahan cadangan mata uang asing bank sentral -30

Neraca Modal Aliran Modal jangka panjang Aliran Modal Resmi Investasi Langsung oleh Pihak Swasta kenegara-negara lain. Aliran Modal Keuangan Swasta adalah aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta asal atau lainnya. Disebut juga “hot money” karena biasa diinvestasikan di pasar uang atau pasar modal untuk memperoleh keuntungan investasi

Neraca Pembayaran Struktur Dasar Neraca Modal Neraca modal mencatat: Nilai investasi langsung pihak swasta asing (foreign direct investment) Pinjaman luar negeri dari perbankan swasta internasional Pinjaman dan hibah dari negara lain atau lembaga-lembaga donor seperti IMF dan Bank Dunia

Neraca Pembayaran Struktur Dasar Neraca Kas & Cad. Valas Neraca ini mencatat transaksi penyeimbang yang angkanya menjadi lebih kecil (atau diturunkan) bila total pengeluaran pada neraca transaksi berjalan dan neraca modal melebihi total penerimaan Negara lebih banyak membuat pembayaran LN di bandingkan penerimaan DN  mengurangi cadangan valuta asing Negara lebih banyak menerima penerimaan ke DN di bandingkan pembayaran LN  menambah cadangan valuta asing

CADANGAN VALUTA ASING Aliran pembayaran dan investasi yang masuk ke dalam suatu negara pada suatu waktu tertentu biasanya berbeda dengan aliran ke luar untuk pembayaran dan investasi ke luar negeri. Perbedaan di antara keduanya disebut “Neraca Keseluruhan” Nilai positif artinya nilai yang msuk melebihi nilai yang keluar, dan sebaliknya

Dalam keadaan dimana sebuah negara lebih banyak membayar keluar negeri, maka bank sentral harus mengurangi cadangan valuta asingnya untuk melakukan pembayaran tersebut

Ekspor barang dan jasa A Impor barang dan jasa B Pendapatan dari investasi C Pembayaran bunga dan cicilan utang luar negeri D Saldo kiriman dan transfer uang E Total saldo neraca berjalan (A+B+C+D+E) F Investasi swasta langsung G Utang luar negeri (swasta dan pemerintah), dikurangi amortisasi H Kenaikan aset luar negeri dalam sistem perbankan domestik I Arus keluar modal milik penduduk J Total saldo neraca modal (G+H-I-J) K Kenaikan (atau penurunan) neraca cadangan kas atau neraca cadangan internasional L Catatan koreksi dan penghapusan M

Mekanisme Penyesuaian Mekanisme Harga Mekanisme Pendapatan Mekanisme Moneter

Neraca Pembayaran Mekanisme Penyesuaian 1. Mekanisme Harga Mekanisme penyesuaian neraca pembayaran melalui perubahan harga-harga Mekanisme ini umumnya pemerintah membawa kembali neraca pembayaran ke posisi keseimbangan kembali. Hakekatnya adalah dengan sistem standar emas penuh

Neraca Pembayaran Mekanisme Penyesuaian 2. Mekanisme Pendapatan Melalui kebijakan atau pengaturan pendapatan nasional, yang singkatnya disebut “mekanisme pendapatan” menggambarkan adanya saluran lain bagi proses penyesuaian neraca pembayaran. Didasarkan atas teori Keynes  multiplier effect

Neraca Pembayaran Mekanisme Penyesuaian 3. Mekanisme Moneter Mekanisme ini tidak murni sebagai mekanisme harga, disebabkan perubahan harga Perubahan harga tsb adalah aliran uang masuk atau keluar negeri. Jika terjadi surplus, maka uang akan mengalir masuk ke dalam negeri sehingga berakibat stok uang di dalam negeri bertambah Jika terjadi defisit maka uang akan mengalir ke luar negeri, sehingga uang dalam negeri menurun.

Konsep Overall Balance Konsep Keseimbangan Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance) Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance) Konsep Basic Balance Konsep Overall Balance

Neraca Pembayaran Konsep Keseimbangan 1. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance) Transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction (transaksi yang mengakibatkan surplus atau defisit) adalah transaksi ekspor dan impor barang Keseimbangan neraca pembayaran diukur dari berapa besarnya surplus atau defisit dari transaksi ekspor dan impor barang

Neraca Pembayaran Konsep Keseimbangan 2. Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance) Transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction adalah: Ekspor dan impor Juga diperhitungkan jasa-jasa, termasuk penghasilan (income) dan transfer.

Neraca Pembayaran Konsep Keseimbangan 3. Konsep Basic Balance Transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction adalah: Komponen-komponen dalam neraca berjalan Komponen-komponen dalam neraca modal dan keuangan jangka panjang.

Neraca Pembayaran Konsep Keseimbangan 4. Konsep Overall Balance Transaksi yang termasuk dalam autonomous transaction adalah: komponen-komponen neraca modal dan keuangan, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Alasan negara berkembang membutuhkan dana bantuan berupa utang Banyak negara berkembang memiliki defisit perdagangan. Utang luar negeri dibutuhkan untuk meningkatkan standar kehidupan negara berkembang. Utang luar negeri dibutuhkan untuk membuat seluruh anggota masyarakat lebih mandiri. Utang luar negeri dibutuhkan pada saat terjadi bencana.

Nilai Tukar Mata uang (kurs) dapat diekspresikan sebagai sejumlah mata uang asing disebut direct quote atau sebaliknya sejumlah mata uang lokal disebut indirect quotes. Nilai tukar (exchange rate) adalah nilai tukar yang menunjukkan jumlah unit mata uang tertentu yang dapat ditukar dengan satu mata uang lain.

Perkembangan Sistem Kurs Valas Dikenal 3 macam sistem penetapan kurs (forex rate): 1. Sistem Kurs Tetap atau Stabil (Fixed Exchange Rate System) Sistem ini mulai diterapkan pasca perang dunia kedua yang ditandai dengan digelarnya konferensi internasional mengenai sistem nilai tukar yang diadakan di Bretton Woods. New Hampshire Amerika Serikat pada tahun 1944.

Perkembangan Sistem Kurs Valas 2. Sistem Kurs Mengambang atau Berubah (Floating Exchange Rate System) Dalam konsep ini nilai tukar dibiarkan bergerak bebas. Nilai tukar valuta ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran valuta tersebut di pasar. Dalam prakteknya terdapat dua jenis floating exchange rate system yaitu:

Perkembangan Sistem Kurs Valas a. Free Floating Exchange Rate System Nilai tukar dibiarkan bergerak bebas. Pergerakan tergantung dari kekuatan penawaran dan permintaan di pasar. Bank sentral tidak melakukan intervensi ke pasar guna mempengaruhi nilai tukar mata uangnya. Perubahan nilai tukar tidak akan mempengaruhi cadangan devisa negara, karena perubahaan penawaran atau permintaan akan berdampak langsung pada naik–turunnya nilai tukar valuta.

Perkembangan Sistem Kurs Valas b. Managed Floating Exchange Rate System Bank sentral dapat melakukan intervensi ke pasar guna mempengaruhi pergerakan nilai tukar valuta. Bank sentral melakukan intervensi karena ada pergerakan kurs valas yang dipandang tidak menguntungkan bagi perekonomian, untuk mencegah akibat yang lebih buruk lagi. Naik turunnya cadangan devisa ditentukan oleh ada tidaknya intervensi bank sentral ke pasar.

Perkembangan Sistem Kurs Valas 3. Sistem Kurs Terikat (Pegged Exchange Rate System) Sistem ini diterapkan dengan cara mengaitkan nilai tukar mata uang suatu negara dengan nilai tukar mata uang negara lain atau sejumlah mata uang tertentu. Variasi dari pegged system dikenal sebagai CBS (Currency Board System) atau Sistem Dewan Mata Uang sebagai pengganti sistem bank sentral yang diterapkan oleh beberapa negara yanga mengalami kesulitan moneter

Perkembangan Sistem Kurs Valas Syarat CBS: a. Jumlah uang yang beredar harus dapat dikendalikan atau dapat dikontrol. b. Cadangan devisa harus dapat mencukupi dan dapat ditingkatkan untuk dapat mempertahankan nilai yang dikaitkan/di- pegged. c. Utang luar negeri tidak banyak d. Tidak ada intervensi asing

Nilai Tukar Permasalahan terkait nilai tukar  kesulitan moneter Penyebab kesulitan moneter: tidak seimbangnya sektor moneter dan secara sektor rill Teori: M = jumlah uang yang beredar V = kecepatan beredar setiap Rp dalam setahun P = Unit Price atau harga barang yang beredar T = Volume of Trade atau jumlah barang Sektor riil Sektor moneter

Nilai Tukar Instrumen sektor moneter: 1. Merubah jumlah uang yang beredar dengan mencetak uang 2. Merubah tingkat bunga diskonto atau bunga bank sentral. 3. Merubah reserve requirement ratio. Instrumen sektor riil: 1. Pembangunan infrastruktur 2. Mendorong peningkatan produksi barang dan jasa 3. Memperlancar distribusi barang dan jasa

Nilai Tukar Tidak seimbangnya sektor moneter dan secara sektor rill  ketidakseimbangan perkembangan/pertumbuhan antara sektor moneter yang relatif cepat dan sektor rill yang relatif lambat  terjadinya kenaikan harga atau inflasi Sektor rill perubahannya lebih lambat karena: 1. Memerlukan waktu proses produksi untuk dapat menghasilkan barang atau jasa. 2. Pembangunan infrastruktur memerlukan waktu dan memiliki biaya yang tinggi 3. Ekonomi biaya tinggi

Valuta Asing Mata uang dikatakan sebagai valuta asing tergantung dari siapa yang melihat. Untuk penduduk di negara yang bukan negara asal mata uang akan menyebut valuta asing Penduduk di negara asal mata uang tidak akan menyebutnya demikian

Valuta Asing Perdagangan barang dan jasa, aliran modal dan dana antar negara  pertukaran mata uang antar negara yang pada akhirnya akan menimbulkan pertukaran mata uang antar negara  timbul permintaan dan penawaran terhadap suatu mata uang tertentu. Dalam praktek sehari–hari pertukaran valuta ini dilakukan dalam bentuk transaksi jual–beli valuta atau transaksi valuta asing.

Valuta Asing Jenis 1. Hard currency Yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang–kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya. Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional

Valuta Asing Jenis Mata uang hard currency ini pada umumnya berasal dari negara–negara industri maju seperti: Dollar Amerika Serikat (USD), Yen Jepang (JPY), Euro (EUR) , Poundsterling Inggris (GBP), Dollar Australia (AUD), Franc Swiss (CHF) dan lain–lain.

Valuta Asing Jenis 2. Soft currency Yaitu adalah mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami depresiasi atau penurunan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya. Pada umumnya berasal dari negara–negara sedang berkembang seperti: Rupiah Indonesia, Peso Filipina, Bath Thailand, Rupee India, dan lain–lain.

Valuta Asing Total valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari satu negara yang pada umumnya disebut juga sebagai cadangan devisa negara tersebut yang dapat diketahui dari posisi Balanced of Payment (BOP). Makin banyak valas yang dimiliki pemerintah atau penduduk suatu negara, berarti makin besar kemampuan negara tersebut melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional.

Teori Nilai Tukar Valuta Asing 1. Balance of Payment Approach Nilai tukar valuta ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan terhadap valuta tersebut. Adapun alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan penawaran dan permintaan adalah Balance of Payment. Balance of Payment  dapat melihat aliran dana masuk dan keluar suatu negara.

Teori Nilai Tukar Valuta Asing 2. Purchasing Power Parity Dikembangkan oleh Gustav Cassel (ekonom Swedia) Teori ini menghubungkan nilai tukar dengan daya beli valuta terhadap barang dan jasa  pendekatan Law of One Price Law of One Price mengungkapkan dua barang yang identik (sama dalam segala hal) harusnya mempunyai harga yang sama. Ada dua versi teori ini yaitu: versi absolute dan versi relative

Teori Nilai Tukar Valuta Asing PPP Absolute Pendapat: Nilai tukar adalah perbandingan harga barang di dua negara. Ukuran yang digunakan adalah rata–rata tertimbang dari harga seluruh barang yang ada di negara tersebut. Persamaan matematis:

Teori Nilai Tukar Valuta Asing PPP Absolute Kritik: Sulit sekali menemukan produk di dua negara yang benar–benar identik. Tidak memperhatikan hal–hal lain seperti: selera, tingkat pendapatan, merek barang dll. Tidak memperhitungkan biaya transport dan pembatasan perdagangan yang ada sampai sekarang.

Teori Nilai Tukar Valuta Asing PPP Relative Pendapat: Pergerakan nilai tukar valuta dua negara adalah sama dengan selisih kenaikan harga barang di kedua negara tersebut pada periode tertentu.

Teori Nilai Tukar Valuta Asing PPP Relative Kritik: Belum memperhitungkan pembatasan perdagangan yang ditetapkan pada dua negara tersebut. Perbedaan dalam pembobotan indeks harga. Kesulitan dalam menentukan periode perhitunggan sehingga mengalami kesulitan dalam perbandingan tingkat kenaikan harga. Kenyataan bahwa pada jangka pendek pergerakan valuta lebih dipengaruhi oleh kondisi pasar keuangan dari pada pasar komoditi.

Teori Nilai Tukar Valuta Asing 3. Fisher Effect (Irving Fisher) Tingkat suku bunga nominal di suatu negara akan sama dengan tingkat suku bunga rill ditambah dengan tingkat inflasi di negara itu. Persamaan matematis:

Teori Nilai Tukar Valuta Asing Tingkat suku bunga nominal di dua negara dapat berbeda karena tingkat inflasi mereka berbeda. Pergerakan nilai mata uang suatu negara dibanding negara lain (pergerakan kurs) disebabkan oleh perbedaan suku bunga nominal yang ada di kedua negara tersebut. Implikasi: orang tidak biasa menikmati dana mereka ke negara yang mempunyai suku bunga nominal tinggi karena nilai mata uang negara yang suku bunganya tinggi tersebut akan terdepresiasi (turun nilainya) sebesar selisih bunga nominal dengan negara yang mempunyai suku bunga nominal lebih rendah.

Teori Nilai Tukar Valuta Asing Contoh: suku bunga Amerika (USA) adalah 2% dan suku bunga Indonesia adalah 16%, maka mata uang Indonesia dalam hal ini rupiah akan terdepresiasi (turun nilainya) sekitar 16% - 2% = 14% dibanding mata uang Amerika (USD).

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi 1. Supply dan demand foreign currency Valas atau forex sebagai benda ekonomi mempunyai permintaan dan penawaran pada bursa valas atau forex market. Sumber–sumber penawaran atau supply valas tersebut terdiri atas: Ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas atau forex; Impor modal atau capital import dan transfer valas lainnya dari luar negeri ke dalam negeri.

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sumber–sumber permintaan atau demand valas tersebut terdiri atas: Impor barang dan jasa yang menggunakan valas atau forex Ekspor modal atau capital export dan transfer valas lainnya dari dalam negeri ke luar negeri.

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterangan: Q usd = kuantitas USD Sfc = Supply Foreign Currency Dfc = Demand Foreign Currency Xbj = Ekspor Barang dan Jasa Mbj = Impor Barang dan Jasa Cm = Capital Import Cx = Capital Export

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bila ekspor barang atau jasa (Xbj) dan capital import (Cm) naik, penawaran atau supply valas (sfc) atau forex akan bertambah. Bila permintaan atau demand valas (Dfc) tetap tidak berubah maka akan terjadi perubahan atau penurunan kurs valas. Dalam hal ini valas atau forex akan depresiasi, sedangkan rupiah atau domestic currency akan apresiasi (Rp8.400,00/USD) atau pada titik potong E1.

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bila impor barang atau jasa (Mbj) dan capital export (Cx) naik, maka permintaan atau demand valas (dfc) atau forex akan bertambah. Bila penawaran atau supply valas (sfc) tetap tidak berubah maka akan terjadi perubahan atau kenaikan kurs valas. Dalam hal ini valas atau forex akan apresiasi, sedangkan rupiah atau domestic currency akan depresiasi (Rp8.600,00/USD) atau pada titik potong E2.

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi 2. Posisi Balance Of Payment (BOP) BOP atau neraca pembayaran internasional adalah suatu cacatan yang disusun secara sistematis tentang semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi: perdagangan, keuangan, dan moneter antara penduduk suatu negara dan penduduk luar negeri untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dari struktur BOP di bawah akan dapat diketahui, apakah posisi monetary account akan menunjukkan BOP surplus atau defisit atau ekuilibrium: Apabila saldo monetary account memberikan tanda + (positif), berarti BOP dalam posisi surplus. Apabila saldo monetary account memberikan tanda - (negatif), berarti BOP dalam posisi defisit.

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi 3. Tingkat Inflasi Pada keadaan semula kurs valas atau forex JPY/USD adalah sebesar JPY 100 per USD. Diasumsikan inflasi di USA meningkat cukup tinggi (misalnya mencapai 5%), sedangkan inflasi di Jepang relatif stabil (hanya 1%) dan barang–barang yang dijual di Jepang dan USA relatif sama dan dapat saling saling mengsubstitusi.

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dalam keadaan demikian tentu harga barang–barang di USA akan lebih mahal sehingga impor USA dari Jepang akan meningkat. Import USA yang meningkat ini akan mengakibatkan permintaan terhadap JPY meningkat pula. Di lain pihak, kenaikan harga barang di USA akan mengurangai impor Jepang dari USA, sehingga permintaan akan USD justru menurun.

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi 4. Tingkat Bunga perkembangan atau perubahan tingkat bunga pun dapat berpengaruh terhadap kurs valas atau forex rate. Karena permintaan dana yang besar pemerintah USA menaikkan tingkat suku bunganya untuk menarik modal luar negeri ke USA, terutama Jepang. Banyaknya valas dalam bentuk JPY yang akan masuk ke USA akan menyebabkan peningkatan permintaan USA dan penawaran JPY

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi 5. Tingkat pendapatan Seandainya kenaikan pendapatan masyarakat di Indonesia tinggi, sedangkan kenaikan jumlah barang yang tersedia relatif kecil, akan menyebabkan impor barang akan meningkat. Peningkatan impor ini akan membawa efek kepada peningkatan demand valas yang pada gilirannya akan mempengaruhi kurs valas atau forex rate

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi 6. Pengawasan/Kebijakan Pemerintah Pengawasan pemerintah yang bisanya dijalankan dalam berbagai bentuk kebijakan moneter, fiskal dan perdagangan luar negeri untuk tujuan tertentu mempunyai pengaruh terhadap kurs valas atau forex rate. Misalnya: pengawasan lalu lintas devisa, peningkatan trade barrier, pengetatan uang yang beredar, meningkatkan tingkat suku bunga, dan sebagainya.

Valuta Asing Faktor-faktor yang Mempengaruhi 7. Ekspektasi, Spekulasi dan Rumor ekspektasi dan spekulasi yang timbul di masyarakat tersebut akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valas yang akhirnya akan mempengaruhi kurs valas atau forex rate. Demikian pula dengan rumor, yang dapat mempengaruhi sentiment dan ekspektasi masyarakat sehingga mempengaruhi permintaan dan penawaran valas yang akan berakibat pada fluktuasi kurs valas.

Pasar Valuta Asing Pasar valuta asing atau bursa adalah suatu tempat atau wadah atau sistem dimana perseorangan, perusahaan dan bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau penawaran (supply) atas valuta asing atau forex.

Pasar Valuta Asing Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan pasar valuta asing: Pergerakan nilai tukar valuta Bisnis yang semakin mengglobal Tujuan perusahaan untuk melakukan perdagangan valas Perkembangan telekomunikasi yang pesat Perkembangan perangkat komputer yang pesat Terbentuknya produk valas baru Keuntungan yang diperoleh di pasar valas yang meningkat

Pasar Valuta Asing Jenis 1. Currency Spot Market Spot market adalah merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan atau delivery saat itu juga Secara teoritis, meskipun dalam prakteknya transksi spot diselesaikan dalam waktu dua atau tiga hari

Pasar Valuta Asing Jenis 2. Currency Forward Market Currency forward market adalah menuntut penyerahan pada suatu tanggal kelak dari suatu jumlah tertentu mata uang lain. Nilai tukar ditentukan pada saat kesepakatan, namun pembayaran dan penyerahan tidak dituntut sampai jatuh tempo. Forward exchange rate normalnya di– quote untuk value date satu, dua, tiga, enam dan dua belas bulan atau harga yang ditawarkan untuk valuta asing yang akan diserahkan pada suatu tanggal tertentu dimasa mendatang.

Pasar Valuta Asing Jenis Forward contract bertujuan untuk menghilangkan resiko kerugian akibat perubahan nilai tukar atau exchange rates karena kedua pihak sepakat untuk mematok harga mata uang tertentu pada tingkat kurs tertentu. Misal: forward rate 90 hari untuk Yen Jepang yang ditawarkan adalah ¥ 122/$. Pada hari ini tidak ada mata uang yang dipertukarkan, namun 90 hari mendatang dibutuhkan 122 Yen untuk membeli satu dollar AS.

Pasar Valuta Asing Jenis 3. Currency Swap Market Currency swap market adalah pembelian dan penjualan simultan suatu jumlah tertentu valuta asing untuk dua value date yang berlainan. Pembelian dan penjualan itu dilakukan dengan pihak yang sama.

Pasar Valuta Asing Pelaku Perusahaan Masyarakat atau perorangan Bank Umum Broker/Perantara Pemerintah Bank Sentral

Cadangan Devisa Cadangan Devisa (Foreign Exchage Reserves) adalah simpanan oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan (aset/aktiva) bank sentral yang tersimpan dalam beberapa (mata uang cadangan) (Reserve Currency) seperti: Dollar, Euro, Yen dan yang digunakan untuk menjamin (kewajibannya) yaitu mata uang lokal yang diterbitkan dan cadangan berbagai (bank) yang disimpan oleh bank sentral (Pemerintah). Cadangan devisa tidak hanya disimpan dalam bentuk mata uang asing melainkan dalam bentuk surat-surat berharga ataupun logam mulia.

Cadangan Devisa Pengaturan lalu lintas devisa: Bank Indonesia Sistem cadangan devisa 1970 menerapkan sistem devisa bebas. Peraturan tentang devisa bebas tertuang dalam UU No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar Cadangan devisa bertambah ataupun berkurang tampak dalam neraca lalu lintas moneter.

Cadangan Devisa Fungsi 1. Mengimpor barang konsumsi, bahan baku industri dan barang modal 2. Melunasi jasa pihak asing, seperti: jasa perbankan, asuransi, pelayaran, penerbangan, perekayasaan, wisatawan Indonesia, dan sektor jasa lainnya. 3. Membiayai kantor Perwakilan Pemerintah Indonesia (Kedutaan/Konsulat) di luar negeri. 4. Melunasi hutang luar negeri

Cadangan Devisa Jenis 1. Cadangan devisa resmi (Official forex reserve) yaitu cadangan milik negara yang dikelola, dikuasai , diurus dan ditata usahakan oleh bank sentral seperti Bank Indonesia. 2. Cadangan devisa nasional (Country forex reserve) yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk bank umum nasional).

Cadangan Devisa Pencatatan Juli 2000, Bank Indonesia mengubah konsep pencatatan cadangan devisa  dari konsep Gross Foreign Asset (GFA) ke konsep International Reserve and Foreign Currency (IRFCL) Konsep GFA: perhitungan cadangan devisa yang tidak membedakan tingkat likuiditas dan tidak digunakan kurs yang berlaku pada saat pelaporan

Cadangan Devisa Sumber Konsep IRFCL: perhitungan cadangan devisa yang hanya menghitung aset yang tergolong liquid sebagai komponen international reserves dan penilaiannya menggunakan kurs yang berlaku saat tanggal pelaporan. Konsep IRFCL  standar penyebaran data khusus (Special Data Dissemination Standards/ SDDS), yang merupakan bentuk penyajian data ekonomi melalui internet dengan menggunakan standar penyajian data Dana Moneter Internasional (IMF).

Cadangan Devisa Sumber Dalam Negeri Luar Negeri 1 Hasil penjualan ekspor barang maupun jasa Pinjaman yang diperoleh dari negara asing, badan-badan internasional, serta swasta asing, seperti pinjaman dari IGGI (Inter Governmental Group on Indonesia), kredit dari World Bank dan Asia Development Bank dan Supplier.s Credit dari perusahaan swasta asing. 2 Laba dari penanaman modal luar negeri Hadiah atau grant dan bantuan dari badan-badan PBB seperti UNDP, UNESCO, dan pemerintah asing. 3 Hasil dari kegiatan pariwisata internasional Aliran dana dari Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri

Cadangan Devisa Cadangan Devisa banyak disimpan dalam mata uang asing dalam hal ini Dollar, Yen, Euro yang merupakan Hard Currencies (mata uang kertas yang diperdagangkan internasional)

Cadangan Devisa Rumus Cdv t = (Cdv t-1 + Tb t + TM t) Keterangan: Cdv t-1 = Cadangan devisa sebelumnya Tb t = Transaksi berjalan Tm t = Transaksi modal