SISTEM INFORMASI STRATEJIK DAN SISTEM INTER ORGANISASI
SIS SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETISI (COMPETITIVE ADVANTAGE) SISTEM INFORMASI STRATEJIK (SIS) ATAU STRATEJIK INFORMATION SYSTEM.
PERBEDAAN SISTEM INFORMASI STRATEJIK DAN SISTEM INFORMASI DI LEVEL STRATEJIK Sitem informasi stratejik Untuk manajer atas Untuk memuaskan strategi Hanya sebuah sistem informasi yang disebut dengan sistem informasi eksekutif(SIE) Untuk kompetisi Untuk menerapkan strategi Dapat berupa sistem teknologi apapun delevel manapun Dari perbedaan di atas,maka sistem informasi stratejik (stratejik information system) dapat didefinisikan sebagai sistem yang terdiri dari sistem-sistem teknologi informasi apapun dilevel manapun yang dapat digunakan untuk menerapkan strategi perusahaan.
PERBEDAAN DENGAN SISTEM INFORMASI KONVENSIONAL Dukungan : sistem informasi konvensional mendukung manajer untuk menyelesaikan operasi kritis diperusahaan sedangkan SIS mendukung manajer dalam menerapkan strategi Fokus : fokus dari sistem informasi konvensional adalah menggunakan teknologi untuk mengganti tenaga manusia sedangkan SIS adalah sebagai alat atau senjata kompetisi. Tujuan : lebih efisiensi sedangkan SIS adalah untuk memenangkan persaingan Orientasi : lebih berorientasi ke internal sedangkan SIS lebih berorientasi ke internal maupun eksternal untuk menjangkau konsumen
STRATEGI Tiga strategi umum yang digunakan perusahaan dalam menghadapi pesaingnnya (porter 1980): Cost leadership strategi : Dikatakan mendukung strategi ini jika dapat mencapai posisi sebagai produser dengan biaya terendah didalam industri. Differentiation strategi : Dikatakan mendukung jika dapat menyediakan produk atau jasa yang berbeda atau unik dengan nilai yang lebih besar kepada pelanggan dibandingkan dengan pesaing-pesaingnnya. Focus strategi : Dikatakan mendukung jika dapat membantu perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus disuatu niche khusus didalam organisasi.
MODEL - MODEL PENERAPAN SIS Model tekanan-tekanan kompetisi Sistem informasi stratejik digunakan sebagai alat kompetisi untuk memenangkan persaingan,Model yang menjelaskan ancaman kompetisi yang banyak digunakan adalah yang dikenalkan oleh porter (1985).Porter menjelaskan bahwa persaingan terdiri dari lima macam ancaman (sekaligus menjadi oportunity)yaitu: Persaingan dari pesaing-pesaing yang sudah ada(Rivalry among existing competitors). Ancaman pesaing-pesaing baru (threat of new antrants). Ancaman produk-produk atau jasa-jasa subsitusi (threat of subsitute product in services). Kekuatan menawar dari pelanggan-pelanggan(Bergaining power of customers). Kekuatan menawar dari pemasok-pemasok(Bergaining power of supplier).
Lima ancaman persaingan menurut porter Ancaman pesaing-pesaing baru (2) Kekuatan menawar dari pemasok-pemasok (5) Pesaing-pesaing yang sudah ada (1) Kekuatan menawar dari pelanggan-pelanggan (4) Ancaman produk-produk atau jasa-jasa substitusi (3)
Model kekuatan menawar dan efisiensi kompetisi Bakos&Treacy (1986) beragumentasi bahwa dua sumber utama dari model ancaman kompetisi dari porter adalah kekuatan menawar (bargaining power) dan efisiensi komparatif (komparative efficiency) dua sumber utama itu ditentukan oleh lima macam faktor yaitu: 1.Biaya-biaya pencarian (search-related costs), 2.Keunikan fitur produk (unique product featurs), 3.Biaya-biaya berpinadah (switching costs), 4.Efisiensi internal (internal efficiency), 5.Efisiensi antar organisasi (Interorganitation efficiency).
Model bakos & treacy Biaya-biaya pencarian Keunikan produk Kekuatan menawar Biaya-biaya berpindah Keuntungan kompetisi Efisiensi internal Efisiensy komparatif Efisiensi antar organisasi
Model rantai nilai Porter membagi aktifitas didalam perusahaan menjadi sembilan aktifitas yang dikelompokan menjadi dua aktifitas besar yaitu empat aktifitas pendukung dan lima aktifitas utama. Empat aktifitas pendukung yaitu: infrastruktur perusahaan(management and administrative services yaitu manajemen akuntansi,keuangan dsb), Manajemen sumber daya manusia (human resource management), Pengembangan teknologi (technologi development), Pengadaan barang (procurement). Lima aktifitas utama yaitu: Penanganan dan penyimpanan bahan mentah(inbound logistics), Operasi (Produksi pembuatan barang dan perakitan), Penanganan dan penyimpanan bahan jadi(outbound logistics), Penjualan dan pemasaran(Marketing and sales), Pelayanan purna jurnal
Sistem teknologi informasi dikatakan stratejik jika dapat menciptakan nilai-nilai di masing-masing kegiatan didalam rantai nilai.
Sistem-sistem teknologi informasi yang dapat digunakan untuk menambah nilai adalah : Sistem informasi eksekutif(SIE) atau executive information system(EIS) yang berguna untuk manajement punjak memformulasi strategi. Sistem Informasi Akuntansi(SIMAK) atau accounting information system (AIS) yang berguna dalam kegiatan jasa akuntansi Sistem informasi keuangan (SIMKEU) atau financial information system (FIS) yang berguna dalam kegiatan jasa keuangan Sistem kantor otomatis(SKO) atau office automation system(OAS) yang berguna untuk menghubungkan semua manajemen untuk berkomunikasi dan berkolaborasi untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif Sistem penunjang keputusan grup (SPKG) atau group decision support system (GDSS)yang membantu manajemen-manajemen mengambil keputusan keolektif dengan lebih efektif
Lima Tahapan Porter dan Millar Porter dan Millar mengusulkan lima tahap yang dapat dilakukan untuk menggali kesempatan-kesempatan stratejik yang mungkin dilakukan.Tahapan ini adalah sebagai berikut: 1. Menilai intentitas informasi (Asses information intensity) 2. Menentukan peran TI di struktur industri(determine the rol of IT in the industry structure). 3. Mengidentifikasi dan merangking cara-cara yang dapat dilakukan oleh TI untuk membuat keuntungan stratejik 4. Menginfestigasi kemungkinan TI mengembangkan bisnis baru(investigate how IT might spawn new business). 5. Membuat suatu rencana untuk mengambil keuntungan dari TI (Develop a plan for taking advantage of IT)
Model Keen Peter G. Keen(1991) memberikan framework yang dikenal dengan nama Keen’s reach and range untuk memahami posisi dari sistem informasi stratejik. Keen menggunakan dua faktor yaitu : 1. Jangkauan (reach) 2. Lingkupan (range) dari aplikasi sistem-sistem teknologi informasi. Jangkauan (reach) menunjukan letak dari sistem-sistem teknologi informasi yaitu terletak di internal atau inside perusahaan dan eksternal atau outside perusahaan . Lingkup(range)menunjukan luas dari aplikasinya.
Model Manfaat Menurut Notowidigdo penerapan sistem informasi stratejik secara internal akan mempunyai manfaat langsung terhadap perusahaan sedangkan penerapan sistem informasi secara eksternal akan memberikan manfaan langsung kepada pelanggan dan secara tidak langsung kepada perusahaan.
Pembelian secara elektronik dari rumah Penjualn asuransi portabel ATM Proses klaim elektronik langsung oleh dokter ke perusahaan asuransi Integrasi informasi pemasaran internal & eksternal integrasi sistem distribusi dengan control Fungsi-fungsi kantor dengan otomatisasi Substitusi tenaga kerja dengan modal Strategi Eksternal Jasa diberikan(Service Delivery) Produk diberikan(Produk delivery) Saluran distribusi(Distribution channel delivery) Sistem Informasi Stratejik Konsep lain(Other concept delivery) Strategi Internal Inteligent informasi(Information Inteligent Delivery) Biaya produk (Prodect cist delivery) Organisasi(Organization delivery) Biaya jasa(Service cost delivery)
Model siklus sumber daya konsumen Ives dan Learmonth (1984)mengenbangkan 13 tahapan siklus sumber daya pelangagan atau customer resource life cycle (CRLC) model yang berbasis pada model 4 tahap IBM yang berguna untuk mengelompokkan sistem informasi stratejik yang sudah ada dan menjelaskan sistem-sistem informasi stratejik baru yang mungkin diterapkan.
Tahapan model CRLC adalah sebagai berikut : -Menentukan kebutuhan (establish requirment) -Menentukan spesifikasi (specify) -Memilih sumber daya (select source) -Pemesanan (order) -Otorisasi dan pembayaran (authorize and pay for) -Mendapatkan (acquire) -Menguji dan menerima (test and accept) -Mengintegrasikan (integrate) -Mengawasi (Monitor) -Memutakhirkan (upgrade) -Merawat (maintain) -Memindahkan atau membuang (transfer or dispose) -Pertanggung jawaban (account for)
FAKTOR-FAKTOR SUKSES Beberapa faktor perlu diperhatikan oleh perusahaan yang menerapkan SIS jika ingin berhasil : -Organisasi harus mempunyai visi TI -Harus paralel dengan perencanaan stratejik perusahaan -Menjadi yang pertama -Kreatif menarik jangkauan dan lingkupan
FAKTOR-FAKTOR GAGAL Faktor-faktor gagal yang harus diperhatikan adalah sebagi berikut : -Perusahaan tidak mau atau tidak mampu untuk mempertahankan investasi di masa depan -IT untuk sistem informasi stratejik tidak boleh gagal,karena kegagalan IT akan memalukan,menurunkan jasa yang akibatnya menurunkan nama bail perusahaan. -Penerapan SIS dapat menyebabkan tuntutan hukum dan melanggar regulasi. -Waktu penerapan SIS yang kurang tepat, -Kualitas dari sumber-sumber daya informasi yang kurang memadai. -Perbedaan industri -Aliansi dapat menjadi pesaing. -Perbedaan kultur
SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI ANTAR ORGANISASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI ANTAR ORGANISASI Strategic information system juga menghubungkan antara perusahaan dengan pemasok dan perusahaan dengan pelanggan secara on-line. Sampai pertengahan tahun 1990-an cara utama untuk menarik teknologi informasi ke luar sampai ke pemasok atau ke pelanggan yaitu dengan cara mengembangkan suatu sistem yang disebut dengan interorganization systems(IOS).Suatu IOS akan menggandeng sistem informasi suatu bisnis dengan sistem informasi bisnis lainnya.Suatu IOS adalah sistem pengolahan data dan komunikasi data yang melibatkan dua atau lebih organisasi.
Beberapa perusahaan sekarang tidak hanya menggunakan IOS untuk mengirimkan order penjualan secara elektronik tetapi mulai menggunakannya untuk menggabungkan sistem persediaannya secara elektronik langsung ke komputer pemasok.Dengan sistem ini maka pemasok akan mengetahui posisi persediaan kliennya dan secara otomatis akan mengirimkan order penjualan kepada klien jika item persediaan sudah waktunya untuk diisi kembali.
Pertukaran data elektronik Pertukaran data elektronik Tipe umum dari IOS yang menggunakan teknologi standar adalah yang disebut dengan electronik data interchange (EDI) yaitu suatu penggunaan sistem komputer standar di beberapa organisasi terpisah untuk dapat mengirimkan data secara elektronik lewat dokumen-dokumen bisnis.Dokumen bisnis yang umumnya dikomunikasikan lewat EDI adalah order pembelian,order penjualan,permintaan daftar harga,klaim asuransi dsb. Agar data di dalam dokumen yang di kirimkan secara elektronik dapat dipahami oleh komputer penerima,maka aplikasi EDI harus didasarkan pada format dokumen dan protokol yang standar yang dipahami oleh masing-masing sistem di masing-masing organisasi.
Aplikasi Piutang Dagang Sistem informasi Perusahaan A Sistem informasi perusahaan B 1.Meminta spesifikasi produk Aplikasi Pembelian Aplikasi Penjualan 2.Memberi spesifikasi produk 3.Mengirim order pembelian 4.Mengirim order penjualan Apliasi Utang Dagang 5.Faktur tagihan Aplikasi Piutang Dagang 6.Otorisasi 8.Konfirmasi Bank perusahaan A Bank perusahaan B 7.Pengiriman Dana secara elektronik
Penerapan EDI mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut: 1 Penerapan EDI mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut: 1.Mempercepat kegiatan bisnis Data bisnis akan dikirim,diterima,dievaluasi,diproses dengan kecepatan yang tinggi. 2.Pengurangan modal kerja yang dibutuhkan pengurangan di persediaan dan piutang dagang akan mengakibatkan pengurangan dari modal kerja 3.Penghematan Biaya Dengan EDI biaya pemrosesan order pembelian akan sangat dihemat. 4.Meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan pemasok. 5.Memungkinkan untuk melakukan perdagangan internasioal Biaya penanganan dokumen untuk perdagangan internasional dapat mencapai sekitar 7% dari nilai barang yang diperdagangkan.demikian juga waktu tunggu pengiriman dokumen secara internasional dapat dipercepat