Manajemen Sumber Daya Manusia Dra. Yasnimar Ilyas, M.Si Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia Dra. Yasnimar Ilyas, M.Si
Penilaian Kinerja (performance appraisal) adalah suatu evaluasi terhadap tingkat kinerja seseorang dibandingkan dengan standard kinerja yang sudah ditentukan, guna bahan pertimbangan dalam menentukan promosi, kompensasi, perlunya pelatihan atau pengembangan, maupun untuk pemberhentian seseorang.
Kinerja Kinerja dari kata Job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya.
Kinerja Individu Adalah bagian hasil dari kerja pegawai baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dan kinerja kelompok.
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kualitas dan kemampuan pegawai. Yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan/pelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap mental, dan kondisi fisik pegawai. Sarana pendukung, yaitu hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja (keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi, teknologi) dan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai (upah/gaji, jaminanan sosial, keamanan kerja) Supra sarana, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kebijaksanaan pemerintah dan hubungan industrial manajemen. (Simanjutak)
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sikap dan mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja) Pendidikan Keterampilan Manajemen kepemimpinan Tingkat penghasilan Gaji dan kesehatan Jaminan sosial Iklim kerja Sarana dan prasarana Teknologi Dan kesempatan berprestasi
Ada Lima Faktor Penilaian Kinerja yang Populer: Prestasi pekerjaan, meliputi : akurasi, ketelitian, keterampilan, dan penerimaan keluaran. Kuantitas pekerjaan, meliputi : volume keluaran dan kontribusi. Kepemimpinan yang diperlukan, meliputi : membutuhkan saran, arahan atau perbaikan. Kedisiplinan, meliputi : kehadiran, sanksi, warkat, regulasi, dapat dipercaya/diandalkan dan ketepatan waktu.(Menurut Desseler )
Penilaian Kinerja Penialian Kinerja melibatkan evaluasi kinerja yang didasarkan pada penilaian dan pendapat dari para bawahan, rekan kerja, atasan, manajer lain, dan bahkan karyawan itu sendiri.
Manfaat Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja merupakan suatu alat yang manfaatnya tidak hanya untuk mengevaluasi kinerja seorang pegawai akan tetapi juga mengembangkan serta memotivasi pegawai. Penilaian tersebut juga akan memberikan dampak yang positif dan semangat dalam diri pegawai untuk lebih berkualitas dan menghasilkan kinerja yang optimal.
Tujuan dari Penilaian Kinerja : Untuk mengetahui keterampilan dan kemampuan pegawai. Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja. Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan pegawai seoptimal mungkin, sehingga dapat diarahkan jenjang /rencana karirnya, kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan. Mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dan bawahan. (Sedarmayanti)
Mengetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang kepegawaian khususnya kinerja pegawai dalam bekerja. Secara pribadi, pegawai mengetahui kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat memacu perkembangannya. Bagi atasan yang menilai akan lebih memperhatikan dan mengenal bawahan dan pegawainya, sehingga dapat lebih memotivasi pegawai. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan di bidang kepegawaian.
Manfaat Penilaian Kinerja Manfaat Penilaian Kinerja, dirasakan baik oleh pimpinan termasuk pemilik perusahan maupun karyawan atau personil yang dinilai.
Manfaatnya bagi Personil atau Karyawan yang dinilai antara lain adalah : Feedback hasil penilaian memang dibutuhkan dan diinginkan oleh karyawan. Untuk memperbaiki kinerja memerlukan assessment Demi keadilan dalam pemberian kompensasi dan promosi di antara karyawan memang perlu dilakukan penilaian yang tepat untuk bisa membedakan mana yang kinerjanya baik dan mana yang kurang. Assessment dan penghargaan terhadap tingkat kinerja seseorang melalui penilaian yang obyektif akan dapat memotivasi karyawan meningkatkan kinerjanya.
Elemen dan Kriteria Sistem Penilaian Kinerja Karakteristik sistem penilaian yang efektif, adalah : Kriteria yang terkait dengan pekerjaan, Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan harus berkaitan dengan pekerjaan/valid. Ekpektasi Kinerja, Sebelum periode penilaian, para manajer harus menjelaskan secara gamblang tentang kinerja yang diharapkan kepada pekerja. Standardisasi, Pekerjaan dalam kategori pekerjaan yang sama dan berada di bawah organisasi yang sama harus dinilai dengan menggunakan instrument yang sama. (Mondy&Noe)
Penilaian yang Cakap, Tanggung jawab untuk menilai kinerja karyawan hendaknya dibebankan kepada seseorang atau sejumlah orang, yang secara langsung mengamati paling tidak sampel yang representatif dari kinerja itu. Untuk menjamin konsistensi penilaian, para penilaian harus mendapatkan latihan yang memadai. Komunikasi Terbuka, Pada umumnya, para pekerja memiliki kebutuhan untuk mengetahui tentang seberapa baik kinerja mereka. Akses Karyawan terhadap Hasil Penilaian, Setiap pekerja harus memperoleh akses terhadap hasil penilaian. Kerahasiaan akan menumbuhkan kecurigaan. Menyediakan akses terhadap hasil penilaian memberikan kesempatan karyawan untuk mendeteksi setiap kesalahannya.
7. Proses pengajuan Keberatan (due process) Dalam hubungannya dengan pengajuan keberatan secara formal atas hasil penilaiannya, penetapan due process merupakan langkah penting.