Bab 8 Sumber Medan Magnetik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 7 Medan dan Gaya Magnetik
Advertisements

Bab 7 Medan Magnetik dan Gaya Magnetik
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
Nama = Affan M Riza Kelas = XI IA 1 SSN.
MEDAN MAGNET Kelas XII Semester 1.
Medan Magnetik.
Medan Magnetik Behvi Efrian Emirsan Saliri.
Bab 5 Arus, Hambatan dan Tegangan Gerak Elektrik
Medan Listrik dan Medan Magnet
1. Medan Magnet Adalah ruang disekitar sebuah magnet atau disekitar sebuah penghantar yang mengangkut arus. Vektor medan magnet (B) dinamakan.
Umiatin, M.Si Jurusan Fisika UNJ
Medan Magnetik.
Bab 4 Kapasitansi dan Dielektrika
Bab 1 Muatan dan Medan Listrik
MEDAN MAGNET Pertemuan 15-16
Listri k Menghasilkan Magnet
JENIS-JENIS BAHAN MAGNETIK
INDUCTOR AND MAGNETIC’s MATERIAL
Fisika Dasar 2 Pertemuan 8 Kemagnetan.
Magnetisme (2).
Sumber Medan Magnetik.
Medan Magnetik.
Berkelas.
GAYA LORENTZ.
Medan dan Dipol Listrik
Bab 12 Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
Bab 8 Sumber Medan Magnetik
Sumber Medan Magnetik PTE1207 Abdillah, S.Si, MIT
Bab 1 Muatan dan Medan Listrik
Bab 8 Sumber Medan Magnetik
 Medan dan Fluks Listrik TEE 2207 Listrik & Magnetika
Bab 5 Arus, Hambatan dan Tegangan Gerak Elektrik
Bab 1 Muatan dan Medan Listrik
Induksi Elektromagnetik
Bab 9 Induksi Elektromagnetik
Bab 9 Induksi Elektromagnetik
Medan dan Dipol Listrik
Medan dan Dipol Listrik
Bab 28 Medan dan Gaya Magnetik
Bab 4 Kapasitansi dan Dielektrika
Bab 3 Potensial Listrik TEL 2303 Abdillah, S.Si, MIT
Bab 2 Hukum Gauss TEL 2303 Abdillah, S.Si, MIT Jurusan Teknik Elektro
Bab 4 Kapasitansi dan Dielektrika
Arus, Hambatan dan Tegangan Gerak Elektrik
Bab 28 Medan dan Gaya Magnetik
Bab 29 Sumber Medan Magnetik
Bab 9 Induksi Elektromagnetik
Potensial Listrik PTE 1207 Listrik & Magnetika Abdillah, S.Si, MIT
Bab 7 Medan Magnetik dan Gaya Magnetik
Induktansi PTE1207 Abdillah, S.Si, MIT Jurusan Teknik Elektro
Bab 9 Induksi Elektromagnetik
Bab 31 Induktansi TEE 2207 Abdillah, S.Si, MIT Jurusan Teknik Elektro
Oleh: Sri Wahyu Widyaningsih, S.Pd., M.pd
INDUKSI MAGNET SK/KD CONTOH SOAL INDIKATOR LATIHAN SOAL MATERI
Bab 3 Potensial Listrik TEL 2203 Abdillah, S.Si, MIT
Bab 7 Medan Magnetik dan Gaya Magnetik
Bab 3 Potensial Listrik TEL 2303 Abdillah, S.Si, MIT
Bab 5 Arus, Hambatan dan Tegangan Gerak Elektrik
 Bab 2 Hukum Gauss TEL 2303 Listrik & Magnetika Abdillah, S.Si, MIT
Bab 9 Induksi Elektromagnetik
Medan dan Gaya Magnetik
INDUCTOR AND MAGNETIC’s MATERIAL
Hukum Gauss Muslimin, ST. Fakultas Teknik UNMUL.
Medan Magnetik.
 Fluks Listrik PTE 1207 Listrik & Magnetika Abdillah, S.Si, MIT
MEDAN MAGNET Semester 1 Kelas XII. Standart Kompetensi Materi Kompetensi Dasar MEDAN MAGNET Indikator.
MEDAN MAGNET Semester 1 Kelas XII. Standart Kompetensi Materi Kompetensi Dasar MEDAN MAGNET Indikator.
MAGNET LANJUTAN.
MAGNET
Transcript presentasi:

Bab 8 Sumber Medan Magnetik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau Abdillah, S.Si, MIT TEL 2203

Tujuan Setelah mempelajari bab ini mahasiswa seharusnya memahami: medan magnetik gaya antara konduktor paralel hukum ampere dan arus pergeseran

Sumber Medan Magnetik magnet permanen muatan titik yang bergerak dengan kecepatan konstan elemen arus konduktor lurus panjang yang mengangkut arus arus pergeseran

Medan magnetik sebuah muatan yang bergerak

Medan magnetik sebuah muatan yang bergerak Besar medan magnetik B di titik P diberikan oleh B = 0 |q |v sin  4 r2 0 adalah konstanta sebesar 10-7 T.m/A 4 Sudut  adalah sudut antara v dan r r adalah jarak dari titik sumber q ke titik medan P. Arah B ditentukan dengan aturan tangan kanan.

Latihan Soal No. 1 Sebuah muatan q sebesar +6,00 C bergerak pada kecepatan konstan sebesar 8,00 x 106 m/s dalam arah y positif. Pada saat muatan titik itu berada di titik asal, berapakah vektor medan magnetik B yang dihasilkan oleh muatan q itu pada titik-titik yang berikut ini: Titik a: x = 0,500 m, y = 0, z = 0 Titik b: x = 0 m, y = -0,500 m, z = 0 Titik c: x = 0 m, y = 0, z = +0,500 m Titik d: x = 0 m, y = -0,500 m, z = +0,500 m

Penyelesaian Diketahui: q = +6,00 μC v = 8,00 x 106 m/s Ditanya: Medan magnetik B di titik a, b, c dan d. B = 0 |q |v sin 4 r2

Penyelesaian Di titik a: r = 0,5 m;  = 900 sehingga sin = 1 B = 0 qv sin 4 r2 = (10-7 T.m/A) (+6,00 μC)(8,00 x 106 m/s) (0,5 m)2 = 1,92 x 10-5 T, arah sumbu z negatif.

Penyelesaian Di titik b: r = 0,5 m;  = 1800 sehingga sin = 0 B = 0. Di titik c: r = 0,5 m;  = 900 sehingga sin = 1 B = 0 qv sin 4 r2 = (10-7 T.m/A) (+6,00 μC)(8,00 x 106 m/s) (0,5 m)2 = 1,92 x 10-5 T, arah sumbu x positif.

Penyelesaian Di titik d: r = 0,707 m;  = 450 sehingga sin = 0,707 B = 0 qv sin 4 r2 = (10-7 T.m/A) (+6,00 μC)(8,00 x 106 m/s)(0,707) (0,707 m)2 = 6,79 x 10-6 T, arah sumbu x positif.

Medan magnetik sebuah elemen arus

Medan magnetik sebuah elemen arus Hukum Biot dan Savart: medan magnetik dB yang diciptakan oleh suatu elemen dl dari suatu konduktor pengangkut arus I adalah dB = μ0 I dl sin  4 r2 Medan yang diciptakan oleh sebuah konduktor pengangkut arus yang panjangnya berhingga adalah integral dari pernyataan ini pada panjangnya konduktor tersebut.

Medan Magnetik sebuah Konduktor Lurus Panjang yang Mengangkut Arus Bila panjang 2a sangat besar dibandingkan x, maka B = μ0 I 2x

Medan Magnetik sebuah Konduktor Lurus yang Mengangkut Arus Medan magnetik B pada suatu jarak r dari sebuah konduktor lurus panjang yang mengangkut arus I mempunyai besar B = μ0 I 2r Garis-garis medan magnetik adalah lingkaran- lingkaran yang sesumbu dengan kawat itu, dengan arah yang diberikan oleh kaidah tangan kanan. Penghitungan medan magnetik yang dihasilkan sebuah konduktor lurus adalah aplikasi penting dari hukum Biot dan Savart

Gaya di antara Konduktor Paralel Arus-arus dalam kawat-kawat yang paralel saling tarik menarik jika arus-arus itu berada dalam arah yang sama dan saling tolak menolak bila arus-arus itu berada dalam arah-arah yang berlawanan.

Gaya di antara Konduktor Paralel Gaya interaksi per satuan panjang, di antara dua konduktor paralel yang panjang dengan arus I dan I’ mempunyai besar F = μ0 I I’ L 2r Definisi ampere didasarkan pada hubungan ini: Satu ampere adalah arus yang tidak berubah, yang jika hadir dalam masing-masing konduktor paralel yang panjangnya tak berhingga dan terpisah sejauh satu meter dalam ruang hampa, akan menyebabkan masing-masing konduktor mengalami haya tepat sebesar 2 x 10-7 N/m.

Medan Magnetik sebuah Simpal Arus Lingkaran

Medan Magnetik sebuah Simpal Arus Lingkaran Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah simpal konduktor lingkaran dengan jari-jari a, yang mengangkut arus I, di suatu jarak x dari pusatnya, sepanjang sumbunya, mempunyai besar Bx = μ0 I a2 2(x2 + a2) 3/2 Untuk N simpal, pernyataan ini dikalikan dengan N. Di pusat simpal-simpal itu, di mana x = 0,

Hukum Ampere Hukum Ampere menyatakan bahwa integral garis dari B mengelilingi sebarang lintasan tertutup sama dengan 0 kali arus netto yang melalui luas yang dicakup oleh lintasan tersebut: Arah positif dari arus ditentukan dengan kaidah tangan kanan.

Material Magnetik Bila hadir material magnetik, magnetisasi material itu menyebabkan kontribusi tambahan terhadap B. Untuk material paramagnetik dan material diamagnetik, 0 diganti  = Km 0 dengan dalam pernyataan medan magnetik, dimana adalah permeabilitas material tersebut dan Km adalah permeabilitas magnetik. Suseptibilitas magnetik m didefinisikan sbg m=Km-1. m pada suhu kamar untuk material paramagnetik adalah kuantitas negatif yang kecil. Untuk material feromagnetik m jauh lebih besar dari satu dan tidak konstan. Beberapa material feromagnetik adalah magnet permanen, yang mempertahankan magnetisasinya walaupun setelah medan magnetik luar dihilangkan.

Arus Pergeseran Arus pergeseran bertindak sebagai sumber medan magnetik dengan cara yang persis sama seperti arus konduksi. Arus pergeseran itu didefinisikan sebagai Hukum Ampere termasuk arus pergeseran adalah Arus pergeseran memainkan peranan pokok dalam analisis gelombang elektromagnetik.