Kepemimpinan Pendidikan Mutu Oleh Kelompok VII Andri Waluyo Erna Indawati
Kepemimpinan merupakan unsur penting dalam TQM Kepemimpinan merupakan unsur penting dalam TQM. Pemimpin harus memiliki visi dan mampu menerjemahkan visi tersebut ke dalam kebijakan yang jelas dan tujuan yang spesifik.
Perspektif-perspektif yang dibutuhkan oleh pemimpin pendidikan Visi dan simbol-simbol MBWA adalah gaya kepemimpinan yang dibutuhkan bagi institusi Untuk para pelajar Otonomi, eksperimentasi dan antisipasi tergadap kegagalan Menciptakan rasa ’kekeluargaan’ Ketulusan, kesabaran, semangat, intensitas dan antusiasme
Komitmen terhadap mutu harus menjadi peran utama bagi seorang pemimpin, karena TQM adalah proses dari atas ke bawah (top-down)
Mengkomunikasikan visi Dalam organisasi TQM, seluruh manajer harus menjadi pemimpin dan pejuang proses mutu. Mereka harus mengkomunikasikan visi dan menurunkannya ke seluruh orang dalam institusi. TQM memberdayakan para guru dan memberikan mereka kesempatan yang luas untuk berinisiatif
Fungsi Utama Pemimpin Memiliki visi mutu terpadu bagi institusi Memiliki komitmen yang jelas terhadap proses peningkatan mutu Mengkomunikasikan pesan mutu Memastikan kebutuhan pelanggan menjadi pusat kebijakan dan praktek institusi Mengarahkan perkembangan karyawan Berhati-hati dengan tidak menyalahkan orang lain saat persoalan muncul tanpa bukti-bukti yang nyata
Lanjutan Memimpin inovasi dalam institusi Mampu memastikan bahwa struktur organisasi secara jelas telah mendefinisikan tanggungjawab dan mampu mempersiapkan delegasi yang tepat Memiliki komitmen untuk menghilangkan rintangan, baik yang bersifat organisasional maupun Kultural Membangun tim yang efektif Mengembangkan mekanisme yang tepat untuk mengawasi dan mengevaluasi kesuksesan.
Memberdayakan Para Guru Aspek penting dari peran kepemimpinan dalam pendidikan adalah memberdayakan para guru dan memberi mereka wewenang yang luas untuk meningkatkan pembelajaran para pelajar
Kepemimpinan bagi pemberdayaan Melibatkan para guru dan seluruh staf dalam aktivitas penyelesaian masalah Memilih untuk meminta pendapat mereka tentang berbagai hal dan tentang bagaimana cara mereka menjalankan proyek dan tidak sekedar menyampaikan bagaimana seharusnya mereka bersikap . Menyampaikan sebanyak mungkin informasi manajemen untuk membantu pengembangan dan peningkatan komitmen mereka. Menanyakan pendapat staf tentang sistem dan prosedur mana saja yang menghalangi mereka dalam menyampaikan mutu kepada para pelanggan, pelajar , orang tua dan partner kerja.
Lanjutan Memahami bahwa keinginan untuk meningkatkan mutu para guru tidak sesuai dengan pendekatan manajemen atas ke bawah (top-down). Memindahkan tanggungjawab dan kontrol pengembangan tenaga professional langsung kepada guru dan pekerja teknis. Mengimplementasikan komunikasi yang sistematis dan kontinyu di antara setiap orang yang terlibat dalam sekolah. Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah serta negosiasi dalam rangka menyelesaikan konflik. Memiliki sikap membantu tanpa harus mengetahui semua jawaban bagi setiap masalah dan tanpa rasa rendah diri.
Lanjutan Menyediakan materi pembelajaran konsep mutu seperti membangun tim, manajemen proses, layanan pelanggan, komunikasi serta kepemimpinan. Memberikan teladan yang baik, dengan cara memperlihatkan karakteristik yang diinginkan dan menggunakan waktu untuk melihat –lihat situasi dan kondisi institusi dengan mendengarkan keinginan guru dan pelanggan lainnya. Belajar untuk berperan sebagai pelatih dan bukan sebagai bos. Memberikan otonomi dan berani mengambil resiko .
Lanjutan Memberikan perhatian yang berimbang dalam menyediakan mutu bagi para pelanggan eksternal (pelajar,orangtua dan lainya) dan kepada para pelanggan internal (pengajar,anggota dewan guru, dan pekerja lainnya)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH