Teknologi Dan Rekayasa SHIP PROPELLER
Teknologi dan Rekayasa
PROPELLER SHAFT REPAIR SCOPE WORK SHAFT PROPELLER 1. Pengukuran kelonggaran poros baling-baling dengan bantalan. 2. Melepas poros baling-baling. 3. Melepas serta memasang baling-baling dengan konisnya. 4. Melepas serta memasang flens kopling dengan konisnya 5. Mengganti baru pelapis poros baling-baling 6. Perbaikan dan pembubutan poros baling-baling Teknologi dan Rekayasa
Pengukuran kelonggaran poros baling-baling and bantalan a. Mengukur kelonggaran poros bagian belakang, depan dari stern tube juga pada boss propeler bracket. b. Pengukuran pada 4 titik, yaitu : atas, bawah, kanan dan kiri yang menghadapa kehaluan. c. Bantalan dari kayu pok (Lignum vitae) ,karet serta bahan sintetis memakai Filler Gauge, karena pelumasan air laut d. Bantalan dari babit (white metal) pelumasan dengan minyak,pengukurannya dengan jack (dongkrak kecil). Hal ini bisa dilihat pada tabel dibawah : Teknologi dan Rekayasa
TABEL : KELONGGARAN PROPELLER SHAFT DENGAN TABEL : KELONGGARAN PROPELLER SHAFT DENGAN BANTALAN BERDASARKAN KLASIKASI INDONESIA No Jenis bantalan Kelonggaran Minimal yang diijinkan Kelonggaran Maksimal yang diijinkan 1 Kayu pok(Lignum vitae) 0,004D + 1(mm) 0,01D + 3(mm) 2 Babit matal (white metal) 0,001D +0,5(mm) 1,5% D 3 Karet sintetis 1 – 1,25 mm for D= 100 mm 0,9 – 2,50 mm untuk D= 500 mm 2,8 – 6,0 mm untuk bantalan pada stern tube 4,0 – 8,5 mm untuk bantalan pada boss baling-baling Teknologi dan Rekayasa
REMOVE SHAFT PROPELER CARANYA ADA 2 MACAM YAITU : Poros ditarik kebelakang atau kearah buritan kapal. bila flens koplingnya dapat dilepas, maka a. Tanpa melepas propeler akan tetapi melepas daun kemudi. b. harus melepas propeler terlebih dulu,karena adanya linggi kemudi tetap. 2. Poros kedepan kearah kamar mesin a. melepas baut pas yang menghubungkan flens kopling poros baling dan flens kopling poros antara. b. Poros antara diangkat dan digeser,baru poros propeler ditarik kearah kamar mesin. Teknologi dan Rekayasa
MELEPAS PROPELER DARI POROSNYA Dengan bantuan pasal Dengan bantuan baut ulir 3. Dengan bantuan Hydrolic jack Teknologi dan Rekayasa
PERAWATAN DAN PERBAIKAN POROS PROPELLER Cacat Poros propeler berupa : Keausan yang tidak merata Pengkaratan Bengkok - Retak dan Patah Teknologi dan Rekayasa
JENIS KERUSAKAN DAUN BALING BALING 1. Aus dan berkarat 2. Bengkok 3. Retak 4. Patah Kerusakan Propeller ship Teknologi dan Rekayasa
PROPELER REPAIR 1. AUS DAN BERKARAT. a. Pembersihan permukaan baling-baling dari binatang dan tumbuhan laut. b. Permukaan daun baling-baling dibuat halus terutama ujung daun baling – baling. c. Baling-baling terbuat dari bahan tahan karat misalnya Bronze. d. Perbaikan cacat dilakukan dengan teknik preheating dan digerinda sesudah proses pengelasan Teknologi dan Rekayasa
PROPELER REPAIR (Continue) 2. BENGKOK. a. Bengkok kecil pelurusanya dengan pukulan palu dan bengkok landai pada ujung baling-baling pelurusannya dilaksanakan tanpa melepas baling-baling. b. Bengkok yang cukup dalam pelurusanya dengan mesin press dan hidrolik jack. c. Setelah pelurusan, diadakan annealing sampai temperatur 950 derajat celsius. Teknologi dan Rekayasa
PROPELER REPAIR (Continue) 3. PATAH. a. Ujung baling baling yang patah dipotong. b. Dipersiapkan Kampuh Las. c. Dipersiapkan bahan penyambung dari bronze atau material lain yang sesuai. d. Dilakukan pengelasan dengan sifat mekanis dan elektrode harus sama. e. Dilakukan penggerinda setelah pengelasan. Teknologi dan Rekayasa
PROPELER REPAIR (Continue) 4. RETAK. a. Dicari ujung yang retak dengan metode zat warna. b. Dibuatkan Kampuh Las. c. Dilakukan pemanasan pendahuluan. d. Dilakukan pengelasan e. Sisa pengelasan digerinda sampai halus Teknologi dan Rekayasa
The End