UKURAN DERMAGA Panjang Dermaga Panjang dermaga= nL + ( n - 1 ) 15 m + 50 m n = Jumlah kapal rencana L = Panjang Kapal rencana
Lebar Dermaga Dalam Menentukan lebar suatu dermaga banyak ditentukan kegunaan dermaga tersebut, ditinjau dari jenis dan volume barang yang akan ditangani oleh pelabuhan atau dermaga tersebut. Lebar dari dermaga ini didasarkan atas peralatan yang digunakan, seperti jalan untuk truk dan/atau KA, kran, alat pengangkut lainnya seperti forklift, kran mobil, gerbong yang ditarik traktor, dan sebagainya.
Lebar Dermaga untuk barang curah
Kedalaman Dermaga Pada Umumnya kedalaman dari dasar kolam pelabuhan/dermaga ditetapkan berdasarkan sarat maksimum (maximum draft) kapal yang bertambat ditambah jarak aman (clearence) sebesar (0,8 – 1,0) m di bawah lunas kapal dan perbedaan pasang surut. Taraf dermaga ditetapkan antara (0,5 – 1,5 ) m di atas H.W.L dengan memperhatikan ketinggian gelombang maksimum di depan dermaga. Lebih lengkapnya bisa dilihat pada gambar berikut ini
Contoh soal Sebuah pelabuhan direncanakan melayani kapal general cargo dengan DWT 10.000 ton sebanyak 5 unit. Bila perbedaan pasang surut adalah 2 meter, rencanakan panjang dan kedalaman dermaga Pada data kapal rencana digunakan kapal dengan bobot kapal (Gross tonnage) 10.000 ton dengan jumlah kapal rencana 5 kapal. Kapal dengan bobot (gross tonnage) 10.000 ton memiliki panjang 137 m (Kapal general cargo) sehingga panjang dermaga adalah sebagai berikut.
Lp = nL + ( n - 1 ) 15 + 50 Lp = (5)(137) + (5 – 1 ) 15 + 50 Lp = 685 + 60 + 50 Lp = 795 m Dari data kapal rencana diketahui bobot kapal rencana (Gross Tonnage) untuk general cargo adalah 10.000 ton dengan draft 8,5 m. Sehingga dapat ditentukan kedalaman dermaga sebagai berikut: Kedalaman Dermaga= maximum draft + jarak aman (Clearence)+taraf dermaga + perbedaan pasang surut Kedalaman Dermaga= 8,5 m+ 1,0 m +1,0 m + 2 m Kedalaman Dermaga= 12,5 m
Ukuran Gudang Laut Ditentukan dengan memperhitungkan kapasitas dermaga. Misalnya : dermaga dapat melayani kapal pengangkut general cargo dengan bobot 10.000 DWT, setelah kapal membongkar muatannya, kemudian ruang kosong harus diisi kembali dengan muatan yang akan dikapalkan, dengan demikian muatan yang harus dilayani adalah 20.000 DWT. Fasilitas dermaga meliputi satu jalur kereta api dan satu jalur kendaraan Misalnya setiap 1 m3 muatan mempunyai berat 1,5 ton, maka memerlukan volume penyimpanan sebesar 13.333 m3.
Apabila dalam penyimpanannya ditumpuk setinggi 4 m, maka diperlukan luasan sebesar 13.333/4 = 3.333 m2. Mengingat adanya ruangan yang hilang diantara tumpukan sebesar kira – kira 25 % = 3.333 x 25% =833,333 m2 Gudang harus mempunyai gang yang diperuntukan bagi lalu lintas alat angkut sebesar 50% = 3.333 x 50% = 1.666,666 m2 Jadi luas total gudang untuk tiap tambat adalah sebesar {3.333 + (25% x 3.333) + ( 50% x 3.333)} m2 = 5.833 m2 Lebar gudang (b) = 3A / (d-2e)
Dimana A = Luas gudang laut d = Lp – 2e Lp = Panjang dermaga e = lebar jalan a = lebar apron
Dimana A = 5.833 m2 Lp = 795 m a = satu jalur kereta api dan satu jalur kendaraan = 9 m e = 10,5 m d = Lp – 2e d = 795 – (2 x 10,5) d = 774 m Lebar gudang (b) = 3A / (d-2e) b = (3 x 5.833) / ((774 – (2 x 10,5)) b = 17.499 / 753 = b = 23.23 m Dari gambar diketahui bahwa lebar gudang minimal 60 meter. Maka ambil lebar gudang (b) 60 meter. Panjang gudang (l) = A/b l = 5.833 / 60 = 97,2 dibulatkan 98 meter
25 15 15 15 15 25 137 137 137 137 137 9 m 60 m 98 m min 10,5 m 10,5 m 795