PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tugas Ipa DAUR AIR / SIKLUS AIR
Advertisements

Global Warming Pemanasan Global ( )
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN 2008/2009
Metode Pembuatan Bioarang
Teknologi Biobriket.
PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH AGROINDUSTRI KULIT PISANG
SIMLITABMAS Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat – Ditjen DIKTI Aplikasi Operator PT: Tahapan Seleksi Usulan Kegiatan.
Pengaruh Bahan Bakar Transportasi terhadap Pencemaran Udara dan Solusinya.
Jackson Perdana ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Farry Firman Hidayat, MSIE. Oleh: PRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN FISIK KERJA BERUPA.
Disusun Oleh Henny Firdaus( ) Dosen Pembimbing Dr. I Made Arcana
KELOMPOK 3 By: 1) Adam Wisnu W. (03) 2) Della Septa A .P (18)
Disusun oleh : HARIS RUSANDI NIM
Judul :Uji Efektivitas Antikolesterol Ekstrak Etanol Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers) Terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Galur Wistar.
Teknologi Insinerator : Solusi dalam Penanganan Sampah Kota Bandung
PERANCANGAN SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA DALAM RUANGAN DENGAN KOMUNIKASI TCP/IP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA.
Paper oleh : Karsudi Rinekso Soekmadi Hariadi Kartodiharjo
PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L
SIFAT KIMIA BEBERAPA JENIS BAMBU PADA EMPAT TIPE IKATAN PEMBULUH
K ARANG AKTIF.
KULIAH MPP Dra Ita Ulfin,MSi
Tanah sbg subtrat.
Prof. Dr. Ir. Simon H.T. Raharjo (Ketua Peneliti; NIDN )
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
Metode Pembuatan Bioarang
Program Insentif Riset Dasar Kementerian Riset dan Teknologi/ Dewan Riset Nasional Penyusunan Kriteria Kesesuaian Lahan dan Agroklimat Pengusahaan Ubi.
Sifat Fisik dan Kimia Air Tawar (faktor pembatas)
PENGARUH PERENDAMAN TERHADAP SIFAT PAPAN SEMEN PARTIKEL BAMBU
Dr. Anne Hadiyane dan Dr. Tati Karliati
Metode Pembuatan Bioarang
PENGOLAHAN TAHU.
Pembuatan Biogas Skala Rumah Tangga dari Limbah Serbuk Gergaji Kayu Rakyat dengan Penambahan Kotoran Sapi sebagai Aktivator.
Tiga (3) level konsentrasi perekat yaitu 3, 4 dan 5 %
PROSES OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI SODIUM BISULFAT BERBASIS (NA)HSO4 PADA PEMBUATAN SODIUM LIKNOSULFAT BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Oleh.
PROSES OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI SODIUM BISULFAT BERBASIS (NA)HSO4 PADA PEMBUATAN SODIUM LIKNOSULFAT BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Anggota Kelompok.
Dr. Ir. Sri Wilarso Budi R. MSc.
K 11 BIO-ETANOL.
Program Kreatifitas Mahasiswa-Penelitian
Rekayasa Proses Produksi Biodiesel
PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL 2010
K 12 LIQUIFIKASI.
Program Kreativitas Mahasiswa
Dr. Despal, S.Pt., M.Sc. Dr. Ir. Idat G. Permana, M.Sc.
PIROLISIS/KARBONISASI
Visi Menjadi fakultas yang unggul dan mempunyai peran yang menonjol dalam pendidikan dan penelitian di tingkat nasional dan internasional, khususnya.
Pengembangan Teknologi Hemat Energi Pedesaan Melalui Tungku Sekam Padi sebagai Energi Alternatif Terbarukan untuk Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus otreatus)
Disusun oleh : Kelompok 01 Galib Muttaqin : Ayuniartika :
Institut Pertanian Bogor dan Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian
BAB I PENDAHULUAN Disampaikan pada:
PENGEMBANGAN METODOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT DEGRADASI LAHAN DI LAHAN KERING MENDUKUNG PENDAYAGUNAAN LAHAN TERLANTAR UNTUK KEPERLUAN PERTANIAN PROF.
PENYEBAB KERUSAKAN KAYU
Karakteristik Fisik Dan Kimia Minyak Sawit, Minyak Inti Sawit Dan Minyak Kacang Tanah Sebagai Dampak Penyulingan Kelompok IV.
MOR Tegak Lurus Serat CSA standard (grade O-1 OSB)
KAYU/PAPAN BUATAN 1. Kayu/Papan Partikel - Memampatkan partikel kayu
PAPAN LAMINASI.
K 09 BRIKET DAN PELET.
INDUSTRI PULP DAN KERTAS
EKSTERNALITAS INDUSTRI TEKSTIL By : YUSNIA RISANTI
Oleh: Sri Hidayati Ahmad Sapta Zuidar Rachmania Widyastuti
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Presentasi Laporan Kemajuan PKM-P
IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN FISIK
Pembuatan Biogas Skala Rumah Tangga dari Limbah Serbuk Gergaji Kayu Rakyat dengan Penambahan Kotoran Sapi sebagai Aktivator.
Program Kreatifitas Mahasiswa-Penelitian
TUGAS PERANCANGAN IPAL RIVALDI SIDABUTAR / PENGOLAHAN AIR LIMBAH/LUMPUR DENGAN PROSES DIGESTASI ANAEROBIK.
PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH AGROINDUSTRI KULIT PISANG
4/26/2019Lemak dan Minyak, By Mursalin1 PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP KOMPOSISI MINYAK DAN LEMAK A. EKSTRAKSI Ekstraksi tidak berpengaruh thd komposisi.
PEMANFAATAN MINYAK KELAPA MURNI (VCO) YANG TELAH DIEKSTRAKSI SENYAWA FENOLIK SEBAGAI BAHAN BAKU SURFAKTAN DIETANOLAMIDA DAN GLISEROL PEMANFAATAN MINYAK.
PROSES OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI SODIUM BISULFAT BERBASIS (NA)HSO4 PADA PEMBUATAN SODIUM LIKNOSULFAT BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Oleh.
Transcript presentasi:

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN : PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL TANPA PEREKAT MENGGUNAKAN KAYU DARI HUTAN RAKYAT DIBIAYAI OLEH DITJEN DIKTI, DEPDIKNAS MELALUI HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH IV Tim Peneliti Prof. Dr. Ir. Yusuf Sudo Hadi, M.Agr.1) Prof. Dr. Ir. Muh. Yusram Massijaya, M.S. 1) Dr. Drs. Adi Santoso, M.Si. 2) Suhasman, S.Hut, M.Si3) Departemen Hasil Hutan Fak. Kehutanan IPB Pusat Penelitian Hasil Hutan, Badan Litbang Dep. Kehutanan Mahasiswa Program S3 SPS IPB & Staf Pengajar Fak Kehutanan UNHAS

Bahan baku alternatif : Latar Belakang (1) Kondisi suplai BB utk ind. (2008) 62% dari H.Tanaman 13% dari H. Alam 6% dari H. Rakyat Permasalahan Umum : Peningkatan kebutuhan Keterbatasan suplai bahan baku Perhatian terhadap permasalahan lingkungan Bahan baku alternatif : Kayu Hutan Rakyat (suplai tahun 2008 untuk industri 2 juta m3) Solusi alternatif : Optimasi pemanfaatan bahan baku Serta Pengembangan produk & teknologinya 1930 1995 Produk alternatif : Papan Partikel (Bahan baku fleksibel, ragam penggunaan luas

Pengembangan teknologi : Latar Belakang (2) Produk papan partikel konvensional: Dibuat melalui proses kempa panas dengan tambahan perekat Pengembangan teknologi : Sebagian besar (96,6%) menggunakan perekat berbasis formaldehida Teknologi pembuatan papan partikel tanpa perekat: Aktivasi komponen kimia kayu (lignin) Terdapat sejumlah permasalahan : Emisi formaldehida Bahan baku tidak terbarukan

tanpa introduksi perekat Review Literatur (1) Oksidasi partikel kayu dengan hidrogen peroksida dan katalis ferro sulfat akan menghasilkan gugus-gugus radikal pada unit-unit lignin yang dapat berikatan sendiri (self bonding) tanpa introduksi perekat

Review Literatur (2) Proses ikatan yang mungkin terjadi melalui interaksi permukaan kayu yang teroksidasi. (A) coupling phenoxy radical, (B) Esterifikasi, (C) Ikatan hydrogen, (D) Kondensasi lignin dan Furfural.

Tujuan Penelitian Umum Mengembangkan teknologi pembuatan papan partikel tanpa perekat yang ramah lingkungan menggunakan kayu berkerapatan rendah dari hutan rakyat tanpa penggunaan perekat melalui metode oksidasi Khusus Tujuan tahun I: Menganalisis pengaruh faktor kondisi bahan baku terhadap kualitas papan partikel tanpa perekat: Menganalisis komponen kimia bahan baku kayu serta perubahannya akibat perlakuan oksidasi Menemukan ukuran partikel optimal yang dapat menghasilkan papan partikel tanpa perekat dengan kualitas terbaik Menentukan kadar air furnish yang optimal untuk menghasilkan papan partikel dengan sifat fisik dan mekanis yang terbaik

Skema Tahapan Penelitian Tujuan Parameter yang diuji / perlakuan Lolos 1,5 mesh, 2,5 mesh, 5 mesh, 10 mesh, 20 mesh 35, 40, 45, 50% Selulosa, hemiselulosa, lignin, dan ekstraktif Penentuan ukuran partikel optimal Penentuan kadar air furnish optimal Analisis komponen kimia bahan baku & Perubahannya akibat perlakuan oksidasi

3 Jenis kayu hutan rakyat : sengon, gmelina, mindi Bahan Penelitian 3 Jenis kayu hutan rakyat : sengon, gmelina, mindi Hidrogen Peroksida Ferro sulfat

Merujuk pada standar TAPPI Pelaksanaan Penelitian Analisis Komponen Kimia (Tahap I) Ekstraksi : Ethanol benzene, air dingin, air panas, NaOH 1% Penentuan kadar lignin Penentuan kadar holoselulosa, selulosa hemiselulosa Merujuk pada standar TAPPI Bahan utk analisis kimia Ekstraksi ethanol-benzene Pengendapan selulosa Penyaringan

Kelarutan dalam Ethanol-Benzene (%)

Kelarutan dalam Air Dingin (%) Kelarutan dalam Air Panas (%)

Kelarutan dalam NaOH 1% (%) Tingginya kelarutan partikel teroksidasi mengindikasikan telah terjadinya degradasi dan modifikasi komponen kimia kayu, khususnya lignin

Kadar Holoselulosa, Selulosa, dan Hemiselulosa tidak menunjukkan adanya perbedaan yang berarti antara partikel kontrol dengan partikel yang dioksidasi. Fakta ini mengindikasikan bahwa perlakuan oksidasi tidak banyak mempengaruhi komponen-komponen kimia tersebut

Kadar Lignin (%) Kadar lignin pada partikel kayu teroksidasi jauh lebih rendah dari partikel kontrol, khususnya sengon dan mindi. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakuan oksidasi terutama menyebabkan degradasi / modifikasi komponen lignin kayu

Partikel tanpa perlakuan Hasil FTIR Kayu Sengon Partikel tanpa perlakuan Partikel teroksidasi Papan Partikel Perubahan lekukan terjadi pada daerah panjang gelombang 1250 cm-1 yang merupakan daerah ikatan C-O. Pada daerah tersebut, kayu kontrol (Garis hitam) memiliki kemiripan dengan lekukan papan partikel (garis biru), sementara partikel teroksidasi (garis merah) memiliki lekukan yang berbeda. Hal ini mengindikasikan bahwa proses oksidasi telah menyebabkan terjadinya demetoksilasi yang menyebabkan hilangnya ikatan C-O, tetapi kemudian terbentuk kembali dalam proses kempa panas akibat adanya ikatan silang

Partikel tanpa perlakuan Hasil FTIR Kayu Mindi Partikel tanpa perlakuan Partikel teroksidasi Papan Partikel

Partikel tanpa perlakuan Hasil FTIR Kayu Gmelina Partikel tanpa perlakuan Partikel teroksidasi Papan Partikel Perubahan lekukan yang terjadi pada jenis kayu gmelina tidak setajam kayu sengon. Hasil uji sifat fisik mekanis memang menunjukkan papan dari kayu sengon lebih baik dari kayu gmelina (Akan dibahas lebih lanjut….)

Penentuan Ukuran Partikel Optimal (Tahap II) Proses oksidasi Pembuatan Partikel berbagai ukuran (lolos, 1,5 ; 2,5 ; 5 ; 10 ; 20 mesh,) Oksidasi (20%H2O2, 5%FeSO4), 3 jam Pembuatan papan (Kerapatan target 0,75 g cm-3) / Kempa panas (180oC, 15 menit) Pengkondisian (2 minggu) & Pembuatan contoh uji Pengujian Partikel berbagai ukuran Mat siap dikempa Kempa panas Uji MOR & MOE Pengkondisian

Kadar Air (%) JIS A 5908 (5-15%)

Pengembangan Tebal (%) JIS A 5908 (max 12%)

MOR (Kgf cm-2) JIS A 5908 (min. 80 kgf cm-2)

MOE (Kgf cm-2) JIS A 5908 (min. 20.000 kgf cm-2)

Keteguhan rekat (Kgf cm-2) JIS A 5908 (min. 1,5 kgf cm-2) Nilai-nilai keteguhan rekat yang diperoleh sejalan dengan perubahan komponen lignin yang terjadi. Kayu sengon yang mengalami degradasi / modifikasi lignin tertinggi menghasilkan keteguhan rekat tertinggi, sementara yang terendah adalah gmelina

Contoh Papan Mindi Gmelina Sengon Lolos 1,5 mesh Lolos 2,5 mesh

Penentuan Kadar Air Furnish Optimal (Tahap III) Pembuatan Partikel lolos, 1,5 mesh Oksidasi partikel (20 % H2O2, 5 % FeSO4), selama 3 jam dengan variasi kadar air furnish (35%, 40%, 45%, 50%) Pembuatan papan (Kerapatan target 0,75 g cm-3) / Kempa panas (180oC, 15 menit) Pengkondisian (2 minggu) & Pembuatan contoh uji Pengujian

Kadar Air (%) JIS A 5908 (5-15%)

Pengembangan Tebal (%) JIS A 5908 (max 12%)

MOR (Kgf cm-2) JIS A 5908 (min. 80 kgf cm-2)

MOE (Kgf cm-2) JIS A 5908 (min. 20.000 kgf cm-2)

Keteguhan rekat (Kgf cm-2) JIS A 5908 (min. 1,5 kgf cm-2)

Kesimpulan (1) Hasil-hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi metode oksidasi dengan menggunakan hydrogen peroksida dan katalis ferro sulfat telah berhasil dikembangkan untuk menghasilkan papan partikel tanpa menggunakan perekat dengan menggunakan bahan baku kayu dari hutan rakyat. Dengan demikian, maka usaha untuk menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan dengan cara menghindari penggunaan perekat yang berasal dari bahan baku tidak terbarukan serta potensial menimbulkan emisi formaldehida yang dapat membahayakan kesehatan telah berhasil dikembangkan sampai taraf tertentu.

Kesimpulan (2) Secara keseluruhan perlakuan oksidasi menyebabkan penurunan kelarutan partikel dalam air dingin, air panas, serta ethanol benzene. Akan tetapi disisi lain menyebabkan peningkatan kelarutan dalam NaOH 1% yang merupakan indikasi terdegradasinya sebagian komponen utama kayu. Kadar holoselulosa (selulosa dan hemiselulosa) partikel kayu tidak mengalami perubahan yang signifikan, akan tetapi kadar lignin mengalami perubahan yang cukup nyata yaitu 1,66-6,79%. Hal ini merupakan indikasi bahwa perlakuan oksidasi terutama menyerang komponen lignin partikel kayu yang selanjutnya dapat menghasilkan gugus hidroksil radikal yang dapat membentuk ikatan antar partikel tanpa kehadiran perekat. Dari kelompok ukuran partikel yang digunakan, ukuran partikel yang dapat menghasilkan papan partikel dengan sifat fisik dan mekanis terbaik adalah ukuran partikel lolos 5 mesh, lolos 2,5 mesh, serta lolos 1,5 mesh. Jenis kayu sengon cenderung menghasilkan papan partikel tanpa perekat dengan sifat fisik dan mekanis yang lebih baik dibandingkan dengan jenis kayu gmelina dan mindi. Namun demikian ketiga jenis kayu tersebut tetap layak dikembangkan penggunaannya sebagai bahan baku pembuatan papan partikel tanpa perekat. Kadar air furnish yang optimal untuk menghasilkan papan partikel dengan sifat fisik dan mekanis yang terbaik adalah 40-45%.

S a r a n Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk menemukan factor kunci yang berperan dalam proses oksidasi bahan baku dan proses pembuatan papan partikel, maupun analisis keandalan teknologi produksi papan partikel tanpa perekat yang dikembangkan dalam penelitian ini. Proses oksidasi ini meliputi kadar oksidator terbaik, kadar katalis terbaik, serta waktu oksidasi terbaik. Sementara factor kunci dalam proses pembuatan papan partikel terdiri atas suhu dan waktu kempa yang optimal. Dengan menemukan factor kunci tersebut diharapkan dapat ditemukan suatu paket teknologi produksi papan partikel yang dapat menghasilkan papan partikel ramah lingkungan dan berkualitas tinggi. Pada tahap akhir disarankan untuk menguji keandalan teknologi ini pada berbagai tipe ukuran produk yang dihasilkan serta melakukan modifikasi-modifikasi yang diperlukan agar teknologi tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut pada skala industry.

Rencana Penelitian Selanjutnya: Tahun II dan III

Rencana Penelitian Selanjutnya (1) ANALISIS PENGARUH FAKTOR KUNCI DALAM PROSES OKSIDASI DAN PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL Tahun II 5, 10, 15 menit (Waktu Kempa) 160, 170, 180 oC 5, 10, 20% (kadar oksidator) 2,5 & 5% (kadar katalis) Penentuan kondisi proses optimal Penentuan Kadar oksidasitor dan katalis terbaik Penentuan lama waktu oksidasi terbaik 30,60,120,180 menit (waktu oksidasi)

Rencana Penelitian Selanjutnya (2) ANALISIS KINERJA TEKNOLOGI PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL TANPA PEREKAT PADA BERBAGAI UKURAN KETEBALAN DAN KERAPATAN PAPAN SERTA DAYA TAHANNYA TERHADAP AGEN BIODETERIORASI Tahun III 0,7, 0,9, 1,2 cm 0,65, 0,75, 0,85 g cm-3 Aplikasi teknologi partikel tanpa perekat pada pembuatan papan dengan ketebalan bervariasi Aplikasi teknologi partikel tanpa perekat pada pembuatan papan dengan kerapatan bervariasi   Uji ketahanan terhadap rayap tanah dan rayap kayu kering Uji laboratorium dan uji lapangan 36

Ucapan Terima Kasih Tim Peneliti menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, khususnya Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat atas kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan penelitian dengan biaya dari skim Hibah Kompetitif Penelitian sesuai Prioritas nasional. Ucapan yang sama disampaikan kepada LPPM IPB, Tim Reviewer, serta seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian ini

Halaman Rektorat ,dr LT 6 Gdg A H Nasution TERIMA KASIH