METODE PENILAIAN PEMBELAJARAN Oleh: Indrawati Dosen P-Fisika PMIPA FKIP Universitas Jember Disampaikan pd Pelatihan Pedagogik Dasar/Pekerti di LP3 Universitas Jember Rabu, 11 Mei 2016
Permenristek Dikti No 44 tahun 2015 Pasal 19 tentang STANDAR Penilaian Pembelajaran Standar penilaian merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian proses dan hasil belajar mencakup: a. Prinsip penilaian b. Teknik dan Instrumen penilaian c. Mekanisme dan prosedur penilaian d. Pelaksanaan penilaian e. Pelaporan penilaian, dan f. Kelulusan mahasiswa
Capaian Pelatihan Setelah pelatihan, diharapkan peserta pelatihan: Memiliki wawasan tentang penilaian pembelajaran, Dapat menentukan metode dan instrumen penilaian pembelajaran sesuai matakuliah yang diampu Dapat mengimplementasikan metode penilaian pembelajaran sesuai matakuliah yang diampu Dapat melaporkan penilaian dan menentukan kelulusan mahasiswa
Prinsip Peniliaian (Pasal 20 ayat 1) Edukatif Otentik Obyektif Akuntabel Transparan
Prinsip Edukatif (Pasal 20 ayat 2) Penilaian yg memotivasi mahasiswa agar mampu: Memperbaiki perencanaan dan cara belajar Meraih capaian pembelajaranlulusan Prinsip Otentik (Pasal 20 ayat 3) Penilaian yg berorientasi pd proses belajar yg berkesinambungan dan hasil belajar yg mencermikan kemampuan mahasiswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Prinsip Obyektif (Pasal 20 ayat 4) Penilaian yg didasarkan pada standar yg disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subyektivitas penilai dan yg dinilai. Prinsip akuntabel (Pasal 20 ayat 5) Penilaian yg dilaksanakan sesuai prosedur dan kriteria yg jelas, disepakati pd awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa. Prinsip Transparan (Pasal 20 ayat 6) Penilaian yg prosedur dan hasil penilaiannya dpt diakses oleh semua pemangku kepentingan
Teknik Penilaian (pasal 21 ayat 1) Partisipasi Observasi Unjuk Kerja Tes Tertulis Tes Lisan Angket
Instrumen Penilaian (Pasal 21 ayat 2) Penilaian Proses: dalam bentuk rubrik dan/atau Penilaian Hasil: dalam bentuk portofolio atau karya disain
Penilaian Sikap: menggunakan teknik observasi Penilaian Penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus: bisa menggunakan kombinasi berbagai teknik dan instrumen sesuai kebutuhan Hasil Akhir Penilaian: integrasi dari berbagai teknik dan instrumen penilaian
Mekanisme & Prosedur Penilaian (Pasal 22) (1) Mekanisme Penilaian: Menyususn, menyampaikan,menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara yg dinilai dan penilai sesuai rencana pembelajaran. Melaksanakan proses penilaian sesuai dg tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yg memuat prinsip penilaian spt yg telh disebutkan.
c. Memberikan umpan balik dan kesempatanuntuk mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa d. Mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara transparan dan akuntabel.
(2) Prosedur Penilaian Tahap Perencanaan Kegiatan pemberian tugas ataau soal Observasi kinerja Pengembalian hasil observasi, Pemberian nilai akhir
Pelaksanaan Penilaian (pasal 23) Penilaian dilaksanakan sesuai perencanaan pembelajaran Penilaian dapat dilakukan oleh: Dosen pengampu atau tim dosen pengampu Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa Dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan yg relevan
Pelaporan Penilaian Berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dlm menempuh suatu matakuliah dlm kisaran: huruf A, B, C, D, dan E dg angka berturut-turut , 3, 2, 1, dan nol dg kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. PT dpt menggunakan huruf kisaran antara A hingga E atau angka antara 0 hingga 4.
IMPLEMENTASI PENILAIAN PEMBELAJRAN
TRILOGI PEMBELAJARAN TUJUAN STRATEGI PENILAIAN
Gambar 1. Bagan pembelajaran dengan pendekatan SCL (Sailah, 2012)
PENILAIAN PEMBELAJARAN Penilaian Proses Penilaian Hasil
TUJUAN PENILAIAN PEMBELAJARAN Penilaian proses pembelajaran SCL Tujuan: untuk menilai apakah strategi pembelajaran sesuai dengan kaidah pembelajaran SCL dan diimplementasikan dengan efektif dan efisien
Penilaian hasil pembelajaran Untuk mengukur seberapa baik (tinggi) penguasaan materi (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) pebelajar. Untuk mengontrol apakah rumusan tujuan pembelajaran sudah sesuai (tidak terlalu berat atau tidak terlalu ringan). Untuk memberikan informasi pada masyarakat atau orang tua mahasiswa.
Hasil Pembelajaran = Hasil Belajar (HB) Makna Hasil Pembelajaran = Hasil Belajar (HB)
MACAM-MACAM PENILAIAN HASIL BELAJAR P. FORMATIF Penilaian hasil pembelajaran atau penilaian hasil belajar yang dilakukan langsung setelah selesai pembelajaran atau setelah selesai satu Rencana Pembelajaran (RP) 2. P. SUMATIF Penilaian dilakukan berdasarkan pada beberapa RP bisa memuat satu atau lebih kompetensi dasar
METODE PENILAIAN HASIL BELAJAR: Tes & Non-tes 1. Teknik Tes Tes adalah suatu pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar (Zainul dan Nasution, 2001:3).
Macam-macam bentuk tes Menurut bentuk Menurut tipe Menurut ragam Menurut cara melaksanakan Menurut cara merepresentasikan hasil
Menurut bentuk Menurut tipenya Tes uraian (essay test) Tes obyektif (obyective test) Menurut tipenya Tes uraian terbatas (restricted essay) Tes uraian bebas (extended essay) Tes benar – salah (true – false) Tes menjodohkan (matching) Tes pilihan ganda (multiple – choice)
Menurut Ragamnya a. Tes uraian terbatas Jawaban singkat Melengkapi Uraian terbatas sederhana b. Tes uraian bebas Uraian bebas sederhana Uraian ekspresif
….. lanjutan c. Tes obyektif benar salah Benar salah sederhana Benar salah dengan koreksi (argumentasi) d. Tes obyektif menjodohkan Menjodohkan sederhana Hub. sebab akibat Menjodohkan asosiasi e.
e. Tes obyektif pilihan ganda Pilihan ganda biasa Pilihan ganda hubungan antar hal Pilihan ganda analisis khusus Pilihan ganda kompleks Pilihan ganda membaca diagram
Menurut cara menginterpretasi hasil Menurut Caranya Tes tertulis Tes lisan Tes ketrampilan Menurut cara menginterpretasi hasil Umum (norm reference measurement) “PAN” Kriteria (criterian reference measurement) “PAP”
KARAKTERISTIK BUTIR SOAL Karakteristik butir soal adalah parameter kuantitatif dari suatu butir soal. Karakteristik butir soal untuk tes hasil belajar dipertimbangkan berdasarkan tingkat kesukaran (p), daya beda (D), dan berfungsi atau tidaknya pilihan Spesifikasi butir soal adalah parameter kualitatif dari suatu butir soal. Spesifikasi butir soal ditentukan atas dasar penilaian ahli (expert judgment).
Tingkat kesukaran butir soal dimaknai sebagai proporsi peserta tes menjawab benar terhadap butir soal tersebut, yang dirumuskan dengan: b = ∑peserta yang menjawab benar/∑peserta keseluruhan
Daya Beda (D) Daya beda butir soal adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal dalam membedakan kelompok atas dan bawah. Daya beda biasanya disimbolkan dengan D dan dirumuskan: D = (Ba – Bb)/(1/2T) D = daya beda Ba = ∑ kelompok atas yang menjawab benar Bb = ∑ kelompok bawah yang menjawab benar T = ∑ peserta tes (jika jumlah ganjil = T-1)
Koefisien atau indeks daya beda berkisar antara –1 sampai dengan +1. Daya beda berharga +1 berarti semua kelompok atas menjawab benar dan semua kelompok bawah menjawab salah terhadap suatu butir soal. Sebaliknya untuk daya beda yang berharga –1. Harga daya beda yang dianggap masih memadai untuk sebutir soal adalah ≥ 0,25.
Penentuan kualitas pengecoh butir soal Pada tipe soal obyektif, khususnya untuk soal pilihan ganda, untuk menentukan berfungsi tidaknya pengecoh suatu butir soal, maka butir soal tersebut perlu dianalisis. Untuk menganalisis setiap butir soal tersebut, lembar jawaban peserta kelompok atas dan bawah dijadikan sebagai sumber informasi.
Contoh Distribusi jawaban soal nomor X Pilihan Kelompok A* B C D E Kelompok Pilihan A* B C D E Atas 3 1 Bawah 2 Jumlah 4
Apabila pada pengecoh ditemukan kelompok atas lebih banyak dibandingkan kelompok bawah, pilihan ini kurang baik dan perlu diperbaiki. Bila pada pengecoh tidak ada satupun yang memilih, maka pilihan ini harus diperbaiki.
ANALISIS SPESIFIKASI BUTIR THB Ada dua analisis spesifikasi butir soal yang harus dipertimbangkan, yakni: validitas isi dan keakuratan pengukuran tujuan yang ingin dicapai. Validitas isi (konten) pelajaran sangat diperlukan untuk menentukan apakah suatu butir soal merupakan alat ukur yang baik untuk suatu hasil belajar tertentu. Analisis validitas isi ini hanya bisa dilakukan oleh seorang yang menguasai bidang studi tersebut dengan baik.
PENILAIAN ACUAN UTK INTERPRETASI HASIL TES PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP) PENILAIAN ACUAN NORMATIF (PAN)
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah suatu penilaian yang meperbandingkan prestasi belajar peserta didik dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. Acuan penilaian ini banyak dipakai dalam konsep kurikulum berbasis kompetensi.
Penilaian Acuan Normatif (PAN) PAN adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil belajar peserta didik terhadap hasil belajar peserta didik lain dalam kelompoknya. Acuan ini sekarang dianggap kurang sesuai dengan pendekatan pembelajaran saat ini yaitu membandingkan hasil antar peserta didik.
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I Merupakan acuan penilaian dengan nilai kelulusan atau ketuntasan 65 %. Tingkat Penguasaan Kompetensi Nilai Huruf 90% - 100% A 80% - 89% B 65% - 70% C 55% - 64 % D Di bawah 55 % E
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II Merupakan acuan penilaian dengan nilai kelulusan atau ketuntasan 56 %. Tingkat Penguasaan Kompetensi Nilai Huruf 81% - 100% A 66% - 80% B 56% - 65% C 46% - 55 % D Di bawah 46 % E
MENAFSIRKAN KRITERIA MENJADI NILAI Dengan memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan : 1. Kompleksitas : - Tinggi = 1 - Sedang = 2 - Rendah = 3 2. Daya dukung : - Tinggi = 3 - Rendah = 1 3. Intake : - Tinggi = 3 Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake siswa sedang nilainya adalah: (3 + 3 + 2) x 100 = 88.89 9
Penilaian Acuan Norma (PAN) Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil belajar mahasiswa terhadap hasil belajar mahasiswa lain dalam kelompoknya. Tipe ini kurang banyak dipakai dalam praktik penilaian. Dasar penilaiannya adalah mean (M) dan deviasi standar (S).
Contoh: Jika nilai rata-rata kelompok/kelasnya rendah, misalnya skor 40 dari 100, maka siswa yang memperoleh nilai 45 sudah dikatakan baik atau lulus, sebab berada diatas rata-rata kelas. Padahal skor 45 dari skor maksimum skor 100 termasuk rendah
SYARAT PAN Skor nilai terpencar atau dapat dianggap terpencar sesuai dengan pencaran kurva normal Jumlah yang dinilai minimal 50 orang atau lebih dari 100 orang (dalam arti sampel yang digunakan besar)
HAL POKOK YG HARUS DITETAPKAN DALAM PENGGUNAAN PAN Banyaknya siswa yang akan lulus Penetapan batas lulus
Pedoman Klasifikasi Nilai dg PAN CONTOH Pedoman Klasifikasi Nilai dg PAN Nilai Batas daerah dalam kurve Frekuensi ( % ) A __ X + 1,50 s atau lebih 6,68 B __ __ X + 0,50 s dan X + 0,50 s 24,17 C __ __ X - 0,50 s dan X + 0,50 s 38,30 D X - 0,50 s dan X - 0,50 s E Kurang dari X - 1,50 s
Contoh: Skor f x x' fx' fx'2 70 – 74 3 72 +2 +6 12 65 – 69 15 67 +1 +15 60 – 64 40 (62) M' 55 – 59 30 57 -1 -30 50 – 54 9 52 -2 -18 36 97 - -27 93
Contoh Skala Nilai Hasil Belajar dg PAN Data : Rata-rata skor = 60,6 Standard devisi = 4,69 Nilai Batas daerah dalam kurve Interval f ( % ) A > 67.635 6.68 B 62.945 - 67.635 24.17 C 58.25 - 62.945 38.30 D 53.565 - 58.25 E <53.565
KELEMAHAN PAN Kelemahan PAN ialah kurang praktis sebab hasil dihitung dahulu nilai rata-rata kelas, apabila jumlah siswa cukup banyak. Sistem ini kurang menggambarkan tercapainya tujuan instruksional sehingga tidak dapat dijadikan ukuran dalam menilai keberhasilan pembelajaran.
TEKNIK NON-TES
2. Teknik Non-tes Teknik non-tes adalah teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Macam-macam teknik non-tes observasi, wawancara, penugasan, produk, portofolio, dll.
TEKNIK WAWANCARA Wawancara adalah cara untuk memperoleh keterangan secara lisan gunan tujuan tertentu
Macam2 Teknik Wawancara Menurut jumlah orang yang diwawancarai: wawancara perorangan (individual) dan wawancara kelompok. Menurut peran yang dimainkan: (1) the non-directive interview: wawancara yang digunakan dalam proses konseling; (2) the focused interview: wawancara yang ditujukan kepada orang-orang tertentu yang mempunyai hubungan dengan objek-objek yang diselidiki; (3) the repeated interview: wawancara yang berulang. Wawancara ini terutama digunakan untuk mencoba mengikuti perkembangan tertentu terutama proses sosial.
Contoh Pedoman wawancara 1. Wawancara ke : …………………………………………………………………. 2. Waktu wawancara : ……………………………………………………………. 3. Tempat wawancara : …………………………………………………………… 4. Masalah : …………………………………………………………………………... 5. Nama mahasiswa : ……………………………………………………………………... 6. Proses wawancara : …………………………………………………………….. No Pertanyaan Uraian/Jawaban 7. Kesimpulan: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..…
OBSERVASI Observasi adalah: Proses sistematis dalam merekam pola perilaku manusia, objek dan kejadian-kejadian tanpa menggunakan pertanyaan atau berkomunikasi dengan subjek Proses tersebut mengubah fakta menjadi data
APA YANG DIOBSERVASI ? No. Materi Observasi Contoh 1 Perilaku Verbal Dialek, volume, intonasi, salah ucap, content, gagap, cadel 2 Perilaku Non-verbal Ekspresi wajah, bahasa tubuh 3 Peristiwa / kejadian Banjir, kebakaran, upacara pernikahan, wisuda 4 Setting & Lingkungan alam Setting tempat : dirumah, dikampus, dipasar Setting waktu : pagi, siang, saat matahari terbenam, jam ... WIB Lingk. Fisik : warna cat, pintu, jendela, lampu, hiasan dinding, marka jalan Lingk. Sosial : jumlah siswa, interaksi yg tjd 5 Interaksi objek & lingkungan Cara pedagang melayani pembeli Sikap ramah, kedisiplinan
Jenis-jenis observasi Berdasar Proses Observasi Uncontrolled Observation (tidak berstruktur) Controlled Observation (berstruktur) Eksperimental Observation Berdasar Keterlibatan Observer Participant Non Participant Berdasar Metode Pencatatan (Recording) Narrative Recording Interval Recording Event Recording Ratings Recording Jenis-jenis observasi
PENUGASAN Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik (pebelajar) melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pebelajar secara terstruktur di luar kegiatan kelas, misalnya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis cerita, mengamati suatu obyek, dan lain-lain.
PROYEK & PRODUK Proyek adalah tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Produk adalah penilaian terhadap keterampilan menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun hasil akhir.
PORTOFOLIO Portofolio adalah kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran (Pophan, 1995). Bagian-bagian portofolio Halaman Judul Daftar isi dokumen, Dokumen Portofolio, Pengelompokan dokumen, dan catatan pendidik dan orangtua.
Karya-karya yang dapat dinilai dengan portofolio antara lain: laporan penelitian, proposal, puisi, lagu, rumus, dan lain-lain.
TRIMAKASIH