PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN IKA RUHANA
Pendekatan Untuk Mempelajari Kepemimpinan Pendekatan Ciri. Pendekatan ini menekankan pada atribut / sifat yang ada pada pemimpin. Pendekatan berdasarkan Perilaku. Menekankan pada penelitian tentang sifat dari pekerjaan manajerial, dan membandingkan perilaku pemimpin yang efektif dan tidak efektif. Pendekatan Kekuasaan-pengaruh. Dengan mempelajari proses mempengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya. Jumlah dan jenis kekuasaan dan cara kekuasaan tersebut digunakan. Pendekatan Situasional. Menekankan pada faktor kontekstual seperti sifat pekerjaan, sifat lingkungan dan karakter pengikutnya.
Pendekatan sifat- sifat kepemimpinan Pendekatan kepemimpinan melalui sifat ( bakat) berdasarkan teori kesifatan. Bahwa pemimpin yang baik itu dilahirkan bukan diciptakan. Namun anggapan itu gugur maka Keith Davis merumuskan 4 sifat umum yang dapat mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan organisasi yaitu: Kecerdasan Kedewasaan dan keleluasaan hubungan sosial Motivasi diri dan dukungan berprestasi Sikap – sikap hubungan kemenusiaan .
PENDEKATAN SIFAT / CIRI Adalah teori yang mengkaji ciri – ciri dan karakteristik pribadi yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin. Karakteristik tersebut adalah sbb : Ambisi dan semangat Hasrat untuk memimpin Kejujuran dan integritas Kepercayaan diri Kecerdasan dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan Luwes dalam menyesuaikan perilaku mereka ke dalam situasi yang berlainan
PENDEKATAN PERILAKU Adalah pendekatan yang mengemukakan bahwa perilaku khusus membedakan pemimpin dari bukan pemimpin. Teori ciri akan menjadi dasar dari memilih orang yang tepat, sedangkan teori perilaku dapat melatih orang yang tepat.
Teori perilaku - OHIO Penelitian Universitas Negeri Ohio : Struktur Pemrakarsa : Tingkat dimana pemimpin berkemungkinan mendefinisikan dan menstruktur perannya dan peran para anak buahnya dalam mengupayakan pencapaian sasaran Pertimbangan : Tingkat di mana pemimpin berkemungkinan memiliki hubungan pekerjaan yang dicirikan dengan rasa saling percaya, penghormatan terhadap gagasan bawahan dan menghargai perasaan mereka.
Teori Perilaku - Michigan Penelitian Universitas Michigan Pemimpin Berorientasi Karyawan : Menekankan pada hubungan antarmanusia; memberikan perhatian pribadi terhadap kebutuhan karyawan dan menerima perbedaan individual diantara para anggota. Pemimpin Berorientasi Produksi : pemimpin yang menekankan pada aspek-aspek teknis atau tugas atas pekerjaan tertantu.
Kisi –kisi manajerial & Skandinavia Matriks 9 x 9 yang menjabarkan 81 gaya kepemimpinan yang berbeda, didasarkan pada kepedulian akan orang dan kepedulian akan produksi Penelitian Skandinavia berpendapat bahwa dunia yang berubah membutuhkan dimensi baru yaitu : Pemimpin yang Berorientasi Pengembangan : pemimpin yang menghargai eksperimentasi, mencari ide ide baru, serta menciptakan dan mengimplementasikan perubahan
MANAGERIAL GRID (Blake and Mouton, 1969) Tinggi Manajemen 1.9 9.9 5.5 1.1 9.1 PERHATIAN PADA PERHUBUNGAN ORANG Rendah Tinggi PERHATIAN PADA TUGAS
Rangkuman pendekatan perilaku Teori ini berhasil mengidentifikasikan hubungan yang konsisten antara pola perilaku kepemimpinan dan kinerja kelompok, tetapi tidak mampu menjelaskan faktor-faktor situasi yang memperngaruhi keberhasilan atau kegagalan kepemimpinan
Pendekatan situasional pada kepemimpinan Pendekatan situasi didasarkan pada asumsi bahwa semua contoh kepemimpinan yang berhasil agak berbeda dan membutuhkan kombinasi yang unik dari pemimpin, pengikut, situasi kepemimpinan. Interaksi ini mengunakan rumus : SL = f (L.F.S) Keterangan SL = kepemimpinan yang berhasil F = Fungsi dari L,S,F = Pemimpin,Pengikut, Situasi.
PENDEKATAN SITUASIONAL – A. Fiedler Teori Situasional/Kontijensi [ROBS & GIBS] A. Model Fiedler Mengemukakan bahwa kinerja kelompok yang efektif bergantung pada penyesuaian yang tepat antara gaya pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahan dan pada tingkat mana situasi memberikan kendali dan pengaruh kepada pemimpin tersebut.
Untuk itu Fidler melakukan penilaian untuk : 1. Mengidentifikasi Gaya Kepemimpinan melalui kuesioner Least Preferred Co –Worker (LPC) yaitu suatu instrumen untuk mengukur apakah seseorang berorientasi : Tugas (LPC positif Æ semakin berpikir positif terhadap rekan kerja) Hubungan (LPC negatif Æ semakin berpikir negatif terhadap rekan kerja)
2. Mendefisikan Situasi dinilai berdasarkan : • Hubungan pemimpin anggota : Tingkat Keyakinan, kepercayaan dan hormat bawahan terhadap pemimpin mereka • Struktur Tugas : Tingkat prosedur penugasan pekerjaan (struktur atau tidak terstruktur) • Kekuasaan Jabatan : pengaruh yang muncul dari jabatan struktural formal. Setelah dihitung LPC dan didefisinikan situasi akhirnya disesuaikan keduanya.
B. Teori Situasional Hershey dan Blanchard (SLT) Adalah teori kontijensi yang memusatkan perhatian pada Pengikut, Mengatakan : Jika pengikut tidak mampu & tidak ingin melakukan tugas pemimpin perlu memberikan alasan yg khusus dan jelas Jika pengikut tidak mampu & ingin pemimpin perlu memaparkan orientasi tugas tugas yg tinggi Jika pengikut mampu & tidak ingin, pemimpin perlu mendukung dan partisipatif Jika pengikut mampu & ingin, pemimpin tidak perlu berbuat banyak
C. Leader Member Exchange (LMX) Theory Para pemimpin menciptakan kelompok - dalam dan kelompok – luar. bawahan dengan status kelompok – dalam akan berkinerja, memiliki tingkat pengunduran diri lebih rendah, dan tingkat kepuasan kerja lebih tinggi.
D. Path – Goal Theory Teori yg menyatakan bahwa tugas pemimpin adalah mendampingi pengikut dalam meraih sasaran mereka dan memberikan pengarahan dan atau dukungan yg perlu untuk menjamin sasaran mereka selaras dengan keseluruhan sasaran kelompok/organisasi
E. Model Normatif Vroom – Yetton Teori yang memberikan serangkaian aturan untuk menentukan bentuk dan banyaknya pengambilan keputusan partisipatif dalam situasi yang berbeda – beda. [ROBS] Model yang menjelaskan bagaimana seorang pemimpin harus memimpin dalam berbagai situasi. Model ini menunjukkan bahwa tidak ada corak kepemimpinan tunggal yg dapat diterapkan pada semua situasi. [GIBS]
Kekuasaan dalam Kepemimpinan Kekuasaan merupakan kapasitas untuk mempengaruhi secara unilateral sikap dan prilaku orang ke arah yang diinginkan (Gary Yukl, 1996:183). Kartini Kartono (1994:140) mengungkapkan bahwa sumber kekuasaan pemimpin dapat berasal dari: kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain. Sifat dan sikapnya yang lebih unggul sehingga memiliki kewibawaan terhadap pengikutnya. Memiliki informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang luas. Memiliki human relation yang baik, kepandaian bergaul dan berkomunikasi.
Teori Kekuasaan Ada dua teori yang menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh di pertahankan atau hilang dalam organisasi, yaitu: Social exchange Theory. menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh dan hilang selagi proses mempengaruhi yang timbal balik terjadi selama beberapa waktu antara pemimpin dan pengikut. Strategic Contingencies Theory. menjelaskan bahwa kekuasaan dari suatu sub unit organisasi tergantung pada faktor keahlian dalam menguasai masalah penting, sentralisasi unit kerja dalam arus kerja dan tingkat keahlian dari sub unit tersebut.