Definisi Dakwah Kata dakwah ( دعوة ) artinya: "do’a", "seruan ", “panggilan”, "ajakan", "undangan", "dorongan" dan "permintaan", berakar dari kata kerja. " دعا “ yang berarti "berdo 'a", " memanggil, "'menyeru ", "mengundang", "mendorong", dan "mengadu".
Dakwah Secara Epistimologi Dakwah adalah menyeru, mengajak manusia untuk memahami dan mengamalkan ajaran islam sesuai dengan Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad saw (sabilillah). Sebagaimana Firman Allah Swt : تعالى : وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون Artinya : "dan hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung." (QS Ali- Imran : 104). ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ Artinya: “ Serulah [manusia] kepada jalan Tuhanmu .......[Q.S.An-Nahl/16.125].
Hukum Berdakwah Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah perkara-perkara dakwah yang mampu dilakukan oleh setiap individu umat maka dakwah menjadi kewajiban idividual (wajib ‘ainy). Sementara dalam berbagai permasalahan dakwah yang lebih rumit dan kompleks serta membutuhkan kerja kolektif dan sinergis antar individu dan jamaah umat atau juga membutuhkan media dan sarana yang lebih berat maka, dalam konteks ini, dakwah bersifat kifayah.
Objek Dakwah sasaran dakwah secara umum adalah seluruh manusia, dan objek dakwah secara khusus dapat ditinjau dari berbagai aspek secara khusus sebagai berikut : 1. Aspek usia ; anak-anak, remaja dan orang tua. 2. Aspek kelamin ; Laki-laki dan perempuan. 3. Aspek agama ; Islam dan kafir atau non muslim 4. Aspek sosiologis ; Masyarakat terasing, pedesaan, kota kecil dan kota besar, serta masyarakat marjinal dari kota besar. 5. Aspek struktur kelembagaan ; Legislatif, ekskutif, dan yudikatif. 6. Aspek kultur ke-beragamaan ; Priyayi, abangan dan santri. 7. Aspek ekonomi ; Golongan kaya, menegah, dan miskin. 8. Aspek mata pencaharian ; Petani, peternak, pedagang, nelayan, karyawan, buruh dll. 9. Aspek khusus ; Golongan masyarakat tuna susila, tuna netra, tuna rungu, tuna wisma, tuna karya, dan narapidana. 10. Komunitas masyarakat seniman, baik seni musik, seni lukis, seni pahat, seni tari, artis, aktris dll.
METODE DAKWAH ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An Nahl [16]:125)
Tujuan dakwah Tujuan Dakwah : Agar manusia memahami ajaran Islam, dan melaksanakan perintah Allah sebagaimana yang diperintahkan. dan menjauhi larangan Allah Swt sebagai mana yang dilarang oleh Allah Swt. Tujuan Umum : 1. Agar orang kafir menjadi masuk Islam 2. Agar orang Islam dapat memahami sumber- sumber, dan pokok- pokok ajaran Islam. 3. Agar orang Islam bisa bertuhan, beribadah, berakhlaq, dan bisa bermu’amalah sesuai dengan al-Qur’an, dan Sunnah Nabi SAW.
PENGERTIAN DAKWAH BERBASIS KOMUNITAS Adapun yang dimaksud dengam “Komunitas” (Community) ialah kelompok-kelompok kecil dalam masyarakat yang memiliki sifat atau karakter tertentu yang spesifik. Komunitas berasal dari bahasa Latin “communitas” dan dalam bahasa Inggris “community”, yang berarti “kesamaan”. Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam suatu komunitas para individu yang hidup di dalamnya memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran, dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Relasi dan pola hidup komunitas pada ummnya homogen, yang terdiri atas berbagai kelompok, sehingga dapat dijumpai heterogenitas komunitas yang tmbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Dengan demikian “Dakwah Komunitas” atau “Dakwah Jamaah” dapat dinyatakan sebagai “Model Pengembangan Gerakan Jamaah” yang diformulasikan kembali dalam era kekinian dan mengikuti perkembangan masyarakat yang dilandasi oleh perkembangan ilmu pengetauan dan kemajuan teknologi
Prinsip Dakwah Pencerahan Berbasis Komunitas, Kemampuan menerjemahkan pesan dan misi dakwah secara relevan yang membawa pencerahan dalam kehidupan komunitas yang menjadi sasaran dakwah; Kemampuan memahami dan memetakan komunitas secara lengkap; Kemampuan untuk mengorganisasi/ memobilisasi; Kemampuan beinteraksi dan berkomuniasi sesuai dengan karakteristik komunitas; Kemampuan memetakan dan mengidentifikasi kebutuhan komunitas; Kemampuan untuk membangkitkan solidaritas; dan Kemampuan mengembangkan proses pecerahan yang membebaskan, memberdayakan, dan memeajukan kehidupan yang bermakna sesuai dengan nilai-nilai luhur ajaran Islam yang membawa kemajuan.
Dakwah Bagi Komunitas Atas pengalaman dakwah dikalangan elit lebih pendekatan kultural atau memperlakukan sebagai partner, karena meraka sudah eksis di tingkat sosial Dakwah Bagi Komunitas Menengah Istilah “Kelas menangah” merujuk kepada kelompok yang sudah mapan dalam profesi dan kehidupan, biasanya ditandai dengan tingkat pendidikan dan pengahasilan yang lebih baik dari orang-tua mereka, namun belum masuk kelompok elit. Dalam kehidupam di masyarakat, kelompok ini biasanya diwakili oleh: Dosen, Guru, PNS, Wirausahawan, Profesioanl, dan Aktivis.
Dakwah Bagi Komunitas Bawah Masyarakat yang termasuk dalam kategori kelompok bawah ini antara lain buruh, buruh tani, nelayan, pedagang kecil, pengrajin dan juga pegawai rendahan. Di dalam Islam, kelompok inilah yang juga bisa dikategorikan sebagai kelompok miskin, yaitu mereka yang penghasilan dari pekerjaannya hanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder dan apalagi tersier.
Dawah Bagi Komunitas Marjinal terdiri dari orang-orang miskin, gelandangan, pengemis, anak jalanan, buruh, korban penjualan manusia (human traficking), pengidap HIV & AIDS, pecandu narkoba, penghuni penjara, dan pekerja seks komersial. Di bidang ekonomi, kelompok marjinal tidak mendapatkan pekerjaan seperti halnya masyarakat biasa mencari nafkah.
Dakwah bagi komunitas Virtual Komunitas virtual itu heterogen, mereka bergabung dalam “jamaah” Facebookers, Tweeters, Bloggers, Monitor (Pendengar Model Dakwah Pencerahan Berbasis Komunitas Online News, Sineas, dan lain-lain.
Dakwah Bagi komunitas Khusus Sejumlah komunitas khusus yang memiliki ciri dan minat keagaamaan seperti kelompokkelompok pengajian (beragam Majelis taklim), komunitaa tasawuf, mujahadah,istighasah, otomotif club, hijabers, genk moge,dan sejenisnya. Dakwah pada komunitas Hobi Dakwah Pada Komunitas Kepentingan Dakwah Pada Komunitas Kelompok ”Identitas”
Hakekat dan Sifat Dasar Dakwah Islam Dakwah Islam adalah ajakan yang tujuannya dapat tercapai tanpa paksaan (persuasif). Dakwah Islam adalah seruan untuk berfikir, berdebat dan berargumen dengan kebenaran (rasional-intelektual). Dakwah bukan kegiatan indoktrinasi dan dogmatis. Dakwah Islam adalah universal, diserukan kepada semua umat manusia. Dakwah merupakan tugas mulia yang mesti dilaksaakan dengan sungguh-sungguh dan kontinyus. Dakwah kepada al-haq akan selalu berhadapan dengan dakwah kepada al-bathil
Hakekat dan Sifat Dasar Dakwah Islam Jalan dakwah tidak mulus, sarat dengan rintangan,Dakwah Islam bukan pemabawa psikotrapik. Dakwah bukalah suatu pekerjaa magis, ilusi atau usaha untuk menyenangkan kesenangan atau bentuk-bentuk sikotepia lainnya. Atas dasar ini –dakwah Islam tidak dilakukan denga psikotrapik- maka, mengalihka agama seseorang yang sadar dengan cara-cara magic, mistis, atau kimiawi meruakan tindakan tidak bermoral.
Fungsi dan Tujuan Dakwah Islam Menyebarkan Islam dan ajaran tauhid kepada semua manusia, sebagai individu ataupun masyarakat, sehingga mereka merasakan Islam rahmatan lil-‘alamin. Menumbuhkan kesadaran tentang kewajiban eksistensial manusia di dunia; menunaikan amanah kekhalifahan di bumi. Menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-nya, Nabi Muhammad saw., menjauhi segala larangan-larangan guna mendapat karunia dan ridha-nya di dunia dan akhirat, dan untuk mencapai masyarakat yang sentausa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, menuju baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.
Fungsi dan Tujuan Dakwah Islam Melestarikan nilai-nilai Islam dari generasi ke generasi di kalangan umat Islam. Meluruskan akhlaq manusia, amar ma’ruf dan nahi munkar, mengeluarkan manusia min al-dzulumat ila al-nur. Menumbuhkan kesadaran tentang kehidupan akherat sebagai terminal akhir eksistensi kehidupan manusia di dunia. Pewarisan surga sebagai cita-cita tertinggi kehidupan mereka.