DOSEN : H. R MARWAN INDRA SAPUTRA,SE. Msi/ Aris T,SE.MM.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Negara Maju dan Negara Berkembang
Advertisements

BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
Nama: Nova Al- Muhdor NIM: Class: B
Oleh : Yanuarius Esti K., S. Pd.
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
MASALAH POKOK PEMBANGUNAN
TEORI ISU PEMBANGUNAN: Pembangunan Komparasi
PEMBANGUNAN PERTANIAN
Keragaman dan Karakteristik Negara Berkembang
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB I
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang Ekonomi Pembangunan.
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU
Perekonomian Indonesia
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
KONSEP PEMBANGUNAN.
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
Garapan Drs. Puji Suharjoko
BAGIAN 1 Prinsip & Konsep
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
Pengangguran Pertemuan 9.
Pertumbuhan & Pembangunan
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
PERUBAHAN DAN PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
Ella Ekaristy,S.Pd.
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
Teori dan Permasalahan Pembangunan Ekonomi
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
Chapter 2 Comparative Economic Development
Nama : Nanik Sugiyarti Nim : A Kelas : H
EKONOMI PEMBANGUNAN 1. Apakah sesungguhnya arti pembangunan itu ? 2. Apakah sumber-sumber pertumbuhan ekonomi nasional dan internasional ? 3. Manakah teori.
EKONOMI PEMBANGUNAN.
PEMBANGUNAN EKONOMI KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
EKONOMI PEMBANGUNAN.
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Indikator dan Masalah Pembangunan
Teori-teori Klasik Pembangunan
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA UKM ( Studi Kasus, “ Jurnal Koperasi dan UKM”, ) mustikalukmanarief.
Oleh: Zulaiha Nur Rahmawati.
KETENAGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
TEORI ISU PEMBANGUNAN OKTIVA ANGGRAINI
Pendahuluan Ekonomi Pembangunan
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
Dinamika perubahan ekonomi dilihat dari perspektif geografi
Perekonomian Indonesia
Pembangunan Ekonomi.
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
KARAKTERISTIK NEGARA SEDANG BERKEMBANG
PERTEMUAN 4.
Pembangunan Ekonomi dan pertumbuhan Ekonomi
EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN
Teori Tahap Linear.
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO. Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi yang mempelajari fungsi ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan.
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN. 1. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN 11. HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN OVERVIEW.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
Negara Maju dan Berkembang
Transcript presentasi:

DOSEN : H. R MARWAN INDRA SAPUTRA,SE. Msi/ Aris T,SE.MM. Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang P. Ekonomi Pembangunan DOSEN : H. R MARWAN INDRA SAPUTRA,SE. Msi/ Aris T,SE.MM.

Mendefinisikan Negara Negara Berkembang Menggunakan Indikator Pendapatan Perkapita (GNI). Pend Rendah < US$ 765. Pend Menengah Bawah US$ 766 – US$ 3035. Pend Menengah Atas US$ 3036 – US$ 9385. PendTinggi > US$ 9386. Indikator Tingkat Hutang ( Bank Dunia ). Indikator Indeks Pembangunan Manusia ( UNDP )

Keragaman Struktural NSB Luas dan Geografis Wilayah. Latar belakang sejarah kolonial. Potensi Sumber Daya. Komposisi Etnik dan Agama. Peran Pemerintah, swasta dan masyarakat. Sifat Dasar Struktur Industri. Kadar ketergantungan thd kekuatan politik dan ekonomi pihak asing. Kelembagaan struktur Politik di dalam negeri.

Tujuan Pembangunan NSB Memerangi kemiskinan. Mengatasi Ketidakmerataan Distribusi Pendapatan. Mengurangi Tingkat Pengangguran. Memenuhi Standar Minimum Pendidikan, Kesehatan, Perumahan dan Sandang. Memperluas Kesempatan di Bid Ekonomi dan Sosial. Membina Kesatuan dan Keutuhan Negara dan Bangsa.

Karakteristik Umum NSB Standar Hidup yg relatif rendah. Tingkat Produktifitas yg Rendah. Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Beben Ketergantungan yg tinggi. Ketergantungan yg sangat besar pada Sektor Pertanian. Pasar yg tidak Sempurna dan terbatasnya informasi yg tersedia. Dominasi, ketergantungan dan kerapuhan yg parah pada hampir semua aspek hubungan luar negeri.

Pengalaman Sejarah Pertumbuhan : Perbedaan Kondisi Awal Perbedaan sumber daya alamndan kualitas modal manusia. Perbedaan Pendapatan Per Kapita dan Tingkat GDP. Perbedaan Iklim. Perbedaan Jumlah Penduduk, distribusi dan laju pertumbuhan. Peranan sejarah migrasi International. Perbedaan dalam perolehan keuntungan perdagangan luar negeri. Kemampuan dalm melakukan penelitian dan pengembangan ilmiah dan teknologi. Stabilitas dan fleksibilitas lembaga politik dan sosial. Efektifnya lembaga ekonomi dalam negeri.

Fenomena Keterbelakangan Fenomena keterbelakangan, tidak dapat dibahas dalam suatu kontek penyamarataan. Banyak keragaman kriteria yg akan mempengaruhi analisis kita utk menetapkan tujuan pembangunan ekonomi. Fenomena keterbelakangan (underdevelopment) harus ditelaah dalam konteks nasional maupun internasional. Terlepas dari benyaknya keragaman, namum negara negara dunia ketiga mempunyai tujuan utama pembangunan ekonomi yg sama.

Masalah-masalah yang Dihadapi Kemiskinan (Standar hidup yang rendah) Produktivitas yang rendah Pertumbuhan penduduk yang berlebihan Pengangguran Ketergantungan ekspor pada produk primer Rapuhnya negara-negara berkembang di pentas internasional

PERSEBARAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG

Masalah-masalah yang Dihadapi Aspek-aspek Masalah-masalah yang dihadapi memiliki aspek-aspek domestik sekaligus global Aspek-aspek tersebut terkait dengan: Asal mula semua masalah tersebut Potensi-potensi pemecahannya

Mengatasi Permasalahan Segenap kekuatan ekonomi dan sosial yang melingkupi negara-negara berkembang, baik internal maupun eksternal, harus sama-sama memikul tanggung jawab untuk mengatasi: Kemiskinan Ketimpangan kesejahteraan Rendahnya produktivitas

Mengatasi Permasalahan Syarat dan Keperluan demi Keberhasilan Keberhasilan upaya-upaya pembangunan ekonomi dan sosial mensyaratkan dan memerlukan: Formulasi strategi yang memadai di pihak negara-negara Dunia Ketiga Modifikasi sistem ekonomi internasional secara keseluruhan, agar sistem tersebut lebih peka terhadap berbagai kebutuhan pembangunan negara-negara miskin

Gambaran dan Keberhasilan Gambaran kehidupan di banyak negara berkembang dalam pembahasan kita ini nampak begitu suram Namun, perlu diingat bahwa banyak pula negara-negara berkembang yang telah berhasil dalam upayanya untuk: Meningkatkan pendapatan nasional Menurunkan tingkat kematian bayi Memperbaiki akses pendidikan Mempersempit disparitas gender Memperbesar usia harapan hidup

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Negara-negara miskin akan memiliki sarana dan dukungan yang lebih memadai guna mewujudkan aspirasi- aspirasi pembangunannya melalui: Penerapan serangkaian kebijakan ekonomi dan politik yang tepat, baik kebijakan dalam negeri maupun kebijakan luar negeri Dukungan yang benar-benar positif dan efektif dari negara-negara maju/ maka

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Transformasi Perubahan-perubahan kelembagaan, teknologi, dan sosial harus dilakukan secara beriringan serta saling melengkapi dalam usaha merealisasikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang Transformasi tersebut harus terjadi bukan hanya di negara-negara berkembang saja, melainkan harus meliputi perekonomian internasional secara keseluruhan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Reformasi Perekonomian Dunia Nasib negara-negara berkembang secara keseluruhan tidak akan membaik hanya dengan tampilnya segelintir negara berkembang yang berhasil dalam menjalankan transformasi sosial dan ekonominya Perekonomian dunia harus mampu untuk mendukung perkembangan aspirasi dan usaha dari setiap negara berkembang dengan adanya reformasi: Struktural Sikap Kelembagaan

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari Keterbelakangan (1) Ada semacam "keuntungan dari keterbelakangan" dalam pembangunan, misalnya: Kemampuan menggunakan teknologi yang sudah terbukti andal, dan tidak perlu melakukan penelitian sendiri dari awal Dapat melakukan "lompatan katak" dengan menggunakan standar teknologi baru, dan tidak perlu menggunakan standar teknologi kuno yang dulu membatasi negara-negara maju, contohnya teknologi sinyal penyiaran televisi yang kuno

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari Keterbelakangan (2) Negara berkembang juga dapat memetik pelajaran berharga dari berbagai kebijakan ekonomi yang telah dicoba di berbagai negara di seluruh dunia Keuntungan-keuntungan ini akan sangat bermanfaat jika perekonomian tersebut berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi modern yang berkesinambungan, seperti yang dialami Taiwan, Korea Selatan, Cina, dan beberapa negara lain yang mengikuti jejak mereka

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Kelemahan dari Keterbelakangan Namun demikian, bagi kebanyakan negara-negara yang sangat miskin, keterbelakangan juga diiringi dengan berbagai kelemahan, yang banyak di antaranya disebabkan oleh: Warisan jaman kolonial Perbudakan Kediktatoran perang dingin

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Dalam kasus mana pun, negara berkembang secara umum harus melakukan lebih dari sekedar meniru berbagai kebijakan yang diambil negara-negara yang sekarang maju pada masa awal pembangunan ekonominya

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Jalan yang Berbeda-beda (1) Setiap negara berkembang menghadapi keterbatasannya sendiri dalam memilih kebijakan yang akan dilaksanakan dan keadaan-keadaan khusus lainnya Masing-masing harus mencari jalan sendiri untuk menjadi institusi ekonomi dan sosial yang efektif

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Jalan yang Berbeda-beda (2) Masukan yang penting bagi perumusan kebijakan berasal dari contoh-contoh yang ditawarkan oleh pengalaman masa lalu dari: Negara-negara maju dan institusi-institusi sekarang ini Negara-negara dunia ketiga lainnya

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Inovasi Institusi Institusi-institusi ekonomi di Eropa dan Amerika Utara dalam sebagian besar kasus lebih mendekati kondisi optimal dibandingkan dengan institusi yang berada di banyak negara berkembang Namun, semua negara memiliki ruang untuk melakukan inovasi institusi lebih lanjut

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Asumsi yang Dihindarkan Perlu diingat bahwa negara-negara berkembang tidak dapat mengasumsikan tanpa penelitian lebih lanjut bahwa mempolakan kebijakan dan institusi mereka seperti di negara-negara maju akan memberikan jalan tercepat bagi keberhasilan pembangunan ekonomi

Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Kebutuhan akan pembangunan tidak bisa ditawar-tawar lagi dan jebakan kemiskinan merupakan hal yang benar-benar harus kita hadapi Hingga sekarang, kurang terdapat bukti akan terjadinya konvergensi pendapatan di seluruh dunia Namun, pengalaman selama 50 tahun menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan dan memulai pembangunan yang berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil