NEGARA BERKEMBANG DAN SISTEM PEMBAGIAN KERJA INTERNASIONAL BARU

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEORI PEMBANGUNAN KLASIK
Advertisements

EKONOMI SUMBER DAYA ALAM (ESDA)
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Memahami Lingkungan Bisnis
KRISIS EKONOMI DI AMERIKA
INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN
ALIRAN STRUKTURALIS Adalah aliran pengembangan ide dasar sosialisme yang muncul di akhir 1940 dan 1950an. Teori strukturalis percaya bahwa pembangunan.
PERDAGANGAN LUAR NEGERI (EKSPOR DAN IMPOR)
EKONOMI INTERNASIONAL I
Materi Kuliah BEBERAPA TEORI UTAMA TENTANG PEMBANGUNAN EKONOMI
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
Pertemuan 3 Teori Umum Pembangunan Ekonomi dan Model Penerapannya.
PERTUMBUHAN EKONOMI ,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI , DAN KRISIS EKONOMI
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
Pertemuan 19 Pertumbuhan ekonomi
Perdagangan Internasional dan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang Ekonomi Pembangunan.
EKONOMI INTERNASIONAL
NAMA ANGGOTA : ADHI MULYA LESMANA KHOIRUN AN-NISA LARAS PUTRI MAIDINA
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Pendahuluan: Pengertian dan ruang lingkup ekonomi makro
Strategi Pembangunan Asia
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL (PRAKLASIK DAN KLASIK)
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU
EKONOMI INTERNASIONAL
TEORI PRAKLASIK DAN KLASIK
Hal-hal yang di terangkan:
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONAL
GAMBARAN UMUM EKONOMI INTERNASIONAL
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
Ekonomi internasional
Aliran-aliran tentang Perdagangan Internasional
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ## Raswan Udjang ##
SISTEM EKONOMI SOSIALISME
TEORI KRUGMAN Trade and Geography: Economies of Scale, Differentiated Products and Transport Costs ( Paul Krugman): teori yang relevan dengan kondisi ekonomi.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Faktor-faktor yang Menentukan Pertumbuhan
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Bab 4 Perekonomian Terbuka A. Perdagangan Internasional
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM (ESDA)
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
Gambaran Umum Ekonomi Internasional
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Teori Perdagangan Internasional
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO
(Makroekonomi) Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB VIII
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
EKONOMI INTERNASIONAL I. Materi Ekonomi Internasional Pendahuluan Teori Klasik Teori Alternatif Kebijakan Perdagangan Teori Neo Klasik.
TEORI PRAKLASIK DAN KLASIK
BISNIS GLOBAL OLEH: ELVIRA AZIS, SE.,MT
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
Berpikir Sejenak Amatilah kondisi kalian saat ini dan lingkungan sekitar, adakah barang yang kalian pakai saat ini buatan luar negeri? Mengapa suatu negara.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional
Bab 1 Overview dan Review
Transcript presentasi:

NEGARA BERKEMBANG DAN SISTEM PEMBAGIAN KERJA INTERNASIONAL BARU BAB VIII Dewi Triwahyuni NEGARA BERKEMBANG DAN SISTEM PEMBAGIAN KERJA INTERNASIONAL BARU

Sistem Kerja Internasional Baru Disebut juga NIDL (New International Division of Labour) “proses perpindahan lokasi kegiatan produksi sektor-sektor industri tertentu dari negara-negara “pusat” ke negara-negara “pinggiran” yang kemudian tumbuh menjadi pusat-pusat (industri) baru” (Hoogvelt, 1987:65)

Perubahan Sistem Pembagian Kerja LAMA Produksi dilakukan di negara-negara pusat (AS dan Eropa Barat) BARU Produksi direlokasi ke negara-negara pinggiran (Amerika latin, eropa Selatan, Asia Timur dan Tenggara) Negara pinggiran tersebut kemudian menjadi pusat industri baru

Pandangan Beberapa kelompok mengenai NIDL

Kaum Neo-Smithian (Frobel, Heinrich, Kreye) Yaitu penganut teori “absolute advantage”, Adam Smith. Mereka meyakini bahwa faktor-faktor seperti peningkatan suplai tenaga kerja di seluruh dunia, perkembangan baru teknik produksi yang hanya membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan ala kadarnya, semakin berkembangnya teknologi transportasi dan telekomunikasi telah membuat perusahaan dapat berpindah-pindah dengan leluasa ke lokasi-lokasi baru di seluruh dunia. Maka, dengan pelbagai kemudahan teknik produksi, PMN berangsur-angsur memindahkan basis produksinya ke negara-negara berkembang untuk menekankan biaya produksi serendah-rendahnya.

Kaum Neo-Ricardian Yaitu penganut teori “comparative advantage” David Ricardo. menganalisa NIDL dari aspek penurunan marjin keuntungan perusahaan2 di negara2 Barat. Sejak 1960-an marjin perusahaan2 yang beroperasi di negara-negara industri maju di Barat secara umum menurun akibat dari tingkat kenaikan upah buruh yang sangat tinggi. Untuk menghadapi permasalahan ini, maka perusahaan dihadapkan pada 3 macam pilihan:

Pertama, Melakukan otomatisasi yakni dengan membeli alat-alat baru yang dapat menggantikan peran tenaga manusia. Kedua, melakukan likuidasi terhadap unit-unit atau divisi-divisi tertentu didalam perusahaan yang dipandang tidak menguntungkan atau bahkan menyatakan diri bangkrut. Ketiga, memindahkan lokasi produksi ke negara-negara lain dengan tingkat upah buruh yang masih rendah.

Pilihan pertama menuntut investasi yang besar Pilihan kedua penurunan skala produksi dapat menyeret perusahaan kearah kebangkrutan total Ketiga dianggap lebih rasional

NIDL Relokasi produksi NEGARA INDUSTRI NEGARA BERKEMBANG KEUNTUNGAN ?

Terjadi daya serap tenaga kerja yang besar dari industri manufaktur. Ankie Hoogvelt (1987: 67 – 69) mengidentifikasi setidaknya ada 3 macam sumbangan NIDL terhadap perkembangan industrialisasi negara berkembang : Negara berkembang yang menerima relokasi industri mengalami transformasi struktural dalam perekonomian nasional (dilihat dari sumbangan manufaktur dalam GDP) Terjadi daya serap tenaga kerja yang besar dari industri manufaktur. Komposisi industri negara berkembang lebih berbobot, seperti ekspor barang jadi atau setengah jadi

Ada dua faktor yang menentukan terjadinya NIDL : Pendalaman kapital di tingkat dunia (global capital deepening) yang diwarnai oleh peningkatan aliran modal antar-negara. Revolusi teknik dan manajemen produksi yang mengarah pada produksi massal, standarisasi cara dan teknik produksi, serta pemberlakuan kontral terhadap kualitas produksi (quality control).

Dampak Politis Sistem Pembagian Kerja Internasional Baru (NIDL) Walaupun banyak kalangan yang mengakui kontribusi positif NIDL terhadap perkembangan ekonomi negara berkembang, tetapi tidak berarti bahwa proses relokasi industri ke negara berkembang bebas dari persoalan. Beberapa pakar meragukan –apakah keberadaan negara industri di negara berkembang sungguh2 memberikan keuntungan jangka panjang ? Bahkan tidak sedikit yang berpendapat bahwa NIDL justru memperburuk tingkat represi terhadap buruh di negara berkembang.

Kritik kelompok Marxis : Relokasi industri ke negara berkembang merugikan buruh karena upah yang rendah. Ekonom Marxis melihat perusahaan asing (PMN) mendukung kebijakan anti-union (anti-serikat pekerja) untuk menekan biaya produksi. Lemahnya Posisi tawar masyarakat penerima relokasi industri vis-à-vis dengan PMN,

Kritik kelompok Non-Marxis: Relokasi industri menstimulasi kemunculan rezim otoriter (hoogvelt, 1987:70) yang memegang peranan untuk mengurangi resistensi terhadap proses pembangunan. Otoriter birokratis ini pada umumnya memiliki karakter yang sama: Dasar legitimasinya terletak pada kemampuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Eksklusif, dalam arti mengeliminasi sistem politik dari pengaruh aktor-aktor politik yang dianggap dapat membahayakan stabilitas politik di dalam negeri Korporatis, yakni membatasi jumlah kekuatan politik yang mewakili masyarakat agar lebih mudah dikontrol