Teori dalam Komunikasi Organisasi dan Implikasinya 2017
Mazhab Struktural Klasik Mengabaikan komunikasi sebagai variabel kunci dalam studi perilaku manusia dalam organisasi Aliran ini menekankan pada struktur, tatanan, organisasi formal, rasonalitas obyektif
Teori Manajemen Ilmiah Para pekerja hanya dianggap sebagai embel – embel mesin dan diperlakukan sebagai onderdil yang dipertukarkan. Koordinasi dengan organisasi dianggap sebagai masalah – masalah desain. Taylor mengasumsikan bahwa karena untuk kepentingan ekonomi, maka logis para pekerja tersebut mematuhi instruksi
Sama sekali tidak ada perhatian terhadap fakta bahwa para pekerja itu ngomong satu sama lain dalam pekerjaan mereka, bahwa kelompok – kelompok kerja itu menafsirkan instruksi – instruksi yang seringkali bukan yang dimaksudkan oleh para mandor (supervisor). Jadi peranan aktivitas komunikasi informal diabaikan sama sekali
Beberapa variabel dalam manajemen ilmiah Pentingnya manajemen dalam menggerakkan dan meningkatkan produktivitas perusahaan Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan Tanggungjawab kesejahteraan pegawai atau karyawan Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja
Teori Birokrasi Max Weber – memaparkan tentang teori birokrasi, diangkat dari karyanya : The protestant Ethic and Spirit of Capitalism Birokrasi berawal dari kata legal – rasional. Disebut rasional karena berkait dalam hal penataan tujuan. Legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan, prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.
Menurut Weber, organisasi yang ideal adalah birokrasi dimana aktivitas dan tujuan diturunkan secara rasional dan pembagian kerja disebutkan secara jelas. Ada beberapa ciri organisasi memiliki birokrasi yang ideal : Terdiri dari hubungan – hubungan yang ditetapkan diantara jabatan Tujuan / rencana organisasi terbagi ke dalam tugas – tugas dan tugas tersebut disalurkan dalam berbagai jabatan kewajiban resmi
c. Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan d c. Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan d. Garis – garis kewenangan dan jabatan diatur menurut e. Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas, yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan dan fungsi jabatan dalam organisasi f. Peraturan organisasi berlaku bagi setiap orang, berlaku formal dan impersonal
g. Suatu sikap dan prosedur untuk menrapkan suatu sistem disiplin merupakan bagian dari organisasi h. Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi i. Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis. j. Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan teknis, kenaikan jabatan dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja
Teori Manajemen Organisasi Teori ini terkait dengan birokrasi. Keduanya sama – sama menekankan spesialisasi, hirarki, dan profesionalisme. Keduanya dapat menimbulkan kekakuan, ketidakacuhan, dan penyimpangan sasaran. Pembedanya : Teori birokrasi merupakan derivasi dari para ahli sosiologi, yang hendak membuat struktur organisasi yang efisien. Teori manajemen organisasi, produk dari para manajer praktek yang membuat prinsip untuk mengelola organisasi formal
Para birokrasi fokusnya adalah organisasi Para birokrasi fokusnya adalah organisasi. Teoritikus administratif menegaskan manajemen merupakan suatu komponen organisasi. Administrasi telah menempatkan dirinya sendiri terlalu erat dengan mekanisme kekuasaan, dan telah gagal mengorbitkan mode – mode perilaku organisasi yang sama penting
Mazhab Aliran Perilaku (Neoklasik) Aliran ini berasal dari psikologi, sosiologi, antropologi dan psikologi sosial Ia menekankan kritisnya peranan individu atau perilaku manusia yang mengutamakan hubungan manusiawi untuk efektivitas organisasi
Pendekatan ini menurut Raymond Miles menyatakan bahwa pendekatan hubungan kemanusiaan secara sederhana menempatkan karyawan sebagai manusia, tidak sebagai mesin yang dipergunakan dalam berproduksi. Fokus pada organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama. Neoklasik mencakup uraian sistemais organisasi informal dan pengaruhnya pada organisasi formal
Teori Hubungan Manusiawi Elton Mayo Para ahli teori hubungan kemanusiaan melihat pekerja sebagai makhluk sosial yang memberikan tanggapan terhadap tekanan antar pribadi kelompok – kelompok informal Komunkasi informal yang terdapat pada kelompok kerja itu merupakan akar motivasi para pekerja dalam kelompok ini. Mayo merasa bahwa orang tidak mesti dituntun oleh logika dan nalar, tetapi terutama hubungan mereka dengan orang lain
Bagi gerakan hubungan kemanusiaan, mengorganisir itu berhubungan dengan memotivasi. Bagi para ahli teori klasik, memotivasi itu hanyalah proses menginformasikan kepada para pekerja cara – cara yang lebih efisien untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Pekerja yang puas, artinya yang bahagia dengan hubungannya dalam pekerjaan, akan menghasilkn lebih banyak daripada pekerja yang ditempatkan dalam kehampaan sosial dan diperlakukan seperti mesin.
Fungsi sosial dari komunikasi diutamakan Fungsi sosial dari komunikasi diutamakan. Jika pimpinan dapat memenuhi kebutuhan sosial dan penerimaan atau pengakuan, maka para pekerja akan memberi tanggapan positif terhadap manajemen. Komunikasi informal dalam kelompok sebaya dan dengan atasan langsung merupakan ide sentral dari gerakan hubungan kemanusiaan
Mazhab Teori Mutakhir Organisasi dituntut bisa menyesuaikan dengan perubahan dan mengikuti perkembangan globalisasi Ada dua teori : Pengorganisasi (Karl Weic) dan Budaya Organisasi (Geertz & Pancanowsky)
Implikasi Komunikasi Teori Birokrasi Komunikasi sangat diformilkan sedangkan fleksibilitasnya minimal Penekanannya pada aturan dan prosedur, menuntut agar komunikasi dimulai dari puncak hirarki atau rantai komando Ia mengabaikan kompleksnya motivasi manusia dan kayanya sumber daya manusia.
Implikasi Komunikasi Teori Manajemen Administrasi Komunikasi itu sesungguhnya adalah proses menyampaikan informasi naik dan turun melalui rantai komando formal Informal dan perintah, keduanya menyangkut produksi, pada dasarnya merupakan fokus dari aktivitas manajerial Di sini peranan komunikasi tidak pernah dibahas dari perspektif pembaharuan dan fungsi – fungsi sosial.
Implikasi ‘Teori peniti penyambung rensist’ Likert Komunikasi adalah basis kerjasama, interaksi dan pengaruh seluruh organisasi Komunikasi langsung mempengaruhi pengambilan keputusan dengan jalan ; - mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat - mendapatkan lokas i pengambilan keputusan dimana informasi yang dibutuhkan itu berada - menyampaikan informasi yang perlu ke tempat pengambilan keputusan dalam organisasi.
Komunikasi adalah kekuatan yang mendorong penggunaan sebesar – besarnya sumber daya manusia yang berpengaruh besar terhadap prestasi dan efektivitas organisasi Model ini menekankan pentingnya fungsi komunikasi dalam organisasi, dan memberikan mekanisme untuk koordinasi berbagai aktivitas dan merangsang mengalirnya pesan – pesan sosial dan inovatif melalui organisasi
Implikasi Teori Kultural Organisasi Peranan komunikasi dalam budaya organisasi dapat dilihat secara berlainan bergantung pada bagaimana budaya dikonsepsikan Mereka yang terlibat dalam perubahan organisasi pasti harus mengenali dan berurusan dengan budaya organisasi. Cara pesan diinterpretasikan bergantung pada konteks yang dibangun secara simbolik dan dalam konteks itulah pesan tersebut muncul