NAMA KELOMPOK: B X ak 4 MULAI
Sejarah Indonesia MASUK Tugas SI tentang Zaman Neolitikum
TUGAS SEJARAH INDONESIA “ZAMAN NEOLITIKUM” Disusun Oleh : Kelas X AKUNTANSI 4 SMK NEGERI 2 PEKALONGAN Tahun Pelajaran 2015/2016 TERIMA KASIH COPYRIGHT©2015 KELUAR
Sejarah Indonesia Pengertian Zaman Neolitikum Corak Kehidupan Ciri-ciri Zaman Neolitikum Hasil Kebudayaannya Manusianya Jenis Manusia Purba MENU Credits KELUAR Tugas SI tentang Zaman Neolitikum
Pengertian Zaman Neolitikum Zaman neolitikum berarti zaman batu muda.Di indonesia,zaman Neolitikum dimulai sekitar 1.500 SM. MENU UTAMA
Ciri-ciri Zaman Neolitikum Hidup menetap (Sedenter), dan memiliki tempat tinggal bukan di gua Hidup dari bercocok tanam Alat-alat yang dipakai berasal dari batu yang sudah dihaluskan dan sempurna Hasil kebudayaannya adalah: a. Kapak persegi b. Kapak Lonjong c. Kapak Bahu Tembikar tenun dan batik Pertanian menetap Peternakan Masa beternak dan bercocok tanam awal Kepercaaan: muncul animisme dan dinamisme MENU UTAMA
Manusianya Cara hidup untuk memenuthi kebutuhan hidupnya mengalami perubahan pesat dari cara food gathering menjadi food producting yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara ternak.Pada masa itu manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas.Pada masa Neolitikum,manusia purba telah membuat lumbung – lumbung guna menyimpan padi dan gabah.Tradisi seperti ini masih ditemukan di daerah badui di banten.manusia purba telah mengenal 2 jenis peralatan yakni beliung persegi dan kapak lonjong.beliung persegi menyebar di Indonesia bagian barat diperkirakan budaya ini disebarkan dari yunani di Cina Selatan yang berimigrasi ke Laos dan selanjutnya ke Indonesia.Kapak lonjong tersebar di Indonesia bagian timur yang didatangkan dari Jepang kemudian menyebar ke Taiwan,Filipina,sulawesi utara,maluku,irian,dan kepulauan Melanesia MENU UTAMA
Corak Kehidupan Masyarakat bercocok tanam ini memiliki ciri yang khas. Salah satunya ialah sikap terhadap alam kehidupan sudah mati. Kepercayaan bahwa roh seseorang tidak lenyap pada saat orang meninggal sangat mempengaruhi kehidupan mereka. Upacara yang paling menyolok adalah upacara pada waktu penguburan terutama bagi mereka yang dianggap terkemuka oleh masyarakat. Biasanya yang meninggal dibekali bermacam-macam barang keperluan sehari-hari seperti perhiasan, periuk, dan lain-lain agar perjalanan si mati ke alam arwah terjalin keselamatannya. Jasad seseorang yang telah mati dan mempunyai pengaruh kuat biasanya diabadikan dengan mendirikan bangunan batu besar. Jadi, bangunan itu menjadi medium penghormatan, tempat singgah, dan lambang si mati. Bangunan-bangunan yang dibuat dengan menggunakan batu-batu besar itu pada akhirnya melahirkan kebudayaan yang dinamakan megalitikum (batu besar). MENU UTAMA
Hasil Kebudayaan NEXT MENU UTAMA Kapak persegi Kapak persegi banyak di temukan di pulau jawa, pulau sumatra, pulau kalimantan dan di pulau nusa tenggara. Kapak ini terbuat dari bahan dasar batu api yang sudah dibuat dengan halus serta di asah. Diperkirakan masuk ke wilayah indonesia lewat jalur barat dari yunan ke semenanjung malaka kemudian masuk ke pulau jawa lewat pulau sumatara, pulau kalimantan, pulau sulawesi, pulau nusa tenggara dan pulau maluku. Diperkirakan oleh para ahli arkeologi benda ini dibuat sebagai lambang kebesaran, alat upacara, alat tukar dan jimat. Kapak Lonjong Kapak ini mempunyai penampang yang berbentuk lonjong oleh karena itu dinamakan kapak lonjong. Ujungnya agak lancip sehingga dapat di pasang tangkai. Kapak ini mempunyai dua ukuran yaitu ukuran kecil dan besar. Dindonesia kapak ini ditemukan di pulau sulawesi, pulau flores, pulau maluku, sangihe talaud ,kepulauan tanimbar dan palinga banyak ditemuka di wilayah pulau papua. NEXT MENU UTAMA
gerabah yang mempunyai fungsi sebagai wadah atau tempat untuk keperluan rumah tangga. Tetapi ada yang ditemukan di beberapa tempat gerabah juga berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan tulang belulang manusia seperti di wilayah pulau jawa bagian selatan ( pantai selatan ) . Di bali sebagai bekal kubur dan juga ada yang di gunakan sebgai kandang lembu di wilayah banyuwangi dan sumba. Perhiasan (gelang dan kalung yang terbuat dari batu indah). Banyak di temukan di wilayah Pulau jawa. Tembikar ( Periuk belanga ). Ditemukan di wilayah pulau sumatra dan di sumba, di wilayah sumba banyak ditemukan periuk belanga yang digunakan sebagai wadah tulang belulang manusia. Pakaian dari kulit kayu. Manusia pada masa neolitikum mereka sudah bisa membuat pakaian dari kulit kayu yang sederhana yang telah di perhalus. BACK MENU UTAMA
Jenis Manusia Purba Meganthropus Paleojavanicus Meganthropus Paleojavanicus berarti manusia purba dari jawa yang bertubuh besar. Manusia purba ini diyakini merupakan mahkluk tertua yang pernah hidup di Pulau Jawa.Mereka diperkirakan hidup sekitar 1 – 2 juta tahun yang lalu. Fosil rahang bawah dan rahang atas manusia purba ini ditemukan oleh von koenigswald di Sangiran pada tahun 1936 dan 1941.Von Koenigswald menemukan bahwa Meganthropus ini memiliki rahang yang tegap dan geraham yang besar, tulang pipi tebal, tonjolan kening yang mencolok dan tonjolan belakang kepala yang tajam serta sendi-sendi yang besar. Melihat kondisi fisiknya, disimpulkan bahwa Meganthropus ini memakan tumbuh-tumbuhan. NEXT MENU UTAMA
2. Homo Sapiens Homo Sapiens memiliki arti manusia cerdas .Manusia purba jenis ini memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Dibandingkan manusia purba sebelumnya, homo sapiens lebih banyak meninggalkan benda – benda berbudaya. Fosil homo sapiens di Indonesia ditemukan di Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur oleh Von Rietschoten pada tahun 1889.Fosil ini merupakan fosil yang pertama ditemukan di Indonesia yang diberi nama Homo wajakensis atau manusia dari wajak. Fosil ini kemudia diteliti ulang oleh Eugene Dubois. Homo wajakensis memiliki persamaan dengan Australia purba ( Austroloid ). Sebuah tengkorak kecil dari seorang wanita, sebuah rahang bawah dan sebuah rahang atas dari manusia purba itu sangat mirip dengan manusia purba ras Australoid purba yang ditemukan di Talgai dan Keilor yang rupanya mendiami di daerah Irian dan Australia. Di Asia tenggara ditemukan pula manusia purba jenis ini di antaranya di Serawak, Filipina dan Cina selatan. BACK NEXT MENU UTAMA
Jenis-jenis Pithecanthropus 2. Pithecanthropus Pithecanthropus berarti manusia kera.Seorang peneliti bernama Eugene Dubois yang pertama kali menemukan fosil purba jenis ini. Pada tahun 1891,ia menemukan bagian rahang,gigi,dan sebagian tulang tengkorak. Manusia kera ini berjalan tegak dengan dua kaki. Dubois menemukan fosil Pithecanthropus di Trinil daerah Ngawi pada saat Sungai bengawan solo mengering.Kemudian fosil tersebut ditemukan dan dinamai ilmiah Pithecanthropus erectus yang berarti manusia kera yang berjalan tegak. Dalam beberapa penelitian,diperkirakan pithecanthropus adalah manusia purba yang pertama kalinya mengenal api sehingga terjadi perubahan pola memperoleh makanan yang semula mengandalkan makanan dari alam menjadi pola berburu menangkap ikan. Jenis-jenis Pithecanthropus MENU UTAMA
Jenis-jenis Pithecanthropus Pithecanthropus mojokertensis Pithecanthropus mojokertensis memiliki arti kera dari mojokerto.Fosil ini ditemukan oleh Von Keonigswalg di daerah perning,Mojokerto pada tahun 1936 – 1941. 2. Pithecanthropus soloensis Berarti manusia kera dari solo.yang ditemukan berupa 11 buah fosil tengkorak,tulang rahang dan gigi.Fosil – fosil itu ditemukan oleh Von Keonigswalg dan weidenreich antara tahun 1931 0 1934 di lembah sungai bengawan solo MENU UTAMA BACK