Desain Diaphragm Wall dengan Plaxis menggunakan Pemodelan Hardening Soil Firdausi Handayani 10307058
Latar Belakang Konstruksi dinding penahan tanah digunakan untuk menjaga kestabilan tanah dan mencegah keruntuhan tanah di samping basement tersebut. Salah satu jenis dinding penahan tanah, diaphragm wall telah digunakan secara luas sebagai elemen struktural utama suatu bangunan.
Tujuan Mendesain diaphragm wall sebagai dinding penahan tanah yang aman dan kuat dengan program PLAXIS menggunakan pemodelan Hardening Soil
Batasan Penulisan Pembahasan masalah dibatasi pada Dalam menganalisa stabilitas lereng ini hanya dibatasi pada metode Fellenius saja, serta dalam perhitungan tekanan lateral digunakan metode Rankie. Desain diaphragm wall program PLAXIS menggunakan pemodelan Hardening Soil.
Dinding Penahan Tanah Dinding penahan tanah adalah suatu struktur yang digunakan untuk menahan gerakan tanah arah lateral/horizontal yang dapat menimbulkan kelongsoran. Diaphragm wall adalah suatu konstruksi penahan tanah yang teknik untuk membangun dinding bawah tanah terus menerus dari tingkat dasar.
Analisa Kestabilan Lereng Analisa kestabilan lereng berguna untuk memberikan suatu tinjauan dan perencanaan lereng yang aman. Lereng dapat dianalisis melalui perhitungan faktor keamanan lereng.
Tekanan Tanah Tekanan tanah adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan tanah dibelakang struktur penahan tanah. Tekanan Lateral Tanah pd saat diam Tekanan Aktif Tekanan Pasif
Metode Perencanaan Pengumpulan Data Tanah Menganalisa Kestabilan Lereng Dengan Analisis Fellenius Menganalisa Kestabilan Lereng Dengan Analisis Program PLAXIS Perencanaan Diaphragm Wall Selesai
Perencanaan Diaphragm Wall Mulai Menghitung kedalaman Pemancangan Diaphragm Wall Manentukan Dimensi Diaphragm Wall Menentukan Dimensi Penulangan Selesai Menganalisa Kestabilan Diaphragm Wall Perencanaan Diaphragm Wall
Analisa Kestabilan Lereng
Menentukan jari-jari lingkaran gelincir ( R ) Menentukan sudut busur lingkaran ( ω ) Menentukan panjang total busur dengan rumus L.Cu.R, Menghitung massa setiap segmen potongan seperti: Luas irisan ( A ) Berat irisan, ( W ) = A.γ Jarak titik berat segmen terhadap titik pusat gelincir (tb) Menentukan sudut antara bidang horisontal dengan busur lingkaran (θ) Mencari momen gelincir tiap segmen Mgelincir = W.tb Mencari momen tahanan tiap segmen Mpenahan = W. cos θ. Tan φ. R Maka didapat FK =
Hasil Analisa Kestabilan Lereng →Dari perhitungan Manual,didapat →Dari perhitungan PLAXIS,didapat nilai FK sebesar 1,16
Penentuan Kedalaman Pemancangan
Distribusi Tekanan Tanah
Dengan menggunakan persamaan momen, maka Untuk keperluan praktis dan keamanan: D = 8,175 x 1,3 = 10,6275 m ≈ 11 m Sehingga kedalaman pemancangan adalah 16,5 m + 11 m = 27,5 m
Penentuan Dimensi Dimensi Diapraghm Wall Panjang 6 m Lebar 0,8 m Kedalaman 27,5 m Dimensi Tulangan Tulangan yang dipakai D-16. Tulangan Geser yang dipakai D10-300.
Dari hasil analisa PLAXIS didapatkan deformasi yang terjadi pada diaphragm wall sebesar 0,23 m.
Kesimpulan Dari hasil analisa kestabilan lereng didapat FK 1,16. Dimensi Diapraghm Wall mempunyai panjang 6 m, dan lebar 0,8 m, dengan kedalaman pemancangan 27,5 m di bawah muka tanah. Deformasi maksimum yang didapatkan sebesar 0,23 m. Dari hasil perhitungan PLAXIS ini menunjukkan bahwa diapraghm wall dapat dijadikan pilihan dalam menentukan dinding penahan tanah.
Saran Dapat dicoba alternatif jenis dinding penahan tanah lainnya. Untuk meminimalisi panjang kedalaman pemancangan, dapat dilakukan dengan menambah angkur (anchor) pada desain diapraghm wall. Supaya mandapatkan hasil yang maksimal pada program PLAXIS, diperlukan data tanah yang lengkap sampai lapisan sedalam mungkin.