TEORI-TEORI DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Advertisements

Keterampilan Dasar Mengajar
KONSEP DIRI.
Tindakan Sosial  Seluruh perilaku manusia yang dilakukan dengan sadar ataupun tidak sadar untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua perilaku dapat.
Stakeholder theory & interaksionisme simbolik
Penelitian Kualitatif
RELATIONSHIP DEVELOPMENT
TEORI KOMUNIKASI UNCERTAINTY REDUCTION THEORY
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
DIRI, KONSEP DIRI, dan PENYESUIAN DIRI
Teori tindakan Elearning kedua.
Uncertainty Reduction Theory
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Teori Komunikasi Yang Berhubungan dengan Percakapan
Komunikasi Antar Pribadi (part 1)
Teori organisasi Pertemuan ke 13.
SOSIOLOGI KESEHATAN.
Komunikasi Antarpribadi (2)
Bandar Lampung, 28 Agustus 2016
KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES SIMBOLIK
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
>>Perspektif Sosiologi
KOMUNIKASI VERBAL & NON VERBAL
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN IPS DALAM PERUBAHAN KURIKULUM
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI
Pendekatan Sosiologis Tentang Ekonomi :
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
KONSELING KELOMPOK.
Persepsi Interpersonal dan Atribusi
PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (KAP) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAP Pengertian KAP Secara umum komunikasi antar pribadi (KAP) dapat diartikan.
Konsep Diri Menentukan Identitas Individu
Teori Belajar Humanistik
Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya
TEORI KOMUNIKASI* 3 SKS.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Kecakapan Antarpribadi
TEORI BELAJAR Teori Behaviorisme Oleh : Iswadi, M. Pd.
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
Teori Dasar (2).
TEORI INTERAKSI SIMBOLIK George Herbert Mead
MENGAPA MANUSIA HARUS BERKOMUNIKASI OLEH : ARIS FEBRI RAHMANTO
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
NURSE-CLIENT RELATIONSHIP
SOSIALISASI dalam Proses Pembentukan Kepribadian
KOMPETENSI KOMUNIKASI PENYULUH
Keterampilan Dasar Mengajar
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
Melibatkan Orang Berpengaruh Dalam Sebuah Ide
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Keterampilan Dasar Mengajar
Fenomenologi.
TELECENTER SEBAGAI FASILITATOR PERUBAHAN KOMUNITAS
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
TEORI-TEORI DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
«KOMUNIKASI DALAM HUBUNGAN AKRAB»
«PERSEPSI dan MENDENGARKAN»
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
IKLIM KOMUNIKASI : Dasar Hubungan Personal
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Teori Persepsi dalam Komunikasi Antar Pribadi
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Transcript presentasi:

TEORI-TEORI DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL Mutia Rahmi Pratiwi, M.I.Kom Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro

SOCIAL PENETRATION (Penetrasi Sosial) Irwin Altman dan Dalmas Taylor/ Altman dan Taylor INTINYA : PENGEMBANGAN HUBUNGAN ADALAH PROSES KOMUNIKASI, berada dalam tataran pengalaman sehari-hari. Bayangkan diri kita adl bola/bawang (berisi tentang diri kita: pengalaman, pengetahuan, sikap). Informasi dlm bola ini sangat teratur mengelilingi sebuah INTI (aspek yg sangat pribadi dalam diri kita) Kulit bola adalah bagian diri kita yg mudah diketahui oleh orang lain (contoh: berperilaku dan pakaian yg digunakan)

Kita mengenal orang lain dengan “menembus” bola Setiap bola punya kedalaman dan keluasan (setiap orang pasti berbeda dgn orang lain), termasuk ketika hubungan dua orang berkembang Penetrasi sosial adalah proses yang berputar (maju mundur) dan dialektis (pengaturan tekanan dari umum menjadi pribadi) Ada gagasan keterbukaan dan ketertutupan Hubungan yang berkembang punya lebih banyak pengungkapan dari pada hubungan yang kurang berkembang.

SELF DISCLOSURE (pengungkapan diri) Pengungkapan diri: proses mengungkapkan kedalaman dan luasnya diri sehingga kita dapat mulai, memelihara, dan mengembangkan hubungan. Ada Pengetahuan bersama,mengembangkan pandangan bersama, tujuan bersama, dan keputusan bersama. Pengungkapan diri bervariasi menurut jenis hubungan dan latar belakang budaya peserta. Dalam hubungan ada banyak pengungkapan diri karena mitra relasional biasanya mengungkapkan banyak pikiran pribadi yang besar dan perasaan pada beberapa topik. Kurangnya kepercayaan, cemburu, dan kesalahpahaman.

ATRIBUSI Fritz Heider Manusia selalu ingin tahu sikap/tingkah lakunya sendiri/ tingkah laku orang lain. Teori ini memberikan perhatian pada bagaimana seseorang bertingkah laku, bagaimana orang menyimpulkan penyebab tingkah laku yang dilakukan diri sendiri atau orang lain. Contoh : kenapa saya bersikap seperti ini? Kenapa di saat saya sedih, orang lain tidak memahami saya? Kenapa orang lain menunjukan ketidaksukaanya terhadap saya?

Penyebab yang mendorong seseorang bertingkah laku tertentu: Situasional (lingkungan) Pengaruh personal (ingin mempengaruhi sesuatu) Kemampuan Usaha (mencoba sesuatu) Keinginan Perasaan (perasaan suka sesuatu) Rasa memiliki Kewajiban (harus melakukan sesuatu) Diperkenankan (diperbolehkan melakukan sesuatu).

UNCERTAINTY REDUCTION THEORY (PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN) Charles Berger dan Richard Calabrese Proses dasar bagaimana kita mengenal orang lain Ketika awal bertemu dengan orang asing, kita tidak yakin akan kemampuan orang lain, perasaan kita, dsb Manusia kesulitan dengan ketidakpastian, ingin menebak perilaku sehingga terdorong mencari informasi tentang orang lain – PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN Kita menyusun rencana komunikasi kita berdasarkan pada tujuan kita. Semakin gak pasti hubungan maka kita akan semakin waspada Kita akan semakin bergantung kepada data yang tersedia pada situasi tersebut.

Pada keadaan ketidakpastian yang sangat tinggi, kita mejadi semakin sadar dan sangat berhati-hati dengan rencana yang akan kita lakukan. Beberapa cara untuk mendapatkan informasi tentang orang lain, yaitu: Strategi pasif yaitu pengamatan. Mengamati individu dan melihat reaksinya pada situasi tertentu. Contoh : Pengamatan lepas Strategi aktif, pengamat melakukan sesuatu sehingga akan memperoleh informasi. Contoh : bertanya, memanipulasi lingkungan untuk mengamati orang lain. Strategi interaktif, sangat bergantung pada komunikasi dengan orang lain. Contoh : introgasi dan pengungkapan diri (ada timbal balik).

INTERAKSIONISME SIMBOLIK George Herbert Mead Interaksionisme simbolik, sebuah pergerakan dalam sosiologi, berfokus pada cara-cara manusia membentuk makna dan sususan dalam masyarakat melalui percakapan. Sebuah tindak sosial melibatkan hubungan dari tiga bagian, yaitu: gerak tubuh awal dari salah satu individu, respon dari tubuh, dan hasil. MAKNA MUNCUL MELALUI INTERAKSI ANTAR MANUSIA

Tiga konsep utama dalam teori Mead adalah masyarakat, diri sendiri dan pikiran. TINDAK SOSIAL: kesatuan tingkah laku yang tidak dapat dianalisis ke dalam bagian-bagian tertentu. Masyarakat (society) Atau kehidupan kelompok terdiri atas perilaku-perilaku kooperatif anggota-anggotanya. Kerjasama manusia: “membaca” tindakan dan maksud orang lain kemudian menanggapi dg cara yang tepat. Pemaknaan merupakan hasil interaksi dengan orang lain.

2. Konsep diri, kita melihat diri sendiri dgn pengambilan peran / menggunakan sudut pandang orang lain. Diri : I dan me. I adalah bagian diri Anda yang menurutkan kata hati, tidak teratur, tidak terarah, tidak dapat ditebak, dan tenaga penggerak dalam tindakan. Me adalah refleksi umum orang lain yang terbentuk dari pola-pola yang teratur dan tetap, yang dibagi dengan orang lain; serta memberikan arah dan petunjuk.

3. Pikiran adalah sebuah proses, dan berinteraksi dengan diri sendiri. Proses ini melibatkan keraguan (menunda tindakan yang jelas) ketika Anda menafsirkan sesuatu serta melalui situasi dan merencanakan tindakan selanjutnya.

I-IT dan I-THOU Martin Buber : tokoh penting dalam pemikiran keagamaan pada abad ke 20 dan memberikan sebuah pandangan yang logis tentang definisi manusia. Tuhan hanya dapat dikenal dengan adanya hubungan pribadi dengan Tuhan, dengan manusia lain dan dengan aspek dunia. Tidak ada definisi yang objektif dan utuh tentang Tuhan karena Tuhan selalu benar-benar pribadi dan didefinisikan dalam sebuah hubungan khusus yang disebut dialog.

Dialog menanamkan komunikasi khusus yang disebut hubungan I-Thou (Saya-Engkau). Kita memandang diri kita dan orang lain sebagai seseorang yang utuh yang tidak dapat dikurangi menjadi karakterisasi yang lebih sederhana. Hubungan ini sebenarnya RUMIT karena kita berdiri diatas apa yang penting bagi kita, namun kita juga harus mengakui pengalaman hidup orang lain dan memperbolehkan mereka mengungkapkan apa yang penting bagi mereka. JALAN SEMPIT (NARROW RIDGE) antara diri sendiri dan orang lain.

HUBUNGAN I-IT Kita menganggap orang lain sebagai sebuah objek untuk dinamai, dimanipulasi, diubah dan diarahkan untuk keuntungan kita sendiri -- Kita menempatkan diri kita diatas orang lain. Tiga tipe interaksi dalam hubungan ini: Monolog : memonopoli percakapan, mementingkan gagasan dan minat pribadi. Dialog teknis : lebih menekankan pertukaran informasi daripada pengalaman pelaku dialog. Monolog yang disamarkan : pelaku dialog membicarakan masalah tidak secara langsung dan jujur melibatkan diri dan orang lain dalam kekompleksan mereka dan hal ini tidak tepat dan tidak jujur.

TEORI NEGOSIASI RUPA Stella Ting-Toomey Teori ini memperkirakan bagaimana manusia akan menunjukan face nya dalam kebudayaan yang berbeda. Face : gambar diri seseorang dihadapan orang lain. Melibatkan rasa hormat, kehormatan, status, koneksi, kesetiaan, dsb. Face merupakan gambaran yang anda inginkan atau jati diri orang lain yang berasal dari anda dalam sebuah situasi sosial.

Karya rupa : perilaku yg kita lakukan untuk melindungi face atau mengancam face orang lain. Semua kebudayaan memiliki cara-cara untuk mencapai karya rupa preventif maupun restoratif. Karya rupa preventif menggunakan komunikasi yang dirancang untuk melindungi seseorang dari perasaan-perasaan yang mengancam face kelompok atau pribadi. Karya rupa restorative: dirancang untuk membangun kembali face seseorang setelah terjadinya kehilangan.

2 variable kultural yang mempengaruhi karya rupa, yaitu kolektivisme dan individualism. INDIVIDUALIS: Menghormati individu diatas kelompok, menjunjung tinggi otonomi, tanggungjawan individu, dan pencapaian individu KOLEKTIVIS: Menghormati kebersamaan diatas individu, mementingkan hubungan antarmanusia