PEMETAAN DAYA SAING DAERAH JAWA BARAT RINA INDIASTUTI Profesor Ekonomi Unpad Rina.indiastuti@unpad.ac.id
Materi 1. Prospek Kemakmuran Jawa Barat 2. Pembangunan berorientasi Daya Saing 3. Peta Daya Saing Kabupaten/kota di Jawa Barat 4. Lesson learned dan Prospek
Prospek Kemakmuran Jawa Barat Kekuatan-Kelemahan Peluang - Tantangan Sumberdaya alam Struktur perekonomian Lokasi keragaman potensi Difusi pengetahuan dan teknologi Pasar domestik besar Integrasi ekonomi ASEAN Produktivitas sulit naik Ketimpangan Inftrastruktur belum mencukupi IPM naik perlahan Persaingan meningkat Gangguan keberlanjutan pembangunan job churn : ada penciptaan lapangan kerja namun terancam job less Risiko perubahan PROSPEK ? …..OPTIMIS, FUNGSI KEMAMPUAN MEMBANGUN Dimilikinya kemampuan membangun = potensi berdaya saing
Pembangunan Daerah berorientasi Daya saing Old model New model Pemerintah mendorong pembangunan ekonomi (dan non ekonomi )melalui kebijakan , regulasi dan insentif Pembangunan melalui kolaborasi melibatkan pemerintah berbagai level, perusahaan swasta, lembaga pendidikan dan riset, masyarakat dan sektor LN Membangun daya saing melalui bottom-up process agar individu, perusahaan dan kelembagaan mengambil tanggung jawab untuk mendapatkan collective added value plus X-efficiency atas keunggulan untuk beberapa spesialisasi pada lintas kabupaten/kota Sumber: merangkum Michael E. Porter, 2009
Pengertian Daya saing Daerah “…the ability of an economy to attract and maintain firms with stable or rising market shares in an activity while maintaining or increasing standards of living for those who participate in it.” (Storper, 1997) “…ultimately competitive regions and cities are places where both companies and people want to locate and invest in.” (Kitson, Martin, and Tyler, 2004)
Bagaimana memahami daya saing daerah? Perspektif Akademisi/Peneliti: Konsep Model (seleksi variabel, ukuran, data, relasi variabel) Pencapaian daya saing (ranking, posisi) Strategi penumbuhan daya saing Perspektif Pembuat kebijakan: Lesson learned on Road trips Best practice
Penjabaran konsep daya saing daerah Pelaku usaha di daerah produktif, tumbuh, dan memiliki pasar semakin luas, Perekonomian daerah mampu menarik pelaku usaha dan investor untuk membangun daerah bersama pemerintah, Perekonomian daerah mampu mengaktifkan semua pelaku usaha, lembaga dan pemerintah untuk meningkatkan total nilai tambah secara efisien, Daerah mampu menjaga dan meningkatkan standar hidup masyarakat.
Perspektif daya saing daerah
Faktor Daya saing Daerah Jawa Barat
Posisi Daya Saing Kabupaten/Kota ….data 2014
Posisi Daya Saing Kabupaen/Kota … data 2010
Faktor Akselerasi daya saing daerah: 1. Pendapatan per-kapita (kemajuan daerah) 2. Produktivitas tenaga kerja 3. IPM 4. Inovasi 5. Human capital 6. Investasi 7. Pembiayaan perbankan 8. Ekspor Ketimpangan Efektivitas kebijakan upah minimum 3 pilar Faktor melemahkan daya saing daerah Outcome Efek kebijakan UMK
Daya Tarik aglomerasi interdependensi Dinamika….2010-2014 Daya Tarik aglomerasi interdependensi
Satu Lesson Learned dan Prospek Daya Saing Kontribusi industri pengolahan besar prov Jabar (43%) cenderung turun ….seyogyanya dijaga tidak boleh kurang dari 40% ….sbg salah satu kekuatan provinsi dan nasional Kekuatan lain adalah kemampuan ekspor dari produk industri unggulan dan sasaran investasi PMA/PMDN, sebagai kekuatan provinsi dan nasional Kelemahan struktural yaitu konsentrasi pembangunan pada 10 kab/kota (menyumbang 75% PDRB provinsi). 5 daerah diantaranya belum mampu membangun daya saing daerahnya yaitu kab Bandung, Kab Indramayu, kota Bekasi, kota Depok dan kab Sukabumi Partnership dan interdependensi baik terjadi untuk kab Bogor – kota Bogor. Yang perlu didorong adalah membangun daya saing terdampak dari kemampuan daerah sekitarnya seperti : kab Bandung –kota Bandung; kota Bekasi – kab Bekasi;
Kenali potensi daerah terdekat …….. Kab Pangandaran
Indeks Aglomerasi driver daya saing Sumber: Kalkulasi penulis, data 2010
Membangun human capital harus tapi tidak cukup
Contoh Membangun Unggulan melalui interdependensi