MATERI CACING Schistosoma mansoni POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR MATERI CACING Schistosoma mansoni Kelompok 8 : Esmeralda Aprilia Tamunu Nur Afida ~ D.IV ANALIS KESEHATAN~
POINT OF MATERIALS 1. Taksonomi Schistosoma mansoni 7. Siklus hidup dari cacing Schistosoma mansoni 2. Pengertian Schistosoma mansoni 8. Aspek Klinis dari cacing Schistosoma mansoni 3. Hospes dari cacing Schistosoma mansoni 9. Diagnosis dari cacing Schistosoma mansoni 4. Nama penyakit dari cacing Schistosoma mansoni 10. Epidemiologi dari cacing Schistosoma mansoni 5. Distribusi Geografis dari cacing Schistosoma mansoni 11. Pengobatan dari cacing Schistosoma mansoni 6. Morfologi dari cacing Schistosoma mansoni 12. Pencegahan dari cacing Schistosoma mansoni
Taksonomi Schistosoma mansoni
Filum : Platyhelminthes Kelas : Trematoda Ordo : Strigeiformes Kingdom : Animalia Filum : Platyhelminthes Kelas : Trematoda Ordo : Strigeiformes Famili : Schistosomatidae Genus : Schistosoma Spesies : Schistosoma mansoni
Pengertian Schistosoma mansoni
Schistosoma mansoni adalah salah satu spesies trematoda darah yang bersifat anhermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit Schistosomiasis mansoni.
Hospes dari cacing Schistosoma mansoni
Hospes definitifnya adalah manusia, sedangkan hospes reservoirnya adalah kera, baboon, rodentia, dan hewan pengerat. Sedangkan sebagai hospes perantara siput air tawar genus Biomphalaria, Australorbis, Tropicobis, terutama Biomphalaria glabrata dan Biomphalaria alexandrina.
Nama penyakit dari cacing Schistosoma mansoni
Schistosoma mansoni dapat menimbulkan penyakit Schistosomiasis mansoni Schistosoma mansoni dapat menimbulkan penyakit Schistosomiasis mansoni. Penyakit Schistomiasis mansoni disebut juga dengan manson’s intestinal schistosoiasis, bilharziasis, schistosomiasis usus.
Distribusi Geografis dari cacing Schistosoma mansoni
Parasit Schistosoma mansoni ditemukan di banyak negara di Afrika, Amerika Selatan, Arab
Morfologi dari cacing Schistosoma mansoni
Telur Berukuran 114-175 x 45-68 µm, berwarna coklat kekuningan, transparan, dekat salah satu kutubnya terdapat duri lateral yang spesifik, berbentuk oval dengan salah satu kutubnya membulat dan yang lain lebih meruncing, spina terletak lateral dekat dengan bagian yang membulat, besar dan berbentuk segitiga, kulit sangat tipis dan halus, berisi embrio besar bersilia,diliputi membran (kulit dalam).
Cacing Dewasa Morfologi cacing jantan panjangnya 6,4-12 mm, tuberkulasi jelas, duri kasar, testis 6-9 buah, pinggir lateral saling mengunci oleh duri acuminate, pada tempat ini lebih panjang dari tepat lain. Cacing betina panjangnya 7,2-17 mm, letak ovarium di anterior pertengahan tubuh, kelenjar vitellaria memenuhi pinggiran lateral dan pertengahan tubuh, uterus pendek diisi beberapa butir telur .
Siklus hidup dari cacing Schistosoma mansoni
Cacing dewasa hidup di vena mesenterica superior dan plexus haemorrhoidalis → telur menembus jaringan submukosa intestinum → masuk ke dalam lumen usus dan keluar dari tubuh bersama tinja → di dalam air telur menetas → keluar mirasidium → masuk ke hospes perantara → berkembang menjadi sporokista → keluar dari hospes perantara → menjadi cercaria → penetrasi ke kulit manusia → ikut sirkulasi darah → menuju jantung, paru- paru, kembali ke jantung → masuk sirkulasi darah arteri → menjadi dewasa di vena mesenterica.
Aspek Klinis dari cacing Schistosoma mansoni
Patologi yang berhubungan dengan infeksi pada Schistosma mansoni dapat dibagi menjadi dua bidang utama, yaitu schistosomiasis akut dan kronis. Schistosomiasis akut bisa disebut juga demam Katayama. Hal ini terkait dengan timbulnya parasit betina bertelur (sekitar 5 minggu setelah infeksi), dan pembentukan granuloma sekitar telur terdapat di hati dan dinding usus,menyerupai hepatosplenomegali dan leukositosis dengan eosinofilia,mual, sakit kepala, batuk, dalam kasus yang ekstrim diare disertai dengan darah, lendir dan bahan nekrotik. Gejala kronis akan tampak beberapa tahun setelah infeksi. Gejalanya seperti peradangan pada hati dan jarang ditemukan di organ lain (paru-paru).
Diagnosis dari cacing Schistosoma mansoni
Diagnosis dapat ditentukan dengan menemukan telur di dalam tinja Diagnosis dapat ditentukan dengan menemukan telur di dalam tinja. Beberapa cara untuk melakukan diagnosis seperti sediaan hapus langsung dari tinja (metode Kato) maupun dengan cara sedimentasi (0,5 % gliserin dalam air). Bila dalam tinja tidak ditemukan telur diagnosis dapat dilakukan dengan tes serologi, sedangkan untuk menemukan telur yang masih segar dalam hati dan usus dapat dilakukan dengan teknik digesti jaringan.
Epidemiologi dari cacing Schistosoma mansoni
Penyebaran parasit ini spesifiknya terdapat di daerah lembah sungai Nil di Afrika, Arab, Brasil, dan Venezuela.
Pengobatan dari cacing Schistosoma mansoni
Natrium antimonium tartrat cukup efektif untuk pengobatan penyakit yang diakibatkan oleh parasit ini. Pengobatan dengan Praziquantel aman dan efektif pada dosis tunggal 40 mg/kgBB.
Pencegahan dari cacing Schistosoma mansoni
Hindari berenang di sungai/danau air tawar terutama di daerah yang banyak terjadi kasus Schistosomiasis. Berenang di laut atau di kolam renang yang sudah diberi kaporit atau klorin aman dari Schistosomiasis. Tidak buang air besar sembarangan terutama di sungai. Memasak air sampai matang sebelum diminum. Melakukan pengobatan pada penderita untuk mencegah terjadinya siklus hidup. Pengendalian Schistosomiasis, dengan mengontrol setiap organisme yang memungkinkan untuk menularkan cacing. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi baru, biasanya oleh gangguan siklus hidup parasit. Pencegahan dan pengendalian dapat dicapai dengan sejumlah metode seperti berusaha untuk menghilangkan hospes perantara, penghapusan parasit dari hospes definitif, pencegahan infeksi pada inang definitif dan pencegahan infeksi pada hospes perantara. (Departement of Parasitology University Cambridge, 2010).
THANK YOU…