ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT Pengertian Etika kesehatan masyarakat adalah suatu tatanan moral berdasarkan sistem nilai yang berlaku secara universal dalam eksistensi mencegah perkembangan resiko pada individu, kelompok dan masyarakat yang mengakibatkan penderitaan sakit dan kecacatan, serta meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk hidup sehat dan sejahtera.
Etika kesehatan masyarakat sangat berbeda dengan etika kedokteran yang menyatakan bahwa dalam menjalankan pekerjaan kedokteran seorang dokter janganlah dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan pribadi, seorang dokter harus senantiasa mengingat kewajiban melindungi hidup makhluk insani
Dokter berkewajiban menyimpan rahasia kedokteran yang dipercayakan kepadanya dan dituangkan ke dalam medical record sebagai kewajiban profesinya, di sini penerjemahan etika profesi kedokteran. Hal ini sejalan dengan doktrin profesinya bahwa “saya akan merahasikan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya sebagai dokter”.
Rahasia kedokteran diterjemahkan sebagai segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang tersebut pada waktu atau selama melakukan pekerjaan dalam lapangan pengobatan.
Segala sesuatu yang diketahui adalah segala fakta yang di dapat dalam pemeriksaan penderita, intrepretasinya untuk menegakkan diagnosa dan melakukan pengobatan dari anamnesa, pemeriksaan jasmaniah, dan pemeriksaan dengan alat-alat kedokteran.
Dalam dimensi kesehatan masyarakat rahasia tidak dikenal, bahkan tranparansi merupakan kekuatan dari penyelesaian problema. Prosedur kerja tenaga kesehatan masyarakat adalah akuntabiltas dari masyarakat sebagai indicator dari kualitas. Ketika terjadi suatu upaya penyembuyian fakta-fakta dari tenaga kesehatan masyarakat, maka di situlah kegagalan dari pekerjaannya, karena fakta-fakta masalah kesehatan akan terus berkembang dan hadir sebagai sesuatu yang kongkrit
Konsep Etika Etika adalah usaha manusia dalam memakai akal budi dan daya pikirnya untuk menyelesaikan masalah bagaimana ia harus hidup, kalau ia mau menjadi baik
Alasan etika dibutuhkan saat ini adalah: 1. Masyarakat semakin pluralistic, termasuk dalam hal moralitas, norma-norma moral sendiri masih diperdebatkan misalnya dalam bidang etika seksual, hubungan anak dan orang tuanya, kewajiban terhadap negara, sopan santun dalam pergaulan.
.2. Desakan transformasi pada dimensi kehidupan manusia, sehingga manusia secara evolusi, dan radikal menganut nilai-nilai baru yang sesungguhnya tidak sesuai dengan tatanan sosialnya. 3. Eksploitasi modernisasi dari kelompok tertentu untuk kepentingan sepihak, dan seringkali manusia tidak sadar, bahwa modernisasi bukanlah untuk mengabaikan tata nilai, tetapi justeru memberikan kemudahan dalam pencapaian derajat kesejahteraan
4. Kaum agama memubutuhkan perbandingan tata nilai yang bersumber dari norma-norma budaya secara universalistic dalam kapasitas untuk memberikan kemudahan logic pada manusia dalam memahami keyakinan agama.
Di tengah masyarakat terdapat banyak norma yang berlaku secara khusus dan umum. Norma-norma tersebut adalah: Norma sopan santun, yaitu tentang sikap lahiriah manusia yang bersifat moral. Norma hukum, yaitu norma yang tidak boleh dilanggar karena memiliki sanksi. Norma moral, yaitu norma yang mengatur tentang tuntutan suara hati dalam suatu kesadaran tertinggi yang memiliki substansi sopan santun dan norma hokum.
Etika selalu berkaitan dengan dengan moralitas, dimana dibutuhkan pertanggung-gugatan dari manusia sebagai individu dan anggota dari individu-individu lainnya pada suatu sistem atau tatanan sosial. Pertanggung-gugatan itu sendiri dipengaruhi oleh kebebasan sosial dan eksistensi.
Etika adalah ilmu tentang baik dan buruk serta tentang kewajiban dan hak. Etika dapat diartikan sebagai kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan ahlak. Etika adalah nilai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etika terdiri dari etika deskriptif dan etika normatif Etika terdiri dari etika deskriptif dan etika normatif. Etika deskriptif menggam-barkan tingkah laku manusia apa adanya, sedangkan etika normatif menilai tingkah laku tersebut
Etika secara sistematis dibedakan atas etika umum dan etika khusus Etika secara sistematis dibedakan atas etika umum dan etika khusus. Etika umum melahirkan teori, sedangkan etika khusus melahirkan etika individual dan etika sosial. Etika umum ”lebih” bersifat deskriptif, sedangkan etika khusus ”lebih” bersifat normatif. Etika khusus, termasuk di dalamnya adalah etika sosial dan etika individual ”lebih” bersifat normatif. Etika profesi yang merupakan bagian dari etika sosial juga ”lebih” bersifat normatif.
Etika menganalisis makna yang dikandung dalam predikat kesusilaan dan menyelidiki peng-gunaan predikat dalam kehidupan sehari-hari. Dari sini lahirlah apa yang disebut sebagai etika deskrip-tif Sifat deskriptif etika umum terlihat dari paparan filosof tertentu pada ajaran, doktrin atau teorinya. Sifat normatif etika khusus terlihat, misal-nya pada etika profesi. Etika deskriptif membe-rikan gambaran mengenai suatu norma tanpa mem-berikan penilaian, sedangkan etika normatif mem-berikan penilaian terhadap norma yang berlaku, tidak sekedar menggambarkan norma-norma terse-but.
Etika normatif mengemukakan penilaian tentang perilaku manusia dan menilai perilaku tersebut sesuai dengan norma tertentu. Etika normatif tidak sekedar melukiskan suatu tingkah laku tetapi menentukan benar tidaknya tingkah laku seseorang. Etika normatif tidak deskriptif, tetapi bersifat preskriptif (memerintahkan).
Etika normatif merupakan norma-norma yang menuntun manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk sesuai dengan kaidah yang berlaku di masyarakat. Etika normatif melakukan penilaian terhadap tingkah laku manusia secara individual ataupun kelompok (sosial). Sebagai individu, manusia terikat oleh kewajiban dan berupaya mencapai akhlak yang luhur atau menjadi orang yang baik
Secara sistematis, etika terbagi atas etika umum dan etika khusus Secara sistematis, etika terbagi atas etika umum dan etika khusus. Etika umum berbentuk teori, sedangkan etika khusus yang terdiri dari etika individual dan etika sosial. Salah satu bentuk etika khusus adalah etika profesi. Etika umum ”lebih” bersifat deskriptif, sedangkan etika profesi ”lebih” bersifat normatif.
Etika umum melahirkan berbagai ragam etika yang berhubungan dengan ajaran-ajaran atau doktrin yang dicetuskan oleh para filosof. Etika khusus, terutama etika sosial menghasilkan berbagai etika, seperti etika keluarga, etika bisnis, etika profesi dan sebagainya.
Etika profesi mempunyai dinamika tersen-diri yang berbeda dibandingkan dengan bentuk etika-etika sosial lainnya. Dalam kehidupan berorganisasi atau menjalankan profesinya, seorang individu atau kelompok seringkali dihadapkan pada permasalahan yang menyangkut etika manajemen. Bagaimanakah seharusnya seorang manajer menampilkan tingkah lakunya dalam kehidupan berorganisasi? Apakah seorang manajer sudah menjalan-kan perannya sesuai etika manajemen ?
Etika Manajemen menyatakan bahwa kepemimpi-nan yang memberdayakan adalah menghormati orang lain, menghargai kekuatan dan kontribusi mereka yang berbeda, menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dan jujur, bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan yang lain, mengalami nilai pertumbuhan dan perkembangan pribadi.