sbg proses pelaksanaan kurikulum PEMBELAJARAN sbg proses pelaksanaan kurikulum Drs. AHMAD KUSASI widyaiswara LPMP Kalimantan Selatan
Kurikulum 2004 = K B K Perubahan kurikulum adalah suatu keharusan Kurikulum sudah ‘harus’ berubah tiap 10 tahun Setelah kurikulum 1994 habis masa berlakunya maka harus diganti dengan kurikulum 2004 Kurikulum 2004 dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
PENGEMBANGAN KURIKULUM 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 PP no. 19 th 2005 ttg S N P KONSEP TUALISASI KBK IMPLEMENTASI S M A KTSP Permendiknas No. 22 No. 23 No. 24 IMPLEMENTASI Piloting SD Dan SMP UU no. 20 th 2003 ttg SPN Konsep Reformasi Pendidikan - KRP Law Reform School Reform Instructional Reform KRP – RUU S P N Kajiulang/Revisi KBK dgn BSNP Rancangan SNP
KBK sbg Pengganti/Kelanjutan dari Kurikulum 1994 Perubahan dari Kurikulum 1994 ke Kurikulum 2004 sangat signifikan, yaitu perubahan “basis dan orientasi” Kurikulum 1994 dikenal dengan kurikulum berbasis/berorientasi materi Karenanya menjadi kurikulum yang overload dan sangat memberatkan bagi siswa (dan juga guru)
Kelemahan pd Kurikulum 1994 Sistem pendidikan dengan menggunakan kurikulum 1994 dapat dikatakan ‘gagal’ Hal ini disebabkan lingkungan belajar yang tidak kondusif, Dan tidak sesuai dengan konsep Developmentally Appropiante Practices (DAP), suatu teori-teori tentang perkembangan anak. (Ratna Megawangi, Ph.D; Direktur Eksekutif Indonesian Heritage Foundation IHF)
Sistem yg salah ? Mematikan semangat belajar siswa sehingga mereka merasa bosan di dalam kelas Sejak kelas 1 SD sampai tingkat SMA (bahkan ada yg sampai Universitas) para siswa ‘dipaksa’ duduk diam mendengarkan guru, mencatat, mengerjakan tugas, tanpa dialog interaktif Juga kadang disuruh menghafal mata pelajaran yg abstrak Tidak heran kalau yg dihasilkan adalah generasi yang tidak kritis, mekanis seperti robot.
Kurikulum 1994 terlalu berat Hanya dapat diikkuti dengan baik oleh sekitar 15 % siswa yang ‘bagus’ saja Adanya sistem ranking di kelas (terutama SD) membuat anak-anak merasa minder Hal ini dapat mempengaruhi mental anak tersebut Tingginya anak putus sekolah (dan drop-out) Tidak sesuai dengan konsep pendidikan holistik yang mengembangkan seluruh aspek potensi manusia.
Faktor lain: Kualitas Guru Kesalahan pendidikan bukan hanya pada sistem kurikulum yg dipakai, tapi ada faktor lain, yaitu kualitas guru yang ada. Selama guru belum ‘kompeten’ kurikulum manapun yang digunakan akan sama saja, tidak akan membawa perbaikan pada kualitas siswa (Dr. Hermana Somatrie, Kepala Bidang Moral, Agama, dan Ilmu-ilmu Sosial, Puskur Balitbang, Depdiknas)
Kompetensi dan Kompetisi Kehidupan suatu bangsa dalm era globalisasi memerlukan kompetensi yang tinggi Semakin tinggi tingkat kompetensi suatu bangsa akan semakin tinggi pula kemampuan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupannya Terlebih lagi era globalisasi ditandai dengan perubahan yang semakin cepat dan persaingan (kompetisi) yang semakin ketat Hanya yang punya kompetensi yang tinggi yang dapat memenangkan kompetisi, dimanapun, kapanpun, dan dalam hal apapun juga.
KBK : jawaban atau solusi KBK dapat menjadi momentum untuk mereformasi sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntutan abad ke-21 era globalisasi KBK dimaksudkan menyiapkan siswa untuk dapat beradaptasi dgn lingkungan yg cepat berubah, kreatif, serta selalu mempunyai mmotivasi kuat untuk terus belajar Konsep KBK sesuai dengan tujuan untuk membangun seluruh dimensi kebutuhan dan keutuhan manusia
Beberapa Karakteristik KBK (1) KBK memberdayakan semua perserta didik secara demokratis dan berkeadilan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap KBK berpusat kepada anak, maksudnya, penyajian disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan anak melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan Penilaian yang komprehensif dan berkelanjutan menjadi sangat penting dalam rangka pencapaian usaha tersebut
Beberapa Karakteristik KBK (2) Semua pengalaman belajar dirancang berkesinambungan mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi Pendekatan yang digunakan berfokus pada kebutuhan peserta didik yang bervariasi dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu Standar kompetensi disusun oleh Pusat dan cara pelaksanaan dan pencapaiannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing daerah, sekolah, dan madrasah.
Beberapa Karakteristik KBK (3) KBK memberikan standar secara nasional, penyusunan silabus ditentukan oleh daerah atau sekolah. Kompetensi hanya sebagai acuan secara nasional Standar dapat dijadikan acuan penyusunan kurikulum berdiversifikasi berdasarkan pada satuan pendidikan, potensi daerah, peserta didik, serta disesuaikan dengan taraf internasional Dalam KBK pembelajaran harus tuntas, diharapkan siswa dalam memahami semua pelajaran yang diberikan
Beberapa Karakteristik KBK (4) Dalam KBK terjadi pengurangan jam pelajaran untuk memberi kelonggaran bagi sekolah agar dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar Dengan waktu yang agak longgar diharapkan siswa dapat lebih memahami pelajaran yang diberikan dan mengembangkan keterampilan serta memperluas wawasan pengetahuan, pengalaman dan komunikasi/informasi
Untuk Keberhasilan K B K (1) Perlunya ditingkatkan program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS dan MPMBS) agar sekolah mempunyai kemampuan dan kewenangan untuk mengambil keputusan Keputusan tersebut dapat menyangkut optimalisasi pengelolaan sumber daya, perbaikan mutu pendidikan, dan peningkatan kompetensi guru Keberhasilan pencapaian belajar menuntut kemitraan dan tanggung jawab bersama dari peserta didik, guru, sekolah, orangtua, masyarakat, dan stakeholder.
Untuk Keberhasilan K B K (2) Keberhasilan KBK memerlukan perubahan paradigma dari setiap penyelenggara pendidikan Dalam pelaksanaannya perlu menerapkan metode/model pembelajaran terbaru yang dapat meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa Secara terus menerus dilakukan observasi, refleksi dan perbaikan proses pembelajaran yang dilaksanakan dan dikembangkan di kelas secara bersama dan merata sebagai suatu kesatuan.
Untuk Keberhasilan K B K (3) Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, maka pelatihan guru untuk meningkatkan kompetensinya dan meningkatkan keefektifan konsep KBK di kelas, sangat diperlukan Kompetensi guru terutama dalam pengelolaan pembelajaran; memilih topik-topik yang dibuat dlm silabus, mengubah metodologi mengajar, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang mendidik, interaktif, efektif dan menyenangkan
P R kita bersama Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi guru, terutama kompetensi pedagogis dan profesional sebagai agen dan pengelola pembelajaran Mengidentifikasi, merancang, membuat, dan menggunakan alat peraga pembelajaran Merancang, melatih, dan mengembangkan metode mengajar dan model-model pembelajaran yang mendidik, interaktif, dan menyenangkan Mengadakan ulangan setiap satu KD dan menganalisa hasil ulangan untuk menentukan ketuntasan dan melakukan remedial Revitalisasi KKG/MGMP/KKKS/KKPS untuk pembinaan dan pengembangan profesionalisme guru.
Mari kita DISKUSIKAN PR kita