STRETEGI PENGEMBANGAN RACANA GERAKAN PRAMUKA Yayan Sumekar Disampaikan pada: Lokakarya Rumusan Perumusan Pedoman dan Implementasi Kebijakan Revitalisasi Gerakan Pramuka, Bandung, 7 Oktober 2014
PENDAHULUAN Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan non formal, bersifat sukarela, non politik, terbuka untuk semua anggota masyarakat, tanpa membedakan asal-usul, ras, suku bangsa dan agama
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN Pendidikan kepramukaan adalah pendidikan non formal yang diperkaya dengan pendidikan nilai-nilai kepramukaan dan diselenggarakan menurut metoda kepramukaan PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN NON FORMAL NILAI-NILAI KEPRAMUKAAN METODA KEPRAMUKAAN OKUPASI KETERAM PILAN
METODA PENDIDIKAN Metoda pendidikan kepramukaan adalah metoda belajar mengajar yang interaktif dan progresif yang dilaksanakan di A lam terbuka P ermainan yang menantang, menarik dan menyenangkan sesuai dengan perkembangan kaum muda K elompok dalam satuan terpisah, bersifat K ompetitif, dan menerapkan sistem T anda kecakapan (APK2-T)
Belajar menjadi seseorang METODA PEMBELAJARAN Belajar mengetahui (learning to know) Belajar berbuat (learning to do) Belajar hidup bersama (learning to live together) Belajar menjadi seseorang (learning to be) Belajar mengetahui metoda Belajar menjadi seseorang Belajar berbuat Belajar hidup bersama
SATUAN PENDIDIKAN Gugusdepan : menyelenggarakan pendidikan nilai, keterampilan umum dan khusus dalam pelbagai bidang untuk semua golongan peserta didik Satuan Karya Pramuka: menyelenggarakan pendidikan nilai, keterampilan khusus satu bidang tertentu untuk golongan umur penegak dan pandega SATUAN PENDIDIKAN Gugus depan Satuan karya Nilai, keterampilan umum dan khusus Semua golongan umur Nilai, keterampilan khusus tertentu Golongan umur penegak dan pandega
GUGUSDEPAN PERGURUAN TINGGI Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan tertinggi dalam jenjang pendidikan di Indonesia Gugusdepan yang dibentuk di Perguruan Tinggi disebut Gugusdepan Berbasis Perguruan Tinggi Apa yang dipunyai oleh Perti ? Sumberdaya Manusia dgn berbagai variasi ilmu Laboratorium keilmuan Laboratorium lapangan Sarana & Prasarana lainnya Mempunyai nilai strategis Peserta didik berada dalam usia pancaroba, lebih memerlukan pembekalan nilai-nilai Peserta didik berada dalam usia akan masuk lapangan kerja, lebih memerlukan pembekalan keterampilan Peserta didik memiliki sifat kritis dan ingin mencoba, perlu diarahkan dan didayagunakan Sebagai wadah kelanjutan kaum mudah dalam ber-Pramuka
MAKSUD GUGUS DEPAN PERGURUAN TINGGI Menghimpun potensi civitas akademika dan komunitas di sekeliling menjadi anggota Gerakan Pramuka Menyelenggarakan kegiatan kepramukaan dalam rangka melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi Memberi kesempatan para mahasiswa untuk melakukan kegiatan positif konstruktif serta memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis Maksud Menghimpun potensi Menye Lenggara kan kegiatan kepramu kaan terkait Tridarma Memberi kan kesempatan melakukan kegiatan positif
TUJUAN GUGUS DEPAN PERGURUAN TINGGI Membentuk dan mengembangkan karakter bangsa dengan meningkatkan peranan Perguruan Tinggi dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat melalui kegiatan kepramukaan Gugus depan Perti Tridarma Perti Kegiatan kepramukaan Karakter kaum muda Karakter bangsa
KONDISI ORGANISASI KEPRAMUKAAN DI PERGURUAN TINGGI SAAT INI Gugus Depan yang berpangkalan di perguruan tinggi terdiri dari kelompok penegak yang disebut dengan Ambalan dan Kelompok Pandega yang disebut dengan Racana Organisasi kepramukaan di perguruan tinggi berdiri pada 2 kaki, yaitu sebagai Gugus depan dibawah koordinasi oleh Kwartir Cabang (Keputusan Kwarnas No. 180 A Tahun 2011), dan sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dibawah koordinasi pihak pengelola kegiatan kemahasiswaan
PERMASALAHAN/TANTANGAN YANG DIHADAPI ORGANISASI KEPRAMUKAAN DI PERTI Struktur, fungsi, dan Kedudukan organisasi kepramukaan terkait dengan gudep diperguruan tinggi belum mantap (walaupun tidak semua PT) Hubungan dua supra struktur yaitu kwartir dan perguruan tinggi belum sesuai harapan Keanggotaan baru sebatas internal warga perguruan tinggi Kreatifitas dalam mengemas kegiatan yang bersifat menghasilkan generate income rendah Kegiatan yang terkait dgn bekal untuk lifeskills masih kurang Kaitan dengan tridharma perguruan tinggi belum berjalan sesuai harapan Minat Mahasiswa untuk gabung dalam organisasi kepramukaan masih rendah Dukungan pimpinan perguruan tinggi masih bervariasi Regulasi sistem keuangan yg dirasa masih menjadi kendala. Status Perti ada 3 : PTN, BLU, PTBH
Strategi Pengembangan Organisasi Kepramukaan di Perti Memantapkan struktur, fungsi, dan kedudukan Gudep Perti : Evaluasi struktur dan fungsi masing2 kelengkapan Gudep, memperjelas hubungan Gudep dan lebih meningkatkan hubungan dengan lembaga lainnya terutama lembaga kemahasiswaan Meningkatkan hubungan yang lebih kuat dan harmonis dengan Kwartir dan Gudep lainnya : Adanya kegiatan bersama yang difasilitasi terutama oleh Kwartir Cabang Mengembangkan pembina dan instruktur yang memiliki moralitas, keteladanan, dan kompetensi yang dibutuhkan peserta didik Pembinaan anggota atau peserta didik secara kontinyu sehingga menjadi generasi yang memiliki moralitas, manajemen diri, dan juga kompetensi sesuai perkembangan jaman
Organisasi kepramukaan Perti perlu didorong untuk lebih mandiri dengan mengadakan kegiatan yang dapat mendatangkan generate income, shg tidak selalu tergantung dari supporting dari pihak lain Perlu lebih mengembangkan kegiatan yang bersifat lifeskills sbg menjadi bekal bermanfaat untuk terjun dimasyarakat Mengembangan kegiatan pelatihan keterampilan khusus untuk menjawab issue strategis yang ada dimasyarakat, seperti issue lingkungan dll. Perlu didorong untuk menyelenggarakan kegiatan yang bersifat Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan berbagai sumber pendanaan baik internal maupun eksternal seperti program PKM yang sudah dicanangkan oleh PT dan Dirjen DIKTI, sehingga manfaat kegiataannya benar-benar dapat dirasakan oleh anggota pramuka dan masyarakat umum Rekomendasi : Agar kegiatan kepramukaan di Perti dapat berjalan sesuai harapan maka regulasi keuangan dan kebijakan program harus dibicarakan oleh para pemangku kepentingan seperti Pimpinan Perti, Dirjen DIKTI, Kwartir Nasional, Kemenpora, dan Dirjen Anggaran.
PEMBINAAN PESERTA DIDIK Bina diri: pembinaan pribadi, jasmani dan rohani Bina satuan: pembinaan kepemimpinan dan keterampilan dalam mengelola satuan organisasi Bina masyarakat: pembinaan kepemimpinan dan keterampilan dalam mengelola program pengabdian masyarakat Pembinaan Peserta didik Bina diri Bina satuan Bina masyara kat
TERIMA KASIH