KONSEP PALIATIF CARE YULIATI,SKP,MM.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Prof.Dr.Mungin Eddy Wibowo, M.Pd Universitas Negeri Semarang
Advertisements

LINGKUP, PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GERONTOLOGY
Undang-undang no 44 tahun 2009 rumah sakit
ORGANISASI DAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI 2008
Bunuh Diri dan Euthanasia
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
TOPIK : Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN X) JAMSOSTEK Jaminan Sosial Tenaga Kerja (UU No.3 Th.1992) copyright by Elok Hikmawati.
PROMOSI (PENDIDIKAN) KESEHATAN DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
Konsep Kesehatan Komunitas (Public Health) dan Keperawatan Komunitas
UNDANG UNDANG NO. 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT tgl
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN ”D” DENGAN ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI ALERGI DI JALAN TUPAI LORONG 10 NO. 9 RT.B. RW 02 KELURAHAN BONTOBIRAENG KECAMATAN.
Trend perkembangan paliative care dibidang pendidikan dan pelayanan
TEAMWORK DALAM KEPERAWATAN PALLIATIF
HAMBATAN-HAMBATAN PERAWATAN PALIATIF CARE
PERAWATAN TERMINAL Oleh : YULIATI, SKp,MM.
LINGKUP DAN PERAN FUNGSI KEPERAWATAN GERONTIK
YULIATI,SKp,MM PSIK, Un. ESA UNGGUL
KONSEP PALIATIF CARE YULIATI,SKP,MM.
Konstribusi RS Sebagai Pengguna Lulusan
SEJARAH KEPERAWATAN GIGI DI INDONESIA
ANALISIS AKAR MASALAH.
HOSPICE CARE YULIATI SKP,MM.
UPAYA KESEHATAN RUJUKAN
DUKUNGAN RS TERHADAP PERAWATAN PALIATIF
GLOSSARY/ ISTILAH STATISTIK RS
Trend perkembangan paliative care dibidang pendidikan dan pelayanan
TEAMWORK DALAM KEPERAWATAN PALLIATIF
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN PALIATIF
Konsep PHC Fitria Aningsih.
FAMILY NURSE Artika Nurrahima.
Antikanker Kunyit-Sambiloto
KEBIJAKAN DASAR RUMAH SAKIT
Home care YULIATI,SKp,MM.
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI INDONESIA
PERAWATAN PALIATIF PASIEN HIV / AIDS YULIATI, SKp,MM Un
Wahyu Apriliyani W Robi Arbiansyah
Oleh : Tony Setiabudhi MD;PhD.
Pediatric Oncology Social Work
TEORI FAYE G. ABDELLAH 21 MASALAH PERAWATAN (1919 – SEKARANG)
PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Terapi Terhadap Gangguan Psikologis
PEKERJA SOSIAL DI UNIT PELAYANAN KORBAN KEBAKARAN
PENDEKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
LONG TERM CARE SUB POKOK.
STIKes HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2011/2012
INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 11
Layanan Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Peran Dokter Layanan Primer
Isu dan kecenderungan kep.keluarga”HOME CARE”
UPAYA MENUJU MUTU PELAYANAN KESEHATAN YANG PARIPURNA STUDI TENTANG AMANAT UNDANG-UNDANG 1945 PASAL 28H AYAT (1) DAN PASAL 34 AYAT (2), (3)
Prinsip Perawatan paliatif (WHO)
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PA LIATIF
KONSEP DASAR PERAWATAN PALIATIF
HOSPICE CARE YULIATI SKP,MM.
Masalah psikhososiospiritual
PERANCANGAN TUGAS AKHIR RUMAH SAKIT MATA
1 By : Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes. Latar belakang Krisis multidimensional berdampak negatif terhadap status kesehatan dan ketahanan keluarga di Indonesia.
KEDOKTERAN KELUARGA DASAR & PENDEKATAN UMUM Dr. Paul F.M
Pasien Rawat Jalan Sugito Wonodirekso
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS RADANG GENETALIA INTERNAL SALPINGITIS
TEGUH ANINDITO. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan teori dasar pembuatan keputusan 2. Menjelaskan kerangka pembuatan keputusan etik 3. Menguraikan faktor.
KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN Ismuntania siregar., M.KEP.
ETIK DAN KEBIJAKAN NASIONAL TERKAIT KEPERAWATAN PALIATIF Dosen pembimbing : Ns.Sri Fauziyah,M.Kep Kelompok 1 :  Windi Candra  Rudi Yanto.
Transcript presentasi:

KONSEP PALIATIF CARE YULIATI,SKP,MM

1. LATAR BELAKANG PALIATIF CARE Perawatan Paliatif suatu bentuk pelayanan kesehatan yang manusiawi dengan tujuan menghilangkan/meringankan penderitaan dan meningkatan kualitas hidup penderita dan keluarganya, yang pernah menjadi ciri khas pelayanan dan perawatan medis. Pada kasus yang oleh tim dokter dinyatakan sulit sembuh atau tidak ada harapan lagi, bahkan mungkin hampir meninggal dunia atau yang dikenal pasien stadium terminal (PST) tentunya membutuhkan pelayanan yang spesial. Maka, disinilah perawatan paliatif menjadi aspek penting pada pengobatan.

Setelah terjadi kemajuan-kemajuan dalam teknologi kedokteran, paliatif care terpinggirkan dan diabaikan. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa kemajuan teknologi kedokteran itu mampu memperpanjang hidup dan kehidupan manusia, meskipun tanpa mempertimbangkan kualitas hidup penderita akibat penerapan teknologi tersebut. Tersisihnya Perawatan Paliatif dengan filosofi dan tujuannya, tampak juga dari berbagai kebijakan dalam bidang kesehatan yang dibuat oleh berbagai pihak, hampir selalu terlihat: “... preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Hampir tidak pernah tercamtum “paliatif”. Meskipun pada kenyataannya sering Perawatan Paliatif dibutuhkan dalam implementasi kebijakan tersebut.

Apalagi kebijakan untuk paliatif care telah dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 604/MENKES/SK/IX/1989, dan telah lebih jelas lagi dengan terbitnya  Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 812/MenKes/SK/VII/2007 dengan penjelasannya yang terdapat di dalam lapiran surat keputusan tersebut. Tata kerja organisasi perawatan paliatif ini bersifat koodinatif dan melibatkan semua unsur terkait dengan mengedepankan tim kerja yang kuat, membentuk jaringan yang luas, inovasi tinggi, serta layanan sepenuh hati.

2 PENGERTIAN PALIATIF CARE Definisi Perawataan Paliatif yang diberikan oleh WHO pada tahun 2005 bahwa perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/berduka. Perawatan paliatif adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi. Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

Tujuan Palliative Care Tujuannya untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya. Jadi, tujuan utama perawatan paliatif bukan untuk menyembuhkan penyakit. Dan yang ditangani bukan hanya penderita, tetapi juga keluarganya.

Prinsip-prinsip dalam Perawatan Palliatif Care Menurut dr. Maria A. Witjaksono, prinsip-prinsip perawatan paliatif adalah sebagai berikut: 1. Menghargai setiap kehidupan. 2. Menganggap kematian sebagai proses yang normal. 3. Tidak mempercepat atau menunda kematian. 4. Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan. 5. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu. 6. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan Keluarga. 7. Menghindari tindakan medis yang sia-sia. 8. Memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat. 9. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita

3. SEJARAH PALIATIF CARE Istilah "perawatan paliatif" umumnya mengacu pada setiap perawatan yang meredakan gejala, apakah ada atau tidak ada harapan penyembuhan dengan cara lain. Pengobatan paliatif bermaksud mengurangi nyeri dan mengurangi symptom selain nyeri seperti mual, muntah dan depresi. Perawatan bagi mereka yang akan segera meninggal pertama didirikan di Inggris melalui lokakarya cicely Saunders di RS Khusus St. Christopher, RS khusus tersebut pindah ke AS pada thn 1970an. RS khusus pertama di AS adalah RS New Haven yang kemudian menjadi RS khusus Connecticut. RS tersebut kemudian menyebar ke seluruh Negara.

Sedangkan di Indonesia sendiri, perawatan paliatif baru dimulai pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr. Soetomo (Surabaya), disusul RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS Wahidin Sudirohusodo (Makassar), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah (Denpasar). Pelayanan yang diberikan meliputi: Rawat jalan Rawat inap (konsultatif) Rawat rumah, yaitu dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah penderita. Day care, merupakan layanan untuk tindakan medis yang tidak memerlukan rawat inap, seperti perawatan luka,kemoterapi dll. Respite care, merupakan layanan yang bersifat psikologis

Di Amerika Serikat saat ini, 55% dari rumah sakit dengan lebih dari 100 tempat tidur menawarkan program perawatan paliatif, dan hampir seperlima dari rumah sakit masyarakat memiliki program perawatan paliatif. Di Surabaya, tepatnya di RS Dr. Soetomo, perawatan palliative sudah berjalan dengan baik. Sedangkan di Makassar sendiri, hal tersebut belum begitu optimal. Bahkan pada tanggal 15 Mei 2010 telah dideklarasikan secara resmi di Surabaya sebagai kota paliatif di Taman Bungkul Surabaya, dengan demikian surabaya menjadi kota paliatif pertama di Indonesia. Dari sini diharapkan pasien kanker bisa mendapatkan penanganan lebih baik melalui pelayanan paliatif.

4. PERKEMBANGAN PALIATIF CARE D INDONESIA Di Indonesia perawatan paliatif baru dimulai pada tanggal 19 Februari 1992 di RS Dr. Soetomo(Surabaya), disusul RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS WahidinSudirohusodo (Makassar), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah (Denpasar). Di RS Dr. Soetomo perawatan paliatif dilakukan oleh Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri. Pelayanan yang diberikan meliputi rawat jalan, rawat inap (konsultatif), rawat rumah, day care, dan respite care.

Menurut Prof. R. Sunaryadi Tejawinata dr. , SpTHT (K), FAAO, PGD. Pall Menurut Prof. R. Sunaryadi Tejawinata dr., SpTHT (K), FAAO, PGD.Pall.Med (ECU) –Kepala Pusat Pengembangan Paliatif & Bebas Nyeri RSU Dr. Soetomo periode 1992-2006– salah satu aspek penting dalam perawatan paliatif adalah kasih, kepedulian, ketulusan, dan rasa syukur. Begitu pentingnya aspek ini, sampai melebihi pentingnya penanganan nyeri yang mutlak harus dilakukan dalam perawatan paliatif. Beliau juga menyatakan, pada penderita kanker yang tidak mungkin tersembuhkan lagi, perawatan paliatif pada dasarnya adalah upaya untuk mempersiapkan awal kehidupan baru (akhirat) yang berkualitas

DAFTAR PUSTAKA Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007).Textbook of palliative nursing, 2 nded. New York, NY: Oxford University Press Hospice and Palliative Care Handbook: Quality, Compliance, and Reimbursement by T. M. Marrell.ISBN: 0815135572 http://ugm.ac.id/new/id/berita/2936-mengembangkan-perawatan-paliatif-di-indonesia.xhtml

TERIMA KASIH