(disarikan dari P Purnomo OFM) RD V Rudy Hartono YESUS SEBAGAI RABI (disarikan dari P Purnomo OFM) RD V Rudy Hartono

PERANAN RABI DALAM KITAB SUCI Gelar ‘RABI’ bertolak dari situasi orang yang memiliki otoritas untuk mengajar Kitab Suci (Taurat dan kitab2 lainnya). Penggunaannya baru populer di abad pertama masehi. Catatan Misnah (Komentar atas Taurat) istilah Rabi menunjuk ketua Sanhedrin atau Majelis para pejabat agama Yahudi. Menariknya: Gelar Rabi itu muncul pula dalam tulisan PB seperti Matius, Markus,dan Yohanes….> Ahli Taurat, Farisi, dan Yesus sendiri. PL: gelar rabi lebih menunjuk pada ‘tua-tua bangsa Israel’ (bukan otoritas mengajar Taurat). Tetapi akar kata rabi dijumpai dlm PL ‘rab’ (Ibrani): besar, agung, mulia. 2 Raj 18:17 mengacu pada kepala sebuah kelompok. Bahasa Arab ‘rabb’ mengacu pada arti yang mirip: tuan/Tuhan (Ya Allah, ya Rabbi).

Rabi dlm INJIL Markus (injil tertua): mencatat tokoh2 yang menyebut Yesus sebagai rabi, yaitu Petrus (9:5; 11:21), Yudas (14:45), Bartimeus (10:51). Sebutan rabi sebagai tanggapan atas peristiwa ajaib yang dilakukan Yesus (transfigurasi (9:5),pohon ara (11:21), penyembuhan orang buta (10:51). Matius: Yudas Iskariot (satu-satunya yang sebut rabi, 26:25,49). Kecaman Yesus (23:7-8)…> rabi sebagai orang yang saleh dan dihormati. Lukas: tidak banyak, tp Yunani ‘didaskalos’ Yohanes: sebut rabi dari awal Injilnya, misalnya panggilan murid pertama (Yoh 1:36-38), Natanael takjub akan penglihatan ajaib yg dimiliki Yesus (1:49). Jadi: Rabi punya banyak arti, figure otoritatif ahli Taurat dan kuasa mengajar kepada umat. Tetapi Yesus: kemampuanNya mengadakan tanda dan mukjijat.

PENDIDIKAN YESUS SBG RABI Diandaikan Yesus mengenyam pendidikan agama Yahudi karena seluruh aktivitas Yesus banyak dijumpai dalam Pengajaran (Sinagoga). Lukas 2:41-51: Yesus usia 12 thn berdiskusi dengan alim ulama. Diandaikan pasti pernah mengenyam pendidikan. Rekonstruksi: (1) pendidikan iman dlm keluarga, institusi pendidikan pertama dan utama. Metode sederhana: menceritakan kisah-kisah keagamaan, mempelajari dan menghafal teks-teks KS yg dibaca di Sinagoga. Prinsip: apa yg dipelajari si anak terbatas dari seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki ayahnya (Mrk 6:3; Mat 13:55-56). (2) berada di Sinagoga: cara alamiah bagi anak-anak Yahudi memperoleh pengetahuan Kitab Suci. (3) Yesus: bisa membaca dan memahami Kitab Suci, ”belum pernahkah kamu baca?” (debat) (Mrk 2:25; 12:10; Mat 21:42); cara Mengajar Yesus penuh kekaguman (Yoh 7:15).

TAHAP-TAHAP PENDIDIKAN YAHUDI Tahap pertama: umur 5 thn study Taurat tertulis. Tahap kedua: umur 10 thn belajar Taurat lisan. Tahap ketiga: umur 12-13 thn (usia akil balig) anak harus melangsungkan upacara Bar Mitzvah (Anak Hukum Taurat) di Bait Allah sebagai tanda memasuki usia dewasa. Tahap keempat: usia dewasa dibawah bimbingan seorang rabi yg bijak. Tahap kelima: umur 15 thn study Halakot atau Talmud (hukum rabinik). Tahap keenam: umur 18 thn disiapkan menikah. Tahap ketujuh: umur 20 thn diarahkan ke profesi yang menunjang kehidupannya (Mat 13:55). Tahap delapan: umur 30 hidup bersama dlm masyarakat Yahudi.

RABI dan Para Muridnya A) Pemahaman Kitab Suci adalah tekanan pendidikan agama Yahudi. Kitab Suci mempunyai ‘otoritas’ terhadap segala aspek kehidupan, misalnya penilaian baik atau buruk. Kitab Suci mengajarkan bagaimana cara orang berlaku ‘benar’ dihadapan Allah. B) Seorang rabi sangat penting krn dianggap mahir dalam KS, jadi penafsir Sabda Allah demi kemajuan rohani umat, memiliki banyak pengikut (bdk Rabi Yesus Luk 10:1), menjadi teladan. C) Murid seorang rabi disebut talmidim, yang kerap diberi ‘kuk’ (bukan beban hidup) tetapi ketekunan yang menentukan usaha dan kerja keras. (bdk Mat 11:29-30). Talmidim diajak memahami teks, bergumul dengan teks dan menemukannya dalam aspek-aspek kehidupan….> mrk diarahkan memahami teks Sabda Allah untuk mengenal Allah dan menuntun orang pada kehidupan yang benar.