Teori dan Analisis Kualitas Visual
Interpretasi Dan Simpulan Parsial Dalam analisis kondisi tapak, seringkali perencana harus melalui tahapan: Interpretasi dan penyimpulan parsial Penyimpulan/klasifikasi terpadu Interpretasi dilakukan terhadap suatu data tapak untuk mendapatkan jenis informasi yang lain, misalnya dari peta kontur menjadi peta ketinggian, kemiringan, atau peta aliran air. Dari peta sebaran vegetasi, menjadi peta habitat binatang.
Prinsip-Prinsip Penataan Tata Kualitas Lingkungan Menurut Permen no 6 Tahun 2007: Secara fungsional meliputi: Informatif dan kemudahan orientasi Kejelasan identitas Integrasi pengembangan skala mikro terhadap makro Keterpaduan/ integrasi desain untuk efisiensi Konsistensi Mewadahi fungsi dan aktifitas formal maupun informal yang beragam Skala dan proporsi pembentukan ruang yang berorientasi pada pejalan kaki Perencanaan tepat bagi pemakai yang tepat
Secara fisik dan nonfisik Penempatan pengelolaan dan pembatasan yang tepat dan cermat Pola, dimensi, dan standar umum Peningkatan estetika, karakter dan citra (image) kawasan Kontekstual dengan elemen penataan lain Kualitas fisik Kelengkapan fasilitas penunjang lingkungan
Secara lingkungan, meliputi: Keseimbangan kawasan perencanaan dengan sekitar Pemberdayaan berbagai kegiatan pendukung informal Dari sisi pemangku kepentingan, meliputi: Berorientasi pada kepentingan publik
Penyimpulan Klasifikasi Lahan Terpadu Penyimpulan atau klasifikasi terpadu adalah upaya menghasilkan klasifikasi ruang-ruang dalam tapak atas dasar perpaduan dari berbagai aspek yang tergambarkan dari tahap interpretasi dan penyimpulan teknik overlay parsial tiap aspek tapak. Integrasi berbagai faktor dilakukan dengan menggunakan metode tumpang susun peta (overlay). Yaitu teknik menggabungkan berbagai peta untuk mendapatkan satu peta baru berisi klasifikasi bagian lahan berdasar pertimbangan berbagai aspek.
Mitigasi
Mitigasi
Mitigasi
Mitigasi