PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Mastitis Waktu terbaik untuk memeriksa payudara Anda biasanya satu minggu setelah masa menstruasi Anda dimulai, ketika jaringan payudara Anda paling tidak mungkin menjadi bengkak.Jika siklus menstruasi tidak teratur, atau jika telah berhenti menstruasi karena menopause atau pengangkatan rahim (histerektomi), lakukan pemeriksaan pada hari yang mudah diingat. Wanita yang sedang hamil atau menyusui dapat terus memeriksa payudara mereka setiap bulan secara teratur.Ibu menyusui dapat memeriksa payudara mereka setelah makan atau setelah menggunakan pompa payudara sehingga pemeriksaan lebih mudah dan lebih nyaman. Pemeriksaan dilakukan sambil berdiri dan berbaring.
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri. Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri. Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.
Kanker Payudara Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti: Mamografi: yaitu pemeriksaan x-ray pada payudara Merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mamogram. Wanita usia 40-49 tahun disarankan mamografi setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia >50 tahun disarankan tiap tahun.
Biopsi yaitu pengambilan sample jaringan payudara untuk diteliti dibawah mikroskop. Ada empat tipe biopsy, yaitu: o Excisional biopsy: seluruh benjolan/jaringan payudara diangkat untuk diperiksa o Incisional biopsy: sebagian benjolan/jaringan payudara diangkat untuk diperiksa o Core biopsy: sebagian benjolan/jaringan payudara diambil menggunakan jarum lebar (wide needle) o Needle biopsy or fine-needle aspiration biopsy: sebagian benjolan, jaringan atau cairan pada payudara diambil dengan menggunakan jarum tipis (thin needle) · Tes reseptor estrogen dan progesteron Tes yang dilakukan untuk mengukur kadar reseptor hormon estrogen dan progesteron pada jaringan kanker. Hasil tes biasanya menunjukkan apakah terapi hormon dapat menghentikan perkembangan kanker.
DETEKSI DINI PENYAKIT 1. Clinical Breast Examination (Pemeriksaan Klinis Payudara) Clinical Breast Examination (CBE) adalah pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi kelainan- kelainan yang ada pada payudara dan untuk mengevaluasi kanker payudara pada tahap dini sebelum berkembang ke tahap yang lebih lanjut. CBE dapat menjadi metode deteksi dini kanker payudara yang efektif pada wanita yang tidak melakukan mammogram secara teratur. Secara spesifik, CBE memberikan kesempatan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan deteksi kanker payudara serta memberikan penyuluhan pada wanita tentang kanker payudara, baik gejala klinis, faktor resiko, serta peran deteksi dini untuk menurunkan angka kematian akibat kanker payudara.
Mamografi Mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar rontgen, untuk menemukan tumor payudara sedini mungkin. Mamografi telah terbukti mampu mendeteksi kanker payudara pada stadium dini dan apabila dilakukan tindak lanjut dengan diagnosis dan terapi yang memadai, dapat mengurangi angka mortalitas atau kematian akibat kanker payudara.
Ultrasonografi (USG) Pemeriksaan ultrasonografi (USG) merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi keberadaan kanker pada jaringan payudara. Prinsip utama pemeriksaan ini adalah dengan mendeteksi jaringan kanker menggunakan gelombang suara. Tiap jaringan dengan kepadatan yang berbeda akan menggambarkan hasil penampakan yang berbeda pula pada pemeriksaan USG
Magnetic Resonance Imaging (MRI) Para ahli dari berbagai studi menemukan bahwa penggunaan MRI sebagai metode skrining kanker payudara lebih sensitif daripada mamografi. MRI menggunakan bidang magnet untuk menghasilkan potongan gambar struktur jaringan secara detail, memberikan kontras yang sangat bagus untuk jaringan lemak. Kontras antara jaringan di payudara (lemak, kelenjar, lesi, dan lain-lain) bergantung pada mobilitas dan lingkungan magnetis dari atom hidrogen di air dan lemak yang berkontribusi pada terang-tidaknya jaringan pada gambar yang dihasilkan. Caranya, pasien disuntikkan agen kontras atau semacam cairan yang akan mengeluarkan warna. Kemudian pasien dimasukkan ke dalam lorong dan ditembakkan daya magnet yang akan menghasilkan warna tertentu pada jaringan yang telah diinjeksi agen kontras.
Termografi Payudara Pilihan lain deteksi dini kanker payudara adalah dengan breast thermography. Berdasarkan penelitian klinis, bila dilakukan bersama dengan mamografi, sensitivitasnya akan meningkat hingga 98%. Termografi ini relatif aman karena tidak menimbulkan radiasi, tanpa injeksi ataupun penekanan apa pun. Dengan memanfaatkan digital infra-red thermal imaging, akan didapat pola panas normal dan tak normal yang dihasilkan oleh adanya sel kanker.
TERIMA KASIH