Pertimbangan Resiko & Ketidakpastian
Pendahuluan Perbedaan utama antara resiko dan ketidakpastian terletak pada banyak sedikitnya informasi atau pengetahuan tentang kondisi mendatang suatu alternatif investasi. Istilah resiko digunakan untuk menggambarkan situasi pengambilan keputusan dimana unsur-unsur yang mempengaruhi tidak diketahui dengan pasti tetapi masih bisa digambarkan dalam suatu distribusi probabilitas. Istilah ketidakpastian digunakan apabila tingkat pengetahuan atau informasi tentang situasi masa depannya rendah sekali sehingga tidak bisa dinyatakan dengan suatu distribusi probabilitas.
Pengambilan Keputusan yang Mempertimbangkan Resiko Salah satu kriteria yang populer dalam pengambilan keputusan adalah nilai ekspektasi. Dasar dari nilai ekspektasi mengacu pada nilai rata-rata jangka panjang yang memiliki implikasi bahwa investasi akan dilakukan berulang-ulang dengan probabilitas yang tidak berubah. Secara umum tujuan jangka panjang perusahaan bisa dinyatakan dengan beberapa cara, yaitu dengan memaksimumkan nilai ekspektasi profit dan meminimumkan ekspektasi ongkos-ongkos.
Nilai Ekspektasi yang Mempertimbangkan Resiko Perusahaan ABC sedang mempertimbangkan 3 alternatif alat pendingin ruangan tempat menyimpan bahan baku yang tidak resisten terhadapa suhu tinggi. Pada tabel dibawah ini ditunjukkan data-data ongkos investasi masing-masing alternatif serta probabilitas kerusakannya. Apabila terjadi kerusakan maka diestimasikan akan berakibat pada kerugian (yang disebut ongkos kerusakan) sebesar Rp. 5 juta dengan probabilitas 0,4 dan Rp. 11 juta dengan probabilitas 0,6. disini diasumsikan bahwa probabilitas terjadinya tidak tergantung apakah suatu kerusakan terjadi pada suatu tahun atau tidak. Ongkos-ongkos tahunan masing-masing alternatif diperkirakan 20% dari ongkos-ongkos awalnya. Alternatif manakah yang seharusnya dipilih apabila yang diinginkan adalah yang ongkos tahunannya minimal? Alternatif Ongkos awal Prob. Terjadinya kerusakan pada tahun tertentu A B C Rp. 4,5 juta Rp. 5,0 juta Rp. 7,5 juta 0,12 0,06 0,01
Solusi Menghitung ekspektasi kerusakan bila kerusakan terjadi adalah: E (ongkos kerusakan) = (0,4) 5 juta + (0,6) 11 juta = 8,6 juta Probabilitas kerusakan pada tahun tertentu dari alternatif A adalah 0,12 sehingga ekspektasi ongkos kerusakan per tahun adalah Rp. 8,6 juta x 0,12 = Rp. 1,032 juta. Sedangkan ongkos operasional dari alternatif A tiap tahun adalah Rp. 4,5 juta x 0,2 = Rp. 0,9 juta. Ongkos total tiap tahun untuk alternatif A adalah Rp.1,032 juta + Rp. 0,9 juta = Rp. 1,932 juta. Selengkapnya perhitungan ketiga alternatif adalah sbb: Dengan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa alternatif B yang terbaik karena memberikan ongkos total tahunan yang terkecil Alternatif Ongkos Operasional Tahunan Ekspektasi ongkos Kerusakan Tahunan Ekspektasi Ongkos Total Tahunan A B C 4,5jt (0,2) = 0,9jt 5,0jt (0,2) = 1,0jt 7,5jt (0,2) = 1,5jt 8,6jt (0,12) = 1,032jt 8,6jt (0,06) = 0,516jt 8,6jt (0,01) = 0,086jt 1,932 jt 1,516 jt 1,586 jt
Pengambilan Keputusan dengan Mempertimbangkan Ketidakpastian Situasi pengambilan keputusan dikatakan sangat tidak pasti jika nilai-nilai yang mungkin terjadi diketahui namun probabilitas terjadinya masing-masing nilai tersebut sama sekali tidak diketahui. Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk memilih alternatif investasi yang lebih sesuai atau lebih menguntungkan Kriteria Maximin dan Minimax Kriteria maximin pengambil keputusan akan memilih alternatif yang memberikan nilai minimum (terjelek) yang paling besar. Kriteria minimax memilih alternatif yang memberikan ongkos kesempatan maksimum yang terkecil
Maximin & Minimax Sebuah perusahaan jasa periklanan sedang mempertimbangkan investasi untuk perluasan usahanya. Ada 3 alternatif yang sedang dievaluasi yaitu melakukan investasi secara besar-besaran dengan membuka beberapa kantor cabang (Alternatif A), melakukan investasi sedang dengan menambah satu kantor pembantu (Alternatif B), atau investasi kecil-kecilan dengan menambah satu unit kerj baru ditempat lama (Alternatif C). Hasil yang dijanjikan oleh masing-masing alternatif akan sangat ditentukan oleh perkembangan permintaan dimasa mendatang. Nilai-nilai keuntungan yang mungkin dari masing-masing alternatif pada kondisi permintaan yang berbeda seperti pada tabel ini. Pilihlah alternatif mana yang terbaik bila digunakan: Kriteria Maximin Kriteria Minimaax Alternatif Permintaan Meningkat (D1) Stabil (D2) Turun (D3) A B C 55 25 20 35 50 15 -25 -10 11
Solusi Apabila menggunakan kriteria maximin maka terlebih dahulu kita menentukan nilai minimum setiap alternatif. Dari tabel soal terlihat bahwa nilai minimum untul Alt. A adalah -25, alt. B adalah -10 dan Alt. C adalah 11. nilai minimum terbesar dimiliki oleh C sehingga pilihan adalah Alt. C Kriteria minimax dengan cara menentukan ongkos-ongkos kesempatan masing-masing alternatif pada setiap permintaan yang terjadi. Caranya adalah dengan mengurangkan nilai terbesar yang dijanjikan dengan nilai yang diperkirakan diperoleh dalam setip alternatif. Ongkos kesempatan yang terbesar untuk alt.A adalah 36 juta, alt. B 30 juta dan alt. C 35 juta. Dengan demikian maka yang dipilih adalah alternatif B karena ongkos kesempatan maximumnya paling kecil. Alternatif Permintaan Ongkos Terbesar D1 D2 D3 A 15 36 B 30 21 C 35
Kriteria Laplace Kriteria ini dipakai apabila pengambil keputusan tidak mengetahui sama sekali probabilitas terjadinya nilai-nilai yang mungkin sehingga ia akan mengasumsikan bahwa semua nilai terjadi dengan probabilitas yang sama. Contoh: Berdasarkan contoh maximin dan minimax, pilihlah alternatif terbaik dengan kriteria laplace Solusi: Menentukan nilai rata-rata dari hasil yang mungkin terjadi untuk tiap alternatif E(A) = (55+35-25) juta / 3 = Rp. 23,33 juta E(B) = (25+50-10) juta / 3 = Rp. 21,667 juta E(C) = (20+15+12) juta / 3 = Rp. 15,667 juta Dengan demikian maka yang dipilih adalah alt. A
Add Your Company Slogan Thank You!