PERSAINGAN & KONFLIK
PERSAINGAN Kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan emosional dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik. Persaingan dimotivasi oleh : Ambisi untuk memperoleh pengakuan Penghargaan Status sosial yang terbaik
Pengertian Konflik Kerja Konflik adalah persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan. konflik akan menimbulkan ketegangan , konfrontasi , perkelahian dan frustrasi jika tidak dapat diselesaikan sedangkan
Bentuk Konflik Konflik Fungsional adalah sebuah konfrontasi di antara kelompok yang menambah keuntungan kinerja perusahaan. Konflik Disfungsional adalah setiap atau interaksi di antara kelompok yang merugikan perusahaan atau menghalangi pencapaian tujuan perusahaaan. Konflik dan Kinerja Perusahaan Konflik dapat mempunyai dampak positif atau negatif terhadap kinerja perusahaan,tergantung pada sifat konflik dan bagaimana konflik yang itu dikelola.untuk setiap perusahaan,tingkat optimal konflik yang terjadi dapat dianggap sangat berguna,membantu kinerja keberhasilan yang positif.disuatu pihak,ketika tingkat konflik terlalu rendah,kinerjanya bisa buruk.
Jenis - Jenis Konflik. Konflik dalam diri seseorang Seseorang dapat mengalami konflik internal dalam dirinya karena ia harus memilih tujuan yang saling bertentangan.ia merasa bimbang mana yang harus dipilih atau dilakukan. konflik dalam diri seseorang juga dapat terjadi karena tuntutan tugas yang melebihi kemampuannya..
2. Konflik Antarindividu Konflik individu terjadi seringkali disebabkan oleh adanya perbedaan tentang isu tertentu,tindakan,dan tujuan di mana hasil bersama sangat menentukan
3. Konflik antar – anggota kelompok Suatu kelompok dapat mengalami konflik substantif atau konflik afektif. konflik substantif adalah konflik yang terjadi karena latar belakang keahlian yang berbeda.jika anggota dari suatu komite menghasilkan kesimpulan yang berbeda atas data yang sama konflik afektif adalah konflik yang terjadi didasarkan atas tanggapan emosional terhadap suatu situasi tertentu.
4. Konflik antarkelompok Konflik antarkelompok terjadi karena masing – masing kelompok ingin mengejar kepentingan atau tujuan kelompoknya masing – masing.
5. Konflik Intraperusahaan Konflik vertikal terjadi antara manajer dengan bawahan yang tidak sependapat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan tugas. konflik horizontal terjadi antara karyawan atau departemen yang memiliki hierarki yang sama dalam organisasi. konflik lini-staff yang sering terjadi karena adanya perbedaan persepsi tentang keterlibatan staff dalam proses pengambilan keputusan oleh manajer lini. konflik peran dapat terjadikarena seseorang memiliki lebih dari satu peran yang saling bertentangan.
6. Konflik Antarperusahaan Konflik bisa terjadi antarorganisasi karena mereka memiliki saling ketergantungan satu sama lain terhadap pemasok,pelanggan,maupun distributor. seberapa jauh konflik terjadi tergantung kepada seberapa besar tindakan suatu organisasi menyebabkan adanya dampak negatif terhadap perusahaan yang lainnya,atau mencoba mengendalikan sumber – sumber vital perusahaan.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya konflik 1. Tujuan Tujuan sama yang ingin dicapai akan merangsang timbulnya persaingan dan konflik diantara individu atau karyawan. Setiap karyawan selalu berjuang untuk mendapat pengakuan yang lebih baik dari orang lain. 2. Ego manusia Ego manusia yang selalu menginginkan lebih berhasil dari manusia lainnya akan menimbulkan persaingan atau konflik.
3. Kebutuhan Kebutuhan material dan non material yang terbatas akan menyebabkan timbulnya persaingan dan konplik Setiap orang cenderung untuk dapat memenuhi kebutuhannya lebih baik dari orang lain. 4. Perbedaan pendapat 5. Salah paham 6. Perasaan sensitif
Kebaikan persaingan 1. Evaluasi diri/intropeksi diri demi kemajuan 2. Moral kerja atau prestasi kerja meningkat 3. Mengembangkan diri demi kemajuan karena dorongan persaingan 4. Memotivasi dinamika organisasi dan kreatifitas karyawan
Keburukan Persaingan 1. Kerjasama kurang serasi dan harmonis diantara para karyawan 2. Memotivasi sikap-sikap emosional karyawan 3. Menimbulkan sikap apriori karyawan 4. Meningkatkan absen dan turnover karyawan
Strategi Penaggulangan Konflik 1. Pemecahan Persoalan Dalam strategi pemecahan persoalan diambil suatu asumsi bahwa semua pihak mempunyai kepentingan untuk mengurangi konflik yang terjadi,maka perlu dicari ukuran yang dapat digunakan untuk memuaskan pihak yang terlibat konflik,yaitu pemecahan persoalan ini berusaha mengurangi konflik melalui pertemuan tatap muka masing – masing pihak yang bertentangan,yang tujuannya untuk mengidentifikasi dan memecahkan persoalan serta mengumpulkan data informasi yang relevan sampai mencapai keputusan.hal ini biasanya dilakukan untuk konflik yang timbul karena terjadinya salah paham atau kesalahan komunikasi.
2. Musyawarah Sebelum melakukan musyawarah terlebih dahulu harus ditentukan dulu apa yang menjadi persoalan dalam konflik itu,selanjutnya kedua belah pihak yang bertikai mengadakan pembahasan untuk mendapatkan titik temu dari konflik itu.sehingga tercapainya suatu konsensus bersama sehingga konflik atau pertentangan itu tidak terulang lagi.
4. Mencari lawan yang sama 5. Peningkatan interaksi dan komunikasi 3. Sub ordinasi kepentingan dan tujuan 4. Mencari lawan yang sama 5. Peningkatan interaksi dan komunikasi 6. Latihan kepekaan 7. Koordinasi
Cara mengelola konflik a. Metode Stimulasi Konflik Metode ini digunakan untuk merangsang konflik yang produktif.metode stimulasi konflik ini meliputi : Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok Penyusunan kembali organisasi Penawaran bonus,pembayaran insentif dan penghargaan untuk mendorong persaingan Pemilihan manajer – manajer yang tepat Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaaan
b. Metode Pengurangan Konflik Metode ini mengurangi antagonis (permusuhan)yang ditimbulkan oleh konflik,tetapi tidak menangani masalah – masalah yang semula menimbulkan konflik. metode ini ada dua : 1 .Mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang bisa diterima kedua kelompok 2 .Mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan untuk menghadapi ancaman atau musuh yang sama.
c. Metode Penyelesaian Konflik Dominasi atau penekanan dominasi Kompromi. Pemecahan masalah integratif (secara menyeluruh)
penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara Kekerasan (forcing) yang bersifat penekanan otokratis Penenangan (smoothing) merupakan cara yang lebih diplomatis Penghindaran (avoidance) di mana manajer menghindar untuk mengambil posisi yang tegas Aturan mayoritas (majority rule) mencoba untuk menyelesaikan konflik antarakelompok dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang adil.
Bentuk- bentuk kompromi Pemisahan (separation) di mana pihak – pihak yang sedang bertikai dipisahkan sampai mereka mencapai persetujuan. Perwasitan (arbitrasi) di mana pihak ketiga diminta memberikan pendapat. Kembali ke peraturan – peraturan yang berlaku dimana kemacetan dikembalikan pada ketentuan – ketentuan tertulis yang berlaku dan menyetujui bahwa peraturan – peraturan yang memutuskan penyelesaian konflik Penyuapan (bribing) salah satu pihak menerima kompensasi dalam penukaran untuk pencapaiannya penyelesaian konflik.
tiga macam metode penyelesaian integratif Konsensus.kedua belah pihak bertemu bersama untuk mencari penyelesaian terbaik masalah mereka dan bukan mencari kemenangan suatu pihak Konfrontasi.kedua belah pihak menyatakan pendapatnya secara langsung satu sama lain dan dengan kepemimpinan yang terampil serta kesediaan untuk menerima penyelesaian,suatu penyelesaian konflik yang rasional sering dapat ditemukan. Penggunaan tujuan – tujuan yang lebih tinggi.dapat juga menjadi metode penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujui bersama
SAMPAI KETEMU LAGI PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA !!! SELESAI………………… SAMPAI KETEMU LAGI PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA !!!