BAB X MOTIVASI
Pengertian dan Tujuan Motivasi Motivasi berasal dari kata movere , artinya dorongan atau menggerakkan. Dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan . ”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara . “Motivasi adalah kondisi yang menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya”. Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja . “Motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang”.
PEMBAGIAN TEORI MOTIVASI TEORI ISI (Content Theory) 1. Teori Hirarki Kebutuhan ( A. Maslow) 2. Teori E-R-G ( Clayton Alderfer) 3. Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland) 4. Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg TEORI PROSES ( Process Theory) 1. Equity Theory (S. Adams) 2. Expectancy Theory ( Victor Vroom) 3. Goal Setting Theory (Edwin Locke) 4. Reinforcement Theory ( B.F. Skinner)
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; (2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu : (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG) Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan) Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak hal penting. secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow.
Tujuan Motivasi Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan. Meningkatkan kedisiplinan karyawan. Mengefektifkan pengadaan karyawan. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan. Meningkatkan kesejahteraan karyawan. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Jenis – Jenis Motivasi Motivasi Positif (Insentif Positif) Manager memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada yang berprestasi diatas prestasi standar. Motivasi Negatif (Insentif Negatif) Motivasi Negatif adalah Manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapatkan hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.
Metode Motivasi Metode langsung (Direct Motivation) Motivasi yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Metode tidak langsung (Indirect Motivation) Motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas karyawan.
Proses Motivasi 1. Tujuan Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Baru kemudian para karyawan dimotivasi kearah tujuan. 2. Mengetahui kepentingan Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau perusahaan saja. 3. Komunikasi efektif Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.
4. Integrasi tujuan Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalah needscomplex yaitu untuk memperoleh laba serta perluasan perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi. 5. Fasilitas Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Seperti memberikan bantuan kendaraan kepada salesman. 6. Team Work Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.
Model – Model Motivasi Model Tradisional Para manajer menggunakan sistem upah insentif, semakin banyak mereka menghasilkan atau mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka. Model Hubungan Manusiawi Memotivasi para karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan dengan membuat mereka merasa penting dan berguna, sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerjanya.
PRINSIP-PRINSIP DALAM MOTIVASI KERJA Prinsip Partisipasi Pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin. Prinsip Komunikasi Segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas dikomunikasikan dengan informasi yang jelas
Prinsip Pengakui Andil Bawahan Pemimpin mengakui bawahan mempunyai andil dalam usaha pencapaian tuuan. Prinsip Pendelegasian Wewenang Pemimpin memberikan wewenang kepada pegawai untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Prinsip Memberi Perhatian Pemimpin memberi perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawa.
Soal diskusi Jelaskan dengan Teori Hirarki Kebutuhan ( A. Maslow) dan Teori E-R-G ( Clayton Alderfer) Jelaskan dengan Teori X dan teori Y dari (McGregor) Jelaskan 4 indikator penting yang lazimnya berpengaruh pada tingkat motivasi karyawan dalam menjalankan tugas pekerjaannya berdasarkan teori keadilan Jelaskan pendapat Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation” mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”