RELASI AGAMA DENGAN NEGARA Suatu Perspektif Antropologis   Oleh Mudjahirin Thohir Semarang, 24 Mei 2017.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MAKNA 4 PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Advertisements

METODE MEMAHAMI ISLAM AGAMA ISLAM DIYAKINI MEMILIKI SEGALA KESEMPURNAAN DAN AJARAN YANG LENGKAP, TETAPI TERKESAN KAKU DAN MENJADI BEBAN KARENA DISAMPAIKAN.
Gerakan Islam Transnasional dan Pengaruhnya di Indonesia
KONSEP AGAMA DAN NEGARA
MASALAH POLITIK DI ERA REFORMASI INDONESIA
ISBD: ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Pendidikan Kewarganegaraan
Peserta Orientasi Pemuda Lintas Agama Angkata I
IDENTITAS NASIONAL.
ANTISIPASI SEKULARISME TERHADAP KETATANEGARAAN INDONESIA
WAWASAN DASAR IDEOLOGI Sebuah sistem ide yang digali dari sumber nilai agama, keyakinan, serta tradisi untuk menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
HAM dalam Perspektif Islam
Nama Dosen : Bpk Mujiyono
A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I.
PEMAHAMAN LINTAS BUDAYA
MAKNA LIMA SILA DALAM PANCASILA
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Hubungan Sains dan Agama
DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I
MPK PEND AGAMA ISLAM UNIV BRAWIJAYA PERT 10
MAKNA SILA-SILA PANCASILA
Problematika Umat Islam
PANDANGAN ISLAM TENTANG MAKNA KEHIDUPAN dan HAM
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka 12
Kelompok 7 : Anis Suryani Dadang Ashari Noviyaningsih
 Dalam berbagai situasi dilema, kita harus memilih berdaarkan niat, aksi, cara, konsekuensi, tujuan, situasi dan latar belakang budaya.  Pada pengambilan.
KEMAJUAN PERADABAN DUNIA (Hubungan Iman Kristen dg Ilmu Pengetahuan)
ideologi Muhammadiyah: dalam Dinamika tajdid dan ijtihad
Pancasila sebagai ideologi negara
BAB 5 K e r u k u n a n Antar Umat Beragama.
BAB IX INTEGRASI NASIONAL
Pancasila sebagai ideologi negara
PETA PEMIKIRAN ISLAM.
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
FUNDAMENTALISME ISLAM
UPAYA PEMBINAAN DAN MENCEGAH PAHAM RADIKALISME
4 PILAR KEHIDUPAN SEBAGAI LANDASAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
ISLAM (AGAMA) DALAM KONTEKS POLITIK KEBANGSAAN; PILKADA DKI JAKARTA 2017 Oleh Kelompok 3.
2. Pengaruh Aspek Politik
Kerukunan Antar Umat Beragama
Agama dan Keberagaman Budaya Materi diskusi Lokakarya Pendidikan Agama “Membangun Wawasan Bhinneka Tunggal Ika Melalui Penanaman Nilai-nilai Agama” Institut.
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
Perubahan Sosial Muhammad Noor Hidayat
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
1. Konsep Masyarakat Madani Pengertian Masyarakat Madani
PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA
Konsep Kebudayaan Dalam Islam
Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
DEMOKRASI Antara KONSEP DAN REALITA.
PETA PEMIKIRAN ISLAM INDONESIA
Pengartian : LIMA DASAR ATAU LIMA ASAS
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan “Sejarah Terbentuknya Muhammadiyah”
KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAYA INDAH .S IKHWANUL MUSLIMIN.
MAKNA 4 PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA NICO GARA Disajikan pada Seminar Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Manado, 8 September 2012.
Toleransi Beragama dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (Disampaikan dalam Ujian Praktek Diseminator Angkatan I Tahun 2017 di BPSDM Kemenkumham Cinere.
Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb..
PENGUATAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH/ ’AISYIYAH
Workshop Pengawasan Novotel Hotel Jakarta, Mei 2017 Oleh : H. MAMAN SAEPULLOH, S.Sos., M.Si Inspektur Wilayah II, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.
Pendidikan Kewarganegaraan
PLURALISME DALAM ISLAM
Pancasila sebagai Ideologi Nasional
DEMOKRASI (2) MASYARAKAT MADANI.
Pendidikan Multikultur
“PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
PENGUATAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH/ ’AISYIYAH
Kasus penyimpangan pancasila sila pertama Disusun oleh: Adi Prasetyo (K ) Agung Nugroho (K ) Alvian Novitasari (K ) Andysty Andryaningrum.
Transcript presentasi:

RELASI AGAMA DENGAN NEGARA Suatu Perspektif Antropologis   Oleh Mudjahirin Thohir Semarang, 24 Mei 2017

PERSPEKTIF KAJIAN AGAMA theocentric Bgmn Tuhan (agama) mengajarkan kehid pd man Pendekatan Normatif Subjek kajian: text anthropocentric Bgmn manusia mengapresiasi Tuhan dan ajaran-Nya Pendekatan interpretatif (antropologik) Subjek kajian: Komunitas keagamaan Kajian keagamaan

TIGA PARADIGMA HUB AGAMA DG NEGARA SEKULERISTIK FORMALISTIK SUBSTANTIVIS

PARADIGMA SEKULER Sekulerisme adalah paham yang membuat pemilahan secara bipolar antara urusan agama dan urusan negara. Dalam pandangan sekuler ini, urusan dunia tidak perlu dikaitkan dengan urusan akhirat (agama). Tugas agama hanya terkait kpd Tuhan dalam konteks ibadah. Di luar itu, agama tak berhak intervensi. URUSAN AGAMA DIPISAHKAN DG URUSAN NEGARA. AGAMA MENGATUR UMAT UNTUK KESIAPAN HARI KEMUDIAN. NEGARA MENGATUR UMAT UNTUK KEHIDUPAN DUNIA.

TIPOLOGI PAHAM SEKULER Pemahaman Sekulerisme objektif (ilmaniyah) Bila secara struktural atau institusional terdapat pemisahan antara agama dengan lembaga-lembaga lain Sekulerisme subyektif ada pemisahan antara pengalaman hidup dengan pengalaman keagamaan Sekulerisme ateis (la diniyah) Akal dapat menentukan nilai baik buruk, benar salah, sehingga tidak diperlukan wahyu Tuhan.

PARADIGMA FORMALISTIK Kategori: Identifikasi sebagai agama resmi (asli). Kalau di kalangan sebagian umat Islam misalnya, ada keinginan: Identifikasi diri sbg Islam resmi; Islam otentik Akar pemikiran: Gerakan yang melakukan pembaruan yaitu dengan memisahkan Islam dengan tradisi setempat  Islam sudah sempurna Berusaha menerapkan ajaran alquran dan al hadits secara tekstual.

PARADIGMA FORMALISTIK: KASUS ISLAM Innal Islam al din wa al daulah ( Islam itu agama dan negara) Islam tidak sekedar doktrin agama yg membimbing man dr aspek spiritual saja, tetapi juga brsh membangun sistem ketatanegaraan. Islam mrp tipikal socio-politic, di mana fungsi agama & politik tidak bisa dipisahkan, melainkan terbentuk sec formalistik-legalistik dlm suatu wadah yg bernama “negara Islam” Paham formalistik ini sering mengarah pada paham dan gerakan radikal dalam kejuangan.

FUNDAMENTALISME SBG PIKIRAN & GERAKAN Gerakan2 Islam yg sec politik menj Islam sbg ideologi & sec bud, menjadikan Barat sbg the others. Berprinsip pd paham perlawanan Pemahaman alquran adalah skriptualistik. Menolak pluralisme & relativisme Man hrs menyesuaikan diri kpd teks alquran, bukan sebaliknya. Gerakan fundamentalisme  militansi  radikalistis  ekstremistis  konflik (keberagamaan).

FUNDAMENTALISME KEAGAMAAN Muncul dari akar pemikiran: Islam dipandang sbg ajaran agama yg selesai, tuntas & paripurna di masa itu & tidak boleh mengalami modifikasi konstekstualitas atau perubahan. Universalisme: Islam tidak dibatasi oleh ruang dan waktu Ajaran Islam tidak bisa dijelaskan apalagi dipadukan dg budaya lokalitas. Islam itu agama sekaligus negara (al islam hua al din wa al daulah)  gerakan radikal transnasional.

GERAKAN KAUM FUNDAMENTALIS Semangat purifikasi & fundamentalisme keagamaan muncul, tidak saja berbentuk pergulatan ide atau gagasan, tetapi telah berwujud gerakan: Ihwanul Muslimin Majlis Mujahidin Indonesia Front Pembela Islam Lasykar Jihad Mazhab: Mazhab Wahhabi Maudidadian (Abul A’la al Maududi) Quthbia (Abdul A’la al Maududi) Sayyid Quthub >al Islam hua al din wa al daulah

FUNDAMENTALISME SBG IDEOLOGI KEAGAMAAN Dasar ideologis ttg Islam: Keberagaman otentik, Islami, dan Kaffah yg perlu diberlakukan di seluruh dunia krn keislaman itu bersifat universal (shalih li kulli zaman wa makan). Islam otentik: Otentifikasi meniscayakan ketundukan kpd teks: alquran, hadits & pengalaman masa lampau (salaful shalih) dlm bentuknya yg dlm lap sosial-poliitik.  al islamu hua al din wa daulah  melahirkan gerakan ‘politik identitas Islam  islam transnasional

Gerakan Islam yang bersifat transnasional. Di antarannya: Ikhwanul Muslimun Hizbut Tahrir Jihadi

Kelompok radikal jihadis di Jateng & DIY Jamaah Islamiyah (JI). didirikan oleh Abdullah Sungkar di Malaysia pada 1993. Pusatnya di daerah Solo. Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) merupakan pecahan dari JI dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). JAT didirikan oleh Abu Bakar Ba’asyir pada 2008 setelah Baasyir berselisih pendapat dengan para petinggi MMI seperti Muhammad Thalib dan Irfan Awwas. Berpusat di Solo. Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) didirikan pada 2000 di Yogyakarta. MMI sempat dipimpin oleh Abu Bakar Baasyir, tapi pada 2007 muncul konflik. Salah satu sumber konflik adalah wewenang pimpinan. Menurut Baasyir, wewenang amir atau pemimpin itu tak terbatas dan tak terikat dengan keputusan konsensus majelis syuro. Pandangan ini ditentang M. Thalib yang melihat konsep amir versi Baasyir mirip dengan Syiah. Akhirnya pada 2008, Baasyir membentuk JAT. Sementara kini MMI dipimpin oleh M. Thalib di Yogyakarta. (Zainal Abidin Bagir, dkk. Laporan Tahunan Kehidupan Beragama di Indonesia 2011. Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center For Religious and Cross-cultural Studies) Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta)

ISLAM KULTURATIF Pandangan : Nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak (peradaban). Ini berarti masy (sebelum Islam datang) bukanlah ruang kosong tetapi di dalamnya sudah ada budaya dan tradisi. Krn itu, tugas Islam adalah menemukan titik temu dan titik pisah thd budaya setempat, dg cara-cara yg mulia, bukan dg kekerasan. Berbeda itu sunnatullah Hubungan agama dan negara adalah mutual simbiosis

PAHAM PARADIGMA SUBSTANTIVIS Hub agama & negara bersifat mutual simbiotik (hub timbal balik saling membutuhkan) Neg memerlukan panduan etika & moral keagamaan; agama memerlukan kawalan neg utk kelestarian & eksistensinya. Tidak menjadikan Islam sbg ideologi negara, tetapi yg dipentingkan ialah berlakunya nilai & substansi ajaran agama dlm kehid sosial. Pancasila sbg dasar neg Ind sudah tepat. 7 Prinsip ajaran agama (dlm bernegara)

7 prinsip ajaran agama Islam Kulturatif dlm konteks negara BERPANDANGAN SUBSTANTIVIS Al syura (consultation): musyawarah Al musawa (equality) & al ikha’ (brotherhood) Al adallah (justice) : honesty, fairness, integrity. Al hurriyah (freedom) Al amanah (trust) Al salam (peace) Al tasamuh (tolerance)

TOLERANSI PRASYARAT MENUJU SIKAP DAN TINDAKAN TOLERAN. Pandangan: Perspektif emik Multikulturalisme Teologi transformatif Perilaku Prinsip tindakan: menabrak atau ditabrak sama-sama ruginya  lukisan ttg perilaku pengendara di ruang crowded. Filosofi hidup: Sing nandur ngunduh (dalil primacausa) Digawe apik sebab iso ngapiki (dalil resiprositas)

AGAMA DAN PANCASILA Agama mestinya sebagai sumber untuk peningkatan peradaban, bukan sebagai identitas kelompok sosial, sehingga kehadiran agama yang ber-beda2, tidak dimaknai sebagai ancaman antarkelompok keagamaan itu sendiri. Kehadiran agama2 yg ber-beda2 itu mestinya mengintegrasikan, bukan malah dijadikan arena pengukuhan segregasi sosial dan kekerasan. Agama bisa meneguhkan nilai-nilai pancasila ketika agama dimaknai oleh pemeluknya sebagai sumber peradaban dalam masyarakat plural seperti Indonesia.

POTENSI KOMUNITAS KEAGAMAAN: SEGREGASI DAN INTEGRASI CORAK KEBERAGAMAAN SEGREGASI KONFLIK AGAMA SBG INSTRUMEN PEMECAH BELAH INTEGRASI KERJASAMA AGAMA SBG SARANA PEMERSATU

PELUANG SEGREGASI KEAGAMAAN SEGREGASI SOSIAL ANTARKOMUNITAS KEAGAMAAN TAFSIR KEAGAMAAN IDEOLOGI KEAGAMAAN IN GROUP OUT GROUP KLAIM KEBENARAN SEPIHAK KOMPETISI KONFLIK PELEMAHAN SOSIAL

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI BUMI INDONESIA INTEGRASI KEAGAMAAN PEMAHAMAN KEAGAMAAN DIRI & PIHAK LAIN SEC SEIMBANG (Ekslusif & inklusif) PERBEDAAN SBG SUNATULLAH PERSAMAAN SBG RAHMAT TAK MENGHALANGI UTK SALING: -MENGHORMATI -MENERIMA -BEKERJASAMA MENDORONG UTK SALING: -MENGHORMATI -MENERIMA -BEKERJASAMA

DESAIN KEDEWASAAN BERAGAMA Prasyarat: Pendidikan kebangsaan Pendidikan keagamaan yg berwawasan yg berwawasan keindonesiaan Pendidikan multikultural: di rumah, di sekolah, dan di dlm masy; Sosialisasi kebersamaan; Meningkatkan dialog inter dan antarumat beragama; Mengakui dan menghormati hari2 besar keagamaan; Melakukan kegiatan2 sosial yg melibatkan lintas umat beragama; kemah; keamanan di hari2 besar; Kebersamaan dlm kegiatan kemanusiaan; Memaksimalisasi kapasitas kelembagaan yg berkonsentrasi pd kerukunan lintas agama; Mendorong kemauan politikpemerintah utk mewujudkan kebersamaan.

Terima kasih