Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek seperti biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta durasi proyek dan progres waktu penyelesaian proyek. Penjadwalan adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat-manfaat seperti: Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan/kegiatan mengenai batas-batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas. Memberikan sarana bagi manajemen untuk koordinasi secara sistematis dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan proyek dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan. Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek.
Metode Penjadwalan Proyek Beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk mengelola waktu dan sumber daya proyek. Bagan Balok atau Barchart. - Barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W.Taylor dalam bentuk bagan balok, dengan panjang balok sebagai representasi dari durasi setiap kegiatan. Bagan balok terdiri atas : sumbu y yang menyatakan kegiatan atau paket kerja dari lingkup proyek. Sumbu X menyatakan satuan waktu dalam hari, minggu, atau bulan dsb. Penyajian informasi bagan balok agak terbatas, misal hubungan antar kegiatan tidak jelas dan lintasan kritis kegiatan proyek tidak dapat diketahui, karena urutan kegiatan kurang terinci. Bila terjadi keterlambatan proyek, prioritas kegiatan yang akan dikoreksi menjadi sukar untuk dilakukan.
Teknik Pengembangan Jadwal Teknik yang biasa dipakai untuk pengembangan jadwal proyek konstruksi adalah : Bar Chart/Gantt Chart Critical Path Method (CPM) Precedence Diagram Method (PDM)
Bar Chart Teknik yang paling sering dipakai Banyak digunakan karena bersifat sederhana, mudah dibuat, dan mudah dimengerti. Bar chart merupakan kumpulan kegiatan yang termuat pada kolom vertikal dengan durasi yang direpresentasikan pada skala horizontal. Setiap batang (bar) pada bar chart menjelaskan kapan suatu kegiatan dimulai dan kapan suatu kegiatan selesai.
Keunggulan dan Kelemahan Bar Chart Keunggulan bar chart adalah : Bersifat sederhana sehingga mudah dibaca dan dimengerti Dapat digunakan untuk memantau dan mengendalikan kemajuan proyek apabila digabungkan dengan metode lain, seperti kurva S Kelemahan bar chart adalah : Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dengan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek Sukar untuk mengadakan perbaikan atau pembaharuan (updating), karena umumnya harus dilakukan dengan membuat bar chart baru Untuk proyek berukuran sedang dan besar, terutama yang bersifat kompleks, penggunaan bar chart akan menghadapi kesulitan. Penyusunan sedemikian besar jumlah kegiatan akan mengurangi kemampuan penyajian secara sistematis.
Penjadwalan Prestasi dengan Metode Pembuatan Kurva S PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI Penjadwalan Prestasi dengan Metode Pembuatan Kurva S Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm. Kurva S merupakan gambaran diagram % (persen) kumulatif biaya yang diplot pada suatu sumbu, dimana sumbu x menyatakan satuan waktu sepanjang durasi proyek dan sumbu y menyatakan nilai % (persen) kumulatif biaya selama durasi proyek tersebut. Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari kurva ini dapat diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek. Membuat kurva S, jumlah persentase kumulatif bobot masing-masing kegiatan pada suatu periode di antara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertikal sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva S.
KURVA S atau Hanumm Curve Bentuk S ini terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil. Menentukan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat berupa perhitungan persentase berdasarkan biaya per item pekerjaan/kegiatan dibagi total anggaran atau berdasarkan volume rencana dari komponen kegiatan terhadap volume total kegiatan. Cara Pembuatan Kurva S Melakukan pembobotan pada setiap item pekerjaan Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi biaya total pekerjaan dikalikan 100%
KURVA S atau Hanumm Curve Setelah bobot masing-masing item pekerjaan dihitung, selanjutnya bobot pekerjaan tersebut didistribusikan selama durasi masing-masing aktivitas. Setelah itu jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu tertentu dijumlah secara kumulatif. Angka kumulatif pada setiap periode ini di plot pada sumbu y (ordinat) dalam grafik dan waktu pada sumbu x. Dengan menghubungkan semua titik-titik diperoleh kurva – S.
KURVA S atau Hanumm Curve Data yang dibutuhkan untuk Pembuatan Kurva S: Diagram Bagan Balok: Pada umumnya kurva S diplot pada diagram balok, dengan tujuan untuk mempermudah melihat kegiatan-kegiatan yang masuk dalam jangka waktu pengamatan progres pelaksanaan proyek. Distribusi biaya dan metode pelaksanaan: Metode pelaksanaan konstruksi akan memberikan urutan-urutan kegiatan dan karakteristik kegiatannya (melalui diagram jaring). Distribusi biaya dianggap mewakili dari nilai pekerjaan dilapangan. Distribusi Biaya dan Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan konstruksi akan memberikan urut-urutan kegiatan dan karakteristik kegiatannya (melalui diagram jaring). Distribusi biaya dianggap mewakili dari nilai pekerjaan dilapangan.
KURVA S atau Hanumm Curve Contoh bagan balok yang penggunaannya dikombinasikan dengan metode kurva S.