Model-model Komunikasi (1)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR KOMUNIKASI Pertemuan 1 Oleh : Zainal Muttaqin, S.Kom.
Advertisements

Adopsi Inovasi dalam kegiatan Agribisnis
FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN KOMUNIKASI PETANI DALAM BERUSAHATANI
MICRO TEACHING (Oleh : HEPI HAPSARI)
Handout Dasar-Dasar Komunikasi Pertanian
STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
ADOPSI DAN DIFUSI INOVASI
PEREMPUAN MENGGENGGAM TEKNOLOGI:
KOMUNIKASI PENYULUHAN
PROSES ADOPSI INOVASI Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta.
Teknologi Komunikasi dari masa ke masa
DIFFUSION AND ADOPTION OF INNOVATION
AWAL MULA TEORI DIFUSI INOVASI
KOMUNIKASI DI BIDANG PERTANIAN
MAKALAH INOVASI PENDIDIKAN FISIKA TEORI DAN PROSES INOVASI
Topik Perkuliahan 8 DIFUSI INOVASI.
PROSES ADOPSI DAN DIFUSI INOVASI
Handout Dasar-Dasar Komunikasi Pertanian
Making Higher Education Open to All
Modul 4 : Adopsi, Difusi dan Inovasi dalam Penyuluhan Peternakan
VI. UNSUR-UNSUR PENYULUHAN
DIFFUSION OF INNOVATIONS
DIFUSI INOVASI Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta.
Merancang strategi komunikasi dan bauran promosi Pertemuan -11
ADOPSI INOVASI.
K O M U N I K A S I Komunikasi verbal Definisi:
PENGANTAR IlMU KOMUNIKASI
EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN
Media Penyiaran&Teori Komunikasi
PENGANTAR IlMU KOMUNIKASI
Pendidikan Administrasi Perkantoran 15 B
KOMUNIKASI MASA dan MEDIA KOMUNIKASI PADA PROFESI FISIOTERAPI
Modul 4 : Adopsi, Difusi dan Inovasi dalam Penyuluhan Peternakan
DIFFUSION OF INNOVATIONS
Handout Dasar-Dasar Komunikasi
UNSUR KOMUNIKASI Komunikator Pesan Saluran Komunikan Efek + Umpanbalik
Teori – teori Komunikasi Massa Difusi - Inovasi
Pengantar Teknologi Informasi Akuntansi Dan Solusi Bisnis
Teori Comstock P=0 P>0 No Point of Entry TV Arousal TV Act
KOMUNIKASI UNTUK PENYULUHAN PEMBANGUNAN
Media Massa dan Pembangunan Pedesaan
KOMUNIKASI Buku 1 Bab 3 hal. 53 – 77 Buku 3 Bab 1 hal
Media Komunikasi Media bentuk jamak dari medium
KOMUNIKASI MASSA.
Handout Dasar-Dasar Komunikasi Pertanian
Kerangka Pikir Sasaran Faktor Intern Ekstern Sifat/Karakteristik
Teori Media & masyarakat
KOMUNIKASI MASSA Definisi komunikasi massa :
I. Hakekat dan Definisi Komunikasi
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PADJAJARAN TELEVISI (PJTV) BANDUNG TERHADAP MINAT PEMASANG IKLAN (Study Deskriptif Kuantitatif Mengenai Strategi Komunikasi.
Handout Dasar-Dasar Komunikasi Pertanian
MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN
Pertemuan 9 Konsep Berubah
KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh: M. Noor Alamsyah Rain Suyati.
Penggunaan Riset dalam Keperawatan
Oleh: Prof.Dr.Ir.Sugiyanto,MS
Penyuluhan sebagai Difusi dan Inovasi
Majalah TripNation “REKAM PERJALANAN NUSATARA”
Surya Gemilang Saputra Taufik Hidayat Raharjo
Media Massa dan Pembangunan Pedesaan
Teori – teori Komunikasi Massa Difusi - Inovasi
Pertemuan 9 Konsep Berubah
PROSES ADOPSI INOVASI Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta.
COMMUNICATION, ADOPTION & DIFFUSION OF INNOVATION (1)
Oleh: Prof.Dr.Ir.Sugiyanto,MS
DIFFUSION OF INNOVATIONS
Team Dosen: Zulazmy Mamdy Hidayati Cornelis Novianus
ADOPSI - DIFUSI INOVASI
Hui..ii.. ii.. i. tt apa lagi nih ?. Komunikasi Massa 1.Proses 2.Media massa 3.Karakteristik Komunikasi Massa 4.Dasar dan perkembangan.
Jurnalistik, Komunikasi, dan Pers A.Jurnalistik dan Komunikasi Eksistensi jurnalistik sebagai bagian dari Ilmu Komunikasi tidak dapat dilepaskan dari.
Transcript presentasi:

Model-model Komunikasi (1) Model penyampaian pesan dari komuniktor sampai ke komunikan dapat melalui beberapa tahap tergantung pada tingkat pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dan latar belakang komunikan lainnya Model komunikasi : (1) satu tahap, (2) dua tahap dan (3) banyak tahap Komunikasi satu tahap (one way flow): komunikator mengirim pesan secara langsung kepada komunikan A B Komunikator C

Model-model Komunikasi (2) Komunikasi dua tahap (two ways flow): komunikator mengirim pesan kepada komunikan melalui orang tertentu (misalnya kontak tani di pedesaan) Komunikasi banyak tahap:menggunakan beberapa cara melalui banyak tahap. A B Komunikator Kontak tani C A Kontak tani Komunikator B Pedagang Media C

Strategi Komunikasi (1) Communication strategy saat ini mendapatkan perhatian besar dalam rangka penggiatan pembangunan nasional di banyak negara Stategi: cara, taktik untuk mencapai tujuan atau “perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan” (tidak hanya peta jalan tapi juga taktik operasionalnnya) Fungsi strategi Komunikasi (Mulyana,2003:300): (1) menyebarluaskan pesan komunikasi secara sistematik untuk memperoleh hasil optimal, (2) menjembatani cultural gap penggunaan media massa supaya tidak merusak nilai budaya

Strategi Komunikasi (2) Secara sederhana Strategi komunikasi dapat dirumuskan dengan mengkaji secara mendalam tentang “Teori Lasswell” Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect? Jika kita sudah tahu sifat komunikasi, tahu efek yang akan dicapai maka dapat dipilih “cara mana yang akan dipilih” (terkait dengan media).

Strategi Komunikasi (3) Pemilihan cara mana yang akan dipilih untuk berkomunikasi dapat dilakukan dengan memilih dua pilihan yaitu: Face to face communication Mediated communication Komunikasi tatap muka untuk perubahan tingkah laku (behavioral changes) Komunikasi dengan media untuk komunikasi informatif (information)

Tek. Baru untuk Transfer Inf.Pertanian (1) Teknologi komunikasi modern menawarkan beberapa kelebihan untuk mengatasi hambatan transfer informasi. Beberapa hambatan antara lain staf terlatih yang kurang memadai, hambatan anggaran, audience yang banyak dan tersebar, dll. Hal tersebut menyebabkan tek. Komunikasi modern menjadi sebuah kebutuhan untuk memperluas dan mencapai audience Beberapa tek. kom masa yg telah muncul: surat kabar, radio, tv, video, komputer, satelit, dll-membantu fungsi penyuluh pertanian dalam mengumpulkan, mengorganisasi dan mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat bagi petani dengan efisien dan murah

Tek. Baru untuk Transfer Inf.Pertanian (2) Aplikasi teknologi komunikasi dalam bidang pertanian memberikan hasil yang cukup baik Radio dan tv lebih tetap untuk mencapai banyak orang dengan cepat dengan ide yang cukup sederhana Media cetak efektif utamanya bagi penduduk yang bisa baca tulis, dengan dukungan grafis dan bahan terdokumentasi, pembaca lebih leluasa. Eleketronik media (radio, tv, komputer, satelite dapat dikategorikan sebagai teknologi kom baru. Radio murah dan flexible; televisi merupakan solusi yang mengagumkan dengan image yang bergerak namun masih relatif mahal; satelite memudahkan transfer siaran tv;

Tek. Baru untuk Transfer Inf.Pertanian (3) Komputer sudah merupakan teknologi komunikasi bagi petani di negara-negara maju, dapat digunakan untuk transfer informasi pertanian melalui sistem LAN (USA, Eropa, Australia, dll) Audio-video yang mobile; dapat digunakan saat diskusi kelompok, direproduksi dan didistribusikan oleh penyuluh Kaset audio-video; dapat digunakan sebagai media untuk hiburan namun dapat juga digunkaan untuk merekam informasi pertanian Mobil dan unit film, dapat berpindah dg mudah dan fleksibel, menarik bagi penduduk desa. Dapat digunakan untuk mendidik petani di pedesaan. Problem yang kadang muncul adalah tidak adanya listrik.

IV. PROSES ADOPSI DAN DIFUSI INOVASI PERTANIAN PENGERTIAN DAN TAHAP-TAHAP ADOPSI KATEGORI DAN CIRI-CIRI PENGADOPSI ELEMEN DAN FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI KECEPATAN ADOPSI INOVASI PROSES DIFUSI INOVASI PERTANIAN PENELITIAN ADOPSI INOVASI PERTANIAN

1. PENGERTIAN DAN TAHAP-TAHAP ADOPSI Meskipun berbagai teknologi dan inovasi bidang pertanian telah banyak dihasilkan (secara teknis dan ekonomis layak) namun tidak serta merta diterima dan diterapkan oleh target sasarannya/petani Perlu kajian dan pendalaman tentang proses adopsi dan difusi inovasi pertanian untuk merancang strategi yang efektif agar target sasaran dapat menerapkan inovasi baru yang memiliki prospek lebih baik

Rogers and Shomaker--”inovasi” : ide-ide baru, praktek-praktek baru, atau obyek-obyek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat tani sasaran Lionberger- “hal yang baru”-sesuatu yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya pembaharuan dalam masyarakat Mosher---”adoption” of an innovation is the process by which a particular farmer is exposed to, considers, and finally rejects or practices a particular innovation. Rogers-traditionally, “the process of adoption”, in connection with agricultural extension, usually comprises five successive or stages, awareness, interest, evaluation, first trial, and either repeated use or rejection

Penerima/Pengetrap Inovasi Sumber Inovasi Proses Adopsi Penerima/Pengetrap Inovasi Proses Difusi Pengetrap Lain Pengetrap Lain Pengetrap Lain

Tahapan-tahapan Adopsi Awareness/kesdaran: sasaran mulai sadar tentang inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh Interest/tumbuhnya minat: keinginan untuk mengatahui lebih jauh sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan Evaluation/evaluasi: penilaian terhadap baik/buruk ataumanfaat inovasi yeng telah diketahui informasinya secara lebih lengkap Trial/mencoba: melakukan percobaan dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya Adoption/adopsi: menerima/menerapkan dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukan dan diamatinya sendiri

2. Kategori dan Ciri-Ciri Pengadopsi Dalam proses adopsi suatu inovasi, kecepatannnya akan sangat bervariasi (sangat cepat, lambat, bahkan menolak) Pengkategorian golongan adopter berdasar status sosial, status ekonomi, perilaku komunikasi, pendidikan dan umur Kategori/group pengadopsi berdasarkan kecepatan mengadopsi adalah sbb: (1) perintis/innovators, (2) pengetrap dini/early adopters, (3) pengetrap awal/the early majority, (4) pengetrap akhir/the late majority dan (5) penolak/kaum kolot/laggars.

Perintis/innovators: pelopor/orang-orang yang pertama dalam suatu wilayah tertentu yang paling cepat mengadopsi suatu inovasi, memiliki rasa ingin tahu tinggi/curiousity, cenderung individualis Pengetrap dini/early adopters: orang yang cukup aktif dlm pembangunan desa, umur relatif muda, pendidikan cukup tingi, status sosial agak tinggi, disegani oleh anggota masyarakat Pengetrap awal/the early majority: golongan yang mudah terpengaruh bila hal baru telah disadari dan diyakini keunggulannya Pengetrap akhir/the late majority: orang yang lambat menerima inovasi, kedudukan ekonominya rendah, kurang semangat dalam usahataninya Penolak/laggards: kaum kolot, usia tua, statis dan pasif terhadap perubahan, kurang rasional

Pendekatan Terhadap Pengadopsi Perancang adopsi dan difusi pertanian perlu memperhatikan kelompok/golongan yang paling utama untuk didekati/diperhatikan Golongan yang potensial adalah golongan kedua (early adopter) dan ketiga (the early majority) Kedua golongan tsb. aktif dan memiliki interaksi yang luas dgn masyarakat desa, berpengaruh serta memahami situsi desa, tidak terlalu menonjol status sosial ekonominya--dpt dimanfaatkan untuk mempengaruhi golongan keempat dan kelima

Inovasi, Adopsi dan Difusi INNOVATION is an idea, practice or object that is perceived as new by an individual or other unit of adoption ADOPTION is a decision to make full use of an innovation as the best course of action available DIFFUSION is the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system (GK Ray, 1998:145)

3. Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Adopsi Sifat inovasi (keuntungan relatif, kompabilitas, kompleksitas, triabilitas, observabilitas) Jenis keputusan inovasi (kolektif, optional, otoritas) Saluran komunikasi (media massa, interpersonal) Sifat-sifat sistim sosial (modern/tradisional, pola komunikasi) Pelayanan penyuluhan

Variabel atau faktor lain yang mempengaruhi adopsi suatu inovasi Kondisi fisik usahatani Lokasi dan lingkungan usahatani Ketersediaan sarana produksi Fasilitas pendukung lainnya (jalan, pasar, sarana transportasi, listrik, dll) Hama penyakit Curah hujan Tipe tanah, fasilitas irigasi

Peran Utama Penyuluhan Pertanian dalam Proses Adopsi suatu Innovasi Membantu petani menjadi sadar tentang adanya suatu innovasi Membicarakan dengan petani sehingga petani menjadi tertarik Membantu petani melakukan penilaian Memberikan dorongan dan membantu melakukan percobaaan di lahan petani

4. Proses Difusi Inovasi Pertanian Proses difusi inovasi pertanian: proses dimana inovasi pertanian menyebar diantara petani-petani sampai pada jumlah yang besar (Valera, 1987) Waktu merupakan faktor penting dalam proses difusi; (1) pengambilan keputusan dari awareness sampai penerimaan/penolakan, (2) menentukan tingkat adopsi (jumlah pengadopsi) Pada tahap awal petani umumnya masih banyak yang ragu, setelah melihat keberhasilan petani lain baru mau mencoba

5. Penelitian Adopsi Inovasi Pertanian Penelitian adopsi inovasi sangat diperlukan di bidang pertanian dalam rangka mengevaluasi “manfaat dan efektifitas” inovasi (teknologi, cara, ide yang baru) yang dihasilkan melalui berbagai penelitian, pengembangan dan kajian pertanian Penelitian dapat dilakukan dengan pemodelan antara adopsi (Y) dengan faktor yang mempengaruhinya (X1, X2, X3,…dst) Hasil peneltian adopsi dapat digunakan untuk “merancang strategi” penyebarluasan inovasi baru yang lainnya sehingga akhirnya diterapkan oleh client/target sasaran.