Beragam Bergizi Seimbang Aman ANALISIS KONSUMSI PANGAN oleh : Ir. Yuliva Kepala Bidang Konsumsi Pangan Disampaikan dalam Sosialisasi, Koordinasi dan Evaluasi Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Batam, 28-30 Januari 2014 Beragam Bergizi Seimbang Aman
OUTLINE Pendahuluan Evaluasi Analisis Konsumsi Pangan Kegiatan Analisis Konsumsi Pangan Tahun 2014 (Pusat) Kegiatan Analisis Konsumsi Pangan Tahun 2014 (Daerah)
INDIKATOR KINERJA UTAMA BKP 2014 TARGET DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN PENDAHULUAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BKP 2014 Antara lain: Penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya lokal : skor PPH 95 th 2015 TARGET DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN Penurunan konsumsi beras minimal sebesar 1,5% per kapita/tahun
4 Indikator SPM Provinsi INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KAB/KOTA 4 Indikator SPM Provinsi 7 Indikator SPM Kab/Kota Ketersediaan energi dan protein per kapita Penguatan cadangan pangan Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Stabilitas harga dan pasokan pangan. Peningkatan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan Penanganan daerah rawan pangan Penguatan cadangan pangan Ketersediaan informasi pasokan harga dan akses pangan di daerah Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan Penanganan daerah kerawanan pangan 4
TABEL 1. Indikator SPM Bidang KP - Prov & Kab/Kota lanjutan Jenis Pelayanan Dasar Bidang KP SPM Capaian Keterangan SKPD Indikator (definis opersaional) Nilai (%) II. Kabupaten/Kota A Ketersediaan dan Cadangan Pangan Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita (AKE = 2200 kkal/kap/hr; AKP = 57 gr/kap/hr) 90 2015 BKPD 2.Penguatan Cadangan Pangan 60 B Distribusi dan Akses Pangan 3.Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah 4.Stabilitas Harga &Pasokan Pangan C Penganekaragaman dan Keamanan Pangan 5. Skor Pola Pangan Harapan/PPH (komposisi kons pangan scr seimbang sesuai AKE = 2000 kkal/kap /hr; AKP = 52 gr/kap/hr 6.Pengawasan & Pembinaan Keamanan Pangan 80 D Penanganan Kerawanan Pangan 7.Penanganan Daerah Rawan Pangan (Sb : LAMP III PERMENTAN NO: 65/Permentan/OT.140/12/2010 TGL : 22 Des 2010 = Penjelasan Modul Pembiayaan SPM bidang Ketahanan Pangan Prov dan Kab/Kota)
ANALISIS KONSUMSI PANGAN : PPH SEBAGAI SALAH SATU INDIKATOR KINERJA KABUPATEN/KOTA (SESUAI PERMENTAN 65/2010 TENTANG SPM BIDANG KETAHANAN PANGAN) HARUS DILAKUKAN SETIAP TAHUN SESUAI DENGAN TARGET DI PERMENTAN
ANALISIS KONSUMSI PANGAN KUANTITATIF KUALITATIF TOTAL KONSUMSI ENERGI TOTAL KONSUMSI PROTEIN KERAGAMAN PANGAN KESEIMBANGAN GIZI ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG) : ANGKA KECUKUPAN ENERGI (AKE) =2000 Kkal/kap/hari ANGKA KECUKUPAN PROTEIN (AKP) = 52 gram protein/kap/hari POLA PANGAN HARAPAN (PPH)
EVALUASI ANALISIS KONSUMSI PANGAN
Kondisi Objektif Data Konsumsi Pangan (SUSENAS) 1 EVALUASI KONSUMSI PANGAN NASIONAL Kondisi Objektif Data Konsumsi Pangan (SUSENAS) Susenas merupakan data survey konsumsi pangan di dalam rumah tangga dan belum termasuk data konsumsi untuk hotel, restoran, catering dll. Secara teoritis, maupun berdasarkan data empiris dari data Susenas berbagai tahun menunjukkan bahwa peningkatan pengeluaran diikuti peningkatan kualitas konsumsi (PPH). Namun, kondisi selama tahun 2008-2012 menunjukkan tren skor PPH menurun, meskipun terjadi peningkatan pengeluaran riil. Data konsumsi (Susenas) perlu disesuaikan/ dijustifikasi
Ket : *) Data konsumsi ikan disesuaikan dengan hasil publikasi Kementerian Kelauatan dan Perikanan tahun 2008-2012. Data konsumsi sayur dan buah dikoreksi dengan data konsumsi tahun dasar 2009 berdasarkan pengeluaran konsumsi untuk makanan dan dikoreksi dengan laju inflasi sebesar 10%/tahun.
Target 52 gr/kap/hari Ket : *) Data konsumsi ikan disesuaikan dengan hasil publikasi Kementerian Kelauatan dan Perikanan tahun 2008-2012. Data konsumsi sayur dan buah dikoreksi dengan data konsumsi tahun dasar 2009 berdasarkan pengeluaran konsumsi untuk makanan dan dikoreksi dengan laju inflasi sebesar 10%/tahun.
Ket : *) Data konsumsi ikan disesuaikan dengan hasil publikasi Kementerian Kelauatan dan Perikanan tahun 2008-2012. Data konsumsi sayur dan buah dikoreksi dengan data konsumsi tahun dasar 2009 berdasarkan pengeluaran konsumsi untuk makanan dan dikoreksi dengan laju inflasi sebesar 10%/tahun.
Energi (kkal/kap/hari) Konsumsi energi dan skor PPH Tahun 2009-2013 Hasil Justifikasi Data Susenas Kelompok Pangan Energi (kkal/kap/hari) Skor PPH 2009 2010 2011 2012 2013 Padi-padian 1236 1218 1167 1177 25.0 Umbi-umbian 48 45 53 40 38 1.2 1.1 1.3 1.0 0.9 Pangan hewani 148 161 168 165 157 18.4 19.9 20.7 20.6 21.0 Minyak dan lemak 195 202 204 212 205 4.9 5.0 Buah/biji berminyak 37 36 33 30 27 0.8 0.7 Kacang-kacangan 57 58 56 54 5.7 5.8 5.6 5.4 5.3 Gula 87 84 81 70 72 2.2 2.1 2.0 1.8 Sayur dan buah 90 97 117 22.5 24.2 24.4 29.2 Lain-lain 35 39 0.0 Total 1964 1968 2005 1912 1937 79.4 82.3 84.6 83.9 88.9
Hasil Justifikasi Data Susenas Konsumsi energi tahun 2013 mengalami perubahan dari 1843 kkal/kap/hari 1937 kkal/kap/hari Skor PPH Tahun 2013 mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebagai akibat peningkatan pangan hewani (ikan) dan konsumsi sayuran dan buah yaitu dari 73.5 menjadi 88.9 Skor PPH tahun 2013 ini mendekati target skor PPH berdasarkan Perpres No. 22 Tahun 2009 yaitu sebesar 91.5
Perkembangan Konsumsi Beras Sumber : Susenas 2008 - 2013, BPS diolah BKP Konsumsi beras tahun 2008 – 2013 cenderung menurun (rata-rata 1,43% per tahun) Penurunan konsumsi beras tahun 2012 – 2013 0,24 %
2 EVALUASI KEGIATAN ANALISIS KONSUMSI PANGAN TAHUN 2013 No. Kegiatan Output Manfaat Pelaksana Masalah A. Analisis Situasi dan Kebutuhan Konsumsi Pangan Penduduk 1. Pengadaan Raw Data Susenas Data konsumsi pangan Sebagai bahan dalam penyusunan database situasi, kebutuhan dan pola konsumsi pangan wilayah Pusat Tidak seluruh provinsi dan kab/kota mendapatkan akses data Susenas dari BPS Perlu dukungan dana yang memadai 2. Analisis Situasi Konsumsi Pangan Wilayah Teridentifikasi-nya situasi konsumsi pangan wilayah Sebagai bahan masukan dalam penyusunan kebijakan pangan Pusat dan Provinsi Belum semua provinsi melaporkan analisis situasi konsumsi pangan wilayah. Pada tahun 2012 hanya 15 Provinsi yang melaporkan Terbatasnya kemampuan SDM di daerah dalam melakukan analisis
Lanjutan... No. Kegiatan Output Manfaat Pelaksana Masalah A. Analisis Situasi dan Kebutuhan Konsumsi Pangan Penduduk (lanjutan) 3. Pemantauan Konsumsi Pangan di Wilayah P2KP Teridentifikasi-nya perkembangan konsumsi pangan di wilayah P2KP Mengetahui perkembangan konsumsi pangan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan P2KP 250 Kab/Kota Terbatasnya kemampuan SDM di daerah Belum semua kab/kota melaporkan hasil pemantauannya (2 tahap) - laporan awal 146 kab/kota - laporan akhir 59 B. Koordinasi dan Sinkronisasi 4. Apresiasi Pengembangan Pola Konsumsi Pangan Meningkatkan pengetahuan aparat tentang konsumsi pangan B2SA Meningkatkan peran serta institusi terkait dalam upaya pengembangan konsumsi pangan B2SA Pusat dan daerah (BKP dan TP PKK) Belum optimalnya penyampaian pengetahuan tentang konsumsi pangan B2SA kepada masyarakat
No. Kegiatan Output Manfaat Pelaksana Masalah B. Koordinasi dan Sinkronisasi (Lanjutan) 5. Workshop Konsumsi Pangan Berbasis Pola Pangan Harapan Hasil analisis data pemantauan konsumsi pangan di wilayah P2KP Meningkatkan pemahaman dan kemampuan aparat pemerintah dalam pelaksanakan dan pemanfaatan data kegiatan Pemantauan Konsumsi Pangan Mandiri di Wilayah Program P2KP. Pusat dan daerah Masih lemahnya kemampuan aparat kabupaten/kota dalam melakukan pemantauan dan pengolahan data konsumsi pangan di wilayah P2KP C. Sosialisasi Pengembangan Konsumsi Pangan B2SA 6. Festival Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman Meningkatnya pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan keluarga dalam menyusun menu B2SA Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA untuk meningkatkan kualitas hidup. Pusat dan daerah bekerja sama dengan TP PKK Masih kurangnya pemahaman peserta terhadap aplikasi menu B2SA berbasis makanan khas daerah 7. Sosialisasi konsumsi pangan melalui media Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang konsumsi pangan Memberikan informasi kepada masyarakat terkait pengembangan konsumsi pangan B2SA Media informasi belum terdistribusi sampai tingkat kabupaten/kota
3 RENCANA TINDAK LANJUT Analisa situasi dan kebutuhan konsumsi pangan perlu dilaksanakan setiap tahun di tingkat pusat dan daerah guna mengetahui perkembangan konsumsi pangan penduduk sebagai bahan evaluasi dan perencanaan pengembangan konsumsi pangan. Peningkatan SDM aparat dan masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman menjadi hal yang sangat penting sehingga perlu disiapkan pelatihan yang berkelanjutan Untuk mendorong terwujudnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, perlu dilakukan sosialiasi pengembangan konsumsi pangan B2SA melalui KIE (penyusunan KIT dan Modul Penyuluhan di tingkat lapangan, Lomba Cipta Menu serta penyebarluasan informasi melalui media cetak dan elektronik) perlu tetap dilaksanakan
KEGIATAN ANALISIS KONSUMSI PANGAN TAHUN 2014 (PUSAT) Analisis Situasi Dan Kebutuhan Konsumsi Pangan Telaahan Faktor Koreksi Konsumsi Pangan Penduduk 2 3 Workshop Pengembangan Pola dan Preferensi Konsumsi Pangan 4 Bimbingan Teknis Aparat yang Menangani Konsumsi Pangan Festival Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) 5 Harmonisasi Pola Pangan Harapan 6
Target Sasaran/ Peserta Lanjutan Rencana... MATRIKS KEGIATAN ANALISIS KONSUMSI PANGAN TAHUN 2014 No. Judul Kegiatan Pelaksana Keluaran Target Sasaran/ Peserta Waktu/ Lokasi 1 Analisis Situasi dan Kebutuhan Konsumsi Pangan Penduduk Pusat Daerah Hasil analisis situasi konsumsi dan kebutuhan pangan (laporan) Instansi terkait pusat dan daerah Feb-Nov 2 Telaahan faktor koreksi konsumsi pangan penduduk Hasil Telaahan Faktor Koreksi Konsumsi Pangan (1 Laporan) Instansi terkait Feb - Juni
Target Sasaran/ Peserta Lanjutan Matriks Rencana . . . No. Judul Kegiatan Pelaksana Keluaran Target Sasaran/ Peserta Waktu/ Lokasi 3 Workshop Pengembangan Pola dan Preferensi Konsumsi Pangan *) Pusat Meningkatnya pengetahuan, keterampilan aparat untuk mewujudkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman Aparat provinsi yang menangani konsumsi pangan serta anggota TP PKK provinsi Maret pekan ke-4 / Bogor 4 Bimbingan Teknis Analisis Konsumsi Pangan Berbasis PPH Meningkatnya kemampuan petugas dalam melakukan analisis situasi konsumsi pangan Aparat BKP provinsi yang menangani konsumsi pangan Juni pekan ke-2 / Jawa Barat *) akan dilaksanakan uji dapur validasi 1 resep unggulan LCM Tahun 2013 di Laboratorium Kulineri, IPB, Bogor 2 orang (1 BKP Prov, 1 PKK)
Target Sasaran/ Peserta Lanjutan Matriks Rencana . . . No. Judul Kegiatan Pelaksana Keluaran Target Sasaran/ Peserta Waktu/ Lokasi 5 Festival Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman Pusat Daerah Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Aparat BKP Provinsi TP PKK Provinsi Masyarakat Oktober/ Sulawesi Selatan – (Tentatif) 6 Harmonisasi Pola Pangan Harapan Dokumen kesepakatan komposisi kelompok pangan PPH berdasarkan AKG 2012 (WNPG X) dan Target komoditas pangan menuju skor PPH 95 tahun 2025 Instansi terkait pusat dan daerah Feb-Maret/ Jakarta
KEGIATAN ANALISIS KONSUMSI PANGAN TAHUN 2014 (DAERAH) 1. Analisis Konsumsi Pangan 2. Sosialisasi Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman 3. Festival/Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA)
1 Analisis Konsumsi Pangan Tujuan : Tersedianya data dan informasi tentang situasi dan kebutuhan konsumsi pangan wilayah Waktu : Februari – Desember 2014 Kegiatan : Analisis konsumsi pangan secara kuantitatif Tingkat Kecukupan Energi Tingkat Kecukupan Protein b. Analisis konsumsi pangan secara kualitatif Skor PPH Perkiraan kebutuhan konsumsi pangan wilayah Sumber Data : Data primer : survey konsumsi pangan wilayah Data sekunder : Susenas - BPS
Sosialisasi Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Tujuan : Meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam upaya pengembangan konsumsi pangan menuju beragam, bergizi seimbang, Kegiatan : Melakukan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengembangan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman Penyusunan bahan-bahan promosi konsumsi pangan B2SA dalam bentuk poster, leaflet, brosur, spanduk, banner, dsb.
3 Festival/Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi dan berimbang untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kegiatan : Melaksanakan Lomba Cipta Menu tingkat kabupaten
Terima Kasih