Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia Oleh: Dr. H. Taufik Nurhadi, M.Pd.
PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA “APABILA ADA ORANG BERTANJA KEPADAMOE … BERAPAKAH DJOEMLAHMOE”” MAKA DJAWABLAH, “KAMI SATOE!”
Gedung ini adalah tempat diselenggarakannya kongres pemuda kedua, yang sekarang menjadi musium sumpah pemuda
Poetoesan congres pemoeda-pemoeda indonesia
BAHASA MELAYU menjadi BAHASA INDONESIA berlangsung secara perlahan- lahan, tetapi secara terus-menerus. Bahasa Indonesia dewasa ini memang TIDAK SAMA dengan bahasa Melayu yang dipakai pada zaman Tun Muhammad Sri Lanang, atau zaman Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, atau zaman Balai Pustaka. Bahasa Indonesia dengan perlahan-lahan tetapi tetap, berkembang dan tumbuh terus, dan pada waktu akhir-akhir ini perkembangannya itu menjadi demikian pesatnya sehingga bahasa ini telah menjelma menjadi suatu bahasa baru.
KEDUDUKAN, FUNGSI SERTA PERTUMBUHAN BAHASA INDONESIA. Bahasa Indonesia ialah bahasa resmi Negara Republik Indonesia dan bahasa kesatuan untuk segenap golongan dan semua lapisan masyarakat Indonesia seluruhnya. Bahasa Indonesia ialah bahasa pengantar pada semua macam sekolah serta bahasa penghubung antara setiap orang bangsa Indonesia dengan yang lain, sehingga mempunyai fungsi sosial yang sesungguhnya dan oleh karenanya harus bercorak satu, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Bahasa Indonesia ialah satu-satunya bahasa kebudayaan bangsa Indonesia dalam arti seluas-luasnya dan sedalamdalamnya sehingga setiap pendapat dapat dirumuskan dan setiap perasaan dapat dilukiskan dalam bahasa itu. Bahasa Indonesia kini sedang tumbuh dan dalam tumbuhnya menerima semua anasir yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing yang memang dapat memperbaiki serta memperkaya perbendaharaan kata- katanya, sedang corak dan bentuknya akhirnya ditetapkan oleh masyarakat Indonesia. (Kementerian PP dan K tentang )
Apa sebab justru bahasa Melayu yang dijadikan bahasa nasional? Mengapa bukan bahasa Jawa misalnya, yang jumlah pemakainya meliputi hampir separuh penduduk Indonesia, juga bahasa yang kesusastraannya sudah maju dibandingkan dengan bahasa Melayu ? Apa sebab justru bahasa Melayu yang dijadikan bahasa nasional? Atau, mengapa bukan bahasa Sunda yang dipakai oleh kurang lebih dua puluh juta orang, bahasa yang kesusastraannya juga sudah maju?
Faktor psikologi Kesanggupan bahasa itu sendiri Pak Guru, ada 4 faktor yang memungkinkan diangkatnya bahasa Melayu menjadi bahasa kesatuan. Sejarah telah membantu penyebaran bahasa Melayu Faktor psikologi Kesanggupan bahasa itu sendiri Bahasa Melayu mempunyai sistem yang sederhana
Perkembangan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia PERIODE PERTAMA Bahasa Melayu tertua berupa ialah bahasa Melayu di atas empat buah batu bersurat peninggalan Kerajaan Sriwijaya, yang ditemukan di Palembang, Jambi, dan Bangka, berisi piagam yang bertuliskan huruf-huruf Sriwijaya yang diturunkan dari huruf Hindu. Piagam-piagam tersebut bertanggal tahun Syaka 604, 605, dan 608, kira-kira sesuai dengan tahun Masehi 682, 683, dan 686.
PERIODE KEDUA Kejayaan Malaka pada abad ke-15 mengantarkan bahasa dan kesusastraan Melayu berkembang pesat dan bahasa Melayu pun enjadi bahasa pengantar. Tahun 1511 Malaka ditaklukkan oleh Portugis dan kesusastraan Melayu yang tersimpan di perpustakaan istana habis musna dimakan api. Sultan Mahmud Syah menyingkir ke Pahang, kemudian ke Bintan. Bintan pun kemudian dihancurkan juga oleh orang Portugis pada tahun 1526. Sultan Mahmud melarikan diri ke Kampar dan mangkat di sana. Putra penggantinya, Sultan Alaudin Riayat Syah II, mendirikan negara bar di Johor pada th. 1530.
PERIODE KETIGA Masa dibangunnya kembali kesusastraan Melayu di Johor, sebagai pengganti kesusastraan yang musna itu. Yang terpenting ialah Sejarah Melayu yang ditulis oleh Tun Muhammad Sri Lanang gelar Bendahara Paduka Raja, yang diperkirakan selesai ditulisnya pada tahun 1616. Kesusastraan dari Johor inilah yang disebut kesusastraan Melayu. Bahasa yang dipakai ialah bahasa Melayu Johor.
PERIODE KEEMPAT Permulaan abad ke-19 masa pujangga Abdullah bin Abdulkadir Munsyi YANG mempunyai perhatian besar terhadap bahasa dan kesusastraan Melayu. Karyanya adalah Hikayat Abdullah dan Syair perihal Singapura Dimakan Api, terlihat sifat karangan-karangannya yang tidak lagi istanasentris sehingga Abdullah dianggap sebagai pembaharu kesusastraan Melayu.
PERIODE KELIMA Awal abad ke-20 ini merupakan masa perkembangan bahasa Melayu menuju ke bahasa Indonesia. Ada beberapa faktor yang mendorong bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Pergerakan politik untuk menjadikan Indonesia merdeka menimbulkan kesadaran perlunya persatuan, yang akhirnya menghasilkan ikhrar sumpah pemuda pada konres pemuda, 28 Oktober 1028. Salah satu ikhrarnya adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Tiap putra Indonesia yang sadar akan mengakui bahwa bahasa Indonesia telah berjasa mempercepat persatuan bangsa. Bandingkan dengan seperti Filipina dan India, yang sampai sekarang belum berhasil memiliki bahasa nasional.
TAHUN-TAHUN PENTING APA SAJAKAH DALAM SEJARAH BAHASA INDONESIA ? Pak Guru, saya mencoba menjawabnya. Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuysen, dimuat dalam Kitab Logat Melayu. Ini berarti memantapkan kedudukan bahasa Melayu yang oleh Gubernemen Belanda telah ditetapkan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah bumiputera.
Saya juga mencoba menjawabnya, Pak Guru. Tahun 1908 Belanda mendirikan badan penerbit Commissie poor de Volkslectuur, yang tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Mulai tahun 20-an usaha Balai Pustaka menunjukkan kemajuan. Balai Pustaka tidak hanya menerbitkan buku-buku bacaan seperti roman Siti Nurbaya, Salah Asuhan, dsb., juga menerbitkan majalah-majalah seperti Seri Pustaka, Panji Pustaka dan buku-buku penuntun tentang bercocok tanam, pemeliharaan kesehatan, yang tak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu (Indonesia) di kalangan masyarakat luas.
Pada tanggal 25 Juni 1918 keluar Ketetapan Ratu Belanda yang memberikan kebehasan kepada anggota- anggota Dewar Rakyat (Volksraad) untuk niernpergunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia) dalam perundinganperundingan. Tentu saja ketetapan itu merupakan reaksi Kerajaan Belanda atas gagasan yang dicetuskan oleh anggota-anggota Dewan Rakyat bangsa Indonesia yang didorong oleh hasrat ingin memperjuangkan diakuinya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
Pada tahun 1933 resmi berdiri sebuah Angkatan sastrawan muda PUJANGGA BARU dipimpin oleh St. Takdir Alisjahbana dkk. Pada masa Pujangga Baru inilah, boleh dikatakan bahasa Indonesia yang sebenarnya telah mulai. Dari bahasa Melayu Balai Pustaka yang keminangkabau-minangkabauan, berkembanglah bahasa ini menjadi bahasa Melayu modern yakni bahasa Indonesia.
Pada tahun 1938 terjadi pula suatu peristiwa penting yaitu dilangsungkannya Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di kota Solo. Tentu saja peristiwa penting ini merupakan suatu pengukuhan terhadap kedudukan bahasa, Indonesia sebagai bahasa nasional di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Masa pendudukan Jepang (1942-1945) bahasa Belanda tidak boleh dipergunaan dan diganti bahasa Indonesia Tahun 1945 Jepang menyerah dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dan bahasa Indonesia remi sebagai bahasa negara.
Penetapan EYD oleh Presiden RI tanggal 16 Agustus 1972 Tanggal 28 Oktober-2 November 1954 Kongres Bahasa Indonesia diadakan di Medan. Penetapan EYD oleh Presiden RI tanggal 16 Agustus 1972 Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 1 Februari 1975, nama Lembaga Bahasa Nasional diubah menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta dari tanggal 28 Oktober 1978 sampai tanggal 4 November 1978 bertempat di Hotel Indonesia Sheraton