Inter-professional Collaboration

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Critical review fungsi dan program Puskesmas
Advertisements

Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Penerapan Telemedicine:Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pemerintahan
PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
TREND DAN ISSUE 2014 dalam KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERAN DAN TUGAS BIDAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN Di seb. Besar wil.
RAPAT KOORDINASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan Primer/Dasar di Era JKN
UU No. 23 TAHUN 2014 IMPLIKASINYA TERHADAP SDM KESEHATAN
( PELAYANAN KESEHATAN PRIMER )
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA DI KABUPATEN CILACAP
STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS
KEBIJAKAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
dr.Andi.Hj.Hadijah Iriani R.Sp.THT.MSi Kepala bappeda kota makassar
Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda DIY
Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA
( PELAYANAN KESEHATAN PRIMER )
PUSKESMAS VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN T.A 2018
RISET KESEHATAN DASAR ( RISKESDAS ) 2013
PROGRAM NUSANTARA SEHAT
HIV AIDS Di TEMPAT KERJA
STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS
Pembangunan Kesehatan dan Pembangunan Nasional
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan (2)
Menuju Kabupaten Sehat
Sistem kesehatan Sesi 8 Dikutip dari Sistem kes, WikuAdisasmito, PhD.
PERTEMUAN II DAN III Dasar- dasar Pendidikan Kesehatan
PRIMARY HEALTH CARE (P H C )
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 3 Gisely Vionalita SKM. M.Sc.
Oleh Dr. I Gusti Ngurah Agung Swastika KADIS KESEHATAN KAB KLUNGKUNG
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
PRIMARY HEALTH CARE (PHC) Pelayanan kesehatan dasar EVI DESVINA, SKM
Sistem Kesehatan Nasional
MANAJEMEN KASUS HIV dan AIDS
Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 3 Gisely Vionalita SKM. M.Sc.
INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 11
Pembangunan Kesehatan dan Pembangunan Nasional
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
Kom III SUHARI MM.
PERKESMAS TERKAIT UNDANG- UNDANG NO 38 TAHUN 2014: KEPERAWATAN dan permenkes no 75 tahun 2014 : PUSKESMAS DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN.
STRUKTUR ORGANISASI INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN DAN KOMPONENNYA
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
KEBIJAKAN kemenKES TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN KELUARGA
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
Organisasi Yankes Pertemuan 3
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
SINERGITAS PELAKSANAAN Program prioritas kesehatan
 Tahun 2019 AKADEMI KEPERAWATAN POLITEKNIS KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH BANDA ACEH.
PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI INDIKATOR INDEKS DIMENSI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Umur Panjang dan Sehat Pengetahuan.
( PELAYANAN KESEHATAN PRIMER )
ADMINISTRASI DAN UPAYA KESEHATAN. PENGERTIAN = tatanan yg menghimpun berbagai upaya kes masy (UKM) dan upaya kes perorangan (UKP) secara terpadu & saling.
FEEDBACK INFORMASI SDM KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2018
PELAYANAN DI PUSKESMAS
PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN PROVINSI BANTEN
PERAN SERTA POLTEKES KEMENKES DALAM MENDUKUNG PROGRAM KEMENKES
STANDAR DAN INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS EDISI KEDUA VERSI TAHUN 2019.
M. DASAR HUKUM PMK no 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan PIS-PK PMK no 19 tahun 2017 tentang pedoman pendanaan PIS-PK Permendagri no 13 tahun.
Transcript presentasi:

Inter-professional Collaboration

Transisi Epidemiologi Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll) Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015 1990 2000 2010 2015 Bila kita lihat adanya Transisi Epidemiologi dari tahun 1990 sampai saat ini, maka perubahan pola penyakit telah terjadi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular yang sudah ada pada hampir 60% dan ada pada usia produktif. Di sisi lain, penyakit menular cenderung semakin kompleks, ancaman penyakit global seperti MersCoV dan kasus Flu Burung yang masih terjadi. Juga angka cedera oleh karena kecelakaan transportasi semakin meningkat pula, dibarengi dengan gangguan kesehatan mental. Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014) Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)  hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur

PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE” & “LIFE CYCLE” BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN SIKLUS HIDUP MANUSIA PENDEKATAN KELUARGA

ENAM PRINSIP PENYELENGGARAAN PUSKESMAS 1. PARADIGMA SEHAT 2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH 3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT 4. PEMERATAAN 5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA 6. KETERPADUAN & KESINAMBUNGAN

KEMENTERIAN KESEHATAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA KEMENTERIAN KESEHATAN 2015

PROGRAM KESEHATAN PRIORITAS KESEHATAN IBU: - MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) KESEHATAN ANAK: - MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) - MENURUNKAN PREVALENSI BALITA PENDEK (STUNTING) PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR: - MEMPERTAHANKAN PREVALENSI HIV-AIDS <0,5 - MENURUNKAN PREVALENSI TUBERKULOSIS - MENURUNKAN PREVALENSI MALARIA PENGENDALIAN PENYAKIT TDK MENULAR - MENURUNKAN PREVALENSI HIPERTENSI - MEMPERTAHANKAN PREVALENSI OBESITAS PADA 15,4 - MENURUNKAN PREVALENSI DIABETES - MENURUNKAN PREVALENSI KANKER

PENDEKATAN KELUARGA CARA KERJA PUSKESMAS YG TDK HANYA MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI DLM GEDUNG, MELAINKAN JUGA KELUAR GEDUNG DG MENGUNJUNGI KELUARGA2 DI WILAYAH KERJANYA (TDK HANYA MENGANDALKAN UKBM YG ADA) PENDEKATAN PELAYANAN YG MENGINTEGRASIKAN UKP & UKM SECARA BERKESINAMBUNGAN DG TARGET KELUARGA DIDASARI DATA & INFORMASI DARI PROFIL KES KELUARGA DG TUJUAN: MENINGKATKAN AKSES KELUARGA THD PELAYANAN KES YG KOMPREHENSIF MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM KAB/KOTA & SPM PROVINSI MENDUKUNG PELAKSANAAN JKN MENDUKUNG TERCAPAINYA PROGRAM INDONESIA SEHAT

KONSEP PROGRAM KELUARGA SEHAT PUSKESMAS TIM A TIM B TIM C Tim D Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Setiap Keluarga memiliki Tim pendamping Setiap Tim memiliki potret kesehatan keluarga dan rencana pembinaan yang perlu dilakukan pada keluarga Terdapat interaksi antara tim dan keluarga

TENAGA KESEHATAN (PROFESIONAL) PERAN TIM PEMBINA KELUARGA PUSKESMAS RENCANA PUSKES MAS TENAGA KESEHATAN (PROFESIONAL) PUSKESMAS LAIN TIM PERENCANAAN TIM PEMBINA KELUARGA PENGELOLA DATA TIM PEMBINA WILAYAH PROKESGA KELUARGA DESA/KELURAHAN: UKBM DLL

Kolaborasi antar tenaga kesehatan Dokter Umum Perawat Tenaga Kesehatan Masyarakat Pemerhati Kesehatan Dokter Gigi Bidan Teknik Pertanian Sosiologi Farmasi Hubungan Internasional Hukum

Jenis Tenaga Kesehatan Dokter umum Dokter gigi Perawat Bidan Tenaga Gizi Tenaga kesehatan lingkungan Ahli tehnologi laboratorium medik Tenaga Kefarmasian Tenaga Kesehatan Masyarakat

Tujuan Nusantara Sehat Memberikan pelayanan kesehatan untuk menjangkau remote area Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan Menangani masalah kesehatan sesuai kebutuhan daerah Meningkatkan retensi nakes yang bertugas Penggerakkan pemberdayaan masyarakat Pelayanan terintegrasi Peningkatan dan pemerataan pelayanan Fungsi Puskesmas Penyelenggaraan UKM tingkat pertama Penyelenggaraan UKP tingkat pertama

Seleksi Tim Nusantara Sehat Seleksi / penilaian dilakukan 2 tahap yaitu : seleksi tahap I (administrasi dan penilaian portofolio) seleksi tahap II (Direct Assessment meliputi psikotes,FGD, wawancara) Penilaian dilakukan oleh panelis dari Psikolog, Kemkes, OP dan organisasi pemerhati kesehatan

Kompetensi yang Digali Kompetensi Basis Kompetensi Personal Membina hubungan interpersonal Keterampilan & Pengetahuan Medis Nasionalisme dan Bela Negara Ketangguhan Membangun komitmen Memulai aksi Mengambil keputusan Kemampuan komunikasi Kepekaan sosial dan budaya Manajemen program Menghasilkan dampak dan analisa Kolaborasi Kreatifitas dan Inovasi

Tahapan Implementasi

Menuju Kepesertaan Semesta (UHC) 2019 Visi Nasional untuk Layanan Kesehatan Primer (Permenkes No. 75 Tahun 2014) Transformasi dari situasi masa lalu menuju visi masa depan Medical Model Selective PHC Comprehensive PHC Master Plan Penguatan Sistem Kesehatan Nasional (1969) UU Kesehatan No. 23/1992 Kepmenkes No 128/2004 UU Kesehatan No. 36/2009 Permenkes No. 75/2014 Menuju Kepesertaan Semesta (UHC) 2019

Comprehensive Primary Health Care Model Layanan Primer pra Era Reformasi Kesehatan Selective Primary Health Care Model Layanan Primer di Era Jaminan Kesehatan Nasional Model Layanan Primer Era Reformasi Kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun 2014) Medical Model Comprehensive Primary Health Care Cara Pandang Sehat adalah ketiadaan penyakit Mencegah lebih baik dari mengobati Kesehatan adalah kesejahteraan Fungsi Utama Layanan Antitesa rumah sakit Puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat Layanan primer sebagai koordinator intervensi layanan kesehatan masyarakat Aktor Utama Tenaga kesehatan berlatar belakang medis Tenaga kesehatan medis dan non medis Individu, keluarga dan komunitas Fokus Layanan Pemberantasan penyakit melalui intervensi medis Menjaga kesehatan melalui intervensi medis Intervensi kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan taraf kesehatan Pemberi Layanan Dokter dan tenaga kesehatan lainnya Dokter dan tenaga kesehatan lainnya Tim lintas profesi (multidisiplin) Model Koordinasi Pos kesehatan yang terisolasi Tim layanan kesehatan masyarakat yang terisolasi Menjadi jembatan bagi pasien untuk mendapat layanan komprehensif Relasi Dokter-Pasien Paternalistik Pasien berpartisipasi namun belum sepenuhnya memiliki otonomi Pengambilan keputusan menjembatani kebutuhan pasien & keluarganya Arah Reformasi Layanan Kesehatan Primer

Keterlibatan Komunitas Model Layanan Primer pra Era Reformasi Kesehatan Selective Primary Health Care Model Layanan Primer di Era Jaminan Kesehatan Nasional Model Layanan Primer Era Reformasi Kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun 2014) Medical Model Comprehensive Primary Health Care Paket Layanan Upaya kesehatan wajib dan perlindungan untuk masyarakat miskin Asuransi kesehatan juga mencakup pekerja sektor informal Jaminan kesehatan nasional dan perlindungan sosial Program Prioritas KIA, penyakit menular (akut), kesehatan lingkungan KIA, penyakit menular dan tidak menular kesehatan lingkungan Continuum of care, responsif sesuai kebutuhan masyarakat Teknologi Kesehatan Teknologi sederhana Teknologi tepat guna dari pihak ketiga Pengembangan teknologi yang difasilitasi tenaga kesehatan & komunitas Keterlibatan Komunitas Badan penyantun Puskesmas Kerjasama lintas sektor Publik terlibat dalam penentuan kebijakan dan akuntabilitas Pembiayaan Dibiayai pemerintah pusat, fee for service dengan harga murah Desentralisasi pembiayaan, skema pembiayaan PPP dimungkinkan Pembiayaan dengan investasi bermakna Pengembangan Sumber Daya Manusia Penempatan SDM untuk mengisi kekosongan, kualitas tidak penting Pelatihan pra dan selama penugasan yang terpusat SDM dengan kompetensi medis dan softskill, continuing professional education Arah Reformasi Layanan Kesehatan Primer

Cochrane review Citation: Zwarenstein M, Goldman J, Reeves S. Interprofessional collaboration: effects of practice-based interventions on professional practice and healthcare outcomes. Cochrane Database of Systematic Reviews 2009, Issue 3. Art. No.: CD000072. DOI: 10.1002/14651858.CD000072.pub2. 10.1002/14651858.CD007017

In this updated review, we found five studies (four new studies) that met the inclusion criteria. The review suggests that practice-based IPC interventions can improve healthcare processes and outcomes, but due to the limitations in terms of the small number of studies, sample sizes, problems with conceptualising and measuring collaboration, and heterogeneity of interventions and settings, it is difficult to draw generalisable inferences about the key elements of IPC and its effectiveness. More rigorous, cluster randomised studies with an explicit focus on IPC and its measurement, are needed to provide better evidence of the impact of practice-based IPC interventions on professional practice and healthcare outcomes. These studies should include qualitative methods to provide insight into how the interventions affect collaboration and how improved collaboration contributes to changes in outcomes.

Apa itu Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Berbasis Tim (Tim Nusantara Sehat) Pendayagunaan secara khusus Tenaga Kesehatan berbasis tim dalam kurun waktu tertentu dengan jumlah dan jenis tertentu guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan dan Daerah Bermasalah Kesehatan, Dasar Hukum Permenkes No.23 tahun 2015 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Berbasis Tim ( Team Based) Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat