Distribusi Tenaga Listrik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ALAT PACU JANTUNG Kadang-kadang, impuls listrik dari alat pacu jantung Anda alami menjadi tidak efektif. Alat pacu jantung menggantikan atau menambah arus.
Advertisements

PLTS OM SWASTIASTU.
OVERVIEW PMBANGKIT PLTG / PLTGU
DISTRIBUTED GENERATION DAN MASALAH KUALITAS DAYA
Electrical safety in the use of biofeedback instruments
PEMBAHASAN PENYEDIAAN BATUBARA UNTUK KEBUTUHAN PLTU
SURYAWAN ADI WIBOWO, ANALISIS KETERSEDIAAN DAYA DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
By: Aisyah Ayuning Budi Marbun 02/ 5B/ MCC
Prosedur keselamatan kerja listrik bagi pekerja
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
BIOFISIK DALAM FISIOTERAPI
Listrik, Bahaya dan Pencegahannya
LINGKUNGAN FISIK DAN ANALISIS RESIKO
 adalah suatu kondisi fisik sekeliling dimana kita melakukan suatu aktifitas tertentu yang meliputi hal-hal seperti temperatur udara temperatur permukaan.
DI PT PLN ( PERSERO) UPT PULOGADUNG JARAK BEBAS DAN RUANG BEBAS MENARA SUTET 500KV for further detail, please visit
TISSUE RESPONS JARINGAN TUBUH STRESSOR FISIKA REAKSI CELL - JARINGAN REAKSI FISIOLOGIS PENGARUH TERAPI.
PERTUKARAN O2 DAN CO2 Proses Pernafasan
DISTORSI HARMONISA Happy Novanda, PhD.
HIGH VOLTAGE DC TRANSMISSION LINES
LUKA BAKAR.
Pengantar Teknik Elektro
TRAFO TRANSFORMATOR TRANSFORMER
PENGAMAN MANUSIA A.A Ayu Fibra Cahyani (TKJ)
Berkelas.
OLAH : DINA ANDIANI SETIANINGRUM
Teknik Tegangan Listrik Dasar
Rangkaian DC.
ELECTRICAL HAZARD Jalur arus/ shock current path
Memasang peralatan proteksi
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK.
MACAM – MACAM ALAT UKUR DAN PENGGUNAANYA
Dasar Teknik Listrik Hambatan Tegangan Arus Tenaga.
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
TRAFO TRANSFORMATOR TRANSFORMER
TEKNIK TENAGA LISTRIK.
TEKNIK LISTRIK BAHAYA LISTRIK Definisi MUHAMAD ALI, MT Pengantar
TUJUAN PEMBERIAN PERTOLONGAN
Model Sistem Yohan Fajar Sidik.
Cryotherapy.
Sumber Energi Kelas 3 semester 2 IPA Kelas 3 Semester 2
ELECTROCAUTER DAN ELECTROSURGERY
Transmisi Tenaga Listrik dan Gardu Induk
Oleh : SGO Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi
Petir : Volt – Volt = Kvolt PLN : Sumber  1 KVolt
praktikum teknik tegangan dan arus tinggi
PROTEKSI GENERATOR Pokok bahasan : Proteksi Generator
Manfaat dan Bahaya Listrik
SOSIALISASI MANFAAT & BAHAYA KELISTRIKKAN PLN APP SURABAYA.
SCADA & LFC PLN (PERSERO) P3B UBOS
AGENDA PLTU Paiton Unit 1 dan 2 : -Koordinasi pelaksanaan pengujian P’o Unit 2. -Melaksanakan Pengujian parameter LFC P’o Unit 2 -Melaksanakan Pengujian.
PERANGKAT KERAS SCADA LFC PLN (PERSERO) P3B JB BOPS
PERANGKAT KERAS SCADA & LFC PLN (PERSERO) P3B UBOS
PERANGKAT KERAS SCADA LFC PLN (PERSERO) P3B UBOS
PERANGKAT KERAS SCADA LFC PLN (PERSERO) P3B JB BOPS
PERUBAHAN ENERGI PenyaluranEnergi.
POMPA IRIGASI TENAGA SURYA
RANGKAIAN LISTRIK TIGA FASA. MENGAPA LISTRIK AC ? Transmisi listrik harus menggunakan tegangan yang sangat tinggi agar rugi-rugi rendah Untuk distribusi.
- Dasar – dasar kelistrikan Komposisi benda
SISTEM TENAGA LISTRIK.
LOAD FREQUENCY CONTROL L F C
SISTEM TENAGA LISTRIK.
Optimasi Energi Terbarukan (Pembangkit Listrik Sistem Hibrid)
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
BIOLISTRIK TUBUH Menik Dwi kurniatie, S.Si., M.Biotech Program Studi Teknik Biomedis Universitas Dian Nuswantoro 2019.
Apriyanto. 1. Bahaya listrik 2. Bahaya listrik bagi manusia 3. Bahaya kebakaran dan peledakan.
ALYA NAZMI CHAERANI IX A / 01. 1) Jelaskan peranan sistem kelistrikan pada sebuah bangunan! 2) Jelaskan keuntungan menggunakan energi listrik! 3) Tuliskan.
Transcript presentasi:

Distribusi Tenaga Listrik M. Isnaeni B.S.

Buku acuan Electric Power Distribution System Engineering Turan Gonen, McGraw-Hill Book Company, 1986 Power Distribution Planning Reference Book H. Lee Willis, Marcel Dekker, 2004

Sistem Tenaga Listrik Subsistem Pembangkit Subsistem Transmisi Subsistem Distribusi Beban*

One line diagram sistem tenaga listrik

Sistem interkoneksi Jawa-Bali 500 kV CLGON SLAYA KMBNG BKASI GNDUL CWANG CBATU CIBNG CRATA SGLNG BDSLN CRBON KLTEN UNGAR SBBRT GRSIK SBLTN PITON KDBRU Madura Bali BLRJA DEPOK MRTWR TJATI NGBNG GRATI TSMYA U TMBUN EDO-P3B SRANG CSKAN PKLAN UJBRG LGDAR PWTAN PMLNG BNGIL WTDOL GLNUK PLTGU BOJONEGARA PLTGU CILEGON KAPAL Keterangan : GITET Existing GITET Rencana SUTET Existing SUTET Rencana

PLTMh

Electric shock Efek Fisiologis 1 Arus listrik yang mengalir dalam suatu bahan akan dihambat oleh sesuatu yang kemudian disebut resistan. Proses penghambatan arus mengakibatkan disipasi energi yang biasanya berbentuk panas (heat). Hal ini mendasari pengaruh listrik pada jaringan hidup (living tissue) yaitu menimbulkan panas. Pada suatu nilai panas tertentu jaringan dapat terbakar. Efek fisiologisnya sama seperti kerusakan yang diakibatkan oleh api atau sumber panas lainnya, bedanya adalah bahwa listrik dapat menyebabkan jaringan dibawah kulit atau bahkan organ internal terbakar

Efek Fisiologis 2 Sistem saraf manusia bekerja menggunakan arus listrik (sangat kecil, piko amper) Apabila ada arus listrik lain dalam tubuh maka dapat menyebabkan kekacauan kerja saraf. Kekacauan kerja sistem saraf menyebabkan terjadinya kontraksi otot (muscle constraction) yang disebut tetanus (kejang). Manusia yang terkena strom listrik terkadang tidak dapat melepaskan diri, seolah lengket, yang dikarenakan kerja saraf yang kacau, bahkan meskipun arus listrik sudah tidak mengalir melalui tubuh, otot-otot seringkali tidak dapat segera digerakkan..

Efek Fisiologis 3 Arus listrik dapat mempengaruhi kerja otot diafragma yang mengendalikan kerja paru-paru Arus listrik dapat mempengaruhi kerja jantung. Jantung dapat mengalami fibrillation, yaitu bergetar/berdetak dengan irama yang tidak teratur Listrik dc lebih cepat menimbulkan tetanus, sedangkan listrik ac lebih cepat menimbulkan fibrilasi pada jantung. Listrik juga dapat mengakibatkan keterkejutan yang menimbulkan gerakan tak terduga yang berbahaya.

Tabel pengaruh arus Bodily effect DC AC 60 Hz AC 10 kHz Slight sensation felt at hand(s) Men = 1.0 mA Women = 0.6 mA 0.4 mA 0.3 mA 7 mA 5 mA Threshold of perception Men = 5.2 mA Women = 3.5 mA 1.1 mA 0.7 mA 12 mA 8 mA Painful, but voluntary muscle control maintained Men = 62 mA Women = 41 mA 9 mA 6 mA 55 mA 37 mA Painful, unable to let go of wires Men = 76 mA Women = 51 mA 16 mA 10.5 mA 75 mA 50 mA Severe pain, difficulty breathing Men = 90 mA Women = 60 mA 23 mA 15 mA 94 mA 63 mA Possible heart fibrillation after 3 seconds Men = 500 mA Women = 500 mA 100 mA

ELCB