Studi lingkungan-perilaku (environment-behavior studies)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MKP MANAJEMEN DAN PERENCANAAN PROPERTI
Advertisements

APLIKASI RANCANGAN 3.
ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR (bagian-2)
Chapter 6 Persepsi konsumen.
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENGERTIAN PERILAKU Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang.
KONSEP SISTEM INFORMASI
Evaluasi Tempat Kerjamenggunakan Pendekatan Six Sigma
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI
KONSEPTUAL TEORI KOMUNIKASI
Diyah Ayu AMALIA AVINA M.Si Sri Handayani M.I.Kom
Teknik Sistem Informasi Industri
MetPen2 8: Validitas penelitian kualitatif
Kata desain digunakan dg cara yg berbeda dg makna yg berbeda dg bidang yg berbeda kepentingan. Dlm percakapan sehari2 dpt digunakan sbg istilah umum yg.
Metodologi diagnosis & desain
TM Ke-1: PERILAKU ORGANISASI
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
INTERAKSI MANUSIA dan KOMPUTER (HUMAN COMPUTER INTERACTION)
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
Pemikiran sistemik dalam manajemen
MATERI KULIAH KOTA DAN PERMUKIMAN Pertemuan ke - 9
Human Computer Interaction
Dilema pendekatan thd perancangan kota
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
MATA KULIAH: PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 DIBUAT TAHUN: 2012 STASTUS PERBAIKAN: BARU TAHUN PERBAIKAN: --- DOSEN: TEAM TEACHING PK-FP MATA KULIAH: PSIKOLOGI.
KOTA dan PERILAKU MASYARAKAT Pertemuan 9 Matakuliah: R0762 – Perilaku dalam Arsitektur Tahun: 2010.
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
TEORI BELAJAR KOGNITIF
Pengantar Media Pendidikan
JENIS-JENIS WAWANCARA
METODE GROUNDED THEORY
Perencanaan Lingkungan Berdasarkan Perilaku Pertemuan 13
Memahami Perilaku Manusia
KONSEP INTERFACE
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
ELEMEN KOTA MATERI MK PLANOLOGI.
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
Manajemen Teknologi Agribisnis
TEORI BELAJAR KOGNITIF
PENATAAN DAERAH OTONOM
Makna Desain Oleh rudi irawanto Slide 2.
Psikologi Industri & Organisasi
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
Ruang dan Wilayah Pertemuan 7
DESAIN PEMBELAJARAN ALA DICK AND CARREY
Pertemuan Kedua Pendahuluan
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
Diyah Ayu AMALIA AVINA M.Si Sri Handayani M.I.Kom
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
Konteks “PERKEMBANGAN KOTA” dalam arsitektur
MATERI MK PLANOGI PERTEMUAN KE-10
FAKTOR MANUSIA dalam PERENCANAAN RUANG
INTERAKSI MANUSIA dan KOMPUTER (HUMAN COMPUTER INTERACTION)
VARIABEL DAN TEORI PEMBELAJARAN
ARCHITECTURAL PROGRAMMING
TAMAN KOTA: KRITERIA DAN MANFAAT
EKOLOGI DAN EKOLOGI ARSITEKTUR
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
AKTIVITAS KOMUNIKASI TERAPIS ANAK AUTIS DALAM PROSES MEMUDAHKAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas.
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
Dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan system informasi geografis. Herdien Raka ( )
TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN
Pengenalan Dasar Interaksi Manusia dan Komputer
I. Rencana Perkuliahan. Penilaian Akhir 1. Kehadiran: 10 % 2. Tugas kecil/diskusi/presentasi: 10 % 3. UTS: 25 % 4. Tugas Besar: 30 % 5. UAS: 25 %
MATERI I PERILAKU ORGANISASI PENDAHULUAN & PERSEPSI.
Transcript presentasi:

Studi lingkungan-perilaku (environment-behavior studies) Definisi : Studi lingkungan dan perilaku adalah bidang multidisiplin yang membahas mengenai hubungan interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik dan membahas tentang penerapan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui kebijakan, perencanaan dan desain lingkungan.

Konsep studi lingkungan-perilaku di dalam arsitektur (menurut Moore, 1984) Desain dan riset/studi tentang perilaku adalah suatu hal yang berbeda namun saling menunjang satu dengan yang lain. Riset/studi melibatkan analisis sistematis dari suatu fenomena untuk memunculkan atau mengetes suatu teori, atau fakta, atau aturan Desain merupakan aplikasi pengetahuan menuju ke arah penyelesaian problem nyata Interaksi antara desain dan riset adalah siklikal

Studi lingkungan-perilaku di dalam arsitektur tidak hanya mencakup masalah fungsi. Fungsi di dalam arsitektur sering hanya terkait pada kepentingan dimensional Sedangkan faktor perilaku membahas lebih jauh lagi, lebih ke psikologi pemakai bangunan, bagaimana dia (manusia) melihat atau memandang bentuk bangunan, memandang kebutuhan interaksi sosial, perbedaan budaya di dalam gaya hidup, dan arti dan simbol dari bangunan (arsitektur)

Settings Places User Groups Behavioral Phenomena Concepts Urban areas Residential areas Complexes of buildings Building of various types Parts of buildings room furniture Equipments & objects anthropometrics children proxemics elderly personal space handicapped territoriality Behavioral Phenomena Concepts User Groups

Behavioral Phenomena Concepts Merupakan aspek-aspek perilaku manusia yang berbeda, dalam hubungan dengan lingkungan fisik sehari-hari Misal: - Proxemic: (proksemik) jarak yang bervariasi antar individu yang dianggap nyaman terhadap lingkungan sosialnya - privacy: (privasi) kontrol interpersonal yang mengatur hubungan dengan individu lain (pola fenomena individu)

User Groups Kelompok pengguna yang berbeda - memiliki kebutuhan yang berbeda - menggunakan pola berbeda - dipengaruhi oleh cara berbeda oleh kualitas lingkungan

Setting Places Meliputi semua skala seting: mulai dari skala ruang sampai dengan skala wilayah, negara, dst.

skala hubungan lingkungan dan perilaku 3 Teori umum hubungan lingkungan-perilaku meliputi respon perilaku pada 3 skala: makro, meso, dan mikro. Skala makro: Meliputi perilaku kelompok di dalam lingkungan skala besar (misalnya: area urban, lansekap, komunitas, kota, wilayah geografis)

Skala meso: Meliputi perilaku individual dan kelompok di dalam lingkungan skala menengah (intermediate) (misal: bangunan, urban open space) Contoh : 1. Setting fisik: open space pada sebuah housing complex Aspek perilaku: Collective memory penghuni terhadap open space di lingkungan perumahan User group: penghuni

Chiba City, Japan, 2000

Skala meso: Meliputi perilaku individual dan kelompok di dalam lingkungan skala menengah (intermediate) (misal: bangunan, urban open space) Contoh : 1. Setting fisik: open space pada sebuah housing complex Aspek perilaku: Collective memory penghuni terhadap open space di lingkungan perumahan User group: penghuni

Meliputi perilaku individual di dalam unit lingkungan Skala mikro: Meliputi perilaku individual di dalam unit lingkungan Contoh: 1. Setting fisik: food counter/ bookstore Amatan: kesesuaian dimensi counter dan furniture lain untuk konsumen anak-anak 2. Setting fisik : Panti jompo Aspek perilaku: adaptasi penghuni di Panti jompo

Atribut dan Properti

Teori Weismann mengenai sistem interaksi antara perilaku manusia dengan lingkungan --- digambarkan dalam satu model. Tiga hal mendasar dalam interaksi tersebut adalah: organisasi, individu dan seting fisik Attributes of the environment as experienced ORGANIZATION objectives policies PHYSICAL SETTING properties component INDIVIDUALS goals behavior

Perlunya kemampuan untuk memahami hubungan antara lingkungan fisik (physical environment) dengan perilaku manusia (human behavior) Untuk itu dibutuhkan pertimbangan mengenai atribut dan properti dari lingkungan fisik dan dari perilaku manusia tersebut

Atribut (attributes) Dapat diartikan sebagai “ekstrinsik”, karakteristik yang berhubungan dengan environment Kualitas atribut berfungsi sebagai kealamiahan hubungan antara seting fisik dan perilaku. (Archea, 1977 dalam Weisman) Properti (properties) Diartikan sebagai “intrinsik”, mendefinisikan sifat (karakteristik), misalnya warna, kepadatan, dll. Properti merupakan bagian dari seting fisik, Atribut lebih menjadi penghubung antara seting fisik dan konteks perilaku yang lebih luas

Sebelas atribut (Windley & Scheidt , 1980, dalam Weisman) Windley & Scheidt (1980 dalam Weisman) menyebutkan sebelas (11) atribut lingkungan baik yang memiliki karakter fisik maupun perilaku. Stimulasi sensorik: kualitas dan intensitas stimulus yang diterima melalui berbagai modal sensory. Comfort: kondisi di mana lingkungan menyediakan sensori dan kesesuaian serta menfasilitasi kinerja Activity: intensitas yang diterima dari perilaku yang berlangsung di dalam lingkungan Crowdedness: tingkat densitas yang diterima dalam lingkungan

Sosialitas: tingkatan di mana lingkungan menfasilitasi atau mengakomodasi kontak sosial di antara orang-orang Privasi: kemampuan untuk memonitor informasi visual dan auditory ke dan dari orang lain di dalam lingkungan Kontrol: kondisi di mana lingkungan memfasilitasi personalisasi dan menyampaikan klaim teritorial terhadap ruang Aksesibilitas: kemudahan melalui dan menggunakan lingkungan Adaptabilitas: kondisi di mana lingkungan dan komponennya dapat direorganisasi untuk mengakomodasi pola baru atau pola berbeda dari suatu perilaku

Sosialitas

Privasi Kontrol

Aksesibilitas

Aksesibilitas

Adaptabilitas

Legibility: kemudahan bagi seseorang untuk mengkonseptualisasikan element kunci dan hubungan spasial dalam sebuah lingkungan serta secara efektif menemukan jalan/arah mereka. Makna: kondisi di mana lingkungan memiliki makna individu atau makna budaya bagi seseorang (misal: attachment, kesempatan, keindahan)