MEMAHAMI STRATEGI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Advertisements

Bab VI Posisi Strategis.
PEMILIHAN STRATEGI BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
BAB 4 PENILAIAN INTERNAL.
Oleh: Yuyun Isbanah, S.E.,M.SM.
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN MEMAHAMI STRATEGI DOSEN : SUHARDI, SE.MSc, Ak 1. Shanti( ) 2. Diah Fitriyani( ) 3. Defita Anggreni(301.
STRATEGI OPERASI STIE PUTRA BANGSA.
Manajemen Strategis (2)
BAB V PUSAT LABA.
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
PENERAPAN KONSEP PEMASARAN
ANALISIS SWOT Dr. Nurita Andriani.
PERENCANAAN DAN MANAJEMEN STRATEGI
Strategi Korporasi Srategi korporasi berkaitan dengan masalah bauran bisnis yang tepat (di mana perusahaan harus bersaing) Ada tiga macam strategi korporasi:
Memahami STRATEGI.
BAB 11 MENGHADAPI PERSAINGAN
PERENCANAAAN STRATEGIS DAN PROSES PEMASARAN
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan
PROSES MANAJEMEN STRATEGIK
Bab 7 Manajemen dan Strategi Pemasaran
Bab 8 Perencanaan Pasar Strategis
BAB 3 PENILAIAN EKSTERNAL
TINGKATAN STRATEGI.
KONSEP STRATEGI.
MANAJEMEN STRATEGIK.
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
MANAJEMEN STRATEGIK.
Analisis internal Perusahaan
MEMAHAMI STRATEGI.
Analisis strategik dan manajemen biaya strategik
MANAJEMEN STRATEGIS.
PERENCANAAN DAN MANAJEMEN STRATEGI
PERENCANAAAN STRATEGIS DAN PROSES PEMASARAN
PERTEMUAN 4 Proses Perencanaan RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
PERENCANAAAN STRATEGIS DAN PROSES PEMASARAN
PERENCANAAN DAN MANAJEMEN STRATEGI
Mata Kuliah : Manajemen Strategik Dosen : Agus Arijanto,SE,MM
PENGENDALIAN UNTUK STRATEGI YANG BERBEDA   ·  Strategi Perusahaan ·  Strategi Unit Usaha ·  Gaya Manajemen Puncak.
FE Unikama - Departemen Manajemen
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
PENGUKURAN & PENGENDALIAN ASET
Prinsip-prinsip Pemasaran
COMPETITOR ANALYSIS/ COMPETITOR ACCOUNTING
STRATEGI KOMPETITIF.
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
KEWIRAUSAHAAN ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM Fakultas Ekonomi
BAB III SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN RENCANA PEMASARAN
Manajemen Pemasaran.
SISTEM PENGENDALIUAN MANAJEMEN
BAB V PUSAT LABA.
Bab 1 Merencanakan Bisnis.
BAB III SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
1.SITI NURAZIAN 2. SITI SYAHIDAH 3. YOVICA YANZA 4. WAHYU TRI SURYANI
Perumusan Strategi Melalui Analisis Industri
PERENCANAAAN STRATEGIS DAN PROSES PEMASARAN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN : MEMAHAMI STRATEGI
BAB III SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
Materi -2 MEMAHAMI STRATEGI  .
Laba Kompetitif.
PERENCANAAN DAN MANAJEMEN STRATEGI
MANAJEMEN STRATEGIS KOMPETISI
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 2 PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA.
Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran 4P-Marketing Mix
Managers ’ Performance and
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BAB 2 MEMAHAMI STRATEGI Nama Anggota : Cici Apriani Devinda Sari Tisa Tantri
KELOMPOK 4 FATIMAH ALAMSYAH NATALIA C. KUMEANG OLIVIA CH. PARAMULIA MICHELA S. TAMBUNAN PRISKILA LANG
DASAR-DASAR MANAJEMEN YANG EFEKTIF
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
Transcript presentasi:

MEMAHAMI STRATEGI

Tujuan organisasi Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan dapat dikelompokkan menjadi tujuan finansial dan non-finansial / keuangan. Tujuan keuangan adalah untuk mendapatkan laba yang memuaskan bagi pemilik dan pihak-pihak yang terkait dengan organisasi. Sedangkan tujuan non keuangan dapat berupa, seperti menyediakan lapangan kerja, membantu pemerintah menghasilkan devisa, mensejahterakan masyarakat sekitar, memperbaiki lingkungan, dsb.

profitabilitas “Profitabilitas” mengacu pada laba dalam jangka panjang, bukan laba kuartal atau tahun berjalan. Banyak pengeluaran pada periode berjalan(misalnya,jumlah uang yang dikeluarkan untuk iklan atau penelitian dan pengembangan) mengurangi laba saat ini namun meningkatkan laba jangka panjang.

Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan formula Return on Investment ( ROI ), yaitu: ROI = Laba operasi ( pendapatan – beban) X Pendapatan Pendapatan Investasi Laba operasi / Pendapatan = Profit Margin Pendapatan / Investasi = Investment turnover (perputaran investasi). Contoh: Penjualan = Rp 1.000.000,-- Beban = Rp 800.000,-- Laba = Rp 200.000,- Investasi = Rp 500.000,- ROI = Rp 200.000,- X Rp 1.000.000,-- = 40 %. Rp. 1.000.000,- Rp.500.000,- Berdasar rumus ini, profitabilitas perusahaan akan meningkat apabila dua variabel dari rumus ROI tersebut semakin meningkat. Apabila profit margin meningkat dengan tingkat perputaran investasi yang konstan maka ROI akan semakin besar. Atau dengan profit margin yang sama tetapi perputaran investasi naik, maka ROI juga akan naik sehingga profitabilitas perusahaan menjadi semakin baik.

Memaksimalkan nilai pemegang saham Tujuan yang semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan nilai pemegang saham. Akan tetapi diyakini bahwa mencapai tingkat laba yang memuaskan adalah cara yang lebih baik dalam menetapkan tujuan perusahaan. Ada dua alasan untuk itu : Pertama, istilah “memaksimalkan” menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Kedua, meskipun upaya mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi tujuan utama, namun ini bukan berarti merupakan satu – satunya tujuan bagi banyak organisasi.

risiko Tingkat pengambilan resiko sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian atas masing – masing individu di jajaran manajemen. Akan tetapi selalu ada batas atas; sejumlah organisasi perusahaan secara terang – terangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajemen adalah menjaga aset – aset perusahaan, sedangkan profitabilitas menjadi tujuan kedua.

Pendekatan banyak stakeholder Organisasi-organisasi terlibat dalam tiga jenis pasar: pasar modal, pasar produk, dan pasar faktor. Sebuah perusahaan mencari dana melalui pasar modal (capital market), dimana para pemegang saham publik merupakan konstituennya yang sangat penting. Sebuah perusahaan bertanggung jawab kepada banyak stakeholders ini, yaitu: para pemegang saham, konsumen, para pegawai, para pemasok, dan masyarakat.

Konsep strategi Walaupun terdapat definisi-definisi yang berbeda satu sama lain, ada kesepakatan umum bahwa strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Setiap organisasi yang dikelola dengan baik mempunyai satu strategi atau lebih, walaupun mungkin tidak dinyatakan secara eksplisit. Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan: (1) strategi untuk organisasi keseluruhan, dan (2) strategi untuk unit bisnis dalam organisasi. Untuk menentukan strategi, biasanya perusahaan melakukan analisis yang disebut dengan SWOT Analysis, yaitu analisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan (threats).

Tingkatan Organisasi Primer yang Terlibat Tingkatan Strategi Isu Strategi Kunci Opsi Strategi Generik Tingkatan Organisasi Primer yang Terlibat Corporate level (tingkat korporat/ organisasi keseluruhan) Apakah kita ada dalam bauran industri yang tepat? Apa industri atau sbiindustri yang harus kita masuki? Industri tunggal. Diversifikasi yang berhubungan. Diversifikasi yang tidak berhubungan. Kantor korporat. Business unit level (tingkat unit bisnis) Apakah yang seharusnya menjadi misi dari unit bisnis tersebut. Bagaimana unit bisnis harus bersaing untuk mewujudkannya misinya? Membangun. Mempertahankan. Memanen. Menjual. Biaya rendah. Diferensiasi. Kantor korporat Dan manajer umum unit bisnis. Manajer umum unit bisnis.

Strategi tingkat korporat Strategi korporat adalah mengenai keberadaan di tengah – tengah bauran bisnis yang tepat. Pada tingkat korporat masalahnya adalah : (1) definisi bisnis dimana perusahaan akan berpartisipasi, dan (2) penguasaan sumber daya antarbisnis – bisnis tersebut. Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang akan dikurangi perhatiannya, dan bisnis yang diinvestasi (dijual). Pada tingkat korporat, salah satu dimensi yang paling signifikan dimana konteks strategis berbeda adalah tingkat dan jenis diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan – perusahaan yang berbeda.

Ada 3 jenis strategi di level korporat, yaitu: 1 Ada 3 jenis strategi di level korporat, yaitu: 1. Perusahaan-Perusahaan Dengan Industri Tunggal (Single industry Firms) yaitu perusahaan akan berpartisipasi dalam bisnis tunggal, seperti yang diterapkan oleh MCDonalds, Ayam Bakar Wong Solo, Ayam Ny. Suharti. 2. Perusahaan Dengan Diversifikasi Yang Berhubungan (Related Diversified Industry) yaitu perusahaan berpartisipasi dalam bisnis yang beragam tetapi masih saling terkait produk yang dihasilkan, misal, bisnis produk kesehatan, seperti Sidomuncul, Unilever. 3. Perusahaan Dengan Diversifikasi Yang Tidak Berhubungan (Un-Related Diversified Industry) yaitu perusahaan berpartisipasi dalam bisnis yang beragam yang tidak saling terkait antar produk yang dihasilkan, misalkan, usaha bank, asuransi, manufaktur, perdagangan, perkebunan, peternakan, hotel, dll, seperti Trans Corp, Medco Group. Pemilihan strategi masing-masing di atas dapat mempengaruhi perancangan sistem pengendaliannya. Misal, dari segi organisasi, single industry akan berbeda dengan related diversified maupun un-related diversified indusrtry.

CONTOH STRATEGI TRANS CORP

Kompetensi inti dan diversifikasi korporat Kompetensi inti adalah kemampuan yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi dan menambah nilai signifikan bagi pelanggan. Oleh karena itu, pertumbuhan berbasis-kompetensi dan diversifikasi mempunyai potensi untuk berhasil. Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan, di lain pihak, tidak memiliki sinergi operasi. Sebagian besar kegiatan usaha diversifikasi korporat yang gagal di masa lalu termasuk dalam jenis ini.

Implikasi dari desain sistem pengendalian Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri tunggal di satu ujung spektrum dan diversifikasi yang tidak berhubungan di ujung lain (diversifikasi yang berhubungan ada di tengah spektrum). Banyak perusahaan tidak sesuai bila digolongkan ke salah satu dari tiga kelas ini. Walaupun demikian, hampir semua perusahaan dapat diklasifikasikan di sepanjang rangkaian tersebut.

STRATEGI UNIT BISNIS Strategi unit bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif dalam masing-masing industri yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk berpartisipasi. Strategi unit bisnis tergantung pada dua aspek yang saling berkaitan: (1) misinya (“apakah tujuan keseluruhannya?”) dan (2) keunggulan kompetitifnya (“bagaimana sebaiknya unit bisnis bersaing dalam industrinya untuk melaksanakan misinya?”).

Misi unit bisnis Beberapa model perencanaan telah dikembangkan untuk membantu manajer tingkat korporat dalam mengalokasikan sumber daya secara efektif. Model-model ini menyarankan bahwa perusahaan memiliki unit-unit bisnis dalam beberapa kategori, yang diidentifikasikan dengan misinya; strategi yang tepat untuk setiap kategori tentu berbeda. Model-model misi unit bisnis: Bangun (BUILD) Misi ini menyiratkan tujuan menambah pangsa pasar, bahkan denagan mengorbankan laba jangka pendek dan arus kas. Pertahankan (HOLD) Misis strategis ini diarahkan pada perlindungan pangsa pasar unit bisnis dan posisi persaingan. Panen (HARVEST) Misi ini mempunyai tujuan memaksimalkan laba jangka pendek dan arus kas, bahkan dengan mengorbankan pangsa pasar. Divestasi (DIVEST) Misi ini menunjukkan suatu keputusan untuk mundur dari bisnis melalui proses likuidasi perlahan-lahan atau penjualan segera.

Keunggulan kompetitif unit bisnis Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitifnya untuk dapat melaksanakan misinya. Tiga pertanyaan yang saling berkaitan harus dipertimbangkan dalam mengembangkan keunggulan kompetitif unit bisnis. Pertama, apa struktur industri di tempat unit bisnis beroperasi? Kedua, bagaimana unit bisnis seharusnya mengekploitasi struktur industri? Ketiga, apa yang akan menjadi basis keunggulan kompetitif unti bisnis? Analisis Industri Menurut porter, struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari lima kekuatan persaingan: 1)      Intensitas persaingan di antara para pesaing yang ada. 2)      Daya tawar pelanggan. 3)      Daya tawar pemasok. 4)      Ancaman dari barang subtitusi. 5)      Ancaman pendatang baru yang masuk industri. Analisis Struktur Industri: Model Lima Kekuatan Porter Persaingan dalam Industri Pemasok Produk Pengganti Pendatang Baru Pelanggan  Ada tiga observasi yang dibuat sehubungan dengan analisis industri: 1)      Semakin kuat lima kekuatan tersebut, semakin rendah kemungkinan profitabilitas dari industri itu. 2)      Bergantung pada kekuatan relatif dari lima kekuatan itu, masalah strategi kunci yang dihadapi oleh unit bisnis tersebut akan berbeda dari satu industri ke industri yang lain. 3)      Memahami hakikat setiap kekuatan membantu perusahaan untuk merumuskan strategi efektif.

CONTOH ANALISIS KEKUATAN PORTER PADA TRANSCORP 1. Persaingan dalam industri Alfamart tampil beda. Contohnya pada penerbitan Kartu AKU (Alfamart-ku). Dengan adanya Kartu AKU, Alfamart mencoba memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya. Bagi anggota pelanggan yang telah memiliki kartu AKU bisa memanfaatkan keuntungan-keuntungan berbelanja di Alfamart. 2). Pemasok Alfamart mempunyai jaringan distribusi yang sangat luas, sehingga memungkinkan daya tawar Alfamart lebih tinggi daripada daya tawar pemasok 3). Produk substitusi Alfamart mengembangkan service-nya. Seperti contohnya menyediakan air panas untuk membuat mie instan dan kopi atau the. Hal inilah yang nantinya akan membedakan Alfamart dengan pesaing, sehingga dengan adanya produk substitusipun tidak akan begitu berpengaruh. 4). Pendatang Baru Alfamart tetap mempertahankan cirinya, namun dengan tetap menganalisa kekuatan dan kelemahan pesaing, seperti contohnya Pamardi Mart. 5). Pelanggan Alfamart mengadakan experiential marketing yang bertujuan untuk menimbulkan pengalaman dan sensasi dari konsumennya. Bukti nyata yang telah mereka lakukan adalah program sales promotion dengan tema “Kejutan Belanja Gratis”. Dalam program ini, konsumen yang berbelanja dengan nominal tertentu dan beruntung, akan mendapatkan kejutan hadiah uang pada saat transaksi. Selain itu, ada pula pemberian kue ulang tahun bagi member Kartu AKU yang berulang tahun. Hal-hal tersebut diatas dapat membuat pelanggan semakin loyal

LATIHAN Buatlah analisis kekuatan Porter pada perusahaan-perusahaan berikut ini : Trans Corp (Trans TV dan Trans 7) Toyota (Nasmoco) Sampoerna Telkomsel Sido Muncul

KEUNGGULAN BERSAING GENERIK Analisis lima kekuatan merupakan titik awal untuk mengembangkan keunggulan persaingan karena ini membantu mengidentifikasi kesempatan dan ancaman dalam lingkungan eksternal. Dengan pemahaman ini, Porter mengklaim bahwa unit bisnis mempunyai dua cara generik untuk merespons terhadap kesempatan dalam lingkungan eksternal dan mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan: biaya rendah dan diferensiasi. Biaya Rendah. Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui beberapa pendekatan skala ekonomis dalam produksi, dampak kurva belajar, pengendalian biaya yang ketat, dan minimalisasi biaya (dalam beberapa area seperti penelitian dan pengembangan, jasa, tenaga penjualan, atau periklanan). Diferensiasi. Fokus utama strategi ini adalah melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan oleh unit bisnis, sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu yang unik.