FISIOLOGI PASCA PANEN ke-4 Faktor-faktor yang berpengaruh pada Respirasi Dwiyati Pujimulyani 2014
Faktor-faktor yang berpengaruh pada respirasi: Faktor dalam (faktor internal) Macam komoditas/ genotipe Tingkat pengembangan komoditas saat panen Komposisi kimia 2. Faktor luar (faktor eksternal) Suhu Konsentrasi O2 Konsentrasi CO2 Konsentrasi CO Konsentrasi gas etilen C2H4 Konsentrasi hidrokarbon lainnya Stress
Faktor eksternal Suhu Merupakan faktor lingkungan yang paling penting, karena berpengaruh besar terhadap reaksi biologis. HUKUM VAN’T HOFF: Dalam kisaran suhu fisiologis, kecepatan reaksi biologi meningkat 2-3 kalinya untuk setiap peningkatan suhu sebanyak 10°C. Koefisien suhu (Q10) Q10= R2 R1 pangkat 10/t2-t1 R1= kecepatan respirasi pada t1 R2= kecepatan respirasi pada t2
b. Konsentrasi O2 Udara normal O2 21%, CO2 0,03%, N2 79% Apabila O2 diturunkan <10% terjadi penurunan laju respirasi secara nyata. Jika diturunkan lebih lanjut <2% terjadi kenaikan laju respirasi anaerobik yang menghasilkan etanol dan asetaldehid. Etanol dan asetaldehid bersifat toksik terhadap jaringan. Jika oksigen ditingkatkan 21-40% belum terjadi peningkatan respirasi secara nyata. Peningkatan O2 80% terjadi peningkatan respirasi secara nyata. c. Konsentrasi CO2 Semakin tinggi CO2 maka respirasi aerobik semakin menurun, sebaliknya respirasi anaerobik semakin naik. Respirasi anaerobik meningkat secara nyata pada konsentrasi >20%. Di dalam penyimpanan, meskipun CO2 menguntungkan tetapi dibatasi <20%.
Peningkatan CO2 seperti halnya O2 akan menghambat reaksi dekarboksilasi pada reaksi normal, sehingga siklus krebs lambat. Permintaan ATP kontinyu, sehingga proses glikolisis distimulasi (terjadi akumulasi asam piruvat). Suplai NAD dapat dipertahankan dengan as piruvat etanol. d. Konsentrasi CO Kandungan CO antara 1-10% yang ditambahkan pada atmosfir terkendali akan menurunkan laju respirasi. Namun CO mempunyai sifat seperti etilen sehingga jika ditambahkan pada buah klimaterik CO memacu proses pematangan. Pengaruh ini dapat minimal, jika CO yang ditambahkan <5%
e. Konsentrasi gas etilen C2H4 Penambahan etilen pada buah non klimakterik dapat meningkatkan proses respirasi, namun tidak mempengaruhi sintesis etilen endogen. Apabila ditambahkan pada buah klimakterik, maka akan menyebabkan peningkatan respirasi lebih awal. f. Konsentrasi hirokarbon yang lain Propilen, asetilen, butilen bersifat mengatur atau meningkatkan respirasi, tetapi pengaruhnya tidak sebesar etilen.
g. Stress Water stress, misal: kekurangan air Kekurangan air < 5% menstimulasi laju respirasi Kekurangan air > 5% layu keriput Stress fisik, misal luka mekanis laju respirasi naik produksi etilen naik Stress biologis Jaringan terkena penyakit laju respirasi naik Perlakuan kimiawi Fumigasi laju respirasi naik