Derajat 1 inequality drought war Derajat 2 kemiskinan dan gangguan sosial Derajat 3 kurang makan infeksi neglet Derajat 4 anoreksia Derajat 5 malnutrisi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MASALAH GIZI BURUK KURANG ENERGI PROTEIN
Advertisements

FIRMAN ARBI Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unand RS Dr M Djamil PADANG
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
Paskalis Lukimon (Ners)
KESEHATAN TENTANG DIARE.
SISTEM PENCERNAAN.
Balita & Tumbuh Kembang
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
SISTEM ENTEROHEPATIK.
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
SEMESTER IV - 13.
Prinsip diet pada Bayi dan Anak
SISTEM ENTEROHEPATIK.
MINERAL MINERAL : SENYAWA ANORGANIK YANG DIBUTUHKAN TERNAK DALAM JUMLAH YANG SEDIKIT, UNTUK MENGATUR BERBAGAI PROSES DALAM TUBUH AGAR BERJALAN NORMAL.
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
SUSYANI JURUSAN GIZI POLTEKKES PALEMBANG
STATUS GIZI LANJUT USIA
Gizi untuk lansia Oleh: Yeti Herliza.
MALNUTRISI Abdullah Luthfi (D ) Agistha Ghina R (D ) Dini Rizki (D )
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
STATUS GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
PEMELIHARAAN KESEHATAN
ANEMIA MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT TERBESAR DI DUNIA
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
KEKURANGAN ENERGI PROTEIN
MENCERMATI GIZI BAYI, AWAL KESEHATAN MASYARAKAT
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
MINERAL (LANJUTAN) Seng sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak.
MINERAL (LANJUTAN) Seng (Zn) sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak.
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
GIZI PADA BALITA Disusun oleh :....
INTERAKSI ANTARA Fe DAN Cu
PROTEIN Oleh : Kelompok 3 Chreistin Maylinda Tumbol Muhammad Fahmi
MARASMUS MATERI KULIAH.
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR DAN DALAM LEMAK
GIZI PADA KEHAMILAN UTARY DWI L, SST, M.Kes.
PATOFISIOLOGI DAN TERMINOLOGI MEDIK DEFICIENCY & MALNUTRITION
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
Gizi untuk lansia Oleh: Dzakirah.
SEMESTER IV - 13.
MASALAH DAN PROGRAM KEP
ANEMIA.
MANFAAT ZAT-ZAT GIZI BAGI WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN
Gizi Dalam daur Kehidupan I (GDDK)
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
METABOLISME Dr.sugeng riyadi.
Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masalah Gizi Masyarakat
Faktor risiko gizi buruk pada balita di Kabupaten Donggala
KONSEP DAN TATALAKSANA GIZI HIV
Metabolisme Vitamin pada Wanita Hamil
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TUMBUH KEMBANG JADWAL MAKAN DAN MENU PADA ANAK USIA TAHUN
GIZI BURUK.
PROSES PENUAAN Saptawati Bardosono 9/17/2018.
KESEIMBANGAN ENERGI.
MALNUTRISI.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
KESEIMBANGAN ENERGI (PENGENALAN GIZI MAKRO )
ASUHAN KEBIDANAN LANJUTAN II
GIZI MASYARAKAT.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
GIZI PADA MASA LAKTASI / MENYUSUI
GIZI BURUK PADA BALITA Ruang Flamboyan 3 Rumah Sakit Umum Daerah Dr Drajat Prawiranegara Kabupaten Serang 2017.
Transcript presentasi:

Derajat 1 inequality drought war Derajat 2 kemiskinan dan gangguan sosial Derajat 3 kurang makan infeksi neglet Derajat 4 anoreksia Derajat 5 malnutrisi PEM Gambar 2. Hirarki derajat kejadian PEM (Waterlow, 1992) PCM (Protein Calori Malnutrion) = PEM (Protein Energy Malnitrition) = ENM(Energy Nutrient Malnutrion)

Kwashiorkor (kekurangan protein) Adalah istilah pertama dari Afrika : (Kurang kasih sayang) Sindroma perkembangan anak yang disapih tidak mendapatkan ASI sesudah satu tahun karena menanti kelahiran bayi berikutnya. Makanan pengganti ASI sebagian besar terdiri dari pati atau air gula tetapi kurang protein (kualitas dan kuantitas)

Gejala Kwashiorkor Pertumbuhan & mental mundur, perkembangan mental apatis, edema, otot menyusut (kurus), depigmentasi rambut dan kulit, kulit bersisik (flaky paint dermatosis), hipoalbuminemia, infiltrasi lemak dalam hati yang reversible,diare, produksi enzim untuk mengeluarkan jus duodenum terhambat, anemia moderat, mudah infeksi, hipovitaminosis A karena ketidakcukupan sintesa plasma protein pengikat retinol  kebutaan permanen

Metabolisme abnormal Kekurangan protein  perubahan metabolisme adalah kekurangan pengaruh cairan dan elektrolit, protein, lemak, vitamin dan mineral Cairan dan Elektrolit (gangguan spesifik) total cairan tubuh meningkat(ditandai dengan reduksi total kalium tubuh dan retensi natrium. Ditandai dengan hipoalbuminemia, gangguan fungsi hormon, depresi fungsi sel enzim dan sirkulasi gagal

Metabolisme protein, lemak, vitamin dan mineral Tingkat pengosongan protein dari ekstremitas mempunyai tingkat yang berbeda antara organ dan jaringan Umumnya pengambilan protein jaringan seperti mukosa dan sekresi kelenjar sistem gastrointestinal banyak dipengaruhi Gangguan fungsi metabolik yang terkonsentrasi pada protein (enzim dan plasma darah), juga penurunan asam amino bebas

Fungsi abnormalpada transport lipid darah dari kontribusi ekstremitas rendah vit A terutama vit larut lemak Perubahan pada katabolisme dan sintesa lemak, dan kekurangan lemak esensial Konsentrasi vit A darah rendah Kebutuhan vit &mineral untuk metabolisme menurun Sering terjadi kasus kekurangan Fe dan Cu

Etiologi Indikasi yg jelas pd kwashiorkor: kekurangan protein (kualitas/kuantitas)  yg dibutuhkan utk pertumbuhan, perbaikan sel yg rusak, tetapi umumnya cukup kebutuhan kilokalori Kilokalori dipenuhi oleh pati dari foodstuffs Siapa saja penderita kwashiorkor? anak lepas susu umur 1-4 tahun, tempat di daerah tropikal, subtropikal (ekonomi, sosial dan budaya  menimbulkan protein malnutrisi, anak2 yg sedang dirawat inap karena pembedahan atau hipermetabolik

Marasmus Adalah suatu keadaan kekurangan protein dan kilokalori yg kronis. Gejala marasmus: Kurus kering, tampak hanya tulang dan kulit, otot dan lemak bawah kulit atropi (mengecil), wajah seperti orang tua, berkerut/keriput, layu dan kering, diare umum terjadi

Penyebab terjadinya marasmus Masalah sosial yang kurang menguntungkan, Kemiskinan, infeksi, mikrobia patogen penyebab diare, kecepatan pertumbuhan melambat, tidak ada dermatitis atau depigmentasi, tak ada edema, tumbuh kerdil, mental dan emosi terganggu, tidur gelisah, apatis, menarik diri dari lingkungan, suhu tubuh subnormal karena tak mempunyai lemak subkutan yg menjaga tetap hangat, aktivitas metabolisme minimal, jantung melemah

Metabolisme abnormal metabolisme dalam stadium terhambat, terjadi perubahan metabolisme cairan, elektrolit, protein, lemak, vit dan mineral Cairan tubuh dan elektrolit serupa pada kwashiorkor, terjadi pengosongan natrium, terutama bila terjadi diare persisten, tidak terdapat penahanan air (sangat kontras dg keadaan kwashiorkor)

Metabolisme protein, lemak, dan mineral Kadar protein serum terganggu (lebih tinggi dari kwashiorkor) Kekurusan terjadi karena tidak ada otot dan asam amino eksogenous (dari diet) dan endogenous (otot yg digunakan sbg sumber protein  terjadi pengosongan protein dg penderitaan tingkat akut Absorpsi lemak diketahui dengan absorpsi vit A yg tak sejalan seperti pada kwashiokor. Masih terpelihara sistem enzim khusus pencernaan, mekanisme untuk transport lemak yg melaliu dinding usus dan protein pengangkut lemak Simpanan vit & mineral menurun pelan2, tetapi absorpsi vit A kadang normal (kwashiorkor: terjadi depresi)

Etiologi Penyebab marasmus adalah diet yg kurang protein dan kilokalori yang kronis Deteriosasi fungsi tubuh terjadi pelan dan menghasilkan penyusutan otot Penghambatan menjadi sempurna, semua makanan dan fisik serta emosional mengalami kemunduran pada lansia yg miskin( sering tak ada makanan yg berkualitas, mempunyai masalah emosional dan mental Penyakit TBC, gastroenteritis, disentri, diare infeksiosa, terjangkit parasit bersamaan dg tak ada pemeliharaan kesehatan

Kejadian marasmus Pada bayi umur 6-10 bulan Ditempat yang sama seperti kwashiorkor Pada kelompok usila yg dirawat di RS Perlakuan dan kontrol Pencegahan tergantung pada pemberantasan penyebab penyakit, pencarian jalan keluar terhadap masalah sosial ekinomi, koreksi keseimbangan elektrolit, program pemberian makanan dan pengasuhan yg penuh kasih

Assesment Faktor2 yg ikut berperan (kompetensi) terhadap terjadinya kurang gizi: Imunitas, reproduksi, keluaran hasil kerja, mental, perlakuan sosial dan perilaku Kecukupan gizi berbanding linier dg intake dan kesehatan. Pengukuran kecepatan pertumbuhan anak (antropometri: weight for age, height for age) dapat memprediksi keadaan status gizi anak secara individu/dalam populasi

Tabel 1. Derajat malnutrisi menurut berat dan umur Tingkat malnutrisi Berat /umur Tingkat I ringan (mild) 75 – 90 % dari standar Tingkat II moderat 60 – 75 % dari standar Tingkat III berat Kurang dari 60% dari total standar Sumber : William, (1989).

Klasifikasi berdasarkan kesehatan masyarakat Tabel 2. Klasifikasi berat badan berdasarkan umur pada penderita PEM Berat/umur Udem Ada Tidak ada 80 -60 < 60 Kwashiorkor Marasmik-kwashiorkor Kurang gizi Marasmus Sumber: Waterlow ( 1948).

Tabel 3. Panjang badan anak penderita PEM di Jamaica dan Baghdad Penyakit Panjang menurut umur ( % standar) Jamaica Baghdad Marasmus Marasmik-kwashiorkor 83,5 84,5 79,5 Kwashiorkor 92 87 Sumber : Shakir, dkk., (1972); Waterlow (1948).

Tabel 3. Prevalensi gizi buruk menurut usia dan tingkat daerah Usia anak 6-17 bulan prevalensi Usia 6-23 bulan % penurunan prevalensi gizi kurang Kota 25,8% (1989) - 21,0 (1995) 22,7% (a998) - 17,5% (1999) 1989-1995 7,9 1995-1998 0,5 1999 4,8 Desa 35,3% (1989) – 26,9% (1995) 28,6% (19980 – 14,6% (1999) Prevalensi gizi kurang secara umum penurunannya sedikt lebih tinggi daripada kota Kota + desa 33,0% (1989) – 25,4% (1995) 26,3% (1998) – 22,5% (1999) Sumber : Jahari, dkk. WPNG, 2000)

Threshold of tolerance Adalah batas adaptasi keberhasilan seseorang pada tingkat rendah intake kalori. Bila intake kalori pada dibawah treshold dan bersifat kronis  dapat mengalami gangguan fungsi tubuh Bila intake kalori pada batas kebutuhan yg direkomendasikam (AKG) dg batas treshold point  kehidupan terletak pada batas marginal

Masalah gizi memiliki dimensi yang luas karena menyangkut hal2 yang sangat multidisiplin yang saling berhubungan dan mempengaruhi ( kesehatan, sosekbud, pola asuh, pendidikan, dan lingkungan) Usia yang rentan : 6-17 bulan dan 6-23 bulan

KWASHIORKOR MARASMUS