OLEH : | Natasha B. C. Abolla | Aleksander R. Thome | W BATUAN BEKU W OLEH : | Natasha B. C. Abolla | Aleksander R. Thome |
S Q A T Q Tekstur Batuan Beku S R T Q U A A T S
Tekstur adalah kenampakan batuan yang berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan. Tekstur terjadi sebagai akibat pembekuan magma yang sangat dipengaruhi oleh kondisi kimia dan fisika magma. Pembahasan tekstur meliputi derajat pengkristalan, bentuk kristal, ukuran butir batuan dan pola susunan butir.
Derajat Pengkristalan : Derajat pengkristalan ditentukan oleh perbandingan antara massa kristal dan amorf pada batuan beku, yang meliputi : Holokristalin : jika seluruh batuan terdiri dari massa kristal baik kasar maupun halus. Hipokristalin : jika sebagian massa batuan terdiri massa kristal dan sebagian lagi merupakan massa amorf. Holohialin : jika seluruh bagian terdiri dari amorf.
Bentuk Kristal pada Batuan Beku Euhedral : bentuk dan batas kristal baik. Subhedral : bentuk sedang, batas kristal ada yang baik dan ada yang jelek. Anhedral : bentuk dan batas batuan kristal jelek. Ukuran Butiran Batuan yang Mendukung Tekstur Batuan Beku Halus : ukuran diameter butirannya 1 mm. Sedang : ukuran diameter butirannya 1-5 mm Kasar : ukuran diameter butirannya 5-30 mm Sangat kasar : ukuran diameter butirannya lebih dari 30 mm.
Pola Susunan Butir dari Mineral-mineral dalam Massa Batuan Beku Pola susunan butiran yang merupakan bagian dari penentu tekstur batuan beku dibedakan atas : -Equigranular ; ukuran butir relatif seragam, jenis mineral dapat dikenali dengan mata telanjang.
-Porphyritic-paneric ; massa dasar (ground mass) terdiri dari kristal berukuran kecil dan Phenocryst (kristal sulung) berupa kristal berukuran besar. Phenocryst dan ground mass masih mampu dikenali dengan mata telanjang. -Porphyritic-aphanitic ; Phenocryst dapat dikenali jenisnya dengan mata telanjang sedangkan ground mass tidak dapat dikenali dengan mata telanjang.
-Aphanitic : semua butir mineral berukuran halus, tidak ada yang dapat dikenali dengan mata telanjang. -Glassy : semua butiran berupa amorf (gelas volkanik).
-Fragmental : berupa hasil ledakan gunung api (dapat merupakan campuran antara mineral dan batuan. Fragmen-fragmen itu disebut pyroclast.
U S T Q U T Struktur Batuan Beku S U Q T A A S Q A
Struktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda Struktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda. Macam-macam struktur batuan beku: a. Massive : bila batuan pejal, tanpa retakan maupun lubang-lubang atau amyglude (mineral sekunder pengisi lubang/rongga). b. Jointing : bila batuan tampak mempunyai retakan.
c. Vesikuler : bila batuan mempunyai lubang-lubang sejajar c. Vesikuler : bila batuan mempunyai lubang-lubang sejajar. Bila lubang-lubangnya sangat banyak, maka disebut: - Skorian (Skoriaceous) : bila sangat banyak, tidak teratur dan dijumpai pada batuan basa. - Amygdaloidal : bila lubang-lubang terisi oleh mineral sekunder yang disebut amyglude.
d. Aliran (Flow) : bila ada kesan orientasi sejajar, menunjukkan kesan aliran.
Klasifikasi Batuan Beku G N S J Klasifikasi Batuan Beku I D R
a. Berdasarkan Tempat Terbentuknya Berdasarkan tempat terbentuknya, batuan beku dapat dibagi menjadi 2, yaitu : -Batuan Beku Plutonis : batuan beku plutonis adalah batuan yang proses terbentuknya jauh di dalam bumi (15-50 km). Batuan ini terbentuk dari pendinginan yang berjalan sangat lambat. Oleh karena itu, batuan ini mempunyai kristal yang sempurna (holokristalin). Ciri-ciri batuan plutonis yaitu pada umumnya berbutir kasar dan jarang memperlihatkan struktur vesikuler (lubang gas). -Batuan Beku Vulkanis : merupakan batuan yang terbentuk di permukaan bumi. Ciri-ciri batuan vulkanis yaitu berbutir halus dan sering terdapat kaca dan memperlihatkan struktur vesikuler.
b. Berdasarkan Sifat-sifat Kimianya -Batuan beku asam (SiO2 > 66 %) : bila terutama tersusun oleh mineral-mineral asam, biasanya berwarna cerah, putih sampai abu-abu. Termasuk di dalamnya adalah kelompok Granit-Riolit. -Batuan beku sedang (SiO2 : 52-66 %) : bila tersusun oleh mineal-mineral menengah antara asam dan basa, biasanya berwarna agak gelap sampai kehitaman. Termasuk di dalamnya adalah kelompok Diorite-Andesit.
-Batuan beku basa (SiO2 : 45-63 %) : bila terutama tersusun oleh mineral-mineral basa, biasanya berwarna hitam sampai hitam kelam. Termasuk di dalamnya adalah kelompok Gabro-Basalt. -Batuan beku ultra basa (SiO2 < 45 %) : bila tersusun oleh mineral-mineral yang sangat basa, biasanya berwarna hijau sampai hijau kehitaman. Termasuk di dalamnya adalah batuan-batuan ultra basa yaitu Olivin.
c. Berdasarkan Indeks Warna -Holofelsic : bila batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%. -Felsic : bila batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%. -Mafelsic : bila batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%. -Mafik : bila batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.
T S T S T Q S Q Bentuk Batuan Beku A A A R R U U R U
a. Bentuk Ekstruksi Bentuk ekstruksi merupakan bentuk yang dibangun oleh magma ketika mencapai permukaan bumi yang disebut lava. Lava yang cair membentuk lapisan lava yang tebal dan luas yang dikenal dengan pletu basalt (dataran tinggi berbatu basal). Daerah tersebut berbentuk meja dan lava biasanya keluar melalui celah-celah yang terdapat dalam kerak bumi.
b. Bentuk Intrusi Bentuk intrusi magma yang sedang naik meuju permukaan bumi sering tidak sampai ke atas tetapi membeku di dalam bumi. Batuan sekelilingnya biasanya diterobos, dimasuki ataupun diubah. Bentuk-bentuk batuan intrusi yaitu sebagai berikut : -Massa yang membeku jauh di dalam bumi akan menghasilkan bentuk batolit dan stock. -Massa yang diintruksi sejajar bidang perlapisan (konkordan) terdiri dari bentuk still, lakolit, lofolit, dan fakolit. -Massa yang diinstruksi memotong bidang perlapisan (diskordan) terdiri dari bentuk retas, apofis, teras gunung api, dan kolonit.
Macam-Macam Batuan Beku Q J Y P Macam-Macam Batuan Beku
a. Batu Apung - Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, dan terapung dalam air. - Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas. - Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang industri digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi dan lain- lain.
b. Obsidian -Ciri : hitam, seperti kaca, dan tidak ada kristal-kristal -Cara terbentuk : terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat. -Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan.
c. Granit -Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga. Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai. -Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah permukaan bumi. -Kegunaan : sebagai bahan bangunan.
d. Diorit -Ciri : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih. -Cara terbentuk : dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone, biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam cordilleran (subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan pegunungan). -Kegunaan : sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung dan sbg bahan bangunan (hiasan).
e. Andesit -Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau jingga. -Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung berapi yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius. -Kegunaan : nisan kuburan, cobek, arca untuk hiasan, batu pembuat candi.
f. Gabro -Ciri : berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini adalah massif, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan. Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk mineralnya besar-besar. -Cara terbentuk : terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung. -Kegunaan : untuk penghasil pelapis dinding (sebagai marmer dinding).
g. Riolit -Ciri : berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga hipokristalin, dan afanitrik. -Cara terbentuk : berasal dari lelehan batuan granit. h. Sianit -Ciri : batuan berbentuk kasar, bertekstur holokristali, faneritik.
i. Trakit -Ciri : berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga hipokristialain, afanitik. -Cara terbentuk : berasal dari lelehan bauan sianit. j. Granodiori -Ciri : batuan berbutir kasar, bertekstur holokristialin, faneritik.
k. Tonalit -Ciri : batuan alam berbutir kasar, bertekstur holokristialin, faneritik. l. Dasit -Ciri : berbutir halus, bertekstur holokristialain hingga hipokristialain. -Cara terbentuk : berasal dari lelehan batuan granodiorit. m. Dolerit -Ciri : batuan intrusi bertekstur holokristialin, umumnya berwarna gelap.
TERIMA KASIH