Benigna Hyperplasia Prostate.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ILMU PENYAKIT DALAM I GANGGUAN DIURESIS, ELEKTROLIT, ASAM & BASA Dr. H
Advertisements

KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
Striktur Uretra dr. Arnold M Simanjuntak, SpU.
BENIGNA PROSTAT HYPERPLASTY Kelompok 4 Sumarno Widanti Virgian Sally Yunianto Wibowo201233,.....
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
SIKLUS KEHIDUPAN WANITA
GAGAL GINJAL KRONIk (CHORONIC KIDNEY DISEASE)
KANKER PROSTAT Kelompok : Rina Wahyuni Julia
Dr. Arnold Simandjuntak, Sp.U
Crohn’s Disease. Definisi Merupakan inflamasi pada saluran cerna mulai dari mulut hingga anus di sepanjang traktus GI.
Jl Sultan Agung No 8A Teluk Telp
BPH ??? Benigna Prosatat Hiperplasia merupakan salah satu penyakit pada saluran perkemihan yang sering terjadi pada pria dewasa BPH adalah pertumbuhan.
TUMOR UROTEL UROTEL: Epitel / mukosa yang melapisi permukaan mulai kaliks renalis sampai dengan urethra bagian proksimal termasuk BULI-BULI JENIS.
URETHRAL STRICTURE KELOMPOK III AHMAD BUKHARI ANANTA YANDINI
Oleh : Margaretha Telly, SKep, Ns
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
PPOK Dr. MASRUL BASYAR Sp.P.
KISTA GINJAL Rudy Afriant Bagian Ilmu Penyakit Dalam
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
dr. Bobby Hery Yudhanto,SpU
Penyakit dan gangguan pada darah
Epidemiologi Peny. Ginjal dan Saluran Kemih
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
Tumor Testis dr. Bobby Hery Yudhanto,SpU
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
KANKER PROSTAT RIRIT FAKTA LAVIANA.
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DAN SEKSUALITAS PADA LANSIA
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
Kenali 3P Gejala Diabetes
PENCITRAAN PADA KELAINAN SISTEM UROGENITALIA
PROLAPSUS UTERI BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
URINARY TRACT INFFECTIONS (UTI)
TRICHOMONIASIS VAGINALIS
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Pielonefritis
Konsep Kebutuhan Eliminasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
FIBRO ADENOMA Sisrina nota rita
Pemeriksaan Intravenous Urography dan Uretrocytography
Gejala kelainan susunan urinarius.
Di susun oleh : Danang kurniawan
BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA ( BPH )
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
PENYAKIT BATU SALURAN KEMIH (UROLITHIASIS)
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Carpal Tunnel Syndrome
OBSTRUKSI SALURAN KEMIH
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Dr.Samuel Marco Kanker Leher Rahim dr.Samuel Marco
Fistula Vesiko Vagina Wulan M Soemardji.
BPH.
Hematuria et causa Cystitis
Ileus Obstruktif et causa Hernia Inguinalis Inkaserata
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
URINARY TRACT INFECTION
HIPOSPADIA Oleh : Kelompok 4. ‘Defenisi’ Hipospadia berasal dari bahasa Yunani yaitu: Hypo, yang berarti dibawah Spadon, yang berarti lubang. Hipospadia.
PROBLEM MIKSI PADA ORANG TUA
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
STATUS PASIEN IDENTITAS PASIEN  Nama: Abdul Rahman  CM:  Jenis kelamin: Laki-laki  Umur : 70 tahun  Alamat:  Agama: Islam  Tanggal pemeriksaan:25.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
KANKER PROSTAT ( CARCINOMA PROSTAT ) oleh : dr. Febriyon Syuhanda KLINIK SANSANI.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

Benigna Hyperplasia Prostate

Benign Prostate Hyperplasia (sel bertambah banyak) BPH Benign Prostate Hyperplasia (sel bertambah banyak) Neoplasma Jinak, bisa itis bisa juga malignant

Prostat Kelenjar : 50 – 70% Stroma & muskular : 30 – 50 % Testis Testosteron Dehidrotestosteron Sinus UG Prostat 5  reduktase

Prostat Bentuk : Terbalik Seperti konus Terjepit Leher buli-buli Basis Apeks Diafragma UG Ukuran : Panjang : 4-6 cm Lebar : 3-4 cm Tinggi : 2-3 cm Urethra posterior berjalan ditengahnya

Epidemiologi 1500 B.C (papirus mesir) BPH obstruksi saluran kencing WHO : tahun 2000 terdapat ± 600 juta penderita BPH 400 juta di negara industri 200 juta di negara berkembang Pria pada usia : Dekade 5 : ± 50% BPH Dekade 6 : ± 60% BPH Dekade 7 : ± 70% BPH Dekade 8 : ± 90% BPH RSUP DR Sardjito. Yogyakarta: Merupakan penyakit urologi terbanyak ke-2 setelah urolithiasis Usia terbanyak 60 – 70 tahun 75% dengan retensio urine

Etiologi Sebab yang pasti belum diketahui Faktor yang berperanan : - Sifat jaringan : berasal dari sinus urogenital yang berpotensi proliferasi - Hormonal : - Usia  balans hormonal berubah Prostat Regresi Pubertas BPH ( - ) BPH Kastrasi

Beberapa hipotesa penyebab Dihidrotestosteron 5  reduktase  DHT  + Androgen reseptor Proliferasi sel prostat

Simptomagenesa Faktor utama : Topografi dan anatomi prostat BPH : Mengganggu proses miksi (retensi urin)

Trigger retensio urine akut Kelebihan beban urine (overload) menahan kencing produksi meningkat : udara dingin, alkohol, diuretika Inflamasi Obat yang menurunkan tonus detrusor: anticholinergic: tonus detrusor alpha adrenergik: tonus uretra prostatika psikotropik

Lower Urinary Tract Symptoms LUTS Manifestasi klinis Sindroma Prostatism Non patognomonis Obstruktif : Hesitansi Pancaran melemah Intermittensi Terminal Dribbling Terasa ada sisa Iritatif Urgensi Frekuensi Disuria Lower Urinary Tract Symptoms LUTS

Skor IPSS ( International Prostate Symptom Score )

Pemeriksaan Fisik umum : -Pria usia cukup lanjut (uban, keriput) -Tensi, nadi -Respirasi Fisik urologis -Ginjal : palpasi bimanual -Buli : inspeksi menonjol ; retensio urine palpasi : ballotement ; retensio urine -Genetalia : uretra, testis, epididimi -Colok dubur

Colok dubur Syarat : buli-buli kosong / dikosongkan Tujuan : 1. menentukan konsistensi prostat 2. Menentukan besar prostat - akurasi rendah - perlu pengalaman - faktor subyektif pemeriksa - dapat membesar intravesikal 3. Menentukan sistem syaraf unit vesikouretra - tonus sfingter ani :tdk terasa longgar pada jari - bulbocavernosa refleks +

Pemeriksaan laboratorium Darah lengkap Urine lengkap, biakan kuman Faal ginjal Faal hati Gula darah PSA (sensitif tapi tdak spesifik)

Uroflowmeter

Pemeriksaan uroflowmetri Menentukan parameter dinamik urine Syarat agar akurat : 150 cc 400 cc 200-300 cc ideal Q max : >15 ml/detik : non obstruktif 10-15 ml/detik : borderline <10ml/detik : obstruktif

Pemeriksaan imaging dan rontgenologis 1. ULTRASONOGRAFI A. Konsistensi Hipoekoik : curiga keganasan Shadowing : batu prostat B. Volume Prostat 0.52 X d1 X d2 X d3 ml d1 : Ø transversal d2 : Ø longitudinal d3 : Ø sagital C. Patologi lain dalam buli-buli

Pemeriksaan imaging dan rontgenologis 2. PYELOGRAFI INTRAVENA (IVP) Selektif USG kurang invasive Kelainan upper tract (jarang) Indikasi : Disertai hematuria Gejala iritatif menonjol Disertai urolithiasis Tanda BPH (pada IVP) Impresi prostat “Hockey Stick” ureter Trabekulasi Selulae / divertikel

PEMERIKSAAN PANENDOSKOPI Uretra anterior : ada striktura ? Bagian prostat yang membesar Panjang prostat yang obstruktif Menentukan teknik operasi Patologi lain dalam buli-buli

PENYULIT BPH BPH yang tidak ditangani pada sebagian dari penderita lama kelamaan dapat timbul penyulit berupa : Menurunnya kualitas hidup Infeksi saluran kencing Terbentuknya batu buli-buli Terbentuknya sakulasi (lipatan muksa yang masuk)dan divertikel(bertambah besar) pada dinding buli-buli Hernia Hemorrhoid Residual urin yang makin banyak sampai retensio urin akut maupun kronis Gangguan fungsi ginjal Hidronefrosis Hematuria Inkontinensia paradoksa (besar buli2nya trus urinnya bisamausk dan keluar tapi tidka ba yak) Famili BPH adalah hernia dan hemrrid

PENANGANAN / PENGOBATAN BPH Dulu : Mencegah / menurunkan angka kematian karena BPH Sekarang : Meningkatkan kualitas hidup BEBERAPA ALTERNATIF PENANGANAN BPH Watchful Waiting Pemberian obat Operatif : Invasive Less Invasive (endouretertomy)

WATCHFUL WAITING INDIKASI FOLLOW-UP Sebagian besar tanpa keluhan Tanpa penyulit / gejala Kualitas hidup tetap baik INDIKASI BPH dengan IPSS ringan Baseline data normal Flowmetri : non obstruktif FOLLOW-UP Tiap 3-6 bulan Ulangi : IPSS Flow (6 bulan) PSA (6-12 bulan)

TERAPI MEDIKAMENTOSA PADA BPH FITOTERAPI Hypoxis rosperi (rumput) Serenoa repens (palem) Curcubita pepo (waluh) Perbaikan subjektif (+) Perbaikan objektif (-) 2.A. Golongan Supressor Androgen Inhibitor 5  reduktase Anti androgen Analog LHRH Pada BPH 2&3 tidak digunakan karena efek samping lebih merugikan (Hot flushes, Libido , Impotensia, Ginekomastia, Rambut Muka , Habitus pria (-)) B. Golongan  Bloker

TERAPI MEDIKAMENTOSA SUPRESI ANDROGEN Dasar / rasionalisasi : Kastrasi atau buang testis dan dibuang isinyatrus capsulnya dijahit dan dipasang lagi / testosteron supresi  vol. Prostat   simptom  Kastrasi prapubertas  BPH (-) Defisiensi 5  reduktase kongenital Prostat tidak berkembang Fungsi seksual tetap (+)

TERAPI BPH DENGAN  BLOKER INDIKASI : IPSS ringan dan sedang SYARAT : Normotensi / hipertensi ringan Urin normal Faal Ginjal Normal PSA  4 ng% Miokard Infark (-), CVA (-) INDIKASI KONTRA Hipotensi postural / ortostatik Alergi terhadap  bloker

TERAPI BPH DENGAN  BLOKER RASIONALISASI BPH  Obstruksi DINAMIK STATIK  (volume) Adrenergik  Nervous system Gejala  adrenoreceptor

BLOKER GENERASI III Aselektif 1 adrenoreceptor antagonist Termasuk quinazoline dengan ring utama piperazine Struktur kimia

TERAPI PEMBEDAHAN BPH Di Amerika : 300.000 – 400.000/tahun Di Urologi RS Dr. Soetomo Ke 2 terbanyak setelah urolithiasis 150/tahun INDIKASI TERAPI PEMBEDAHAN BPH Retensi urin akut Retensi urin kronis (selalu > 300 ml) Residual urin > 100 ml BPH dengan penyulit Terapi medikamentosa tidak berhasil Flowmetri obstruktif INDIKASI KONTRA TERAPI PEMBEDAHAN BPH Infark miokard Akut CVA Akut

PEMBEDAHAN BPH TUR (trans urethrae resectin)Prostat: 90 – 95% Open prostatektomi : 5 – 10 % BPH yang besar (>50 – 100 gram) Tidak habis direseksi dalam 1 jam Disertasi : Batu buli besar (> 2.5 cm) Multipel Fasilitas TUR tidak ada

TERAPI ALTERNATIVE BPH TUIP (insisi, pasang prostat sten buntuk menyangga) TUBD(pakaibalon dikembangkan) PROSTAT STENT KRIYOTERAPI HIPERTERMIA TERMOTERAPI TUNA TERAPI ULTRASONIK TULIP

terima Kasih